Anda di halaman 1dari 12

Nicole putri sanjaya chua

NPM : 21119033
Pengentasan kemiskinan adalah seperangkat tindakan, baik ekonomi maupun kemanusiaan, yang dimaksudkan
untuk mengangkat orang keluar dari kemiskinan secara permanen.

Langkah-langkah, seperti yang dipromosikan oleh Henry George dalam ekonomi klasiknya Progress and Poverty,
adalah langkah-langkah yang meningkatkan, atau dimaksudkan untuk meningkatkan, cara-cara yang
memungkinkan orang miskin untuk menciptakan kekayaan bagi diri mereka sendiri sebagai cara untuk mengakhiri
kemiskinan selamanya. Di zaman modern, berbagai ekonom dalam gerakan Georgisme mengusulkan langkah-langkah
seperti pajak bumi dan bangunan untuk meningkatkan akses ke alam untuk semua. Kemiskinan terjadi di negara
berkembang dan negara maju. Sementara kemiskinan jauh lebih luas di negara-negara berkembang, kedua jenis
negara melakukan langkah-langkah pengentasan kemiskinan.
Grafik (berdasarkan data dari
Bank Dunia) menunjukkan
proporsi populasi dunia (biru)
dan jumlah absolut orang
(merah) yang hidup dengan <1,
<1,25, dan <2 dolar AS sehari
(nilai setara 2005) antara
1981 dan 2008.
Secara historis, kemiskinan di beberapa bagian dunia tak terhindarkan dengan ekonomi non-
industri menghasilkan sangat sedikit, sementara populasi tumbuh begitu secepat, membuat
kekayaan menjadi langka. Geoffrey Parker menuliskan bahwa
Di Antwerp dan Lyon, dua kota terbesar di Eropa barat, pada 1600, tiga perempat dari total
populasi terlalu miskin untuk membayar pajak, dan karena itu cenderung membutuhkan
pertolongan pada saat krisis..

Pengentasan kemiskinan sebagian besar terjadi sebagai akibat dari pertumbuhan ekonomi
secara keseluruhan.Bencana kelaparan umum terjadi sebelum teknologi pertanian modern dan
di tempat-tempat yang belum memilikinya saat ini, seperti pupuk nitrogen, pestisida, dan
metode irigasi. Permulaan revolusi industri menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang pesat,
menghilangkan kemiskinan massal di apa yang sekarang dianggap sebagai negara maju. PDB
dunia per orang berlipat lima selama abad ke-20. Pada tahun 1820, 75% manusia hidup
dengan kurang dari satu dolar sehari, sedangkan pada tahun 2001, hanya sekitar 20% yang
demikian.
Perubahan Iklim
atau Bencana
Alam
Terbatas atau
infrastruktur
Hilangnya
yang buruk
Pekerjaan

Tingkat penyebab Kurangnya


Pendidikan yang kemiskinan Dukungan
Rendah diindonesia Pemerintah
1. Tidak miskin, yaitu mereka yang pengeluarannya per orang per bulan lebih dari
Rp350.610.
2. Nyaris Tidak Miskin, dengan pengeluaran per kepala per bulan antara Rp
280.488,s/d. - Rp 350.610,- atau sekitar Rp 9.350 hingga Rp 11.687,- per orang
per hari. Jumlahnya mencapai 27,12 juta orang.
3. Hampir miskin, dengan pengeluaran per bulan antara Rp. 233.740,- menjadi
Rp. 280.488,- atau sekitar Rp. 7.780,- menjadi Rp. 9.350,- per orang per hari.
Jumlahnya mencapai 30,02 juta.
4. Miskin, dengan pengeluaran per orang per bulan per kepala Rp. 233.740,- dan
dibawahnya atau sekitar Rp. 7.780,- ke bawah per orang per hari. Jumlahnya
mencapai 31 juta.
5. Sangat buruk (kronis), tidak ada kriteria berapa pengeluaran per orang per
hari. Belum diketahui secara pasti berapa jumlah pastinya. Namun,
diperkirakan sekitar 15 juta.
1. Menciptakan lapangan kerja yang 2. Menghapuskan korupsi. Sebab 3. Menggalakkan program zakat. Di indonesia, islam adalah

mampu menyerap banyak tenaga korupsi adalah salah satu penyebab agama mayoritas. Dan dalam islam ajaran zakat
layanan masyarakat tidak berjalan diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan
kerja sehingga mengurangi
sebagaimana mestinya. Hal inilah yang pemerataan kesejahteraan di antara masyarakat dan
pengangguran. Karena pengangguran
mengurangi kesenjangan kaya-miskin. Potensi zakat di
adalah salah satu sumber penyebab kemudian menjadikan masyarakat
indonesia, ditengarai mencapai angka 1 triliun setiap
kemiskinan terbesar di indonesia. tidak bisa menikmati hak mereka
tahunnya. Dan jika bisa dikelola dengan baik akan menjadi
sebagai warga negara sebagaimana
potensi besar bagi terciptanya kesejahteraan
mestinya. masyarakat.
Angka kemiskinan nasional menyembunyikan banyaknya penduduk yang hidup sedikit di atas garis kemiskinan nasional,
hal ini menjadi penyebab rentannya kemiskinan di Indonesia. Selain itu, ukuran kemiskinan yang didasarkan pada
pendapatan dan perbedaan antar daerah juga merupakan ciri fundamental kemiskinan di Indonesia.
Indonesia sudah memiliki model kebijakan (program) pemberdayaan masyarakat desa yaitu PNPM Mandiri, PPIP, dan
PUAP. Namun, program ini memiliki kelemahan utama. Pertama, dari segi konseptual, terdapat percampuran prinsip
dalam pembangunan daerah dan pengentasan kemiskinan. Program didominasi oleh pembangunan infrastruktur,
sedangkan pengentasan kemiskinan hanya dimasukkan dan bukan sebagai prioritas utama. Kedua, konsep dan
program yang diterapkan tidak diarahkan untuk mengurai atau memecahkan dimensi multidimensi kemiskinan. Ketiga,
pengentasan kemiskinan yang tumpang tindih dengan program-program pemberdayaan masyarakat secara luas,
menyebabkan kelompok miskin kemudian terpinggirkan.
Untuk mengatasi kelemahan fundamental kebijakan penanggulangan kemiskinan di perdesaan
sebagaimana telah diuraikan sebelumnya, diperlukan suatu bentuk kebijakan terbatas (kebijakan
afirmatif), dengan merevitalisasi paradigma, arah, dan strategi kebijakan penanggulangan
kemiskinan yang ada di perdesaan. Oleh karena itu, model ini menawarkan perubahan paradigma,
strategi dan pendekatan untuk memperbaharui basis kebijakan (program) penanggulangan
kemiskinan yang ada. Selain itu, model ini menawarkan perubahan sasaran utama dalam
penanggulangan kemiskinan, yaitu kelompok/masyarakat miskin.

Anda mungkin juga menyukai