Anda di halaman 1dari 5

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No.

1, (2012) 1-5

Studi Perbandingan Struktur Tower BTS Tipe SST


Kaki 4, SST Kaki 3 dan Monopole Dengan
Ketinggian 40m yang Paling Effisien
Sony Arjanggi1), Endah Wahyuni2), Soewardojo2)
Mahasiswa Teknik Sipil, 2)Dosen Pengajar Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: endah@ce.its.ac.id
1)

Abstrak Ada berbagai macam tipe tower BTS (Base


Transmission Tower). Tipe tower BTS tersebut antara lain tipe
SST (Self Supporting Tower) dan monopole. Tower tipe SST
biasanya digunakan untuk ketinggian menengah hingga tinggi,
sedangkan tower tipe monopole biasanya digunakan untuk
ketinggian rendah. Dalam studi kali ini akan diambil
ketinggian 40m yang mewakili rentang ketinggian rendah
hingga menengah. Digunakan 2 kriteria pembanding, yaitu
bobot struktur atas dan biaya pelaksanaan pembangunan
tower. Kriteria bobot didapat langsung dari output program
bantu analisis yaitu MSTower v 6.02, sedangkan kriteria biaya
pelaksanaan pembangunan didapat dari survey wawancara
dengan kontraktor pelaksana. Hasil dari studi perbandingan ini
menunjukkan tower SST kaki 3 sebagai tipe tower yang paling
efisien digunakan untuk ketinggian 40m. Hal ini disebabkan
oleh 2 faktor. Pertama bobot struktur atas tower SST kaki 3
adalah yang paling ringan dibanding SST kaki 4 dan monopole,
Prosentase perbandingannya adalah SST kaki 4 lebih berat
25% dan Monopole lebih berat 95% dibanding SST kaki 3.
Faktor kedua biaya pelaksanaan pembangunan tower SST kaki
3 adalah yang paling murah dibanding SST kaki 4 dan
monopole, Prosentase perbandingannya adalah SST kaki 4
lebih mahal 24% dan Monopole lebih mahal 101% dibanding
SST kaki 3.
Kata kunciMonopole, MSTower, Tower BTS, Tower rangka
Baja, SST.

I. PENDAHULUAN

OWER BTS (Base Transmission Station) adalah suatu


struktur tower baja yang menjulang ke udara
dikarenakan fungsinya untuk menempatkan antenna pada
ketinggian tertentu yang dianggap cukup. Ada berbagai
macam tipe tower BTS diantarnya tipe monopole, SST (Self
Supporting Tower), dan guyed mast. Untuk tower BTS
dengan ketinggian rendah biasanya menggunakan tipe
monopole dan guyed mast, sedangkan untuk ketinggian
menengah dan tinggi menggunakan tipe SST. Tidak ada
angka ketinggian yang pasti untuk mengkategorikan tipe
tower berdasarkan ketinggiannya.
Apabila perencana ingin mendesain tower pada ketinggian
40m, ketiga tipe tower diatas bisa digunakan sebagai
desainnya. Pada studi kali ini akan dibandingkan 3 tower
dengan tipe yang berbeda, yaitu tipe monopole, SST kaki 3,
dan SST kaki 4 dengan ketinggian 40m dan selanjutnya akan
dicari tipe tower mana yang paling efisien.
Tentu saja untuk mengetahui tipe tower mana yang lebih
efisien digunakan pada ketinggian 40m, kita perlu
membandingkan antar tipe satu sama lain dengan kriteria

