Anda di halaman 1dari 39

PEDOMAN PEMELIHARAAN DAN KALIBRASI

PENGERTIAN UMUM
ALAT KESEHATAN
PENGUKURAN DAN KALIBRASI

Oleh
Tim Kalibrasi
BPFK Makassar
UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal
16 ayat 1 mengamanahkan bahwa peralatan
medik dan non medik harus memenuhi standar
pelayanan, persyaratan mutu, keamanan,
keselamatan dan laik pakai.

Kemudian Ayat 6 mengamanahkan bahwa


Pemeliharaan peralatan harus
didokumentasikan dan dievaluasi secara
berkala dan berkesinambungan.
Menurut ISO 9001: 2008
klausul 7.5 bahwa
Kegiatan pelayanan
kesehatan di rumah sakit Menurut ISO 9001: 2008 klausul 7.6
harus menggunakan bahwa Untuk mengendalikan
Standart Operating keakuratan dan kesesuaian hasil dari
Procedure (SOP) peralatan medik manajemen rumah
sakit secara berkesinambungan harus
yang jelas, tiap jenis melakukan pemeliharaan dan
pelayanan kesehatan pemantauan fungsi alat secara
yang diberikan harus seksama.
didukung dengan
peralatan yang memadai,
terpelihara dan
terkalibrasi sesuai jadwal.
Pengertian pemeliharaan Alat

Pemeliharaan alat adalah gabungan dari


setiap tindakan yang bertujuan agar
kondisi alat sesuai dengan fungsinya,
sehingga peralatan tersebut siap pakai
1. Pemeliharaan terencana :

Pemeliharaan terencana adalah kegiatan pemeliharaan yang


dilaksanakan terhadap alat sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan/ disusun.

Jadwal pemeliharaan disusun dengan memperhatikan jenis


peralatan, jumlah, kualifikasi petugas sesuai dengan
bidangnya dan pembiayaan yang tersedia.

Pemeliharaan terencana meliputi


a. pemeliharaan preventif/pencegahan dan
b. pemeliharaan korektif/perbaikan.
a. Pemeliharaan Preventif

Pemeliharaan preventif atau pencegahan


adalah kegiatan   pemeliharaan berupa
perawatan dengan membersihkan alat yang
dilaksanakan setiap hari oleh operator dan
kegiatan penyetelan, pelumasan serta
penggantian bahan pemeliharaan yang
dilaksanakan oleh teknisi secara berkala
b. Pemeliharaan korektif

Pemeliharaan Korektif adalah kegiatan


pemeliharaan yang bersifat perbaikan terhadap
peralatan yang mengalami kerusakan dengan atau
tanpa penggantian suku cadang.

Tahap akhir dari pemeliharaan korektif adalah


kalibrasi teknis yaitu pengukuran kuantitatif
keluaran dan pengukuran aspek keselamatan.
Sedangkan kalibrasi yang bersifat teknis dan
legalitas penggunaan alat harus dilakukan oleh
institusi penguji yang berwenang.
2. Pemeliharaan tidak terencana

  Pemeliharaan tidak terencana adalah kegiatan


pemeliharaan yang bersifat  darurat berupa perbaikan
terhadap kerusakan alat yang mendadak.

Frekuensi pemeliharaan tidak terencana dapat ditekan


serendah mungkin dengan cara meningkatkan kegiatan
pemeliharaan terencana.
HUBUNGAN ANTARA BERBAGAI BENTUK
SISTEM PEMELIHARAAN

PEMELIHARAAN

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN
TERENCANA TIDAK TERENCANA

PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN PEMELIHARAAN


PENCEGAHAN KOREKTIF DARURAT

Pemeriksaan Penggantian Reparasi Overhaul


termasuk komponen minor yang terencana
penyetelan dan minor yaitu tidak
pelumasan pekerjaan yang ditemukan
timbul langsung waktu
dari pemeriksaan
Lihat, pemeriksaan
rasakan,
dengarkan

