Anda di halaman 1dari 14

SDGs (1)

“No Poverty” OLEH:


DENGAN HUBUNGANNYA DENGAN KE- MAFTUR AL RAFI
SEHATAN MASYARAKAT
(K011181069)
DEPARTEMEN EPIDEMI-
OLOGI
FKM UNHAS
Outline Materi:

Definisi Sustainable Development


Goals (SDGs) 2030 01
Tujuan SDGs yang Pertama “No
02 Poverty”

Target-target SDGs yang pertama “No


Poverty” 03
04 Hubungan Target SDGs “No Poverty”
dengan Kesehatan Masyarakat
Sustainable Development
Goals (SDGs)
Sustainable Developmpent Goals (SDGs) atau dalam bahasa In-
donesia adalah Tujuan Perkembangan Berkelanjutan meru-
pakan agenda Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diusulkan
oleh berbagai negara pada 25 September 2015 dengan tujuan
akhir mengakhiri kemiskinan, melindungi planet bumi dan men-
jamin kemakmuran bagi seluruh umat manusia. SDGs merupakan
agenda pengganti Millenium Development Goals (MDGs) yang
mulai berjalan dari 2015-2030. (SDGs) memuat 17 tujuan dengan
169 capaian terukur. 17 tujuan ini diharapkan dapat tercapai pada
tahun 2030.
Tujuan SDGs yang Pertama
“No Poverty” (1)

Tujuan ini berbicara tentang meningkatkan


pendapatan penduduk miskin, menjamin
akses terhadap pelayanan dasar dan
melindungi seluruh masyara-kat dari segala
bentuk bencana. Dan ini merupakan Salah
satu tujuan yang dicanangkan oleh pe-
merintah Indonesia dalam agenda SDGs di
Indonesia yaitu pemerintah berkomitmen
untuk menghapus kemiskinan dalam segala
bentuk selama 15 tahun kedepan.
Tujuan SDGs yang Pertama
“No Poverty” (2)
Adapun target yang berkaitan dengan pe-
merintahan daerah salah satunya yaitu
pada tahun 2030 menjamin bahwa laki-laki
dan perempuan, terutama mereka yang
miskin dan rentan, memiliki hak yang sama
terhadap sumber- sumber pendapatan,
juga terhadap pelayanan dasar kepemi-
likan dan control asas tanah dan ben-
tuk kekayaan lainnya, warisan,
sumber daya alam, teknologi baru yang
layak dan pelayanan finansial termasuk
keuangan mikro.
Target-target SDGs “No Poverty”
Meningkatkannya daya beli
Tidak adanya pengangguran
Menghapus kemiskinan ekstrim
(penduduk di bawah garis Memastikan semua penduduk,
kemiskinan) dengan dengan daya terutama penduduk miskin dan
beli kurang dari $1,25 PPP (Pur- rentan mendapat hak setara men-
chasing Power Parity) atau sekitar gakses sumber ekonomi (Misal-
Rp 7.800 per hari. nya tidak adanya pengang-
guran).

