Anda di halaman 1dari 19

EPIDEMIOLOGI KESEHATAN DARURAT

EARTH
QUAKE
OLEH :
KELOMPOK 1
DEPARTEMEN EPIDEMIOLOGI
FKM UNHAS
Kelompok 1 MAFTUR AL RAFI SITTI KHADIJAH NUR
(K011181058)
(K011181069)

SARTIKA RISKA RAMADHANI H.


(K011181022) (K0111810343)
01 DEFINISI GEMPA BUMI

Outline: 02 GAMBARAN EPIDEMIOLOGI

KECENDERUNGAN PENYAKIT
03 SAAT GEMPA BUMI

04 DAMPAK GEMPA BUMI

MANAJEMEN KESEHATAN
05 DARURAT SAAT GEMPA BUMI
DEFINISI GEMPA BUMI

Gempa
Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau getar-getar yang terjadi
di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam
secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.
Gempa Bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak
bumi (lempeng Bumi) dan atau letusan gunung berapi
(Badan Nasional Penanggulangan Bencana, 2015)
Gempa
TEKTONIK
Gempa Bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas
tektonik, yaitu pergeseran lempeng-lempeng
tektonik secara mendadak. getaran gempa Bumi
yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian Bumi.
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh
KATEGORI GEMPA BUMI

pelepasan tenaga yang terjadi karena pergeseran


lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang
karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.

Gempa
VULKANIK
Gempa Bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang
biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila
keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan
timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya
gempa bumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar
gunung api tersebut.
Epidemiologi Gempa Bumi (1)

Sumber: BMKG
Epidemiologi Gempa Bumi (1)

Sumber: BMKG
Epidemiologi Gempa Bumi (3)
Dari data BNPB pada tahun 2006 Pada tanggal 28 September 2018 di
Adapun pada awal tahun
kejadian gempa terparah yaitu Gempa Sulawesi Tengah terjadi gempa bumi
2021 korban dari gempa yang
Bantu yang memakan korban 4143 jiwa. berpotensi tsunami dengan kekuatan 7,4
terjadi di Kabupaten Mamuju
Gempa bumi yang disertai gelombang SR yang cukup menghancurkan Provinsi
yaitu 95 orang dan 10 orang
tsunami juga memperparah dampak Sulawesi Tengah. Dampak dari bencana
di Kabupaten Majene.
bencana tersebut tersebut yaitu 2101 orang meninggal.

2004 2018

2006 2018 2020


Seperti data dari BNPB yang
menyebeutkan gempa dan
tsunami terbesar terjadi pada Masih ditahun yang sama,
akhir tahun 2004 yaitu gempa gempa bumi terjadi kembali di
bumi disertai tsunami dengan provinsi Nusa Tenggara Timur
total jumlah korban 230.000 tepatnya dilombok. Gempa itu
jiwa. berkekuatan berkekuatan 5,7
SR
KECENDRUNGAN PENYAKIT SAAT GEMPA (1)
Fase Sesaat Setelah
Bencana (1-4 hari)
Tanggap Darurat

Penyakit Sudah
Fase Pascabencana (4
hari-1 bulan)
Mulai
menginfeksi

Disease
Fase Pemulihan
(>1 bulan) Recovery

Pada dasarnya bencana memiliki 3 fase yaitu:


KECENDRUNGAN PENYAKIT SAAT GEMPA (2)
Penyakit Akibat Sanitasi
dan Air
Diare/GEA, Penyakit Kulit,
Tyfus, Kolera, dan Disentri
Penyakit Menular

Penyakit Akibat Udara


Infeksi Sistem
Hipertensi
Pernapasan Akut (ISPA),
Varicella

Penyakit Akibat
Stress Makanan
Urtikaria/Alergi

Penyakit Tidak
Trauma Menular
Dampak Gempa Bumi
Kejadian gempa bisa menimbulkan korban jiwa dam luka-luka
bila benda-benda tersebut menimpa atau jatuh pada orang-
orang yang ada disekitar. Selain itu juga terjadi tsunami yang
terjadi setelah gempa bumi di dasar laut yang menimbulkna
gelombang besar menghantam daratan pantai.
Pengaruuh psikologis seperti
kecemasan, tekanan atau stress,
KESEHATAN
depresi, dan trauma. Damapk psiklogis