Pemeliharaan Pemeliharaan
Waktu berhenti waktu berjalan
Aspek Pemeliharaan

- Sumber daya manusia


- Fasilitas kerja
- Dokumen pemeliharaan
- Bahan pemeliharaan dan suku
cadang
Berdasarkan berbagai aspek yang meliputi volume pekerjaan,
kemampuan teknisi, tingkat teknologi peralatan, fasilitas kerja
dan prosedur pembiayaan, maka pelaksanaan pemeliharaan
peralatan kesehatan di Rumah Sakit dilakukan oleh :

1. Teknisi Rumah Sakit


2. Teknisi Rujukan
3. Pihak Ke III
1.Ruang Kerja
2.Peralatan Kerja
Dokumen Pemeliharaan

1. Dokumen Teknis : Dokumen yg menyertai peralatan pada waktu


pengadaannya, pada
umumnya meliputi :

- Brosur, Installation manual, Installation report, Operating part list,


servis manual.

- Prosedur tetap pengoperasian, prosedur tetap pemeliharaan dan


sertifikat kalibrasi juga merupakan dokumen teknis
Dokumen Pemeliharaan lanjutan……

2. Data atau hasil pemeliharaan

• Meliputi :
4.Bahan pemeliharaan dan suku cadang

Bahan pemeliharaan setiap jenis alat sangat diperlukan untuk


terselenggaranya pemeliharaan preventif peralatan.
Demikian juga suku cadang diperlukan apabila melakukan
pemeliharaan korektif.

Agar pemeliharaan peralatan dapat terlaksana dengan baik


sesuai jadwal, maka penyediaan kebutuhan bahan pemeliharaan
dan suku cadang perlu mendapat perhatian yang seksama,
melalui suatu perencanaan yang matang, baik aspek teknis
maupun pembiayaannya.
B. Prosedur tetap pemeliharaan peralatan

Prosedur Tetap (Protap) pemeliharaan adalah prasyarat dan urutan kerja


yang harus dipenuhi dan dilakukan agar pemeliharaan suatu alat dapat
dilaksanakan dengan sebaik – baiknya,
sehingga alat tersebut selalu dalam keadaan siap dan laik pakai serta
dapat mencapai usia teknis. Urutan kerja dimaksud meliputi persiapan,
pelaksanaan, pencatatan, pengemasan dan pelaporan.
Protap Pemeliharaan alat disusun oleh teknisi dengan
memperhatikan/mengacu pada :
-       Petunjuk penyusunan Protap Pemeliharaan peralatan
-       Service manual untuk setiap jenis,merk/type alat.
1)  Pendahuluan, yaitu uraian mengenai fungsi alat
Protap
pemeliharaan 2)  Prasyarat
peralatan memiliki Prasyarat yaitu kondisi yang harus dipenuhi dalam
pemeliharan peralatan kesehatan.
urutan sbb: Prasyarat yang dimaksud meliputi aspek – aspek
sumber daya manusia, peralatan kerja, dokumen
teknis, bahan pemeliharaan, bahan operasional dan
material bantu serta mekanisme kerja yang jelas.

3)      Persiapan
Persiapan yaitu langkah – langkah yang harus
dilaksanakan sebelum melakukan pemeliharaan, agar
pemeliharaan kerja dapat dilaksanakan dengan sebaik
– baiknya meliputi :
Persiapan perintah kerja, Formulir laporan kerja,
Dokumen teknis, Peralatan kerja, Bahan pemeliharaan,
Bahan operasional, material bantu.
Beritahukan kepada user rencana pelaksanaan dan
jadual pemeliharaan.
4)  Pelaksanaan
Protap Pelaksanaan yaitu langkah – langkah teknis yang
pemeliharaan dilakukan oleh teknisi terhadap suatu alat agar bagian –
bagian alat dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
peralatan memiliki
urutan sbb: 5)  Pencatatan
Pencatatan yaitu pengisian kartu laporan kerja
pemeliharaan agar dapat diketahui kronologis kegiatan
pemeliharaan yang telah dilaksanakan terhadap suatu
alat. Laporan kerja ditandatangani oleh user.
6)  Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta
Pengemasan alat kerja dan dokumen teknis penyerta yaitu
langkah – langkah pengecekan dan perapihan peralatan
kerja serta dokumen teknis penyerta setelah selesai
melaksanakan pemeliharaan, agar alat kerja dan dokumen
teknis penyerta jumlahnya sesuai dengan daftar alat/bon
peminjaman peralatan kerja dan siap untuk dipergunakan
pada pemeliharaan selanjutnya.

