o Cara kerja induksi (empiris) digunakan dlm Ilmu2 alam (kimia, astronomi, fisika, dll) dan
Ilmu2 kemanusian (human sciences dan social sciences). Setiap sistim lmu-ilmu ini
ditentukan berdasarkan pengamatan dan pengalaman
Dlm hal ini, ada 2 konsep penting E. Husserl, ber bhs Yunani :
- ephoche-penangguhan prapaham atau penilaian atau
presuposisi dlm diri seseorg shg dia jadi pengamat yg netral)
- dan eidetic- wujud atau esensi; kemampuan peneliti utk lihat
esensi aktul dari suatu fenomena agama).
Ke2nya dipakai dlm studi agama modern (hermeneutika, Prinsip
Penafsiran Kitab Suci), ant lain oleh Ernst von Dobschutz dan
Schleiermacher. Schleiermacher: The interpreter’s task is to
understand the religious personality of the writer as manifested in every
single word, to look from the details to the whole, and from the
standpoint of the whole to see the details in their true light.
Penelitian dgn 2 hal ini menyangkut dokumen2 tertulis, konteks
teks tradisi, teliti & band semua bahan yg ada (Sumber, bentuk,
Latar bel historis atau konteks penulis, sejarah perkemb agama,
dll), lanjutkan dgn buat bahan itu dipahami org lain yaitu dgn
pelajari konteks modern yg dihadapi pendengar. Prinsip ini
dipakai dan lebih dipopulerkan oleh Joachim Wach dan
murid2nya dari Jerman dan USA.
Fenomenology Agama
Hermeneutika di sini: untuk mempejari teks tradisi yahudi dan Kristen tp
Dr.Djamannuri katakan bhw prinsip2 perbandingaannya sdh diletakkan
dasar2nya oleh fenomenologi agama shg dpt diterapkan atas semua
bahan dari agama manapun (hl.14). Pendekatan ini (khususnya metode
telah konteks modern) dipakai dlm Konteks Berteologi di Indonesia:
Pengalaman Islam, yang ditulis oleh Prof.Dr.Azyumardi Azra MA.
o Memiliki keunikan sbg suatu metode pendekatan tlm studi agama krn
- berdasarkan batasan2 konteksnya sendiri bkn batasan koteks teolog atau ilmu
sosial umum.
- sentimen yg melatar belakanginya = membela pentingnya studi agama dlm
dunia akademis dan pentingnya kesetaraan dlm menyimak berbagai berbagai
bentuk “budaya religious” yg berbeda, berempati dlm usaha memahami sudut
pandang tradisi-tradisi dalam praktek religious.
0 Mis. Williaam James-The Varieties of Religious Experience: A Study in Human
Nature, lakukan sejumlah study psikologis individual yg deskriptif atas
pengalaman bergama, dgn cara lakukan sampling empiris dan kualititatif, lalu
menafsirkannya berdasarkan falsafah2 psikologis dan filosofis yang sangat
pragmatis
CIRI-CIRI PENDEKATAN FEMOMENOLOGY AGAMA
Obyek studi agama cendrung hanya pd apa yang disebut tokoh otoritas
agung shg kurang berkarakteristik kontak bumi, tk bersifat sosio historis,
bkn problematika sehari-hari, orientasi antropologis kurang intensif.
B E B E R A PA K R I T I K P E N T I N G
Sosiology Agama
Clive, Errickson. 2007. “Pendekatan Fenomenologis” dalam Ragam Pndekatan Studi Agama, Peter
Connoally (ed), Medan: Bina Media Perintis: 98-140
Djam’annuri. 2003. Studi Agama-Agama, Sejarah dan Pemikiran, Yogyakarta: Pustaka Rislah: 1-28, 73-
108
Ishommudin. 2002, Pengantar Sosiologi Agama. Jakarta: Ghalia Indonesia: 104-120
Sinulingga, Risnawaty. 2006. Pendidikan Agama Kristen, Pustaka Bangsa Press: 128-130
Sugiharto, B. 1996, Post Modernisme. Tantangan bagi Filsafat, Jogykara: Kanisius: 43-78
Supardan. 1996. Ilmu, Tehnologi dan Etika, Jakarta: BPK Gunung Mulia: 1-8
Wach, Joacchim. 2000. “Perkembangan dan Metode studi Agama’, dalam Metodologi Studi Agama,
Ahmad Norma Permata (ed), Yogyakarta: Pustaka Pelajar: 261-290
Weber, Max. 2002, Sosiologi Agama, terj.Muhammad Yamin, Yogyakarta: IRCiSoD: 43-78
II. KONTEKSTUALISASI AGAMA (TEKS-
K O N T E K S M A S YA R A K AT- T E K S )
Suatu anggapan:
Kontekstualisasi perlu krn adanya pengaruh2 dari tradisi
intelektual Barat dan faktor2 lainnya.
