Anda di halaman 1dari 13

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No.

1, (2012) 1-5 1

Studi Perbandingan Struktur Tower BTS Tipe SST


Kaki 4, SST Kaki 3 dan Monopole Dengan
Ketinggian 40m yang Paling Effisien
Sony Arjanggi1), Endah Wahyuni2), Soewardojo2)
1)
Mahasiswa Teknik Sipil, 2)Dosen Pengajar Teknik Sipil
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111
E-mail: endah@ce.its.ac.id

Abstrak— Ada berbagai macam tipe tower BTS (Base tertentu. Kriteria yang akan dibandingkan disini adalah
Transmission Tower). Tipe tower BTS tersebut antara lain tipe bobot struktur atas dari masing-masing tipe tower dan biaya
SST (Self Supporting Tower) dan monopole. Tower tipe SST yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pembangunan tower.
biasanya digunakan untuk ketinggian menengah hingga tinggi, Dengan dilaksanakannya studi ini diharapkan dapat
sedangkan tower tipe monopole biasanya digunakan untuk
berguna untuk operator seluler, konsultan dan kontraktor
ketinggian rendah. Dalam studi kali ini akan diambil
ketinggian 40m yang mewakili rentang ketinggian rendah
pembangunan tower untuk menentukan tipe tower mana
hingga menengah. Digunakan 2 kriteria pembanding, yaitu yang paling efisien digunakan untuk ketinggi 40m.
bobot struktur atas dan biaya pelaksanaan pembangunan
tower. Kriteria bobot didapat langsung dari output program
II. TINJAUAN PUSTAKA
bantu analisis yaitu MSTower v 6.02, sedangkan kriteria biaya
pelaksanaan pembangunan didapat dari survey wawancara
dengan kontraktor pelaksana. Hasil dari studi perbandingan ini
A. Definisi TowerBTS dan Penggolongannya
menunjukkan tower SST kaki 3 sebagai tipe tower yang paling Tower BTS (Base Transmission Station) adalah struktur
efisien digunakan untuk ketinggian 40m. Hal ini disebabkan tower yang berguna untuk menopang seperangkat alat
oleh 2 faktor. Pertama bobot struktur atas tower SST kaki 3 telekomunikasi wireless sebagai sarana penghubung antara
adalah yang paling ringan dibanding SST kaki 4 dan monopole, alat penguna dengan jaringan atau penghubung antar
Prosentase perbandingannya adalah SST kaki 4 lebih berat jaringan.
25% dan Monopole lebih berat 95% dibanding SST kaki 3.
Tower BTS jika digolongkan dari material pembuatnya
Faktor kedua biaya pelaksanaan pembangunan tower SST kaki
3 adalah yang paling murah dibanding SST kaki 4 dan bisa digolongkan menjadi 2, yaitu tower BTS baja dan
monopole, Prosentase perbandingannya adalah SST kaki 4 beton. Tower BTS jika digolongkan dari penempatan
lebih mahal 24% dan Monopole lebih mahal 101% dibanding ketinggiannya bisa digolongkan menjadi 2, yaitu yang
SST kaki 3. diletakkan diatas tanah (greenfield tower) dan yang
diletakkan di atas atap gedung (rooftop tower).
Kata kunci—Monopole, MSTower, Tower BTS, Tower rangka Penggolongan tower BTS menurut sumargo, dkk
Baja, SST. digolongkan menjadi tiga jenis yaitu: Self-Supporting Tower
(SST), Guyed Tower dan Monopole[7]. Yang akan
I. PENDAHULUAN dibandingkan pada studi kali ini adalah tipe Self-Supporting
Tower kaki 4, kaki 3 dan monopole tapered-pole yang
ditunjukkan pada gambar 1 dan gambar 2 secara berurutan.
T OWER BTS (Base Transmission Station) adalah suatu
struktur tower baja yang menjulang ke udara
dikarenakan fungsinya untuk menempatkan antenna pada
ketinggian tertentu yang dianggap cukup. Ada berbagai
macam tipe tower BTS diantarnya tipe monopole, SST (Self
Supporting Tower), dan guyed mast. Untuk tower BTS
dengan ketinggian rendah biasanya menggunakan tipe
monopole dan guyed mast, sedangkan untuk ketinggian
menengah dan tinggi menggunakan tipe SST. Tidak ada
angka ketinggian yang pasti untuk mengkategorikan tipe
tower berdasarkan ketinggiannya.
Apabila perencana ingin mendesain tower pada ketinggian
40m, ketiga tipe tower diatas bisa digunakan sebagai
desainnya. Pada studi kali ini akan dibandingkan 3 tower (a) (b)
dengan tipe yang berbeda, yaitu tipe monopole, SST kaki 3, Gambar 1. Tipe tower, (a)SST kaki 3 dan (b)SST kaki 4
dan SST kaki 4 dengan ketinggian 40m dan selanjutnya akan
dicari tipe tower mana yang paling efisien.
Tentu saja untuk mengetahui tipe tower mana yang lebih
efisien digunakan pada ketinggian 40m, kita perlu
membandingkan antar tipe satu sama lain dengan kriteria
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 2

