Workshop TB Ro El Resas
Workshop TB Ro El Resas
2
PERMASALAHAN
DURASI PENGOBATAN
EFEK SAMPING YANG BANYAK
GANGGUAN FINASIAL
STIGMATISASI
DUKUNGAN
DUKUNGAN PENGOBATAN TB RO
PEMERINTAH
SWASTA
DESA
LSM
NAKES KELUARGA
RUMAH SAKIT
KADER
PUSKESMAS
DUKUNGAN
PENGOBATAN TB
RO
DUKUNGAN
PENGOBATAN TB
RO
DUKUNGAN PENGOBATAN TB RO
1. PMO
oleh
Tenaga kesehatan (nakes), kerabat / keluarga pasien, ataupun orang dari komunitas yang
menjadi pendamping pengobatan pasien (treatment supporter)
WHO NAKES
CARA :
OFFLINE : PENGAWASAN LANGSUNG
ONLINE : VOT (VIDEO OBSERVE TREATMENT) dll
Berdasarkan panduan WHO 2020, pasien TB RO minum obat di lingkungan tempat tinggal dengan
pengawasan nakes atau komunitas terlatih lebih direkomendasikan daripada minum obat di fasyankes
ataupun minum obat tanpa pengawasan
Desentralisasi pengobatan ke fasyankes terdekat dengan tempat tinggal pasien setelah pasien memulai
pengobatan TB RO di RS/Balkes Rujukan TB RO sangat dianjurkan bagi seluruh pasien agar lebih
mendekatkan layanan dengan tempat tinggal pasien
Komunikasi petugas kesehatan di fasyankes satelit harus tetap terjaga dengan petugas di fasyankes rujukan
TB RO dimana pasien pertama kali beroba
DUKUNGAN PENGOBATAN TB RO
3. Paket Dukungan Kepatuhan Berobat
Paket dukungan kepatuhan berobat untuk pasien TB RO merupakan
kombinasi dari dukungan psikologis, bantuan materi/ekonomi, sistem
pelacak/pemantauan pengobatan pasien, serta konseling dan edukasi
kesehatan.
WHO melaporkan bahwa pasien TB RO yang mendapatkan kombinasi paket
dukungan kepatuhan berobat memiliki angka Keberhasilan pengobatan yang
lebih tinggi, serta angka kematian dan putus berobat yang lebih rendah.
PAKET DUKUNGAN TB RO DI RSML / pendamping
- MANAJER KASUS (MK)
- PASIEN SUPPORT
DUKUNGAN PENGOBATAN TB RO
4. Dukungan Masyarakat (Komunitas)
Komponen masyarakat yang dapat terlibat dalam penanggulangan TB
yaitu:
a) Keluarga pasien
b) Tokoh masyarakat, termasuk Ketua RT/RW
c) Kader kesehatan atau pendukung sebaya
d) Organisasi kemasyarakatan
e) Lintas sektor
Monthly Interim
Cohort Analysis
(MICA)
PENINGKATAN
KUALITAS
LAYANAN TB RO
AGAR TIDAK
PUTUS BEROBAT
PEMANTAUAN EFEK
SAMPING OBAT
KENAPA PEMANTAUAN ITU PENTING?
• Semua OAT yang digunakan untuk pengobatan pasien TB RR/MDR
mempunyai kemungkinan untuk timbul efek samping ringan, sedang,
maupun berat.
• Efek Samping ringan dan sedang : Faskes Satelit TB RO
• Efek Sedang yang tidak membaik dan Efek Samping berat kirim ke
Fasyankes TB RO
• Penanganan efek samping yang baik dan adekuat adalah kunci keberhasilan
pengobatan
Prinsip pemantauan efek samping selama
pengobatan:
• Deteksi dini efek samping selama pengobatan sangat penting karena semakin cepat
ditemukan dan ditangani, maka prognosis akan lebih baik harus dilakukan setiap
hari
• Efek samping OAT berhubungan dengan dosis yang diberikan
• Gejala efek samping pengobatan harus diketahui petugas kesehatan yang
menangani pasien dan juga oleh pasien serta keluarganya
• Semua efek samping pengobatan yang dialami pasien harus tercatat dalam Formulir
MESO Harian pada buku TB.01 dan SITB.