7)  Pelaporan
Melaporkan hasil pelaksanaan pekerjaan kepada
pemberi tugas
Studi kelayakan teknis
DUKUNGAN TEKNIS SELAMA -Identifikasi kebutuhan alat segi teknis
Perencanaan PERJALANAN HIDUP PERALATAN (I) -Pengembangan spesifikasi

-Persyaratan teknis
-Seleksi pabrik/agen
Pengadaan Peralatan -Pilih alat yang lebih berguna
-Kelengkapan dokumen teknik
-Jaminan suku cadang operasional &
maintenance

-Kajian Prainstalasi :
Perlu -Luas ruangan
-Catu daya listrik
Instalasi ? -Pengkondisian uadara
tidak ya -Prasarana lain
-Dokumen kelengkapan unit
-Kontrol pelaksanaan penginstalasian
-Dokumen instalasi
Peralatan di Instalasi
beli
-Kontrol kelengkapan bagian alat
-Kontrol stel dan test
-Dokumen penyetelan dan test
Peralatan di stel dan di test
-Pemeriksaan visual
-Pemeriksaan uji fungsi
-Dokumen uji fungsi

Uji fungsi
Pelatihan operator
-Uji coba
-Dokumen uji coba

Uji coba
-Kontrol uji kriteria siap pakai
No -Penerapan label siap pakai

Ya
Ukuran induk/
Label laik operasi standar
DUKUNGAN TEKNIS SELAMA PERJALANAN HIDUP PERALATAN (II)
-Kontrol uji kriteria siap pakai
-Penerapan label siap pakai
Ukuran induk/
Label laik operasi standar Dukungan operasional &
cara pakai yg baik
-Pemeliharaan ringan
Alat dipakai -Latih/bimbing operator

Pemeliharaan pencegahan :
-Inspeksi,penyetelan &
Pemeliharaan terencana pelumasan
tidak -Lihat, rasakan, dengar
Rusak ? * Pencegahan -Running maintenance
* Korektif -Penggantian komponen
pakai terencana
ya
Pemeliharaan korektif :
-Pemeliharaan berkala
ya -Reparasi minor
Trouble tidak -Overhaule terencana
Shooting
-Pengukuran untuk pencarian
kerusakan
(gejala fungsi, bentuk signal,
•Pengukuran tes tegangan/Arus listrik dan
ya •Stel
tidak Perbaikan besaran komponen)
• Kalibrasi
-Penggantian suku cadang
tidak -Pengukuran dan stel
-Kalibrasi
Usia teknis
Kajian teknis kondisi alat
peralatan tercapai -Kajian teknis efisiensi alat
-Catatan informasi keamanan alat
ganti ya
-Keputusan ganti atau perbaiki
Pertimbangan Penghapusan/ -Pertimbangan penghapusan
Peralatan ganti baru -Usulan penghapusan
PENGUJIAN/KALIBRASI
PERALATAN KESEHATAN
DEFENISI
1. PENGUKURAN 2. ALAT UKUR

Sehimpunan operasi yg bertujuan Peralatan yg di gunakan


menentukan NILAI suatu besaran untuk mengukur,
(ISO Guide) memeriksa untuk
mengetahui kebenaran
suatu BESARAN
Kegiatan atau proses mengaitkan
angka secara empirik dan obyektif
pada sifat obyek sehingga angka
yang diperoleh dapat memberikan
gambaran yang jelas mengenai
obyek tsb.
BESARAN : Sifat suatu gejala benda yang dapat dibedakan secara
kualitatif dan ditentukan secara kuantitatif

