Anda di halaman 1dari 12

DINAS KESEHATAN

KABUPATEN MAMUJU

Tim
1. Paulus Sumbung Allo
2. Taufiq Rahman
3. Kindo’
4. Nunu
INTERVENSI SPESIFIK
PERCEPATAN PENURUNAN STUNTING KAB. MAMUJU
PROVINSI SULAWESI BARAT

ANALISIS STUDI KASUS


SKRINING ANEMIA PADA REMAJA PUTRI
GAMBARAN UMUM
Remaja putri rentan terhadap anemia, hal ini disebabkan
menstruasi (menstruasi) dan hasil diet yang tidak sehat.
Konsekuensi dari menstruasi pada remaja putri adalah kehilangan
zat besi hingga dua kali lipat dari jumlah yang dikeluarkan oleh
remaja laki-laki. Oleh karena itu, kebutuhan besi remaja putri
adalah tiga kali lebih besar daripada remaja laki-laki untuk
mengembalikan kondisi tubuhnya ke keadaan semula sebagai
pengganti darah yang keluar pada saat menstruasi. Berdasarkan hal
tersebut diatas, maka perlu dilakukan skrining anemia pada remaja
putri, untuk mencegah anemia.
TUJUAN
1. Umum
- Untuk mencegah anemia pada remaja putri
- Langkah awal pencegahan stunting

2. Khusus
- Untuk mengetahui masalah utama rendahnya cakupan skrining
anemia pada remaja putri
- Untuk menyusun rencana strategis peningkatan cakupan
skrining anemia pada remaja putri.
TATA LAKSANA SKRINING ANEMIA PADA REMAJA PUTRI

Pengetahuan Pelaksana
MANUSIA Gizi di Puskesmas belum
memahami mengenai METODE
tatalasana rujukan
SDM tenaga gizi di setelah dilakukan Pelibatan masyarakat
skrining anemia pada dalm upaya pencegahan Belum ada SOP
Puskesmas yang
masih kurang remaja putri anemia pada remaja
putri yang belum
opimal
Peran Lintas Sektor
Promosi kesehatan belum masimal
Pelaksanaan KAP
terkait risiko anemia belum Maksimal
pada remaja putri yang Cakupan skrining
belum maksimal
Anemia masih
Sarana penyuluhan pelaksanaan Status Ekonomi rendah
Dukungan keluarga
kurang PDCA di Belum ada anggaran Rumah tangga masih
Puskesmas rendah rendah
Belum masiimal
khusus untuk rujukan
anemia pada remaja
Rendahnya Pengetahuan
Sarana dan prasarana putri Komitmen lintas sektor
masyarakat tentang
di Puskesmas belum belum maksimal
anemia pada remaja putri
semua memadai

SARANA DANA
LINGKUNGAN
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia 5
Data Cakupan Remaja Putri Mengkonsumsi TTD

Intervensi Spesifik Target Cak 2021 Selisih

Remaja putri 58% 27,3% 30,7%


mengkonsumsi TTD
MASALAH:
CAKUPAN SKRINING ANEMIA PADA REMAJA PUTRI
RENDAH
Rencana Usulan Kegiatan
Prioritas Penyebab Pemecahan Rencana Sumber
Masalah Masalah Masalah Usulan Kegiatan Dana

(1) (2) (3) (4) (5)

Rendahnya cakupan Pengetahuan mengenai anemia Pelatihan dan pendampingan bagi Menyusun rencana Pelatihan dan APBN/APBD
skrining anemia pada rendah tenaga gizi dalam rangka pendampingan bagi tenaga gizi dalam dan ADD
remaja putri pencegahan anemia bagi remaja rangka pencegahan anemia bagi remaja
putri putri

Peran serta masyarakat rendah Peningkatan koordinasi dan Menyusun rencana pertemuan lintas APBN / APBD
advokasi bagi lintas sektor dalam sektor dalam rangka peningkatan PSM
rangka peningkatan PSM terkait peningkatan cakupan skrining
Anemia dan pemberian TTD
Alat pemeriksaan HB belum Menyediakan logistik skrining Menyusun rencana pengadaan logistik APBN / APBD
tersedia/belum optimal anemia skrining anemia
penggunaannya

Terbatasnya SDM pemberi Rekrutmen dan peningkatan Mengusulkan data permintaan tenaga APBN/
layanan manajemen pelimpahan wewenang tambahan petugas gizi puskesmas. APBD/ADD,
berimbang bagi tenaga gizi CSR

Pencatatan dan pelaporan Pelatiha dan pendampingan bagi Menyusun rencana Pelatihan dan APBN / APBD
belum maksimal tenaga gizi/pengelola laporan gIZI pendampingan bagi tenaga
gizi/pengelola program gIZI
Terkait sostem pencatatan dan
pelaporan program gizi
Tabel RPK Bulanan
Uraian Lokasi Waktu Sumber
Sasaran PJ dan Mitra
Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan Dana
(1) (2) (3) (4) (5)
Menyusun rencana TPG Kabupaten 12 Bulan Dinkes APBN/APBD
Pelatihan dan
pendampingan bagi
tenaga gizi dalam rangka
pencegahan anemia bagi
remaja putri