III. METODOLOGI

A. Diagram Alir Metodologi

Gambar 2. Tipe tower monopole

B. Penamaan Elemen-elemen struktur tower


Elemen-elemn pada struktur tower memiliki nama yang
berbeda-beda tergantung dari fungsi dan posisi
penempatannya. Berikut ini akan dijabarkan masing-masing
nama elemen pada struktur tower.

(a)
B. Catatan Pengerjaan
Untuk mempermudah proses analisa, akan digunakan
program bantu anlisa struktur. Untuk analisa struktur
sekunder dan struktur tambahan seperti tangga dan bordes
akan menggunakan program bantu SAP 2000 v14,
sedangkan untuk analisa struktur utama tower akan
menggunakan program bantu MSTower v.6.02.
Setelah melakukan analisa struktur tower, tahap
selanjutnya adalah mengontrol desain struktur hasil
permodelan MSTower v 6.02 dengan peraturan ASD yang
diacu dalam peraturan EIA-222-F yaitu AISC 360-10 ASD.
Seluruh perhitungan kapasitas member pada EIA mengacu
pada AISC 360-10 ASD, yang membedakan hanya ketika
(b) (c) perhitungan angka kelangsingan untuk batang tekan, faktor
Gambar 3. Penamaan elemen-elemen pada struktur tower. reduksi luasan efektif untuk batang tarik dan faktor
(a)front view, (b)plan view, dan (c)hip view. amplifikasi kapasitas profil.
Proses perbandingan pada diagram alir diatas adalah
proses dimana masing-masing konfigurasi sistem bracing
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 3

dibandingkan satu sama lain untuk mencari wakil berpindah-pindah dari profil horizontal ke profil horizontal
perbandigan final SST kaki 4 dan SST kaki 3. yang lain. Pada saat proses pembuatan dan pemasangan
Setelah didapatkan 3 tower final yang terdiri dari SST diusahakan sedang tidak terjadi angin ribut dikarenakan
kaki4, SST kaki 3 dan monopole. Langkah selanjutnya faktor keamanan, oleh karena itu kombinasi yang disebabkan
adalah perbandingan 3 tipe tower tersebut dilihat dari segi oleh beban manusia tidak akan menerima beban angin:
bobot struktur atas dan biaya pelaksanaan. Dari ketiga tipe Combo 2= DL + LL
tersebut akan dicari 1 yang paling efisien dan menjadi Keterangan:
pemenang dalam perbandingan tipe tower untuk ketinggian DL adalah beban mati struktur dan beban mati tambahan
40m. LL adalah beban hidup pekerja dalam pembuatan dan
perawatan tower
C. Data Perencanaan WL adalah beban angin rencana struktur pada 8 arah mata
angin (0o, 45o, 90o, 135o, 180o, 225o, 270o, 315o)
Studi perbandingan ini menggunakan data-data sebagi
berikut:
 Lokasi studi : Surabaya IV. HASIL STUDI
 Tinggi tower rencana : 40m
 Spesifikasi material A. Perencanaan Konfigurasi Tower
• Mutu baja untuk profil : BJ 37
Ada 3 variasi konfigurasi untuk tipe SST kaki 4 dan 3
• Mutu baja untuk kelengkapan tower : BJ 37
variasi konfigurasi untuk tipe SST kaki 3. Masing-masing
• Ukuran profil minimum
Untuk profil siku  min siku L 40x40x4 variasi memiliki jumlah panel dan tinggi panel yang
Untuk profil pipa  min pipa 1” CHS 34×3.2 berbeda-beda. Yang membedakan dari variasi konfigurasi
• Spesifikasi antenna kaki 3 dan kaki 4 adalah jumlah kakinya.
Tower direncanakan akan digunakan untuk dua Tipe monopole memiliki keterbatasan dalam
operator seluler, sehingga minimum beban antena konfigurasinya. Oleh karena itu dalam studi kali ini tidak ada
yang digunakan : variasi konfiguras untuk tipe monopole.
• 2 set antenna sector gsm, dimensi 2,06 x 0,17 x
Dalam mendesain struktur rangka, penulis melakukan
0,6m standard rural
pembatasan sistem bracing berdasarkan tinggi panel.
• 2 buah antena microwave (MW) dish shielded,
diameter 0,3m Pembatasannya diantaranya:
• 2 buah antenna microwave (MW) dish shielded • Tinggi panel≤ 3,5m menggunakan sistem bracing X
diameter 0,6m tanpa redundant (XH1)
• Tinggi panel 4m – 4,5m menggunakan sistem bracing X
D. Beban-beban yang Diterima Struktur Tower dengan redundant (XH3)
Pembebanan pada studi ini mengacu pada peraturan • Tinggi panel≥ 5m menggunakan sistem bracing K
TIA/EIA-222-F standard, dimana beban-beban yang bekerja dengan redundant (K2)
pada tower terdiri dari: • Untuk panel paling bawah diharuskan menggunakan
• Beban mati terdiri dari berat sendiri struktur, berat sistem bracing K karna faktor ergonomi. Dengan panel K
antena, berat cable tray, berat feeder, berat bordes, dan tinggi bebas pada panel paling bawah menjadi besar.
tangga.
Berikut ini dasar pendesainan untuk konfigurasi sistem
• Beban angin yang digunakan dalam TIA/EIA-222-F
bracing tower:
adalah basic wind speed fastest mile pada ketinggian
10m dari atas tanah mengacu pada periode ulang 50 • Konfigurasi 1 (K*.1) didesain dengan konsep tinggi
tahun. Besar beban angin menurut EIA poin 11.2.1 perpanel menengah dan jumlah panel menengah.
minimum sebesar 50 mph (22,4 m/dt). • Konfigurasi 2 (K*.2) didesain dengan konsep tinggi
• Beban hidup yang harus ditumpu oleh fasilitas panjat perpanel tinggi dengan jumlah panel sedikit (renggang).
pada struktur tower seperti tangga dan bordes menurut • Konfigurasi 3 (K*.3) didesain dengan konsep tinggi
EIA-222-F poin 13.2 adalah 250pound ≈120 kg perpanel rendah dengan jmlah panel banyak (rapat).
terpusat. Besar beban hidup ini pula yang akan • Konfigurasi tinggi tipe monopole didesain dengan
digunakan untuk membebani batang horizontal.
konsep mengurasi sedikit mungkin pemotongan profil
yang digunakan. Panjang profil dipasaran dapat
diperoleh dengan dimensi paling panjang 6 m, oleh
karena itu konfigurasi tingginya adalah 6 x 6m + 1 x 4 m
E. Pembebanan dan Kombinasinya
= 40 m.
Untuk kombinasi pembebanan, menurut TIA/EIA-222-F
poin 2.3.16 menyebutkan:
Combo 1= DL + WL
Namun dalam kenyataannya ada beban manusia dalam
struktur tower, beban manusia terjadi ketika tower dalam
masa pembuatan dan perawatan tower. Beban manusia ini
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 4