Adapun dampak ekonominya yaitu sulitnnya terpenuhi


01 ini akan sangat berpengaruh besar
pada anak-anak karena mereka
secara langsung melihat, merasakan,
kebutuhan ekonomi akibat dari tidak berjalannya
dan menyaksikan kejadian tersebut
aktivitas jual beli barang dan jasa yang disebabkan
PSIKOLOGIS dengan kondisi usia yang masih belum
dari rusaknya berbagai infrastruktrur sehingga roda
matang secara pertumbuhan
ekonomi pasar lumpuh.
02 psikologis.

EKONOMI

03 SOSIAL
Sumber mata pencaharaian berkurang,

04 ketersedian air bersih yang tidak


mecukupi,hancurnya bangunan-bangunan sarana
social, aktivitas yang diliburkan, dan lainnya.
sumber mata pencaharaian berkurang, ketersedian
air bersih yang tidak mecukupi,hancurnya
bangunan-bangunan sarana social, aktivitas yang
diliburkan, dan lainnya.
Manajemen Kesehatan Darurat Saat Gempa

01 Pra-
02 Saat
03 Pasca-
Gempa Gempa Gempa
Manajemen Kesehatan Darurat Saat Gempa

Pada tahap ini yang penting dikalkuakn adalah


Manjemen Risiko. Dimana, pada tahap ini
yang penting dilakukan adalah melakukan
01 penilaian risiko dari kawasan yang berpotensi
Pra- gempa. Selain itu, ditahap ini biasanya
Gempa dilakukan juga pemetaan respon, dan juga
penyusunan rencana rekonstruksi bila kelak
terjadi bencana gempa.
Manajemen Kesehatan Darurat Saat Gempa

Saat gempa datang, satu-satunya hal yang dilakukan


adalah langkah tanggap darurat. Seperti, pertolongan
pertama korban gempa, evakuasi ke sarana kesehatan,
pemenuhan kebutuhan dasar kesehatan, dan
02 perlindungan terhadap kelompok risiko tinggi
Saat kesehatan. Pemberian bantuan tanggap daruratnya
Gempa lainnya berupa pemenuhan logistic seperti alat
kesehatan, obat dan bahan habis pakai, PMT
(pemberian makanan tambahan), alat sanitasi, dan
penunjang lainnya.
Penanganan Kesmas Pada Saat Terjadi
Gempa Bumi, meliputi:

1. Pemberian air minum dalam waktu


< 24 Jam
2. Pemberian makanan dalam waktu
kurang dari 36 jam
3. Pemberian pakaian / selimut
4. Penyediaan tempat berteduh
5. Penyediaan air bersih dan WC
6. Perbaikan kesehatan lingkungan
7. Pemberian immunisasi
8. Penyediaan tempat tinggal
9. Pemberian alat kontrasepsi
10. Penyediaan lapangan kerja /income
generating
Manajemen Kesehatan Darurat Saat Gempa

Pada tahap ini yang erlu dilakukan adalah


seperti monitoring evaluasi, upaya
03 pemulihan dini, dan upaya pemulihan lanjut.
Pasca- Serta, rehabilitasi dan dan rekonntruksi
Gempa lokasi gempa
Evaluasi Program Penanganan Gempa Bumi
Tahap penyajian hasil, disajikan dalam bentuk
rekomendasi urutan strategi prioritas mitigasi
dan penaganan bencana gempabumi di daerah
Tahap awal melakukan pemilihan lokasi, penelitian dan strategi memperkuat bangunan
penentuan sample, penyiapan kuisioner, studi rumah tinggal sederhana agar tahan gempa
pustaka dan pembahasan metodologi yang yang konsepnya dijabarkan dalam bentuk
akan dipakai. alternatif pembangunan rumah sederhana

01 tahan gempa.