tertentu. Kriteria yang akan dibandingkan disini adalah


bobot struktur atas dari masing-masing tipe tower dan biaya
yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembangunan tower.
Dengan dilaksanakannya studi ini diharapkan dapat
berguna untuk operator seluler, konsultan dan kontraktor
pembangunan tower untuk menentukan tipe tower mana
yang paling efisien digunakan untuk ketinggi 40m.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi TowerBTS dan Penggolongannya
Tower BTS (Base Transmission Station) adalah struktur
tower yang berguna untuk menopang seperangkat alat
telekomunikasi wireless sebagai sarana penghubung antara
alat penguna dengan jaringan atau penghubung antar
jaringan.
Tower BTS jika digolongkan dari material pembuatnya
bisa digolongkan menjadi 2, yaitu tower BTS baja dan
beton. Tower BTS jika digolongkan dari penempatan
ketinggiannya bisa digolongkan menjadi 2, yaitu yang
diletakkan diatas tanah (greenfield tower) dan yang
diletakkan di atas atap gedung (rooftop tower).
Penggolongan tower BTS menurut sumargo, dkk
digolongkan menjadi tiga jenis yaitu: Self-Supporting Tower
(SST), Guyed Tower dan Monopole[7]. Yang akan
dibandingkan pada studi kali ini adalah tipe Self-Supporting
Tower kaki 4, kaki 3 dan monopole tapered-pole yang
ditunjukkan pada gambar 1 dan gambar 2 secara berurutan.

(a)
(b)
Gambar 1. Tipe tower, (a)SST kaki 3 dan (b)SST kaki 4

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5

2
III. METODOLOGI
A. Diagram Alir Metodologi

Gambar 2. Tipe tower monopole


B. Penamaan Elemen-elemen struktur tower
Elemen-elemn pada struktur tower memiliki nama yang
berbeda-beda tergantung dari fungsi dan posisi
penempatannya. Berikut ini akan dijabarkan masing-masing
nama elemen pada struktur tower.

(a)

(b)
(c)
Gambar 3. Penamaan elemen-elemen pada struktur tower.
(a)front view, (b)plan view, dan (c)hip view.

B. Catatan Pengerjaan
Untuk mempermudah proses analisa, akan digunakan
program bantu anlisa struktur. Untuk analisa struktur
sekunder dan struktur tambahan seperti tangga dan bordes
akan
menggunakan program bantu SAP 2000 v14,
sedangkan untuk analisa struktur utama tower akan
menggunakan program bantu MSTower v.6.02.
Setelah melakukan analisa struktur tower, tahap
selanjutnya adalah mengontrol desain struktur hasil
permodelan MSTower v 6.02 dengan peraturan ASD yang
diacu dalam peraturan EIA-222-F yaitu AISC 360-10 ASD.
Seluruh perhitungan kapasitas member pada EIA mengacu
pada AISC 360-10 ASD, yang membedakan hanya ketika
perhitungan angka kelangsingan untuk batang tekan, faktor
reduksi luasan efektif untuk batang tarik dan faktor
amplifikasi kapasitas profil.
Proses perbandingan pada diagram alir diatas adalah
proses dimana masing-masing konfigurasi sistem bracing

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5


dibandingkan satu sama lain untuk mencari wakil
perbandigan final SST kaki 4 dan SST kaki 3.
Setelah didapatkan 3 tower final yang terdiri dari SST
kaki4, SST kaki 3 dan monopole. Langkah selanjutnya
adalah perbandingan 3 tipe tower tersebut dilihat dari segi
bobot struktur atas dan biaya pelaksanaan. Dari ketiga tipe
tersebut akan dicari 1 yang paling efisien dan menjadi
pemenang dalam perbandingan tipe tower untuk ketinggian
40m.
C. Data Perencanaan
Studi perbandingan ini menggunakan data-data sebagi
berikut:
Lokasi studi : Surabaya
Tinggi tower rencana : 40m
Spesifikasi material
Mutu baja untuk profil
: BJ 37
Mutu baja untuk kelengkapan tower : BJ 37
Ukuran profil minimum
Untuk profil siku min siku L 40x40x4
Untuk profil pipa min pipa 1 CHS 343.2
Spesifikasi antenna
Tower direncanakan akan digunakan untuk dua
operator seluler, sehingga minimum beban antena
yang digunakan :
2 set antenna sector gsm, dimensi 2,06 x 0,17 x
0,6m standard rural
2 buah antena microwave (MW) dish shielded,
diameter 0,3m
2 buah antenna microwave (MW) dish shielded
diameter 0,6m
D. Beban-beban yang Diterima Struktur Tower
Pembebanan pada studi ini mengacu pada peraturan
TIA/EIA-222-F standard, dimana beban-beban yang bekerja
pada tower terdiri dari:
Beban mati terdiri dari berat sendiri struktur, berat
antena, berat cable tray, berat feeder, berat bordes, dan
tangga.
Beban angin yang digunakan dalam TIA/EIA-222-F
adalah basic wind speed fastest mile pada ketinggian
10m dari atas tanah mengacu pada periode ulang 50
tahun. Besar beban angin menurut EIA poin 11.2.1
minimum sebesar 50 mph (22,4 m/dt).
Beban hidup yang harus ditumpu oleh fasilitas panjat
pada struktur tower seperti tangga dan bordes menurut
EIA-222-F poin 13.2 adalah 250pound
120 kg
terpusat. Besar beban hidup ini pula yang akan
digunakan untuk membebani batang horizontal.

E. Pembebanan dan Kombinasinya


Untuk kombinasi pembebanan, menurut TIA/EIA-222-F
poin 2.3.16 menyebutkan:
Combo 1= DL + WL
Namun dalam kenyataannya ada beban manusia dalam
struktur tower, beban manusia terjadi ketika tower dalam
masa pembuatan dan perawatan tower. Beban manusia ini

3
berpindah-pindah dari profil horizontal ke profil horizontal
yang lain. Pada saat proses pembuatan dan pemasangan
diusahakan sedang tidak terjadi angin ribut dikarenakan
faktor keamanan, oleh karena itu kombinasi yang disebabkan
oleh beban manusia tidak akan menerima beban angin:
Combo 2= DL + LL
Keterangan:
DL adalah beban mati struktur dan beban mati tambahan
LL adalah beban hidup pekerja dalam pembuatan dan
perawatan tower
WL adalah beban angin rencana struktur pada 8 arah mata
angin (0o, 45o, 90o, 135o, 180o, 225o, 270o, 315o)

IV. HASIL STUDI


A. Perencanaan Konfigurasi Tower
Ada 3 variasi konfigurasi untuk tipe SST kaki 4 dan 3
variasi konfigurasi untuk tipe SST kaki 3. Masing-masing
variasi memiliki jumlah panel dan tinggi panel yang
berbeda-beda. Yang membedakan dari variasi konfigurasi
kaki 3 dan kaki 4 adalah jumlah kakinya.
Tipe
monopole
memiliki
keterbatasan
dalam
konfigurasinya. Oleh karena itu dalam studi kali ini tidak ada
variasi konfiguras untuk tipe monopole.
Dalam mendesain struktur rangka, penulis melakukan
pembatasan sistem bracing berdasarkan tinggi panel.
Pembatasannya diantaranya:
Tinggi panel 3,5m menggunakan sistem bracing X
tanpa redundant (XH1)
Tinggi panel 4m 4,5m menggunakan sistem bracing X
dengan redundant (XH3)
Tinggi panel 5m menggunakan sistem bracing K
dengan redundant (K2)
Untuk panel paling bawah diharuskan menggunakan
sistem bracing K karna faktor ergonomi. Dengan panel K
tinggi bebas pada panel paling bawah menjadi besar.
Berikut ini dasar pendesainan untuk konfigurasi sistem
bracing tower:
Konfigurasi 1 (K*.1) didesain dengan konsep tinggi
perpanel menengah dan jumlah panel menengah.
Konfigurasi 2 (K*.2) didesain dengan konsep tinggi
perpanel tinggi dengan jumlah panel sedikit (renggang).
Konfigurasi 3 (K*.3) didesain dengan konsep tinggi
perpanel rendah dengan jmlah panel banyak (rapat).
Konfigurasi tinggi tipe monopole didesain dengan
konsep mengurasi sedikit mungkin pemotongan profil
yang digunakan. Panjang profil dipasaran dapat
diperoleh dengan dimensi paling panjang 6 m, oleh
karena itu konfigurasi tingginya adalah 6 x 6m + 1 x 4 m
= 40 m.

