Anda di halaman 1dari 2

Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13 Pedoman Dokumen.

PEMBERIAN INFORMASI TENTANG EFEK SAMPING


OBAT ATAU EFEK YANG TIDAK DI HARAPKAN
No. Kode : Ditetapkan Oleh Kepala
UPTD Puskesmas
Terbitan : Panarukan
SPO No. Revisi :

Puskesmas Tgl. Mulai Berlaku :


Panarukan Halaman : dr. SUDHARMONO
NIP: 19820820 200903 1 010

1.Pengertian  Efek samping obat adalah suatu reaksi yang tidak diharapkan dan
berbahaya yang diakibatkan oleh suatu pengobatan
 Petugas farmasi adalah: asisten apoteker yang di beri tanggung
jawab dan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian
 Pasien adalah: seorang yang mendapatkan layanan kesehatan
2.Tujuan Prosedur ini bertujuan untuk menerangkan sistem pemberian informasi
tentang efek samping obat atau efek yang tidak di harapkan
3.Kebijakan Langkah- langkah didalam melaksanakan sistem pemberian informasi tentang
efek samping obat atau efek yang tidak di harapkan
4.Referensi Pedoman pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di puskesmas .
5.Prosedur A. Persiapan pemberian informasi tentang efek samping obat
atau efek yang tidak di harapkan
1. Selalu harus ditelusur riwayat rinci mengenai pemakaian obat oleh
pasien pada waktu-waktu sebelum pemeriksaan, baik obat yang
diperoleh melalui resep dokter maupun dari pengobatan sendiri.
2. Gunakan obat hanya bila ada indikasi jelas, dan bila tidak ada alternatif
non-farmakoterapi.
3. Hindari pengobatan dengan berbagai jenis obat dan kombinasi
sekaligus.
4. Berikan perhatian khusus terhadap dosis dan respons pengobatan pada:
anak dan bayi, usia lanjut, dan pasien-pasien yang juga menderita
gangguan ginjal, hepar dan jantung. Pada bayi dan anak, gejala dini
efek samping seringkali sulit dideteksi karena kurangnya kemampuan
komunikasi, misalnya untuk gangguan pendengaran.
5. Perlu ditelaah terus apakah pengobatan harus diteruskan, dan segera
hentikan obat bila dirasa tidak perlu lagi.
6. Bila dalam pengobatan ditemukan keluhan atau gejala penyakit baru,
atau penyakitnya memberat, selalu ditelaah lebih dahulu, apakah
perubahan tersebut karena perjalanan penyakit, komplikasi, kondisi
pasien memburuk, atau justru karena efek samping obat.

B. Proses pemberian informasi tentang efek samping obat


1. Memberi penjelasan kepada pasien untuk segera hentikan semua obat
bila diketahui atau dicurigai terjadi efek samping
Akreditasi Puskesmas dan Klinik .12/13 Pedoman Dokumen.

2. Upaya penanganan klinik tergantung bentuk efek samping dan kondisi


penderita.

C. Tindakan perbaikan
1. Petugas farmasi mengkoordinasikan dengan dokter yang menulis
resep, dan segera menghentikan penggunaan obat
2. Dibuat laporan dokumentasi lengkap mengenai kasus efek samping
yang bersangkutan dan dilaporkan ke kepala puskesmas

D. Verifikasi
1. Petugas farmasi melakukan verifikasi pemberian informasi tentang
efek samping obat
2. Petugas farmasi melakukan resume pemberian informasi tentang efek
samping obat
6.Unit Terkait  Tim mutu Puskesmas,
 Koordinator pelayanan klinis,
 Koordinator administrasi dan manajemen,
 Koordinator upaya Puskesmas,
 Kepala Puskesmas,
7.Distribusi  Tim mutu Puskesmas,
 Koordinator pelayanan klinis,
 Koordinator administrasi dan manajemen,
 Koordinator upaya Puskesmas,
 Kepala Puskesmas,

8.Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan
Tgl.

Anda mungkin juga menyukai