Anda di halaman 1dari 26

Studi Optimasi Letak Belt Truss

pada Struktur Rangka - Dinding


Geser Akibat Beban Gempa
Sylvie, Cindy Sugiarto, Valerie Christabel Hendrarto
Daftar Isi Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metodologi Penelitian
Model Bangunan
Hasil Penelitian
Kesimpulan
Latar Belakang

Pendahuluan ● Seiring meningkatnya populasi manusia dan kebutuhan akan tempat


beraktivitas, lahan menjadi semakin terbatas dan mahal. Bangunan tinggi
dapat menjadi solusi akan permasalahan ini (Chawardol & Shinde, 2021)
● Semakin tinggi bangunan, dampak dari beban lateral seperti gempa dan
angin akan semakin besar. Oleh sebab itu diperlukan sistem penahan
beban lateral, seperti sistem outrigger and belt truss.
● Namun, penambahan outrigger (bisa berupa balok atau truss) memiliki
konsekuensi karena dibutuhkan ruang untuk memasang outrigger
tersebut. Sehingga ruangan tidak dapat digunakan secara leluasa (Shan &
Gore, 2018).
● Penggunaan belt truss bisa menjadi solusi karena pemasangan truss
dilakukan pada sisi-sisi luar bangunan.
Latar Belakang

Pendahuluan ● Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sistem struktur wall frame -


belt truss memiliki hasil yang baik dalam mereduksi simpangan lateral
(Khanorkar et al, 2018).
● Variasi letak atau lokasi belt truss pada ketinggian tertentu dapat
memberikan kontribusi yang berbeda terhadap perilaku struktur
dalam menahan gaya lateral. Dengan demikian, perlu dipelajari
perilaku struktur akibat beberapa konfigurasi letak belt truss hingga
didapat letak yang optimal. Analisis dinamis yang digunakan adalah
analisis respons spektrum.
Pendahuluan Rumusan Masalah
1. Konfigurasi letak belt truss manakah yang lebih optimum?
2. Bagaimanakah pengaruh letak atau lokasi belt truss terhadap
simpangan lateral struktur akibat beban gempa?
Pendahuluan Tujuan Penelitian
1. Mengetahui konfigurasi letak belt truss yang optimum.
2. Mengetahui pengaruh letak atau lokasi belt truss terhadap
simpangan lateral struktur akibat beban gempa.
Manfaat Penelitian
Pendahuluan 1. Bagi pembaca : Mengetahui kontribusi dari belt truss terhadap
kekuatan dan daya tahan dari bangunan ketika menahan beban lateral
pada beberapa lokasi penempatan belt truss yang berbeda. Penelitian
ini memberikan gambaran mengenai konfigurasi letak belt truss,
perbedaan simpangan yang dihasilkan dari konfigurasi letaknya.
2. Bagi mahasiswa : Penelitian ini dapat memberikan pengetahuan dan
pandangan mengenai konfigurasi letak belt truss yang efektif dalam
mereduksi simpangan lateral.
3. Bagi peneliti dan praktisi : Hasil penelitian ini juga dapat menambah
wawasan bagi peneliti dan mengetahui letak belt truss yang optimum
dalam mengurangi besar simpangan lateral.
Pendahuluan Ruang Lingkup
1. Struktur bangunan beton bertulang sebanyak 30 tingkat
2. Ketinggian antar tingkat 3,5 m
3. Tinggi bangunan keseluruhan 105 m
4. Menggunakan struktur bangunan shear wall - frame - belt truss
5. Menggunakan belt truss dari material beton
6. Pembebanan gempa dinamis menggunakan analisis response spectrum
7. Menggunakan data gempa untuk wilayah Surabaya, dengan kelas situs
E (tanah lunak), kategori desain seismik D.
8. Pemodelan dan analisa struktur menggunakan software ETABS
Pendahuluan Ruang Lingkup
9. Model Struktur:
❏ Model struktur tanpa belt truss
❏ Model struktur dengan belt truss pada lokasi di 1/4 dari ketinggian
bangunan
❏ Model struktur dengan belt truss pada lokasi di 1/2 dari ketinggian
bangunan
❏ Model struktur dengan belt truss pada lokasi di 3/4 dari ketinggian
bangunan
❏ Model struktur dengan belt truss pada lokasi di lantai atas (cap truss)
Tinjauan Sistem Struktur Outrigger dan Belt Truss
Pustaka ❏ Outrigger merupakan struktur horizontal kaku yang menghubungkan
core wall dengan kolom eksterior bangunan (Shah & Gore, 2018).
❏ Outrigger sudah digunakan sejak lama dan kini telah berkembang
dengan berbagai inovasi desain.
(a) konversi core overturning moment menjadi kopel gaya horizontal, (b) konversi
kopel gaya horizontal menjadi kopel gaya vertikal (aksial) kolom

Tinjauan
Pustaka

Sumber: Pudjisuryadi et al (2012)


Sistem Struktur Outrigger dan Belt Truss
❏ Belt truss dapat bekerja sebagai virtual outrigger dalam perencanaan
bangunan tinggi .
❏ Bangunan yang menggunakan belt truss sebagai virtual outrigger yaitu plaza
rakyat sebuah gedung kantor di Malaysia (Kareem & Tamura, 2016).
Metodologi Penelitian
Model Bangunan yang
Ditinjau dan Analisis