B. Hasil Desain yang Telah Dikontrol Tabel 3


Tabel 1 Hasil perbandingan konfigurasi SST kaki 3 yang sudah
Hasil perbandingan konfigurasi SST kaki 4 yang sudah dikontrol
dikontrol Berat Sway(˚) Twist(˚) Displc
Config Sket Gambar
Berat Sway(˚) Twist(˚) Displc (kg) <0.5 <0.5 <0.2
Config Sket Gambar
(kg) <0.5 <0.5 <0.2

K3.1 3281.80 0.4967 0.0264 0.1775


K4.1 4077.80 0.4458 0.0057 0.1659

K3.2 3518.06 0.4927 0.0309 0.1722


K4.2 4446.05 0.4102 0.0007 0.1572

K3.3 3266.83 0.4887 0.0264 0.1787


K4.3 4161.17 0.4664 0.0057 0.1686

Dari tabel 3 diketahui tower konfigurasi K3.3 memiliki


Dari tabel 1 diketahui tower konfigurasi K4.1 memiliki bobot yang paling ringan dengan bobot 3266,83 kg. Oleh
bobot yang paling ringan dengan bobot 4077,80 kg. Oleh karena itu tower konfigurasi K3.3 yang akan digunakan
karena itu tower konfigurasi K4.1 yang akan digunakan
sebagai wakil struktur tower tipe SST kaki 3
sebagai wakil struktur tower tipe SST kaki 4
Tabel 2 Tabel 4
Bobot struktur atas tower monopole Analisis perbandingan bobot struktur atas
Berat Sway(˚ Twist(˚ Displc Prosentase
No Gambar
(kg) ) <1 ) <1 <0.4 Tipe Tower Berat (kg)
perbandingan
SST kaki 4 4077.8 125
SST kaki 3 3266.8 100
Monopole 6377.2 195
1 6377.2 0.9964 0.0521 0.3334 Dari tabel 4 didapatkan bahwa tipe struktur SST kaki 3
memiliki bobot struktur atas yang paling ringan. Apabila
dibandingkan dengan tipe struktur lainnya:
SST kaki 4  25% lebih berat dari SST kaki 3
Monopole  95% lebih berat dari SST kaki 3
Dari tabel 2 diketahui bobot struktur atas tower monopole
adalah 6377,2 kg. Tower konfigurasi ini yang akan
digunakan sebagai wakil struktur tower tipe monopole. C. Analisa Biaya Pelaksanaan Pembangunan Tower
Sumber data untuk biaya pelaksanaan pembangunan
didapat dari survey wawancara dengan sebuah perusahaan
kontraktor pelaksana pembangunan tower yang berlokasi di
Sidoarjo.
Biaya pelaksanaan dalam pembangunan struktur tower
dipengaruhi oleh 4 aspek. Pertama durasi pelaksanaan
pembangunan. Kedua jumlah pekerja saat pelaksanaan
JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 1, (2012) 1-5 5