Penatalaksanaan Efek Samping
Tetapi. ..
Jumlah laporan umumnya rendah
Pelaporan Aktif
■aDSM merupakan jenis PV aktif
■Dilakukan usaha proaktif untuk mendeteksi KTD
■ldentifikasi KTD dengan bertanya langsung kepada pasien,
menilai rekam medis pasien
■Pemantauan KTD masih dapat dilakukan setelah pengobatan
selesai (mis. untuk obat dengan waktu paruh panjang)
Kenapa MESO-aktif?
1. Pemantauan klinis
Penilaian klinis & lab secara aktif dan sistematis selama
pengobatan untuk mendeteksi KTD dan toksisitas obat
8IDiare
9[Perut kembung
12 Nyeri dada
13 Sesak napas
14 Pendengaran berkurang
15 Stres / depresi
16 Perubahan perilaku
17 Nyeri kepala
18 Vertigo
19 Nyeri persendian
20 Kejang
21 Nyeri di tempat suntikan
Penyakit Utama: Penyakit / Kondisi lain yang Riwayat ESO yang pernah
menyertai: dialami sebelumnya:
o HIV
D DM
Tanggal mulai KTD (tanggal/bulan/tahun)
□ Gangguan
jantung o Gangguan
Tanggal akhir KTD (tanggal/bulan/tahun)
ginjal
zLainnya, sebutkan
........... Data pemeriksaan penunjang (tuliskan hasil laboratorium, rontgen, di/ serta tanggal pemeriksaan)
Laboratorium
Obat TB yang digunakan
D OAT Kategori 1 D OAT Kategori 2 D OAT Kategori Anak
D
Paduan Standar Jangka
D Paduan Individual I
Pendek
l □ Menyebabkan kecacatan
Hal.1 I
o Menyebabkan kelainan kongenital
Catatan: I Hal. 2 I
Pelaporan KTD Serius
Kesudahan KT D serius Hasil Penilaian Kausalitas
Sembuh z Certain
□ □ Probable
Sembuh □ Possible
dengan □ Unlikely
gejala □ Unassessable
sisa
□ Belum sembuh Keterangan:
■Tim klinis bekerja sama
□ Meninggal
□ Tidak diketahui
dengan Komite Farmasi &
lnformasi Pelapor
Terapi RS wajib
Nama Pelapor: Jabatan: Tanggal Melaporkan: mengirimkan laporan dalam
Nama Fasyankes: No. Telepon Pelapor: Tanda Tangan 24 jam ke:
Alamat Fasyankes:
Subdit TB Kemenkes RI
su bdittb@tbindonesia.or.
id
Form KTD Serius,
Hal. 3 Komite PV BPOM
pv-ce nte r@pom.go.id
Prinsip Dasar MESO-aktif
■Deteksi dan tatalaksana KTD penting untuk kepatuhan
pasien, hasil pengobatan, toleransi/penerimaan terhadap
pengobatan maupun kondisi umum pasien.
■Pasien memiliki akses diagnosis dan pengobatan untuk
termasuk
KTD, obat pendukung (ancillary drugs).
■Kebanyakan KTD dapat diidentifikasi secara klinis dan
biasanya dikeluhkan oleh pasien ➔ pemantauan klinis
penting dalam mendukung pelaporan KTD.
■Evaluasi lab merupakan bagian penting dari aDSM, deteksi
KTD secara dini dan sebelum adanya manifestasi klinis.
■Pasien harus rutin diedukasi terkait KTD/ESO.
Sedikit tentang penilaian kausalitas ...
Klasifi kasi
Deskripsi
Certain Probable Possible Unlikely
Gejala klinis/lab teridentifikasi X X
Terdapat hubungan waktu antara pemberian
X X X No
obat dan munculnya KTD
KTD tidak dapat dijelaskan oleh obat atau
X X
penyakit penyerta
Penghentian obat menyebabkan perbaikan
kondisi dalam interval waktu yang tepat X X No
(Dechallenge)
Rechallenge menimbulkan KTD yang sama X
EFEK SAMPING OBAT DAN TATALAKSANA
EFEK SAMPING
OBAT DAN
TATALAKSANA
Normal QT
below 400 to 440
milliseconds (ms),
or 0.4 to 0.44
seconds
QT Interval
QTc