NILAI : Besar suatu besaran tertentu yang umumnya dinyatakan sbg


suatu ukuran dikalikan dengan suatu bilangan

Besaran adalah berat/massa


Berat sekarung beras 5 kg Nilai adalah 5 kg
-ISO Guide membagi nilai itu sendiri mejadi:
Nilai Sebenarnya { true value (of quantity) }
Nilai yg konsisten dengan defenisi besaran yang bersangkutan
cat. Nilai sebenarnya tdk dapat ditentukan dgn pengukuran karena setiap
pengukuran memiliki ketidak pastian
Nilai Konvensional { convenional true value (of quantity) }
Nilai yg dikenakan pd suatu besaran tertentu dan diterima kadang-kadang
melalui kesepakatan, sebagai nilai yg memiliki ketidakpastian yg tepat
cat. Nilai ini mungkin diperoleh dari sejumlah pengukuran yg dilakukan
untuk menetapkan sebuah nilai

Nilai sebenarnya adalah konsep ideal yang tidak dapat diketahui dengan
pasti. Dalam prakteknya nilai ini diganti oleh suatu nilai yang diabadikan pada
suatu standar, kemudian secara internasional dinyatakan sebagai nilai yang
benar (Nilai konvensional)
Dari contoh berat sekarung beras tadi yang
diukur dgn menggunakan timbangan muncul
pertanyaan :

Benarkah berat sekarung beras yang


ditimbang adalah 5 kg ..... ????
3. KALIBRASI

Kegiatan peneraan untuk menentukan kebenaran penunjukan alat

Kegiatan untuk menentukan kebenaran konvensional penunjukan alat


ukur dengan cara membandingkan terhadap standar ukurnya yang
tertelusur (traceable) ke Standar Nasional atau Internasional
Besaran Standar : Alat atau bahan yang memiliki besaran tertentu dan
nilainya diketahui, sehingga dapat dipergunakan sebagai
bahan pembanding terhadap besaran sejenis yg diukur

Standar Internasioanal : Suatu standar yg ditetapkan oleh suatu persetujuan


internasional sbg dasar untuk menetapkan nilai
suatu besaran

Kemampuan Telusur (traceable) :


Kemampuan untuk menghubungkan hasil alat ukur tertentu dengan hasil
pengukuran pada standar nasional/ internasional atau secara umum diterima
sebagai sistem pengukuran melalui suatu mata rantai tertentu.
“property of the result of a measurement or the value of a standard whereby it can be related to stated
references, usually national or international standards, through an unbroken chain of comparison all
having stated uncertainties” (VIM 1993)
KETERTELUSURAN PENGUKURAN STANDAR MASSA DI INDONESIA

Definition of kg

International Prototype of kg
(1kg Platinum-Iridium)
at BIPM

Copy of Copy of
International Prototype No. 46 International Prototype No. 44
1 kg Platinum Iridium 1 kg Platinum-Iridium
at Direktorat Metrologi at NML - CSIRO Australia

1 kg mass standard 1 kg cylindrical Stainless Steel 1 kg cylindrical Stainless Steel


marked K4 and T4 at DITMET mass standard mass standard
marked E0 74 and E0 75 at NML
at KIM LIPI

Set of 1 mg to 10 kg Set of 1 mg to 10 kg Set of 1 mg to 1 kg Set of 1 mg to 1 kg


E1 class at DITMET E1 class at KIM LIPI E1 class at BPFKM E1 class at PT Sucofindo

Set of Set of Analitical Balance Set of


E2 class at DITMET E2 class at KIM LIPI OIML E2 class at Sucofindo
and ACCREDITED CAL. LABs and ACCREDITED CAL. and ACCREDITED CAL. LABS
LABs
4. PENGUJIAN

Keseluruhan kegiatan yg meliputi pemeriksaan fisik dan


pengukuran untuk membandingkan alat ukur dengan
standar/alat standar untuk menentukan besaran /
kesalahan pengukuran