pembangunan. Ketiga biaya pada saat erection. Keempat V. KESIMPULAN


biaya mobilitas material. Untuk durasi dan jumlah pekerja, Struktur tower yang paling efisien digunakan pada
nilainya disamakan dengan proyek pembangunan tower ketinggian 40m adalah struktur tower SST kaki 3, hal ini
sejenis. Sedangkan biaya erection dan mobilitas material dikarenakan oleh 2 hal diantarnya:
didapat dari price list perusahaan kontraktor pelaksana. 1. Struktur SST kaki 3 memiliki berat struktur atas yang
Tabel 5 paling ringan, hal ini dikarenakan jumlah face dan leg
Analisis biaya akibat durasi pelaksanaan dan jumlah pekerja yang digunakan lebih sedikit dibandingkan SST kaki 4
Tipe Durasi Jumlah Harga per Total Biaya dan profilnya lebih ringan dibanding monopole.
Tower (hari) pekerja pekerja (Rp) (Rp) Prosentase perbandingannya adalah SST kaki 4 lebih
SST kaki 4 4 9 40,000 1,440,000 berat 25% dan Monopole lebih berat 95% dibanding
SST kaki 3 4 9 40,000 1,440,000 SST kaki 3.
Monopole 6 9 40,000 2,160,000 2. Biaya pelaksanaan pembanguna tower SST kaki 3 paling
murah dikarenakan volume pekerjaan yang paling kecil,
Analisis biaya erection dihitung dengan harga satuan per durasi pengerjaan yang singkat dibanding monopole,
kg dari struktur atas. Biaya ini dipengaruhi oleh tingkat
tidak perlunya menggunakan alat berat mobile crane
kesukaran pelaksanaan pembangunan dan sewa alat bantu
saat pelaksanaan pembangunan. Biaya erection untuk tower ketika pelaksanaan, dan mobilitas material yang mudah
SST adalah Rp 1.700/kg. Biaya erection untuk tower ke lokasi pembangunan. Prosentase perbandingannya
monopole adalah Rp 2.000/kg. adalah SST kaki 4 lebih mahal 24% dan Monopole lebih
Analisis biaya mobilitas material dihitung dengan harga mahal 101% dibanding SST kaki 3.
satuan per kg dari struktur atas. Biaya ini salah satunya
dipengaruhi dari tingkat kesukaran mobilitas material dan
mobilitas alat bantu yang digunakan. Biaya mobilitas untuk
tower SST adalah Rp 1.000/kg. Biaya mobilitas untuk tower VI. UCAPAN TERIMA KASIH
monopole adalah Rp 1.500/kg. Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
Total biaya pelaksanaan didapat dari penjumlahan biaya kepada dosen pembimbing tugas akhir ini atas bimbingan,
dari keempat aspek untuk masing-masing tipe tower. Tabel 6 bantuan moril, dan ide yang diberikan dosen pembimbing
menjelaskan analisis perhitungan total biaya pelaksanaan. untuk penyelasaian tugas akhir ini. Terima kasih juga karena
Tabel 6 dosen pembimbing telah memberikan izin untuk
disidangkannya karya tulis ini.
Analisis total biaya pelaksanaan tower.
Total Biaya durasi Biaya Biaya
Tipe Total Biaya
berat & pekerja erection mobilisasi VII. DAFTAR PUSTAKA
Tower (Rp)
(kg) (Rp) (Rp) (Rp)
[1] AISC committee. 2010. Specification for Structural
SST kaki 4 4077.8 1,440,000 6,932,260 4,077,800 12,450,060
SST kaki 3 3266.8 1,440,000 5,553,560 3,266,800 10,260,360
Steel Building, ANSI/AISC 360-10. USA : AISC.
Monopole 6377.2 2,160,000 12,754,400 9,565,800 24,480,200
[2] AISC committee. 2010. AISC Design Example v14.
USA: AISC.
Dua kriteria yang digunakan untuk perbandinga tiga tipe [3] Arjanggi, Sony. Studi Perbandingan Tower BTS Tipe
tower adalah biaya struktur atas dan biaya pelaksanaan SST Kaki 4, SST Kaki 3, dan Monopole dengan
pembangunan tower. Harga satuan untuk profil baja Ketinggian 40m yang Paling Efisien (Tugas Akhir).
struktural menurut survey wawancara di kontraktor Surabaya : ITS.
pelaksana diasumsi Rp 20.900/kg. Harga tersebut sudah [4] Engineering Department of EIA. 1996. Structural
termasuk proses galvanisasi profil untuk mencegah proses
Standards for Steel Antenna Towers and Antenna
perkaratan. Tabel 7 menjelaskan perbandingan total ketiga
tipe tower. Supporting Structures (TIA/EIA-222-F). USA: EIA.
Tabel 7 [5] Engineering System (EEC) limited. 2008. MStower V6
Analisis perbandingan tiga tipe tower. User’s Manual. England : Engineering System (EEC)
Struktur Atas Biaya limited.
Total Biaya Prosentase
Tipe Tower Pelaksanaan
Berat (kg) Biaya (Rp) (Rp) perbandingan [6] Gunawan, Rudy dan Morisco. 1988. Tabel Profil
(Rp)
SST kaki 4 4077.8 85,226,020 12,450,060 97,676,080 124 Konstruksi Baja. Yogyakarta : Kanisius.
SST kaki 3 3266.8 68,276,120 10,260,360 78,536,480 100 [7] Sumargo, dkk. Analisa Respon Struktur Menara
Monopole 6377.2 133,283,480 24,480,200 157,763,680 201 Pemancar Tipe “Monopole“ 120 M Akibat Beban
Angin Rencana dengan Periode Ulang 10 Tahunan di
Dari tabel 7 didapatkan bahwa total biaya tipe struktur Stasiun Badan Meteorologi dan Geofisika Semarang.
SST kaki 3 adalah yang paling murah. Apabila Paper publication.
dibandingkan dengan tipe struktur lainnya:
SST kaki 4  24% lebih mahal dari SST kaki 3
Monopole  101% lebih mahal dari SST kaki 3
JENIS-JENIS SIAR MUAI (EXPANSION JOINT), KAPASITAS
PERGERAKAN YANG DIAKOMODIR, DAN
KARAKTERISTIKNYA