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5


B. Hasil Desain yang Telah Dikontrol
Tabel 1
Hasil perbandingan konfigurasi SST kaki 4 yang sudah
dikontrol
Config

Sket Gambar

K4.1

Berat
(kg)

Sway() Twist() Displc


<0.5
<0.5
<0.2

4077.80 0.4458

K4.2

4446.05

K4.3

4161.17

0.4102

0.4664

0.0057

0.0007

0.0057

Gambar

Tabel 3
Hasil perbandingan konfigurasi SST kaki 3 yang sudah
dikontrol
Config

Sket Gambar

Sway() Twist() Displc


<0.2
<0.5
<0.5

K3.1

3281.80 0.4967

0.0264

0.1775

K3.2

3518.06 0.4927

0.0309

0.1722

K3.3

3266.83 0.4887

0.0264

0.1787

0.1572

0.1686

Berat Sway( Twist( Displc


) <1
) <1
<0.4
(kg)

Dari tabel 3 diketahui tower konfigurasi K3.3 memiliki


bobot yang paling ringan dengan bobot 3266,83 kg. Oleh
karena itu tower konfigurasi K3.3 yang akan digunakan
sebagai wakil struktur tower tipe SST kaki 3
Tabel 4
Analisis perbandingan bobot struktur atas

Tipe Tower Berat (kg)


SST kaki 4
SST kaki 3
Monopole

Berat
(kg)

0.1659

Dari tabel 1 diketahui tower konfigurasi K4.1 memiliki


bobot yang paling ringan dengan bobot 4077,80 kg. Oleh
karena itu tower konfigurasi K4.1 yang akan digunakan
sebagai wakil struktur tower tipe SST kaki 4
Tabel 2
Bobot struktur atas tower monopole
No

6377.2 0.9964 0.0521 0.3334

Dari tabel 2 diketahui bobot struktur atas tower monopole


adalah 6377,2 kg. Tower konfigurasi ini yang akan
digunakan sebagai wakil struktur tower tipe monopole.

4077.8
3266.8
6377.2

Prosentase
perbandingan
125
100
195

Dari tabel 4 didapatkan bahwa tipe struktur SST kaki 3


memiliki bobot struktur atas yang paling ringan. Apabila
dibandingkan dengan tipe struktur lainnya:
SST kaki 4 25% lebih berat dari SST kaki 3
Monopole 95% lebih berat dari SST kaki 3

C. Analisa Biaya Pelaksanaan Pembangunan Tower


Sumber data untuk biaya pelaksanaan pembangunan
didapat dari survey wawancara dengan sebuah perusahaan
kontraktor pelaksana pembangunan tower yang berlokasi di
Sidoarjo.
Biaya pelaksanaan dalam pembangunan struktur tower
dipengaruhi oleh 4 aspek. Pertama durasi pelaksanaan
pembangunan. Kedua jumlah pekerja saat pelaksanaan

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5

pembangunan. Ketiga biaya pada saat erection. Keempat


biaya mobilitas material. Untuk durasi dan jumlah pekerja,
nilainya disamakan dengan proyek pembangunan tower
sejenis. Sedangkan biaya erection dan mobilitas material
didapat dari price list perusahaan kontraktor pelaksana.

Tabel 5
Analisis biaya akibat durasi pelaksanaan dan jumlah pekerja
Harga per Total Biaya
Tipe
Durasi Jumlah
(Rp)
Tower
(hari) pekerja pekerja (Rp)
SST kaki 4
4
9
40,000 1,440,000
SST kaki 3
4
9
40,000 1,440,000
Monopole
6
9
40,000 2,160,000
Analisis biaya erection dihitung dengan harga satuan per
kg dari struktur atas. Biaya ini dipengaruhi oleh tingkat
kesukaran pelaksanaan pembangunan dan sewa alat bantu
saat pelaksanaan pembangunan. Biaya erection untuk tower
SST adalah Rp 1.700/kg. Biaya erection untuk tower
monopole adalah Rp 2.000/kg.
Analisis biaya mobilitas material dihitung dengan harga
satuan per kg dari struktur atas. Biaya ini salah satunya
dipengaruhi dari tingkat kesukaran mobilitas material dan
mobilitas alat bantu yang digunakan. Biaya mobilitas untuk
tower SST adalah Rp 1.000/kg. Biaya mobilitas untuk tower
monopole adalah Rp 1.500/kg.
Total biaya pelaksanaan didapat dari penjumlahan biaya
dari keempat aspek untuk masing-masing tipe tower. Tabel 6
menjelaskan analisis perhitungan total biaya pelaksanaan.
Tabel 6
Analisis total biaya pelaksanaan tower.
Tipe
Tower

Total
berat
(kg)

Biaya durasi
& pekerja
(Rp)

Biaya
erection
(Rp)