Denah Bangunan
Model Bangunan yang
Ditinjau dan Analisis
Elemen Keterangan

Luas Bangunan 30 x 30 m2

Tinggi Bangunan 30 tingkat (105 m)

Tinggi antar tingkat 3.5 m

Balok Induk 0.5 x 0.8 m2

Balok Anak 0.3 x 0.6 m2

Belt Truss 0.5 x 1.0 m2

Kolom Lantai 1-10 1.1 x 1.1 m2

Kolom Lantai 11-21 0.9 x 0.9 m2

Kolom Lantai 22-30 0.7 x 0.7 m2

Plat Lantai Tebal = 0.15 m

Denah Bangunan Mutu Beton (fc') 30 MPa

Dinding Geser 0.2 x 10 m2


Model Bangunan
yang Ditinjau dan
Analisis
1. Model Struktur Tanpa Belt Truss
Kode: Tanpa BT
Model Bangunan
yang Ditinjau dan
Analisis
2.
Model Struktur dengan Belt Truss pada Lokasi
di 1/4 dari Ketinggian Bangunan
Kode: BT 0.25h
Model Bangunan
yang Ditinjau dan
Analisis
3.
Model Struktur dengan Belt Truss pada Lokasi
di 1/2 dari Ketinggian Bangunan
Kode: BT 0.5h
Model Bangunan
yang Ditinjau dan
Analisis
4.
Model Struktur dengan Belt Truss pada Lokasi
di 3/4 dari Ketinggian Bangunan
Kode: BT 0.75h
Model Bangunan
yang Ditinjau dan
Analisis
5.
Model Struktur dengan Belt Truss pada Lokasi
di Lantai Atas
Kode: Cap Truss
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Hasil Penelitian
Melalui hasil nilai simpangan lateral, maka dapat diperoleh besar persentase reduksi
simpangan lateral pada lantai atas sebagai berikut:
1. Model BT 0.25h: 7.815%
2. Model BT 0.5h: 11.029%
3. Model BT 0.75h: 11.405%
4. Model Cap Truss: 8.187%
1. Penggunaan belt truss pada bangunan tinggi terbukti dapat
mengurangi nilai simpangan lateral bangunan.

Kesimpulan 2. Letak atau lokasi belt truss mempengaruhi nilai simpangan lateral
struktur akibat beban gempa.
3. Pemasangan belt truss pada 0.25h (BT 0.25h) dapat mereduksi
simpangan lateral sebesar 7.815%
4. Pemasangan belt truss pada 0.5h (BT 0.5h) dapat mereduksi
simpangan lateral sebesar 11.029%
5. Pemasangan belt truss pada 0.75h (BT 0.75h) dapat mereduksi
simpangan lateral sebesar 11.405%
6. Pemasangan belt truss pada Lantai Atas (Cap Truss) dapat
mereduksi simpangan lateral sebesar 8.187%
7. Konfigurasi letak atau lokasi belt truss yang paling optimum yaitu
pada ¾ dari ketinggian bangunan.
Penelitian masih terbuka untuk studi serupa untuk pemodelan
struktur bisa dibuat lebih banyak variasi, misalnya dengan bentuk
bangunan yang berbeda, penggunaan belt truss dari material lain
selain beton, penggunaan sistem belt truss yang berbeda, dan lain
sebagainya.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
1. Chawardol, A. A. & Shinde, B. H. (2021). A Review on Using Belt Truss at Different Locations on RCC Building. International
Journal for Modern Trends in Science and Technology, 7(9), 195-200. DOI: https://doi.org/10.46501/IJMTST0709031
2. Kareem, A. & Tamura, Y. (2016). Mitigation of Motions of Tall Buildings With Specific Examples of Recent Applications. Wind and
Structures An International Journal. DOI: 10.12989/was.1999.2.3.201
3. Kian, P. & Siahaan, F. T. (2001). The Use of Outrigger and Belt Truss System for High Rise Concrete Buildings. Dimensi Teknik Sipil,
3(1), 36-41. ISSN: 1410-9530
4. Khanorkar, A., Sukhdeve, S., Denge, S. V., & Raut. S. P. (2016). Outrigger and Belt Truss System for Tall Building to Control
Deflection: A Review. GRD Journal for Engineering, 1(6). ISSN: 2455-5703
5. Pudjisuryadi, P., Lumantarna, B., Tandya, H., & Loka, L. (2012). Ductility of a 60-Story Shearwall Frame-Belt Truss (Virtual
Outrigger) Building. Civil Engineering Dimension, 14(1), 19-25. ISSN 1979-570X
6. Shah, N. & Gore, N. G. (2018). Comparative Study on Conventional Outrigger and Virtual Outrigger on RC High Rise Structure
under Earthquake Load. International Journal of Engineering and Techniques, 4(5). ISSN: 2395-1303
7. Lumantarna, Benjamin. (2001). Pengantar Analisis Dinamis dan Gempa. Yogyakarta: Andi offset.
8. Lumantarna, Benjamin. (2021). Powerpoint presented at lecture for Structural Dynamic and Tall Building, Civil Engineering,
Petra Christian University.
9. Gore, N. G. & Mhatre, P. (2019). Optimum Location of Virtual Outriggers in High Rise Buildings for Seismic and Wind Responses.
International Research Journal of Engineering and Technology (IRJET), 6(1). e-ISSN: 2395-0056
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai