1, (2012) 1-5 1
Abstrak— Ada berbagai macam tipe tower BTS (Base tertentu. Kriteria yang akan dibandingkan disini adalah
Transmission Tower). Tipe tower BTS tersebut antara lain tipe bobot struktur atas dari masing-masing tipe tower dan biaya
SST (Self Supporting Tower) dan monopole. Tower tipe SST yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembangunan tower.
biasanya digunakan untuk ketinggian menengah hingga tinggi, Dengan dilaksanakannya studi ini diharapkan dapat
sedangkan tower tipe monopole biasanya digunakan untuk
berguna untuk operator seluler, konsultan dan kontraktor
ketinggian rendah. Dalam studi kali ini akan diambil
ketinggian 40m yang mewakili rentang ketinggian rendah
pembangunan tower untuk menentukan tipe tower mana
hingga menengah. Digunakan 2 kriteria pembanding, yaitu yang paling efisien digunakan untuk ketinggi 40m.
bobot struktur atas dan biaya pelaksanaan pembangunan
tower. Kriteria bobot didapat langsung dari output program
II. TINJAUAN PUSTAKA
bantu analisis yaitu MSTower v 6.02, sedangkan kriteria biaya
pelaksanaan pembangunan didapat dari survey wawancara
dengan kontraktor pelaksana. Hasil dari studi perbandingan ini
A. Definisi TowerBTS dan Penggolongannya
menunjukkan tower SST kaki 3 sebagai tipe tower yang paling Tower BTS (Base Transmission Station) adalah struktur
efisien digunakan untuk ketinggian 40m. Hal ini disebabkan tower yang berguna untuk menopang seperangkat alat
oleh 2 faktor. Pertama bobot struktur atas tower SST kaki 3 telekomunikasi wireless sebagai sarana penghubung antara
adalah yang paling ringan dibanding SST kaki 4 dan monopole, alat penguna dengan jaringan atau penghubung antar
Prosentase perbandingannya adalah SST kaki 4 lebih berat jaringan.
25% dan Monopole lebih berat 95% dibanding SST kaki 3.
Tower BTS jika digolongkan dari material pembuatnya
Faktor kedua biaya pelaksanaan pembangunan tower SST kaki
3 adalah yang paling murah dibanding SST kaki 4 dan bisa digolongkan menjadi 2, yaitu tower BTS baja dan
monopole, Prosentase perbandingannya adalah SST kaki 4 beton. Tower BTS jika digolongkan dari penempatan
lebih mahal 24% dan Monopole lebih mahal 101% dibanding ketinggiannya bisa digolongkan menjadi 2, yaitu yang
SST kaki 3. diletakkan diatas tanah (greenfield tower) dan yang
diletakkan di atas atap gedung (rooftop tower).
Kata kunci—Monopole, MSTower, Tower BTS, Tower rangka Penggolongan tower BTS menurut sumargo, dkk
Baja, SST. digolongkan menjadi tiga jenis yaitu: Self-Supporting Tower
(SST), Guyed Tower dan Monopole[7]. Yang akan
I. PENDAHULUAN dibandingkan pada studi kali ini adalah tipe Self-Supporting
Tower kaki 4, kaki 3 dan monopole tapered-pole yang
ditunjukkan pada gambar 1 dan gambar 2 secara berurutan.
T OWER BTS (Base Transmission Station) adalah suatu
struktur tower baja yang menjulang ke udara
dikarenakan fungsinya untuk menempatkan antenna pada
ketinggian tertentu yang dianggap cukup. Ada berbagai
macam tipe tower BTS diantarnya tipe monopole, SST (Self
Supporting Tower), dan guyed mast. Untuk tower BTS
dengan ketinggian rendah biasanya menggunakan tipe
monopole dan guyed mast, sedangkan untuk ketinggian
menengah dan tinggi menggunakan tipe SST. Tidak ada
angka ketinggian yang pasti untuk mengkategorikan tipe
tower berdasarkan ketinggiannya.
Apabila perencana ingin mendesain tower pada ketinggian
40m, ketiga tipe tower diatas bisa digunakan sebagai
desainnya. Pada studi kali ini akan dibandingkan 3 tower (a) (b)
dengan tipe yang berbeda, yaitu tipe monopole, SST kaki 3, Gambar 1. Tipe tower, (a)SST kaki 3 dan (b)SST kaki 4
dan SST kaki 4 dengan ketinggian 40m dan selanjutnya akan
dicari tipe tower mana yang paling efisien.
Tentu saja untuk mengetahui tipe tower mana yang lebih
efisien digunakan pada ketinggian 40m, kita perlu
membandingkan antar tipe satu sama lain dengan kriteria
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 2
III. METODOLOGI
(a)
B. Catatan Pengerjaan
Untuk mempermudah proses analisa, akan digunakan
program bantu anlisa struktur. Untuk analisa struktur
sekunder dan struktur tambahan seperti tangga dan bordes
akan menggunakan program bantu SAP 2000 v14,
sedangkan untuk analisa struktur utama tower akan
menggunakan program bantu MSTower v.6.02.
Setelah melakukan analisa struktur tower, tahap
selanjutnya adalah mengontrol desain struktur hasil
permodelan MSTower v 6.02 dengan peraturan ASD yang
diacu dalam peraturan EIA-222-F yaitu AISC 360-10 ASD.
Seluruh perhitungan kapasitas member pada EIA mengacu
pada AISC 360-10 ASD, yang membedakan hanya ketika
(b) (c) perhitungan angka kelangsingan untuk batang tekan, faktor
Gambar 3. Penamaan elemen-elemen pada struktur tower. reduksi luasan efektif untuk batang tarik dan faktor
(a)front view, (b)plan view, dan (c)hip view. amplifikasi kapasitas profil.
Proses perbandingan pada diagram alir diatas adalah
proses dimana masing-masing konfigurasi sistem bracing
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 3
dibandingkan satu sama lain untuk mencari wakil berpindah-pindah dari profil horizontal ke profil horizontal
perbandigan final SST kaki 4 dan SST kaki 3. yang lain. Pada saat proses pembuatan dan pemasangan
Setelah didapatkan 3 tower final yang terdiri dari SST diusahakan sedang tidak terjadi angin ribut dikarenakan
kaki4, SST kaki 3 dan monopole. Langkah selanjutnya faktor keamanan, oleh karena itu kombinasi yang disebabkan
adalah perbandingan 3 tipe tower tersebut dilihat dari segi oleh beban manusia tidak akan menerima beban angin:
bobot struktur atas dan biaya pelaksanaan. Dari ketiga tipe Combo 2= DL + LL
tersebut akan dicari 1 yang paling efisien dan menjadi Keterangan:
pemenang dalam perbandingan tipe tower untuk ketinggian DL adalah beban mati struktur dan beban mati tambahan
40m. LL adalah beban hidup pekerja dalam pembuatan dan
perawatan tower
C. Data Perencanaan WL adalah beban angin rencana struktur pada 8 arah mata
angin (0o, 45o, 90o, 135o, 180o, 225o, 270o, 315o)
Studi perbandingan ini menggunakan data-data sebagi
berikut:
Lokasi studi : Surabaya IV. HASIL STUDI
Tinggi tower rencana : 40m
Spesifikasi material A. Perencanaan Konfigurasi Tower
• Mutu baja untuk profil : BJ 37
Ada 3 variasi konfigurasi untuk tipe SST kaki 4 dan 3
• Mutu baja untuk kelengkapan tower : BJ 37
variasi konfigurasi untuk tipe SST kaki 3. Masing-masing
• Ukuran profil minimum
Untuk profil siku min siku L 40x40x4 variasi memiliki jumlah panel dan tinggi panel yang
Untuk profil pipa min pipa 1” CHS 34×3.2 berbeda-beda. Yang membedakan dari variasi konfigurasi
• Spesifikasi antenna kaki 3 dan kaki 4 adalah jumlah kakinya.
Tower direncanakan akan digunakan untuk dua Tipe monopole memiliki keterbatasan dalam
operator seluler, sehingga minimum beban antena konfigurasinya. Oleh karena itu dalam studi kali ini tidak ada
yang digunakan : variasi konfiguras untuk tipe monopole.
• 2 set antenna sector gsm, dimensi 2,06 x 0,17 x
Dalam mendesain struktur rangka, penulis melakukan
0,6m standard rural
pembatasan sistem bracing berdasarkan tinggi panel.
• 2 buah antena microwave (MW) dish shielded,
diameter 0,3m Pembatasannya diantaranya:
• 2 buah antenna microwave (MW) dish shielded • Tinggi panel≤ 3,5m menggunakan sistem bracing X
diameter 0,6m tanpa redundant (XH1)
• Tinggi panel 4m – 4,5m menggunakan sistem bracing X
D. Beban-beban yang Diterima Struktur Tower dengan redundant (XH3)
Pembebanan pada studi ini mengacu pada peraturan • Tinggi panel≥ 5m menggunakan sistem bracing K
TIA/EIA-222-F standard, dimana beban-beban yang bekerja dengan redundant (K2)
pada tower terdiri dari: • Untuk panel paling bawah diharuskan menggunakan
• Beban mati terdiri dari berat sendiri struktur, berat sistem bracing K karna faktor ergonomi. Dengan panel K
antena, berat cable tray, berat feeder, berat bordes, dan tinggi bebas pada panel paling bawah menjadi besar.
tangga.
Berikut ini dasar pendesainan untuk konfigurasi sistem
• Beban angin yang digunakan dalam TIA/EIA-222-F
bracing tower:
adalah basic wind speed fastest mile pada ketinggian
10m dari atas tanah mengacu pada periode ulang 50 • Konfigurasi 1 (K*.1) didesain dengan konsep tinggi
tahun. Besar beban angin menurut EIA poin 11.2.1 perpanel menengah dan jumlah panel menengah.
minimum sebesar 50 mph (22,4 m/dt). • Konfigurasi 2 (K*.2) didesain dengan konsep tinggi
• Beban hidup yang harus ditumpu oleh fasilitas panjat perpanel tinggi dengan jumlah panel sedikit (renggang).
pada struktur tower seperti tangga dan bordes menurut • Konfigurasi 3 (K*.3) didesain dengan konsep tinggi
EIA-222-F poin 13.2 adalah 250pound ≈120 kg perpanel rendah dengan jmlah panel banyak (rapat).
terpusat. Besar beban hidup ini pula yang akan • Konfigurasi tinggi tipe monopole didesain dengan
digunakan untuk membebani batang horizontal.
konsep mengurasi sedikit mungkin pemotongan profil
yang digunakan. Panjang profil dipasaran dapat
diperoleh dengan dimensi paling panjang 6 m, oleh
karena itu konfigurasi tingginya adalah 6 x 6m + 1 x 4 m
E. Pembebanan dan Kombinasinya
= 40 m.
Untuk kombinasi pembebanan, menurut TIA/EIA-222-F
poin 2.3.16 menyebutkan:
Combo 1= DL + WL
Namun dalam kenyataannya ada beban manusia dalam
struktur tower, beban manusia terjadi ketika tower dalam
masa pembuatan dan perawatan tower. Beban manusia ini
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 4
gilang.sebayang@pu.go.id 1, karamullah@pu.go.id 2
Abstract
The part of the bridge floor that is above the bridge head (Pier Head) is always connected to a
structure is a bridge expansion joint. Expansion joint is a material that is installed between two
planes of concrete floors for vehicles or on rigid pavements and can also be a confluence
between road constructions as a medium of traffic that will pass through the bridge, so that
traffic users feel safe and comfortable. The function of the expansion joint is to accommodate
the movement that occurs in the bridge superstructure. This movement comes from the living
load, temperature changes, and physical properties of the bridge shaper (Transportation
Research Board, 2003). Based on these movements, it can be a categorized for selecting the
type of expansion joint to be used. The types of expansion joint are open type expansion joint,
closed type expansion joint, special type expansion joint.
Keyword: Bridge, Expansion joint, Structure, Road, Highway.
Abstrak
Bagian lantai jembatan yang berada di atas kepala jembatan (Pier Head) selalu dihubungkan
dengan suatu struktur adalah siar muai jembatan atau expansion joint. Siar muai adalah bahan
yang dipasang di antara dua bidang lantai beton untuk kendaraan atau pada perkerasan kaku
dan dapat juga pertemuan antara konstruksi jalan pendekat sebagai media lalu lintas yang akan
melewati jembatan, supaya pengguna lalu lintas merasa aman dan nyaman. Fungsi dari
expansion joint adalah untuk mengakomodasi gerakan yang terjadi pada bagian superstruktur
jembatan. Gerakan ini berasal dari beban hidup, perubahan suhu, dan sifat fisik dari pembentuk
jembatan (Transportation Research Board, 2003). Berdasarkan pergerakan tersebut dapat
menjadi kategori pemilihan jenis siar muai yang akan digunakan. Jenis siar muai tersebut adalah
sambungan siar muai tipe terbuka, sambungan siar muai tipe tertutup, sambungan siar muai tipe
khusus.
Kata kunci: Jembatan, Siar muai, Struktur, Jalan, Jalan Tol.
1
1. PENDAHULUAN
Bagian lantai jembatan yang berada di atas kepala jembatan (Pier Head) selalu dihubungkan
dengan suatu struktur adalah siar muai jembatan atau expansion joint. Siar muai adalah bahan
yang dipasang di antara dua bidang lantai beton untuk kendaraan atau pada perkerasan kaku
dan dapat juga pertemuan antara konstruksi jalan pendekat sebagai media lalu lintas yang akan
melewati jembatan, supaya pengguna lalu lintas merasa aman dan nyaman (Badan Litbang PU,
Pd T-13-2005-B).
Fungsi dari expansion joint adalah untuk mengakomodasi gerakan yang terjadi pada bagian
superstruktur jembatan. Gerakan ini berasal dari beban hidup, perubahan suhu, dan sifat fisik
dari pembentuk jembatan (Transportation Research Board, 2003). Berdasarkan pergerakan
tersebut dapat menjadi kategori pemilihan jenis siar muai yang akan digunakan.
Ada beberapa jenis siar muai yang ada dalam dunia konstruksi jembatan, yaitu:
1. Sambungan siar muai tipe terbuka
2. Sambungan siar muai tipe tertutup
3. Sambungan siar muai tipe khusus
Selain 3 jenis tersebut, siar muai juga dikategorikan berdasarkan besarnya pergerakan yang
dapat diakomodir, yaitu:
1. Pergerakan kecil (small movement range joints) < 45 mm
2. Pergerakan sedang (medium movement range joints) < 45 mm – 130 mm
3. Pergerakan besar (Large movement range joints) > 130 mm
Dari besarnya pergerakan yang akan diakomodir, dapat ditentukan jenis siar muai yang akan
digunakan. Setiap jenis siar muai tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Oleh sebab itu penulis ingin membuat tabel jenis siar muai yang berisi dengan karakteristik siar
muai dan penggunaannya.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Florida Department of Transportation dalam “Bridge Maintenance and Repair
Handbook”, expansion joint dibagi dalam 2 jenis, joint terbuka dan joint tertutup. Joint tertutup
dirancang agar kedap air, sedangkan joint terbuka tidak. Beberapa Siar muai terbuka yaitu:
a. Butt Joint
Butt joint adalah joint yg menggunakan besi berbentuk siku untuk melindungi tepi beton
dari kerusakan akibat kendaraan yang melintas. Joint ini digunakan untuk jembatan
dengan small movement, dengan gap maksimum sebesar 25 mm. Butt Joint dibuat dari
besi siku yang disebut armor untuk melindungi bagian tepi beton dan dipasangkan pada
beton menggunakan stud atau baut. Di Negara barat Butt Joint tidak digunakan lagi
karena tidak kedap air. Tapi di Indonesia sendiri masih digunakan untuk jembatan-
jembatan pendek.
2
b. Finger Joint
Finger Joint bisa mengakomodasi movement mulai dari 75 mm. Finger Joint terbuat
dari baja dan berbentuk seperti 2 sisir yang saling mengikat. Karena Finger Joint
termasuk dalam jenis Joint terbuka, maka diberi drainase di bawah joint.
Siar Tertutup:
a. New Cut Off Joint
New Cut Off Joint adalah expansion joint yang menggunakan seal berbahan dasar karet.
Seal diletakan diantara gap untuk menahan movement yang terjadi pada jembatan.
NCOJ adalah produk dari SHOBOND.
3
Selain 2 jenis tersebut, terdapat juga siar muai tipe khusus, yaitu:
a. Strip Seal Joint
Strip Seal Joint berbentuk strip yag terbuat dari elastomer yang dimasukan ke dalam
besi yang ditanam ke pelat beton. Strip Seal Joint mempunyai beberapa tipe untuk
beragam movement. Ukuran Strip Seal Joint terbesar bisa menangani movement hingga
125 mm, tetapi untuk keamanan kebanyakan orang hanya membatasi hingga 100 mm
saja.
b. Modular Joint
Modular Joint berbentuk sepeti gabungan dari dua atau lebih Strip Seal Joint untuk
mengakomodasi movement yang sangat besar. Modular Joint dibuat untuk
mengakomodasi movement lebih dari 100 mm. Besarnya modular joint tergantung
besarnya movement. Modular joint dirancang untuk jembatan dengan bentang yang
panjang dengan kemampuan movement sampai 2 m. Biasanya modular joint digunakan
untuk movement antara 150 mm sampai 600 mm. Ada 3 bagian utama dari joint ini,
yaitu: sealer, separator beam, dan support bar (Transportation Research Board, 2003).
4
3. PEMBAHASAN
Dari jenis-jenis siar muai tersebut memiliki batasan yang dapat diakomodir dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1 Pergerakan Siar Muai
Metode pelaksanaan siar muai dilakukan setelah permukaan finish grade jalan atau jembatan
sudah dilaksanakan, setelah itu siar muai dilaksanakan dan dapat memberikan kerataan yang
sesuai dengan finish grade jalan atau jembatan yang terlaksana. Apabila diurutkan sesuai
dengan urutan pekerjaan, maka metode pelaksanaan siar muai adalah sebagai berikut:
5
1. Pekerjaan struktur Jembatan/Jalan
2. Pekerjaan Slab
3. Pekerjaan Finish Grade (Beton / Aspal)
4. Cutting Slab (Beton / Aspal)
5. Pemasangan Siar Muai
Rekomendasi struktur pierhead yang digunakan sebaiknya menggunakan normal end (Gambar
8) bukan dapped end (Gambar 9). Hal ini dikarenakan penggunaan siar muai hanya 1 garis tiap
pertemuan struktur, tidak menjadi 2 baris berdekatan. Siar muai 2 baris berdekatan akan
mengganggu dan mengurangi kenyamanan berkendara.
4. KESIMPULAN
Berikut adalah jenis-jenis siar muai, pergerakan yang diakomodir, dan karakteristiknya:
• Butt Joint:
- Tipe = Terbuka
- Pergerakan total min = 5 mm
- Pergerakan total max = 20 mm
- Pergerakan Vertikal = 3 mm
- Kelebihan = Ekonomis
- Kekurangan = Perlu perawatan lebih karena rentan terhadap korosi,
mudah terlepas plat besi siku dari slab.
6
• Asphaltic Plug
- Tipe = Terbuka
- Pergerakan total min = 5 mm
- Pergerakan total max = 50 mm
- Pergerakan Vertikal = 3 mm
- Kelebihan = Ekonomis, mudah dikerjakan, cepat dikerjakan, aman
dilalui kendaraan
- Kekurangan = Sangat bergantung dari pekerjaan si pemasang (sensitive)
dan kurang baik dalam menahan Gerakan horizontal
lateral
• Finger Joint
- Tipe = Terbuka
- Pergerakan total min = 25 mm
- Pergerakan total max = 80 mm
- Pergerakan Vertikal = 3 mm
- Kelebihan = Memiliki drainase yang baik, Ekonomis, Mudah
pelaksanaannya, Dapat menahan beban vertikal yang
cukup besar
- Kekurangan = Perlu perawatan lebihkarena rentan terhadap korosi dan
vegetasi yang bisa tumbuh di sekitarnya & Cukup bising
akibat penggunaan fingerplate kadang fingerplate
(penutup) Tidak bisa dipasang pas kembali apabila ada
pergerakan bebas
• New Cut Off Joint
- Tipe = Terbuka
- Pergerakan total min = 5 mm
- Pergerakan total max = 20 mm
- Pergerakan Vertikal = 3 mm
- Kelebihan = Dapat ditingkatkan kemampuannya dengan
menambahkan jangkar Memiliki drainase yang baik
- Kekurangan = Perlu perawatan lebih, Sangat rentan pada bagian sealing
(penutup) / sambungan karena tidak disambung secara
mekanik.
• Strip Seal
- Tipe = Khusus
- Pergerakan total min = 20 mm
- Pergerakan total max = 100 mm
- Pergerakan Vertikal = 3 mm
- Kelebihan = Dapat ditingkatkan kemampuannya dengan
menambahkan jangkar Memiliki drainase yang baik
- Kekurangan = Perlu perawatan lebih, Sangat rentan pada bagian sealing
(penutup)/sambungan karena tidak disambung secara
mekanik
• Modular Joint
- Tipe = Khusus
- Pergerakan total min = 150 mm
- Pergerakan total max = 600 mm
- Pergerakan Vertikal = 3 mm
7
- Kelebihan = Tidak terlalu bising karena menggunakan rail yang diberi
anti skid, Lebih efektif mengakomodasi gerakan
horizontal karena menggunakan sliding bearing sebagai
pengaku Sistem drainase lebih baik daripada Open Finger
Plate Joint.
- Kekurangan = Perlu perawatan lebih karena rentan terhadap korosi dan
vegetasi yang bisa tumbuh di sekitarnya, Proses
pengerjaan mahal karena membutuhkan alat berat.
• SFX Joint
- Tipe = Khusus
- Pergerakan total min = 50 mm
- Pergerakan total max = 330 mm
- Pergerakan Vertikal = 3 mm
- Kelebihan = Kedap air yang sempurna dipastikan dengan kontinuitas
elastomer total, Kontak elastomer memungkinkan
penyerapan benturan roda dan menjalankan
ketidakteraturan permukaan sehingga memberikan tingkat
yang sangat baik bagi kenyamanan pengguna & Sangat
efektif mengakomodasi transversal, vertikal dan rotasi
pergerakan struktur utama
- Kekurangan = Harga bahan yang digunakan cenderung lebih mahal.
Pekerjaan siar muai atau expansion joint dikerjakan setelah pekerjaan finish grade (slab
atau aspal paling atas) selesai dikerjakan, agar finish grade pekerjaan siar muai rata dengan
finish grade pekerjaan slab (beton atau aspal paling atas)
Penggunaan struktur pierhead direkomendasikan menggunakan tipe normal end
dibandingkan dapped end agar lebih nyaman untuk pengendara.
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrochim. Ahmad, Siar Muai Jembatan Asphaltic Plug Joints, Pusat Litbang Prasarana
Transportasi. 2000.
Freyssinet Expansion Joints CV1, Soletanche Freyssinet, 2014.
Pedoman pelaksanaan pemasangan siar muai jenis asphaltic plug untuk jembatan PU Pd T-13-
2005-B, Pusat Litbang Prasarana Transportasi Badan Litbang, 2005.
Surat Edaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 11/SE/M/2015
Tanggal 23 April 2015, Pedoman Perencanaan Sambungan Siar Muai Pada Lantai Jembatan,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2015.
Transportation Research Board 2003 Annual Report, Transportation Research Board of The
National Academies, 2003.