Epidemiologi Perencanaan dan

Pelayanan Kesehatan

Strategi Pembangunan Kesehatan

Oleh Kelompok 1

Departemen Epidemiologi
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
NAMA ANGGOTA KELOMPOK

Fitrie Ramadhani Reski K011181349

Alfrida Sanda K011181380
Andi Fauziah Mawaddah K011181026
Suhfiati Rahman K011181504
Ruri Khallaj Al-Farabi K011181008
Dyaul Mu’sinat K011181536
 OUTLINE
LATAR BELAKANG

DEFINISI PEMBANGUNAN KESEHATAN

RENSTRA KEMENKES DAN

INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA (IPM)

FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
PEMBANGUNAN KESEHATAN

STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN

LATAR BELAKANG

Kemampuan hidup sehat merupakan hak asasi manusia dan merupakan intervensi
untuk kehidupan yang produktif. Sehat juga merupakan prasyarat agar hidup kita
menjadi berarti, sejahtera, dan bahagia.

Menurut UU Kesehatan, bahwa setiap hal yang menyebabkan terjadinya gangguan

kesehatan pada masyarakat akan menimbulkan kerugian yang besar bagi negara.

Pembangunan Kesehatan bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan

masyarakat setinggi-tingginya dengan meningkatkan aksesibilitas masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan mulai dari promotif, preventif, kuratif dan
rehabilitatif (Kemenkes, 2015).

Oleh karena itu, dalam rangka mewujudkan hal tersebut diperlukan suatu Strategi.
 DEFINISI
Pembangunan kesehatan adalah bagian dari pembangunan
nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar
terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi tingginya
(Depkes RI, 2004).

Pembangunan kesehatan tsb merupakan upaya seluruh potensi

bangsa Indonesia, untuk menjamin tercapainya tujuan
pembangunan kesehatan, diperlukan dukungan dari Sistem
Kesehatan Nasional.
RENSTRA KEMENKES RI
2020-2024
Renstra Kementerian Kesehatan 2020-
2024 harus dijadikan acuan bagi seluruh
satuan kerja di lingkungan Kementerian
Kesehatan dalam menyusun perencanaan
tahunan dan penyelenggaraan program
pembangunan kesehatan.
Berikut Rencana dan Strategi:
Upaya Kesehatan:
1. Kesehatan Ibu
Fenomena tiga terlambat masih terjadi, yakni
terlambat pengambilan keputusan untuk
dirujuk ke fasyankes yang tepat, terlambat
sampai ke tempat rujukan, dan terlambat
ditangani dengan tepat. Untuk itu, harus
dibangun sinergisme dan sistem rujukan yang
kuat antara FKTP (puskesmas) dan FKRTL
(rumah sakit).
2. Kesehatan Anak
Untuk menurunkan kematian neonatal dan bayi,
maka cakupan pelayanan harus disertai dengan
mutu pelayanan yang optimal, sistem rujukan
yang sistematis dan terstruktur antara FKTP
dan FKRTL, serta peningkatan kompetensi
SDM terkait pelayanan neonatal dan bayi.
RENSTRA KEMENKES RI
2020-2024

Upaya dalam strategi peningkatan:

a. Gizi masyarakat
b. Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular
c. Penyakit menular
d. Surveilans penyakit berbasis
laboratorium.
e. Faktor risiko kesehatan lingkungan
f. Pelayanan kesehatan (primer,
sekunder, tersier)
g. Sumber daya manusia
h. Tata kelola pembangunan kesehatan,
integrasi sistem informasi, serta
litbang kesehatan
i. Pembiayaan Kesehatan
j. Sediaan farmasi dan alat kesehatan
k. Pemberdayaan masyarakat dan
GERMAS
 Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Human Development Index

Salah satu ukuran yang sering digunakan untuk membandingkan

keberhasilan pembangunan sumber daya manusia antar negara adalah
Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia
(IPM).
Indeks tersebut merupakan indikator komposit yang terdiri dari :

1. Indikator kesehatan (umur harapan hidup waktu lahir)

2. Pendidikan (angka melek huruf dan sekolah)
3. Ekonomi (pengeluaran riil per kapita).

(Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2010)

 FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
PEMBANGUNAN KESEHATAN

Upaya pembangunan kesehatan dapat dipengaruhi oleh

berbagai faktor:

Birokrasi (pemerintah) Para ahli

Disiplin Ilmu Sosial
kedokteran

Teknologi Faktor sosial budaya Aksesibilitas

STRATEGI
PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Salah satu strategi pembangunan kesehatan
mengacu pada konsep paradigma sehat yaitu
sebagai sudut pandang upaya kesehatan yang
lebih mengutamakan promotif, preventif dan
dikuatkan pelaksanaannya dengan Inpres
Nomor 1 Tahun 2017 tentang Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).
Penguatan GERMAS memerlukan peran
serta tenaga-tenaga kesehatan masyarakat
(Kesmas) yang merupakan bagian dari
sumber daya manusia yang sangat penting
perannya dalam pembangunan kesehatan
dalam Sistem Kesehatan Nasional (SKN).
Tenaga kesehatan masyarakat harus mampu
menjadi motor penggerak dan prime mover
atau bahkan agent of change pembangunan
kesehatan masyarakat.
STRATEGI
PEMBANGUNAN
KESEHATAN
Paradigma sehat adalah cara pandang
pembangunan kesehatan yang bersifat
holistik dan proaktif dengan melihat
masalah yang dipengaruhi oleh banyak
faktor.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia membuat
Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
yang tertuang dalam Peraturan Menkes RI Nomor :
2269/MENKES/PER/XI/2011 yang mengatur upaya
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat atau
disingkat PHBS di seluruh Indonesia dengan mengacu
kepada pola manajemen PHBS.
PHBS dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
pada lingkungan sekitar, seperti lingkungan rumah
tangga, sekolah, dan tempat kerja. PHBS pada tatanan
rumah tangga merupakan bentuk perwujudan
paradigma sehat dalam budaya hidup perorangan dan
keluarga, yang bertujuan untuk meningkatkan,
memelihara dan melindungi kesehatannya.
 Thank you..
Semoga bermanfaat 