Kesiapsiagaan Ekonomi pasca-


Menekan angka penduduk
bencana
Mengurangi setidaknya separuh dari Adanya Jaminan Sosial Membangun dan layanan keuangan
jumlah penduduk miskin (laki- yang dibutuhkan termasuk
Mengimplementasikan sistem per-
laki, perempuan dan anak dari keuangan mikro daya tahan dan kesi-
lindungan sosial yang tepat bagi
segala usia) berdasarkan definisi apan masyarakat miskin dan kelom-
semua level masyarakat. Terutama
nasional. pok rentan menghadapi perubahan
kelompok miskin dan rentan.
iklim, seperti bencana.
Bagaimana Hubungan Target SDGs “No Poverty”
dengan Kesehatan Masyarakat?????
Hubungan Target SDGs “No Poverty” dengan Kese-
hatan Masyarakat
Dengan meningkatnya daya beli
1. Meningkatkan Daya Beli masyarakat tentunya masyarakat
tersebut akan memenuhi kebutuhan
dasarnya salahsatunya memenuhi kebu-
Hubungannya dengan tuhan akan kesehatannya misalnya pe-
Kesehatan Masyarakat
menuhan kebutuhan pangan bergizi dsbg.
Sehingga hal tersebut akan
meningkatkan derajat kesehatan di
dalam masyarakat itu sendiri.
Hubungan Target SDGs “No Poverty” dengan Kese-
hatan Masyarakat
Pada daerah dengan kepadatan yang tinggi, usaha pen-
ingkatan kualitas penduduk akan lebih sulit di-
2. Menekan Angka Penduduk lakukan. Hal ini menimbulkan permasalahan salahsatunya
pada bidang kesehatan. Misalnya ketidakterse-
dian lahan untuk pemukiman akan menyebabkan
masyarakat menjadi tidak memilki tempat tinggal.
Hubungannya dengan
Kesehatan Masyarakat
Apabila kondisi tersebut terjadi akan menyebabkan
lingkungan yang tidak sehat, seperti gagguan pada
pembuangan (sanitasi), kekurangan sumber air yang di-
gunakan, dan lain sebagainya, sehingga akan meng-
hasilkan lingkungan yang terlalu padat dan kumuh,
yang akan berimbas pada menurunnya tingkat kualitas ke-
sehatan masyarakat.
Hubungan Target SDGs “No Poverty” dengan Kese-
hatan Masyarakat
3. Tidak adanya pengangguran Pengangguran menyebabkan tingkat kemakmuran
masyarakat tidak maksimal sedangkan tujuan akhir dari
pembangunan yaitu untuk menciptakan kemakmu-
ran dan kesejahteraan masyarakat. Jika tingkat pen-
Hubungannya dengan gangguran di suatu daerah tinggi maka akan mengham-
Kesehatan Masyarakat bat pencapaian tujuan pembangunan ekonomi. Pendap-
atan masyarakat berkurang sehingga daya beli
masyarakat menurun, sehingga kesehatan yang meru-
pakan kebutuhan dasar untuk meningkatkan kualitas
manusia juga tidak dapat tercukupi.
Hubungan Target SDGs “No Poverty” dengan Kese-
hatan Masyarakat
4. Adanya Jaminan Sosial Salahsatu programnya yaitu melalui BPJS Kesehatan yang
tujuannya yaitu menjalankan dan memantapkan sistem
jaminan pelayanan kesehatan yang efektif, efisien dan
bermutu kepada peserta melalui kemitraan yang optimal
Hubungannya dengan dengan fasilitas kesehatan. Maka, dengan demikian
Kesehatan Masyarakat dengan adanya jaminan perlindungan nasional
yang diimplementasikan menjadi berbagai program
salahsatunya BPJS Kesehatan akan nantinya
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat suatu
bangsa.
Hubungan Target SDGs “No Poverty” dengan Kese-
hatan Masyarakat
5. Kesiapsiagaan Ekonomi Pemerintah dengan memberikan perhatian kepada daerah
Pasca-Bencana pasca bencana dengan cara meningkatkan pembangunan
dan memberikan bantuan agar masyarakat dapat
membuka usaha baru untuk memenuhi kebutahan
hidupnya sehari-hari kembali.
Hubungannya dengan
Kesehatan Masyarakat
Karena, jika tidak ada perhatian dari pemerintah akan
berimbas pada meningkatnya angka kemiskinan
masyarakat didaerah pasca bencana yang akan berim-
bas pada menurunnya kualitas hidup mereka sehingga de-
rajat kesehatan mereka nantinya akan terganggu.
Referensi
Baeti, N. (2013). Pengaruh pengangguran, pertumbuhan ekonomi, dan pengeluaran pemerintah terhadap pembangunan manusia kabupaten/kota di Provinsi
Jawa Tengah tahun 2007-2011. Economics Development Analysis Journal, 2(3).
 
Gebrela, B. (2016). Faktor-Faktor yang mempengaruhi Pengeluaran Kesehatan per Kapita di Indonesia (Doctoral dissertation, Universitas Andalas).
 
Ishatono, I., & Raharjo, S. T. (2016). Sustainable development goals (SDGs) dan pengentasan kemiskinan. SHARE: Social Work Journal, 6(2), 159.
 
Kennedy, P. S. J. (2020). MODUL EKONOMI PEMBANGUNAN SUSTAINABLE DEVELOPMENT GOALS (SDGs) DALAM EKONOMI PEMBANGUNAN
INDONESIA.
 
Muliza, M., Zulham, T., & Seftarita, C. (2017). Analisis Pengaruh Belanja Pendidikan, Belanja Kesehatan, Tingkat Kemiskinan dan PDRB Terhadap IPM di
Provinsi Aceh. Jurnal Perspektif Ekonomi Darussalam, 3(1), 51-69.
 
Okwita, A. (2016). Perubahan Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Pasca Bencana Gempa 30 September 2009 Nagari Gunung Padang Alai Kecamatan V
Koto Timur Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Dimensi, 4(1).
 
Permana, A. Y., & Arianti, F. (2012). Analisis Pengaruh PDRB, Pengangguran, Pendidikan, dan Kesehatan terhadap Kemiskinan di Jawa Tengah Tahun
2004-2009 (Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
 
Tampi, A. G. C., Kawung, E. J., & Tumiwa, J. W. (2016). Dampak Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan terhadap Masyarakat di
Kelurahan Tingkulu. ACTA DIURNA KOMUNIKASI, 5(1).
 
Triyastuti, D. (2019). Pengaruh Kepadatan Penduduk Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat Di Kecamatan Ngemplak Kabupaten Boyolali Tahun 2013 Dan
2017 (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Surakarta).
 
https://www.sdg2030indonesia.org/page/9-tujuan-satu (diakses tanggal 7 Oktober 2020)
Thank you
BY MAFTUR AL RAFI (K011181069)

Anda mungkin juga menyukai