Anda di halaman 1dari 12

ISU TERKINI

Penyakit Paru
Obstruktif Kronis
(PPOK)
BY MAFTUR AL RAFI (K011181069)
DEPARTEMEN EPIDEMIOLOGI
FKM UNHAS
Outline:
01 PENDAHULUAN

EPIDEMIOLOGI PPOK
02 A.DI DUNIA
B.DI INDONESIA

03 FAKTOR RISIKO PPOK

04 FAKTOR PENCEGHAN PPOK


PENDAHULUAN
Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) adalah penyakit yang umum, dapat
dicegah dan diobati yang ditandai dengan gejala pernapasan persisten dan
keterbatasan aliran udara yang disebabkan oleh saluran napas dan kelainan
alveolar. PPOK biasanya disebabkan oleh paparan yang signifikan terhadap
partikel atau gas yang berbahaya. Berdasarkan The Burden of Obstructive
Lung Disease (BOLD) dan studi epidemiologi skala besar lainnya, diperkirakan
bahwa jumlah kasus PPOK adalah 384 juta pada 2010 dengan prevalensi
global 11,7%.

Secara global, terdapat sekitar tiga juta kematian setiap tahunnya.


Meningkatnya prevalensi merokok di negara-negara berkembang, prevalensi
PPOK diperkirakan akan meningkat selama 30 tahun ke depan dan pada
tahun 2030 mungkin ada lebih dari 4,5 juta kematian setiap tahun akibat PPOK
dan kondisi terkait (GOLD, 2019). PPOK juga merupakan peringkat ke-4
tertinggi dari penyebab kematian di dunia.
EPIDEMIOLOGI PPOK
O G I
D E M IOL
EP I
N IA ( 1)
DI DU

World Health Organization (WHO) memperkirakan


pada 2020 prevalensi PPOK akan terus meningkat
dari urutan keenam menjadi peringkat ketiga di
dunia sebagai kematian tersering setelah penyakit
kardiovaskular dan kanker. WHO menyebutkan
PPOK merupakan penyebab kematian keempat
didunia yaitu akan menyebabkan kematian pada
2,75 juta orang atau setara dengan 4,8% (WHO,
2016).
EPIDEMIOLOGI PPOK
EPIDEMIOLOGI PPOK
Di Dunia (2)

Berdasarkan data dari studi PLATINO, sebuah penelitian yang dilakukan


terhadap lima negara di Amerika Latin (Brasil, Meksiko, Uruguay, Chili,
dan Venezuela) didapatkan prevalensi PPOK sebesar 14,3%, dengan
perbandingan laki-laki dan perempuan adalah 18,9% dan 11.3%.

Pada studi BOLD, penelitian serupa yang dilakukan pada 12 negara,


kombinasi prevalensi PPOK adalah 10,1%, prevalensi pada laki-laki
lebih tinggi yaitu 11,8% dan 8,5% pada perempuan.
EPIDEMIOLOGI PPOK
DI DUNIA (3) Di wilayah Eropa angka kematian PPOK
sekitar < 20/100.000 penduduk (Yunani,
Swedia, Islandia, Norwegia) sampai >
80/100.000 penduduk (Ukraina, dan Romania)
meninggal akibat PPOK.

Sedangkan di Perancis angka kematian PPOK


sebesar 40/100.000 penduduk. Di negara-
negara berkembang kematian akibat PPOK
juga meningkat, hal ini dihubungkan dengan
peningkatan jumlah masyarakat yang
mengkonsumsi rokok. Di Cina merokok
menyebabkan kematian sebesar 12% dan
diperkirakan akan meningkat menjadi 30%
pada tahun 2030.
EPIDEMIOLOGI PPOK
DI INDONESIA
Data di Indonesia Data Riskesdas 2013
berdasarkan Riset
Kesehatan Dasar 2013
(RISKESDAS), Prevalensi PPOK tertinggi
prevalensi PPOK adalah terdapat di Provinsi:
NTT (10,0%)
sebesar 3,7%. Angka
Sulawesi Tengah (8,0%),
kejadian penyakit ini
Sulawesi Barat (6,7%)
meningkat dengan Sulawesi Selatan (6,7%)
bertambahnya usia dan Sumatra Utara (3,6%)
lebih tinggi pada laki-laki Jawa Timur (3,6%)
(4,2%) dibanding
perempuan (3,3%).
FAKTOR RISIKO PPOK
Merokok, Polusi Indoor, Polusi
Pajanan Partikel 01 Outdoor, dan Polusi di Tempat kerja.