Menyusun rencana TOMA, TOGA, Kabupaten TW 2 s/d TW 4 Dinkes APBD


pertemuan lintas sektor Pemrintah terkait
dalam rangka
peningkatan PSM terkait
peningkatan cakupan
skrining Anemia dan
pemberian TTD

Menyusun rencana TPG Kabupaten TW 2 s/d TW 4 Dinkes APBN/APBD


pengadaan logistik
skrining anemia
Mengusulkan data TPG Kabupaten TW 1 s/d TW 4 Dinkes APBN/APBD
permintaan tenaga
tambahan petugas gizi
puskesmas.

Menyusun rencana Pelatihan


dan pendampingan bagi
TPG Kabupaten
tenaga gizi/pengelola
program gIZI
Terkait sostem pencatatan dan
Tabel RPK Bulanan
Uraian Sasaran Lokasi Waktu PJ dan Mitra Sumber
Kegiatan Pelaksanaan Pelaksanaan Dana
(1) (2) (3) (4) (5)
Orientasi Petugas TPG Puskesmas TW 1 & 2 Dinkes APBN/APBD
dalam
Pendampingan
remaja putri serta
Penyusunan SOP

Pendampingan Keluarga Anemia/ Posyandu, TW 1 s/d TW 4 Tim Puskesmas APBN/APBD


keluarga remaja kelompok berisiko Rumah Tangga
putri sebagai anemia
kelompok berisiko
tinggi terhadap
anemia
PDCA terhadap Masalah Intervensi Gizi Spesifik
Tata laksana Rujuan Balita Stunting (0%)

Masalah (1) Pengetahuan masyarakat tentang anemia rendah


 

Penyebab Masalah (2)


Peran serta asyarakat rendah

Perencanaan
(PLAN) (3) Pelaksanaan Tindak lanjut
Periksa hasilnya (CHECK) (5) Keterangan (7)
(DO) (4) (ACTION) (6)

Peningkatan promosi kesehatan Peningkatan peran lintas Kebutuhan masyarakat Pemetaan sasaran berisiko
sektor sebagai terhadap informasi kesehatan tinggi anemia
media penyampai masih sangat rendah
informasi
Pengadaan media KIE sampai ke Tk. Identifikasi Posyandu dan Tidak semua tersedia KIE di Memasimalkan pengadaan
posyandu Faskes yang belum Posyandu Media KIE
terseddia Media KIE
Sosialisasi dan rapat koordinasi Pelasanaan Advokasi Komitmen Lintas Sektor belum Advokasi lebih masif epada LS
dengan pelibatan LS Lintas Sektor melalui semuanya maksimal
pertemuan Sosialisasi
dan Rakor
Pembinaan Kelompok-kelompok UP2K Pembinaaan keterampilan Ibu Rumah tangga yang perlu Memaksimalkan Koordinasi
Koordinasi dengan Dinsos dan oleh PKK dan PPPA, peningkatan keterampilan OPD, Sektor terait dalam
Transmigrasi dan ketenagakerjaan Bantuan Modal Koperasi mekasimalkan pembinaan dan
terkait UMKM dan BLT dan pemasaran oleh pemasaran hasil Up2 dalam
Perdagangan meningkatkan taraf ekonomi
keluarga
PDCA terhadap Masalah Intervensi Gizi Spesifik
Tata laksana Rujuan Balita Stunting (0%)
Masalah (1) Alat pemeriksaan HB belum tersedia/belum optimal penggunaannya
 

Penyebab Masalah (2)


Terbatasnya SDM pemberi layanan

Perencanaan
(PLAN) (3) Pelaksanaan Tindak lanjut
Periksa hasilnya (CHECK) (5) Keterangan (7)
(DO) (4) (ACTION) (6)

Menyusun rencana pengadaan logistik Distribusi logistik Kroscek distribusi dan  Orintasi Petugas dan  Pelaksanaan orientasi
skrining anemia sesuai target sasaran pemanfaatan logistik secara Penyusunan SOP pengguneen Manajemen Intervensi
maksimal logistik Spesifik di Fasilitasi oleh
TPPS - Setwapres

Mengusulkan tambahan TPG ke 1. Rekrutmen Tenaga Tidak semua tenaga Gizi Memetakan kebutuhan Tenaga
BKPSDM/PPPK , PADINAKES dan Gizi melalui usulan tersedia di Puskesmas Gizi
Mendorong peningkatan Kapasitas BKPSDMPPPK
kader dalam membantu tugas TPG
2. Pemeaksimalan
pelasanaan
PADINAKES
Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Monitoring Masih butuh pendampingan Pelaksanaan monev secara
dan Evaluasi dalam pelaksanaannya berkala
pelaksanaan
pendampingan bagi
kelompok berisiko anemia
terutama remaja putri

Anda mungkin juga menyukai