Kegiatan untuk menentukan satu atau lebih karakteristik


dari suatu alat ukur, sehingga dapat dipastikan kesesuaian
antara karakteristik dan spesifikasinya
PERLAKUAN UNTUK ALAT KESEHATAN

Alat kesehatan yang memiliki acuan besaran dilakukan


KALIBRASI

Alat kesehatan yang tidak memiliki acuan besaran dilakukan


PENGUJIAN
Dari defenisi dapat disimpulkan bahwa pengujian dan kalibrasi
bertujuan untuk :

• Memastikan kesesuaian karakteristik terhadap spesifikasi dari


suatu alat ukur /kesehatan
• Menentukan deviasi kebenaran konvensional nilai penunjukan
suatu alat ukur/kesehatan
• Menjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standar
Nasioanal maupun Internasional
Alat kesehatan dinyatakan lulus uji dan kalibrasi apabila :

Penyimpangan hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai


yang diabadikan pada alat kesehatan tersebut, tidak melebihi
penyimpangan yang diizinkan (ECRI)

Nilai hasil pengukuran keselamatan kerja, berada dalam nilai


ambang batas yang diizinkan. (IEC)
Permenkes No.36/Menkes/Per/IV/1998 menetapkan bahwa alat
kesehatan yang dipergunakan disarana pelayanan kesehatan wajib
uji dan kalibrasi secara berkala dengan kriteria sbb:

- Belum memiliki sertifikat dan tanda lulus pengujian dan kalibrasi


- Masa berlaku sertifikat dan tanda lulus uji dan kalibrasi
telah habis
- Diketahui penunjukan dan keluarannya/ kinerjanya
tidak sesuai lagi
- Telah mengalami perbaikan
- Telah dipindahkan bagi alat yang memerlukan instalasi
Istilah – Istilah lain

 Parameter
Jenis pengukuran berdasarkan besaran ukur
 Setting
Titik pengukuran berdasarkan nilai ukur
 Hasil Ukur
Nilai yang diperoleh dari pengukuran alat standar terhadap nilai ukur/ setting alat
kesehatan
 Koreksi/kesalahan
Besarnya penyimpangan nilai suatu alat terhadap alat standar(kalibrasi)
 Kesalahan relatif
Persentase penyimpangan suatu alat terhadap terhadap nilai konvensional suatu
alat standar
Ketidakpastian Pengukuran

merupakan suatu nilai yang diperoleh dari hasil estimasi, sehingga


ketidakpastian merupakan ’angka tidak pasti’ (doubtful digit)’

Sumber-sumber KTP yg digunakan dalam pengujian dan kalibrasi :


1. Readibility
2. Reapitibility
3. KTP Alat standar
Interpretasi Hasil Kalibrasi
Penunjukan Alat Koreksi
200 1
100 0

Ketidakpastian bentangan pada tingkat kepercayaan 95% dengan faktor


cakupan k=2 adalah + 1.8

Laporan hasil kalibrasi bukan merupakan jaminan bahwa nilai dari suatu
bahan ukur adalah sama dengan nilai nominalnya

Untuk memperoleh hasil yang benar (nilai konvensional) adalah dengan cara
berikut :
200 + 1 + 1.8
Bukan
200 + 1 atau 200 + 1.8
Dewan Standar Nasional menyatakan suatu
filosofi

“ Setiap alat ukur atau instrumen harus dianggap


tidak cukup baik untuk dipergunakan, sampai
terbukti melalui pengujian dan kalibrasi bahwa
instrumen tersebut memang baik “
INFUSION PUMP
Parameter yang diuji / kalibrasi
- Flow (mL/Hr) : + 10%
- Alarm maximum pressure : < 20 Psi
- Total Volume (mL) : + 10%

Alat yang digunakan: Infusion Device Analyzer


Suction Pump

Parameter yang diuji/ kalibrasi :


- Daya hisap : + 10%
- Vacuum maximum : > 200 mmHg

Alat yang digunakan UNIVERSAL BIOMETER

Anda mungkin juga menyukai