Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SUNGAI NANAM
Jln.Alahan Panjang – Solok KM.5 Aia Baluluak Jorong Pasa
Kenagarian Sungai Nanam kode pos 27371

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS SUNGAI NANAM
Nomor : /UKP/SK/HC-SN/I-2018

TENTANG
PENCATATAN, PEMANTAUAN, PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT DAN KTD
DI PUSKESMAS SUNGAI NANAM

KEPALA PUSKESMAS SUNGAI NANAM

Menimbang : a. bahwa kegiatan pemantauan dan pelaporan respon atau reaksi


terhadap obat yang merugikan atau membahayakan dan tidak
dikehendaki, terjadi pada dosis normal yang digunakan pada
manusia untuk diagnosis, terapii penyakit atau untuk modifikasi
fungsi fisiologis;
b. bahwa sehubungan dengan butir (a) tersebut diatas maka perlu
menetapkan Surat Keputusan Kepala PUSKESMAS SUNGAI
NANAM tentang pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping
obat, dan KTD;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan


(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 74 tahun
2016 tentang standar pelayanan kefarmasian di Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015 tentang akreditasi puskesmas, klinik pratama, tempat praktik
mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri dokter gigi;
4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 124, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 504
MEMUTUSKAN
Menetapkan :

KESATU : Keputusan Kepala PUSKESMAS SUNGAI NANAM tentang


pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping obat dan KTD.
Menentukan identifikasi, pencatatan dan pelaporan ESO dan KTD
KEDUA :: sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan


apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan akan dilakukan perbaikan/
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Sungai Nanam


Pada Tanggal :
KEPALA PUSKESMAS SUNGAI NANAM

DALVIZA NASPUTRI
Daftar Lampiran: Surat Keputusan Kepala Puskesmas
Sungai Nanam
Nomor : / / SK / HC – SN / I/2018
Tanggal :

PENCATATAN, PEMANTAUAN, PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT,


DAN KTD

A. PENDAHULUAN
Merupakan kegiatan pemantauan dan pelaporan respon atau reaksi terhadap
obat yang merugikan atau membahayakan dan tidak dikehendaki, terjadi pada dosis
normal yang digunakan pada manusia untuk diagnosis, terapai penyakit atau untuk
modifikasi fungsi fisiologis.
Pasien, dokternya, perawat dan petugas kesehatan yang lain bekerja sama
untuk memantau pasien yang mendapat obat. Berdasarkan pemantauan,dosis atau
jenis obat bila perlu dapatdisesuaikan. Sudah seharusnya dilakukan pemantauan
secara ketat respon pasien terhadap dosis pertama obat yang baru diberikan kepada
pasien.

B. TEMA
Pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping obat, dan KTD

C. TUJUAN
1. Meningkatkan keamanan penggunaan obat.
2. Menemukan Efek Samping Obat (ESO) sedini mungkin terutama yang berat,
tidak dikenal, frekuensinya jarang serta menginformasikan sedini mungkin
pula ke dokter
3. Menentukan frekuensi insiden Efek Samping Obat yang sudah dikenal sekali
yang baru saja ditemukan
4. Mengenal semua faktor yang mungkin dapat menimbulkan / mempengaruhi
timbulnya ESO atau mempengaruhi angka kejadian dan tingkat keparahan
ESO
5. Untuk mengevaluasi efek pengobatan terhadap gejala pasien atau penyakitnya
dan untuk mengevaluasi pasien terhadap kejadian yang tidak diharapkan
(KTD )
6. Mengidentifikasi respon terapetik yang diantisipasi maupun reaksi alergi,
interaksi obat yang tidak diantisipasi, untuk mencegah resiko bagi pasien.
D. SASARAN
1. Pasien
E. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan Pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping obat, dan KTD adalah
sebagai berikut:
1. Petugas kesehatan menerima laporan ESO dari pasien
2. Petugas Kesehatan yang menemukan adanya ESO melaporkan kejadian ESO
ke Pelayanan Informasi Obat (Petugas Farmasi).
3. Petugas Farmasi mencatat insiden ESO kedalam formulir ESO
4. Petugas farmasi melaporkan kejadian ESO kepada dokter yang memberikan
resep.

5. Dokter mengambil tindakan tentang kejadian ESO dan memberikan obat


baru untuk mengatasi ESO tersebut

6. Petugas farmasi memberikan penjelasan tentang obat baru yang diterima


pasien, dan mengingatkan jenis obat lama yang menyebabkan timbul nya
alergi.

7. Petugas farmasi memberitahukan kepada pasien apabila terjadi lagi kejadian


ESO 1x24 jam setelah obat di gunakan, maka harus segera kembali ke
puskesmas untuk melaporkan kejadian ESO.

F. PENUTUP
Demikian program ini disusun untuk memberikan gambaran mengenai
pencatatan, pemantauan, pelaporan efek samping obat dan KTD di UPT Puskesmas
Simpang Tj Nan IV.

KEPALA PUSKESMAS SUNGAI NANAM

DALVIZA NASPUTRI

Anda mungkin juga menyukai