Gilang Persada Sebayang1, Karamullahu Wajhahu2


Badan Pengatur Jalan Tol
Kementerian PUPR
Jln. Pattimura, No. 20, Jakarta Selatan

gilang.sebayang@pu.go.id 1, karamullah@pu.go.id 2

Abstract

The part of the bridge floor that is above the bridge head (Pier Head) is always connected to a
structure is a bridge expansion joint. Expansion joint is a material that is installed between two
planes of concrete floors for vehicles or on rigid pavements and can also be a confluence
between road constructions as a medium of traffic that will pass through the bridge, so that
traffic users feel safe and comfortable. The function of the expansion joint is to accommodate
the movement that occurs in the bridge superstructure. This movement comes from the living
load, temperature changes, and physical properties of the bridge shaper (Transportation
Research Board, 2003). Based on these movements, it can be a categorized for selecting the
type of expansion joint to be used. The types of expansion joint are open type expansion joint,
closed type expansion joint, special type expansion joint.
Keyword: Bridge, Expansion joint, Structure, Road, Highway.

Abstrak

Bagian lantai jembatan yang berada di atas kepala jembatan (Pier Head) selalu dihubungkan
dengan suatu struktur adalah siar muai jembatan atau expansion joint. Siar muai adalah bahan
yang dipasang di antara dua bidang lantai beton untuk kendaraan atau pada perkerasan kaku
dan dapat juga pertemuan antara konstruksi jalan pendekat sebagai media lalu lintas yang akan
melewati jembatan, supaya pengguna lalu lintas merasa aman dan nyaman. Fungsi dari
expansion joint adalah untuk mengakomodasi gerakan yang terjadi pada bagian superstruktur
jembatan. Gerakan ini berasal dari beban hidup, perubahan suhu, dan sifat fisik dari pembentuk
jembatan (Transportation Research Board, 2003). Berdasarkan pergerakan tersebut dapat
menjadi kategori pemilihan jenis siar muai yang akan digunakan. Jenis siar muai tersebut adalah
sambungan siar muai tipe terbuka, sambungan siar muai tipe tertutup, sambungan siar muai tipe
khusus.
Kata kunci: Jembatan, Siar muai, Struktur, Jalan, Jalan Tol.