SST kaki 4

4077.8

1,440,000

SST kaki 3

3266.8

1,440,000

5,553,560

3,266,800

10,260,360

Monopole

6377.2

2,160,000

12,754,400

9,565,800

24,480,200

6,932,260

Biaya
mobilisasi
(Rp)

Total Biaya
(Rp)

4,077,800

12,450,060

SST kaki 4
SST kaki 3
Monopole

Struktur Atas

Berat (kg)
4077.8
3266.8
6377.2

Biaya (Rp)
85,226,020
68,276,120
133,283,480

Biaya
Pelaksanaan
(Rp)
12,450,060
10,260,360
24,480,200

Total Biaya
(Rp)
97,676,080
78,536,480
157,763,680

Struktur tower yang paling efisien digunakan pada


ketinggian 40m adalah struktur tower SST kaki 3, hal ini
dikarenakan oleh 2 hal diantarnya:
1. Struktur SST kaki 3 memiliki berat struktur atas yang
paling ringan, hal ini dikarenakan jumlah face dan leg
yang digunakan lebih sedikit dibandingkan SST kaki 4
dan profilnya lebih ringan dibanding monopole.
Prosentase perbandingannya adalah SST kaki 4 lebih
berat 25% dan Monopole lebih berat 95% dibanding
SST kaki 3.
2. Biaya pelaksanaan pembanguna tower SST kaki 3 paling
murah dikarenakan volume pekerjaan yang paling kecil,
durasi pengerjaan yang singkat dibanding monopole,
tidak perlunya menggunakan alat berat mobile crane
ketika pelaksanaan, dan mobilitas material yang mudah
ke lokasi pembangunan. Prosentase perbandingannya
adalah SST kaki 4 lebih mahal 24% dan Monopole lebih
mahal 101% dibanding SST kaki 3.

VI. UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada dosen pembimbing tugas akhir ini atas bimbingan,
bantuan moril, dan ide yang diberikan dosen pembimbing
untuk penyelasaian tugas akhir ini. Terima kasih juga karena
dosen pembimbing telah memberikan izin untuk
disidangkannya karya tulis ini.
VII. DAFTAR PUSTAKA

Dua kriteria yang digunakan untuk perbandinga tiga tipe


tower adalah biaya struktur atas dan biaya pelaksanaan
pembangunan tower. Harga satuan untuk profil baja
struktural menurut survey wawancara di kontraktor
pelaksana diasumsi Rp 20.900/kg. Harga tersebut sudah
termasuk proses galvanisasi profil untuk mencegah proses
perkaratan. Tabel 7 menjelaskan perbandingan total ketiga
tipe tower.
Tabel 7
Analisis perbandingan tiga tipe tower.
Tipe Tower

V. KESIMPULAN

Prosentase
perbandingan
124
100
201

Dari tabel 7 didapatkan bahwa total biaya tipe struktur


SST kaki 3 adalah yang paling murah. Apabila
dibandingkan dengan tipe struktur lainnya:
SST kaki 4 24% lebih mahal dari SST kaki 3
Monopole 101% lebih mahal dari SST kaki 3

[1] AISC committee. 2010. Specification for Structural


Steel Building, ANSI/AISC 360-10. USA : AISC.
[2] AISC committee. 2010. AISC Design Example v14.
USA: AISC.
[3] Arjanggi, Sony. Studi Perbandingan Tower BTS Tipe
SST Kaki 4, SST Kaki 3, dan Monopole dengan
Ketinggian 40m yang Paling Efisien (Tugas Akhir).
Surabaya : ITS.
[4] Engineering Department of EIA. 1996. Structural
Standards for Steel Antenna Towers and Antenna
Supporting Structures (TIA/EIA-222-F). USA: EIA.
[5] Engineering System (EEC) limited. 2008. MStower V6
Users Manual. England : Engineering System (EEC)
limited.
[6] Gunawan, Rudy dan Morisco. 1988. Tabel Profil
Konstruksi Baja. Yogyakarta : Kanisius.
[7] Sumargo, dkk. Analisa Respon Struktur Menara
Pemancar Tipe Monopole 120 M Akibat Beban
Angin Rencana dengan Periode Ulang 10 Tahunan di
Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika Semarang.
Paper publication.

Anda mungkin juga menyukai