Defisiensi Alpha 1-antitrypsin


merupakan faktor risiko dari genetic
Genetik 02 memberikan kontribusi 1 ± 3% pada
pasien PPOK.

Infeksi saliran napas akut, Infeksi


saliran napas akut adalah infeksi akut
Riwayat Saluran
Napas Berulang
03 yang melibatkan organ saluran
pernafasan, hidung, sinus, faring,
atau laring.

Jenis Kelamin Laki-laki lebih berisiko untuk


serta Umur menderita PPOK, serta Usia > 30
04 tahun juga lebih berisiko terkena
PPOK.
FAKTOR PENCEGAHAN PPOK

01 02 03 04

Menghindari Tetap
Tidak Menjahui
paparan melakukan
merokok orang yang
polusi aktivitas fisik
merokok
berlebihan
Untuk mencegah
Kemungkinan yang
Lebih Buruk, dilakukan:
Edukasi yang disampaikan yaitu pengetahuan dasar
EDUKASI tentang PPOK, Obat–obatan (manfaat dan efek
sampingnya), cara pencegahan perburukan penyakit,
menghindari pencetus (berhenti merokok), penyesuaian
aktivitas untuk masyarakat.

Obat-obatan yang diberikan kepada penderita ini


OBAT-OBATAN
disesuaikan dengan keluhan, hasil pemeriksaan yang
ada, dan derajat penyakit

Terapi oksigen diberikan untuk mengurangi sesak,


TERAPI OKSIGEN
meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi
vasokonstriksi, diberikan sebanyak 2 liter permenit
melalui nasal kanul.

Tindakan rehabilitasi terhadap pasien ini setelah


REHABILITASI
diberikan pengobatan optimal guna meningkatkan
toleransi latihan dan memperbaiki kualitas hidup
pasien penderita PPOK.
KESIMPULAN
MATERI

Penyakit Paru Obstruksi Kronik (PPOK) didefinisikan sebagai penyakit paru kronik berupa obstruksi saluran
pernapasan yang bersifat progresif dan tidak sepenuhnya reversible yang diasosiasikan dengan respon inflamsi
abnormal paru terhadap gas berbahaya ataupun partikel asing. World Health Organization (WHO) memperkirakan
pada 2020 prevalensi PPOK akan terus meningkat dari urutan keenam menjadi peringkat ketiga di dunia sebagai
kematian tersering setelah penyakit kardiovaskular dan kanker. Data di Indonesia berdasarkan Riset Kesehatan
Dasar 2013 (RISKESDAS), prevalensi PPOK adalah sebesar 3,7%. Prevalensi PPOK tertinggi terdapat di NTT
(10,0%), Sulawesi Tengah (8,0%), Sulawesi Barat (6,7%), Sulawesi Selatan (6,7%), Sumatra Utara (3,6%), dan Jawa
Timur (3,6%) (Riskesdas, 2013).

Kejadian PPOK lebih banyak pada laki – laki dibandingkan perempuan, karena laki-laki lebih sering terpapar asap
rokok, polusi udara dan partikel – partikel gas berbahaya. Penyakit ini berkembang secara lambat dan jarang di
bawah 30 tahun dan hingga saat ini, belum ada obat guna menyembuhkan PPOK secara total. Pengobatan penyakit
ini kebanyakan hanya bertujuan untuk menurunkan perkembangan penyakit, mengurangi gejala, serta mencegah
kekambuhan. Dalam pencegahan penyakit PPOK, dapat dilakukan hal-hal berikut ini, seperti tidak merokok;
menghindari paparan polusi berlebihan; tetap melakukan aktivitas fisik; serta menjauhi orang yang merokok.

PPOK
THANK YOU
BY MAFTUR AL RAFI (K011181069)

Anda mungkin juga menyukai