1
1. PENDAHULUAN
Bagian lantai jembatan yang berada di atas kepala jembatan (Pier Head) selalu dihubungkan
dengan suatu struktur adalah siar muai jembatan atau expansion joint. Siar muai adalah bahan
yang dipasang di antara dua bidang lantai beton untuk kendaraan atau pada perkerasan kaku
dan dapat juga pertemuan antara konstruksi jalan pendekat sebagai media lalu lintas yang akan
melewati jembatan, supaya pengguna lalu lintas merasa aman dan nyaman (Badan Litbang PU,
Pd T-13-2005-B).
Fungsi dari expansion joint adalah untuk mengakomodasi gerakan yang terjadi pada bagian
superstruktur jembatan. Gerakan ini berasal dari beban hidup, perubahan suhu, dan sifat fisik
dari pembentuk jembatan (Transportation Research Board, 2003). Berdasarkan pergerakan
tersebut dapat menjadi kategori pemilihan jenis siar muai yang akan digunakan.
Ada beberapa jenis siar muai yang ada dalam dunia konstruksi jembatan, yaitu:
1. Sambungan siar muai tipe terbuka
2. Sambungan siar muai tipe tertutup
3. Sambungan siar muai tipe khusus
Selain 3 jenis tersebut, siar muai juga dikategorikan berdasarkan besarnya pergerakan yang
dapat diakomodir, yaitu:
1. Pergerakan kecil (small movement range joints) < 45 mm
2. Pergerakan sedang (medium movement range joints) < 45 mm – 130 mm
3. Pergerakan besar (Large movement range joints) > 130 mm
Dari besarnya pergerakan yang akan diakomodir, dapat ditentukan jenis siar muai yang akan
digunakan. Setiap jenis siar muai tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Oleh sebab itu penulis ingin membuat tabel jenis siar muai yang berisi dengan karakteristik siar
muai dan penggunaannya.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Florida Department of Transportation dalam “Bridge Maintenance and Repair
Handbook”, expansion joint dibagi dalam 2 jenis, joint terbuka dan joint tertutup. Joint tertutup
dirancang agar kedap air, sedangkan joint terbuka tidak. Beberapa Siar muai terbuka yaitu:
a. Butt Joint
Butt joint adalah joint yg menggunakan besi berbentuk siku untuk melindungi tepi beton
dari kerusakan akibat kendaraan yang melintas. Joint ini digunakan untuk jembatan
dengan small movement, dengan gap maksimum sebesar 25 mm. Butt Joint dibuat dari
besi siku yang disebut armor untuk melindungi bagian tepi beton dan dipasangkan pada
beton menggunakan stud atau baut. Di Negara barat Butt Joint tidak digunakan lagi
karena tidak kedap air. Tapi di Indonesia sendiri masih digunakan untuk jembatan-
jembatan pendek.

Gambar 1 Butt Joint

2
b. Finger Joint
Finger Joint bisa mengakomodasi movement mulai dari 75 mm. Finger Joint terbuat
dari baja dan berbentuk seperti 2 sisir yang saling mengikat. Karena Finger Joint
termasuk dalam jenis Joint terbuka, maka diberi drainase di bawah joint.

Gambar 2 Finger Joint

Siar Tertutup:
a. New Cut Off Joint
New Cut Off Joint adalah expansion joint yang menggunakan seal berbahan dasar karet.
Seal diletakan diantara gap untuk menahan movement yang terjadi pada jembatan.
NCOJ adalah produk dari SHOBOND.

Gambar 3 New Cut Off Joint

b. Asphaltic Plug Joint


Asphaltic Plug Joint adalah sambungan siar muai yang terbuat dari bahan agregat yang
dicampur dengan bahan pengikat binder, pelat baja dan angkur, dibuat pada temperatur
tertentu yg berfungsi sebagai bahan pengisi pada sambungan.

Gambar 4 Asphaltic Plug Joint

3
Selain 2 jenis tersebut, terdapat juga siar muai tipe khusus, yaitu:
a. Strip Seal Joint
Strip Seal Joint berbentuk strip yag terbuat dari elastomer yang dimasukan ke dalam
besi yang ditanam ke pelat beton. Strip Seal Joint mempunyai beberapa tipe untuk
beragam movement. Ukuran Strip Seal Joint terbesar bisa menangani movement hingga
125 mm, tetapi untuk keamanan kebanyakan orang hanya membatasi hingga 100 mm
saja.