06
Tahap Perumusan, dari hasil analisa maka
dibuat suatu peringkat sasaran strategi
Kegiatan pengumpulan data dan penentuan kriteria prioritas mitigasi yang kemungkinan dapat
pengamatan, meliputi aspek teknis (kerusakan dikembangkan.
bangunan dan jumlah korban) dan aspek non teknis
(sosial, ekonomi, upaya perbaikan dan sistem IMB
05
pasca bencana).

02 Proses Evaluasi Data, dengan memanfaatkan


semua data/informasi, yang kemudian
data dievaluasi dengan cara dipadukan dan
diberi penilaian berdasarkan studi
pustaka/literatur, untuk memberikan
dasar-dasar teoritis dan acuan dalam
Pengelompokkan data, menjadi dua aspek, memberikan rekomendasi metode mitigasi
yaitu aspek non teknis. dan penaganan bencana gempabumi
03 kepelaksanaan yang lebih baik.
04
Referensi:
Direja, A. H. S., & Wulan, S. (2018). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kesiapsiagaan Tenaga Kesehatan dalam Menghadapi Bencana Gempa Bumi dan
Tsunami. Jurnal Dialog Penanggulangan Bencana, 9(2), 102-115.

Hadi, H., Agustina, S., & Subhani, A. (2019). Penguatan kesiapsiagaan stakeholder dalam pengurangan risiko bencana alam gempabumi.  Geodika: Jurnal Kajian
Ilmu dan Pendidikan Geografi, 3(1), 30-40.

Husein, S. (2016). Bencana Gempa Bumi. In Proceeding of DRR Action Plan Workshop: Strengthened Indonesian Resilience: Reducing Risk from Disasters .

Hutagaol, E. K. (2019). MASALAH KESEHATAN DALAM KONDISI BENCANA: PERANAN PETUGAS KESEHATAN PARTISIPASI MASYARAKAT.  Jurnal Ilmiah
Kesehatan Medika drg. Suherman, 1(1).

Muttalib, A. (2019). Analisis Dampak Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Bencana Gempa Bumi Di Kabupaten Lombok Utara (Klu).  Jurnal Ilmiah Mandala
Education, 5(2), 84-91.

Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik Indonesia


Sungkawa, D. (2016). Dampak Gempa Bumi terhadap lingkungan hidup. Jurnal Geografi Gea, 7(1).

Thoyibah, Z., Dwidiyanti, M., Mulianingsih, M., Nurmayani, W., & Wiguna, R. I. (2019). Gambaran dampak kecemasan dan gejala psikologis pada anak korban

Thank You
bencana gempa bumi di Lombok. Holistic Nursing and Health Science, 2(1), 31-38.

Utomo, D. P., & Purba, B. (2019, September). Penerapan Datamining pada Data Gempa Bumi Terhadap Potensi Tsunami di Indonesia. In  Prosiding Seminar
Nasional Riset Information Science (SENARIS) (Vol. 1, pp. 846-853).

ANY QUESTION?
Nugrahaningtyas, J., & Utami, W. (2019). GAMBARAN DIAGNOSIS PENYAKIT PASIEN TERDAMPAK GEMPA BUMI DAN TSUNAMI PALU DI POSKO
KESEHATAN UNRIYO DI CAMP PENGUNGSIAN BALAROA TANGGAL 30 OKTOBER-3 NOVEMBER 2018. Pendekatan Multidisiplin Ilmu dalam Manejemen
Bencana. 1(1), 1-6

Indah, L., Triadmodjo, B., & Triadmadja, R. (2008). EVALUASI SISTEM MITIGASI PENANGANAN BENCANA GEMPABUMI DI KECAMATAN BANTUL PROPINSI
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. Jurnal Forum Teknik Sipil. 18(3). 959-971
Thank You
ANY QUESTION?

Anda mungkin juga menyukai