Gambar 5 Strip Seal Joint

b. Modular Joint
Modular Joint berbentuk sepeti gabungan dari dua atau lebih Strip Seal Joint untuk
mengakomodasi movement yang sangat besar. Modular Joint dibuat untuk
mengakomodasi movement lebih dari 100 mm. Besarnya modular joint tergantung
besarnya movement. Modular joint dirancang untuk jembatan dengan bentang yang
panjang dengan kemampuan movement sampai 2 m. Biasanya modular joint digunakan
untuk movement antara 150 mm sampai 600 mm. Ada 3 bagian utama dari joint ini,
yaitu: sealer, separator beam, dan support bar (Transportation Research Board, 2003).

Gambar 6 Modular Joint

c. SFX Joint (Seismic Rubber Expansion Joint)


Sambungan SFX Joint adalah sambungan Mat di mana gerakan yang dipaksakan oleh
struktur utama adalah diserap oleh deformasi elastomer bagian. Ini terdiri dari elastomer
yang dibentuk elemen dengan panjang 1 atau 2 meter (tergantung pada model)
divulkanisir dan diikat ke logam sisipan yang dirancang untuk mengakomodasi beban
bergulir dan mendistribusikan beban.

Gambar 7 Seismic Rubber Expansion Joint

4
3. PEMBAHASAN
Dari jenis-jenis siar muai tersebut memiliki batasan yang dapat diakomodir dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 1 Pergerakan Siar Muai

Tabel 2 Tabel kekurangan dan kelebihan


TIPE KELEBIHAN KEKURANGAN
Asphaltic 1. Ekonomis 1. Sangat bergantung dari pekerjaan si
Plug 2. Mudah dikerjakan pemasang.(sensitif)
3. Cepat dikerjakan 2. Kurang baik dalam menahan gerakan
4. Aman dilalui kendaraan horizontal lateral
Strip 1. Dapat ditingkatkan kemampuannya 1. Perlu perawatan lebih
Seal dengan menambahkan jangkar Memiliki 2. Sangat rentan pada bagian sealing
drainase yang baik (penutup)/sambungan karena tidak
disambung secara mekanik
Finger 1. Memiliki drainase yang baik 1. Perlu perawatan lebihkarena rentan terhadap
Plate 2. Ekonomis korosi dan vegetasi yang bisa tumbuh di
3. Mudah pelaksanaannya sekitarnya
4. Dapat menahan beban vertikal yang cukup 2. Cukup bising akibat penggunaan fingerplate
besar kadang fingerplate (penutup) Tidak bisa
dipasang pas kembali apabila ada pergerakan
bebas
Modular 1. Tidak terlalu bising karena menggunakan 1. Perlu perawatan lebih karena rentan terhadap
rail yang diberi anti skid korosi dan vegetasi yang bisa tumbuh di
2. Lebih efektif mengakomodasi gerakan sekitarnya
horizontal karena menggunakan sliding 2. Proses pengerjaan mahal karena
bearing sebagai pengaku Sistem drainase membutuhkan alat berat
lebih baik daripada Open Finger Plate
Joint
SFX 1. Kedap air yang sempurna dipastikan 1. Harga bahan yang digunakan cenderung
Joint dengan kontinuitas elastomer total lebih mahal
2. Kontak elastomer memungkinkan
penyerapan benturan roda dan
menjalankan ketidakteraturan permukaan
sehingga memberikan tingkat yang sangat
baik bagi kenyamanan pengguna.
3. Sangat efektif mengakomodasi
transversal, vertikal dan rotasi pergerakan
struktur utama

Metode pelaksanaan siar muai dilakukan setelah permukaan finish grade jalan atau jembatan
sudah dilaksanakan, setelah itu siar muai dilaksanakan dan dapat memberikan kerataan yang
sesuai dengan finish grade jalan atau jembatan yang terlaksana. Apabila diurutkan sesuai
dengan urutan pekerjaan, maka metode pelaksanaan siar muai adalah sebagai berikut:

5
1. Pekerjaan struktur Jembatan/Jalan
2. Pekerjaan Slab
3. Pekerjaan Finish Grade (Beton / Aspal)
4. Cutting Slab (Beton / Aspal)
5. Pemasangan Siar Muai
Rekomendasi struktur pierhead yang digunakan sebaiknya menggunakan normal end (Gambar
8) bukan dapped end (Gambar 9). Hal ini dikarenakan penggunaan siar muai hanya 1 garis tiap
pertemuan struktur, tidak menjadi 2 baris berdekatan. Siar muai 2 baris berdekatan akan
mengganggu dan mengurangi kenyamanan berkendara.

Gambar 8 Normal end Pierhead

Gambar 9 Dapped end pierhead

4. KESIMPULAN
Berikut adalah jenis-jenis siar muai, pergerakan yang diakomodir, dan karakteristiknya:
• Butt Joint:
- Tipe = Terbuka
- Pergerakan total min = 5 mm
- Pergerakan total max = 20 mm
- Pergerakan Vertikal = 3 mm
- Kelebihan = Ekonomis
- Kekurangan = Perlu perawatan lebih karena rentan terhadap korosi,
mudah terlepas plat besi siku dari slab.
6
• Asphaltic Plug
- Tipe = Terbuka
- Pergerakan total min = 5 mm
- Pergerakan total max = 50 mm
- Pergerakan Vertikal = 3 mm
- Kelebihan = Ekonomis, mudah dikerjakan, cepat dikerjakan, aman
dilalui kendaraan
- Kekurangan = Sangat bergantung dari pekerjaan si pemasang (sensitive)
dan kurang baik dalam menahan Gerakan horizontal
lateral
• Finger Joint
- Tipe = Terbuka
- Pergerakan total min = 25 mm
- Pergerakan total max = 80 mm
- Pergerakan Vertikal = 3 mm
- Kelebihan = Memiliki drainase yang baik, Ekonomis, Mudah
pelaksanaannya, Dapat menahan beban vertikal yang
cukup besar
- Kekurangan = Perlu perawatan lebihkarena rentan terhadap korosi dan
vegetasi yang bisa tumbuh di sekitarnya & Cukup bising
akibat penggunaan fingerplate kadang fingerplate
(penutup) Tidak bisa dipasang pas kembali apabila ada
pergerakan bebas
• New Cut Off Joint
- Tipe = Terbuka
- Pergerakan total min = 5 mm
- Pergerakan total max = 20 mm
- Pergerakan Vertikal = 3 mm
- Kelebihan = Dapat ditingkatkan kemampuannya dengan
menambahkan jangkar Memiliki drainase yang baik
- Kekurangan = Perlu perawatan lebih, Sangat rentan pada bagian sealing
(penutup) / sambungan karena tidak disambung secara
mekanik.
• Strip Seal
- Tipe = Khusus
- Pergerakan total min = 20 mm
- Pergerakan total max = 100 mm
- Pergerakan Vertikal = 3 mm
- Kelebihan = Dapat ditingkatkan kemampuannya dengan
menambahkan jangkar Memiliki drainase yang baik
- Kekurangan = Perlu perawatan lebih, Sangat rentan pada bagian sealing
(penutup)/sambungan karena tidak disambung secara
mekanik
• Modular Joint
- Tipe = Khusus
- Pergerakan total min = 150 mm
- Pergerakan total max = 600 mm
- Pergerakan Vertikal = 3 mm

7
- Kelebihan = Tidak terlalu bising karena menggunakan rail yang diberi
anti skid, Lebih efektif mengakomodasi gerakan
horizontal karena menggunakan sliding bearing sebagai
pengaku Sistem drainase lebih baik daripada Open Finger
Plate Joint.
- Kekurangan = Perlu perawatan lebih karena rentan terhadap korosi dan
vegetasi yang bisa tumbuh di sekitarnya, Proses
pengerjaan mahal karena membutuhkan alat berat.
• SFX Joint
- Tipe = Khusus
- Pergerakan total min = 50 mm
- Pergerakan total max = 330 mm
- Pergerakan Vertikal = 3 mm
- Kelebihan = Kedap air yang sempurna dipastikan dengan kontinuitas
elastomer total, Kontak elastomer memungkinkan
penyerapan benturan roda dan menjalankan
ketidakteraturan permukaan sehingga memberikan tingkat
yang sangat baik bagi kenyamanan pengguna & Sangat
efektif mengakomodasi transversal, vertikal dan rotasi
pergerakan struktur utama
- Kekurangan = Harga bahan yang digunakan cenderung lebih mahal.
Pekerjaan siar muai atau expansion joint dikerjakan setelah pekerjaan finish grade (slab
atau aspal paling atas) selesai dikerjakan, agar finish grade pekerjaan siar muai rata dengan
finish grade pekerjaan slab (beton atau aspal paling atas)
Penggunaan struktur pierhead direkomendasikan menggunakan tipe normal end
dibandingkan dapped end agar lebih nyaman untuk pengendara.

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrochim. Ahmad, Siar Muai Jembatan Asphaltic Plug Joints, Pusat Litbang Prasarana
Transportasi. 2000.
Freyssinet Expansion Joints CV1, Soletanche Freyssinet, 2014.
Pedoman pelaksanaan pemasangan siar muai jenis asphaltic plug untuk jembatan PU Pd T-13-
2005-B, Pusat Litbang Prasarana Transportasi Badan Litbang, 2005.
Surat Edaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat No. 11/SE/M/2015
Tanggal 23 April 2015, Pedoman Perencanaan Sambungan Siar Muai Pada Lantai Jembatan,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2015.
Transportation Research Board 2003 Annual Report, Transportation Research Board of The
National Academies, 2003.

Anda mungkin juga menyukai