Kontekstualisasi disebut dekontextualisasi, krn dianggap =
upaya utk bebaskan diri dari bias penafsiran trh agama 0leh
budaya Barat
II.1. ISTILAH KONTEKSTUALISASI DAN SEJARAH
MUNCULNYA
Tp konteks budaya asli bgmpun juga tk bisa terhapus
seluruhnya. Kosa kata dlm teks, genre, tema, ungkapan2,
nama2 = jejak2 yg tunjukkan konteks sosial budaya dimana
teks itu ditulis. Jadi pemahaman kita akan konteks budaya
asli di mana sebuah teks ditulis, sgt bantu pemahaman kita
akan sebuah teks.
2. OTONOMI SEMANTIS TDP LINGKUP
KEBUDAYAAN ASLI
Tp hal ini tk batalkan proposisi kita bhw teks
punya otonomi tertentu terhadap
kebudayaan/etnis asli.
Teks pertama-tama harus dimengerti
berdasarkan arti yg terberi di dlm/lwt teks.
Krn yg disebut kebudayaan/etnis asli
seringkali = konstruksi yg kita buat
berdasarkan teks2 bacaan kita sekarang.
Lagipula dlm menafsirkan teks kita tk pernah
bisa lepas dr cakrawala pemahaman kita
sendiri (prapaham)
3. Otonomi semantis tdp Pembaca
atau Publik asli
Refleksi
yg dalam bahwa, Gereja hrs ada di sisi orang miskin, disadari
bhw pembatasan diri gereja pada ritus dan pelayanan pastoral, dlm
kenyataan berarti Gereja telah jamin struktur2 sosial yg miliki
kesenjangan yg sangat ekstrim.
•Amerika Latin: Teologi Pembebasan: Beberapa
Catatan (Prof.Dr.M. Suseno, sJ)
Kekhasan TP =
- Metode/sdt pandang sosiologis tertentu +
pendekatan kom beragama setempat.
- ambil dari Marx perhatian pd struktur
menurut kelas2 sosial (analisa kelas yg
dipopulerkan Marx), dan dari Teori
Dependensi pand ttg mekanisme ekonomi
Internasional (lawan modal asing, AS, dll).
•Amerika Latin: Teologi Pembebasan: Beberapa
Catatan (Prof.Dr.M. Suseno, sJ)
2
jenis sikap utama Islam/para ulama dlm sej Islam terhadap konteks
modernisasi.
Troeltsch:
Sekte = milik “kelas-kelas rendahan”, karena itu tk perlu
terkait dgn pemikiran umum; tk miliki teologi yg
mendasar/mendalam, hanya punya etika yg keras, mythos yg
hidup, dan harapan besar untuk masa depan.
Hsl
Kajian Niebuhr thp agama di USA: sekte memiliki corak
khusus sbb:
terbentuk
sukarela,biasa dilahirkan sbg protes thd
keduniawiaan yg dialami agama2
1. SEKTE/ALIRAN DAN
DENOMINASI DALAM AGAMA
Siti Jenar dianggap sesat krn pikiran2nya berbeda dengan Wali Songo
(mainstream pada zamannya).
Mui telah keluarkan fatwa sesat pada 9 aliran, antara lain Islam Jamaah,
Ahmadiyah, Inkar Sunah, Qur’an Suci, Sholat dua Bahasa, dan Lia Eden .
1. SEKTE/ALIRAN DAN DENOMINASI DALAM
AGAMA
Verkuil masukan Bala Keselamatan, Adventis,
Saksi Yehova dan Mormonisme, Children of God,
bahkan Gereja Roma Katolik kepada kelompok
“bidat” (sesat).
Yan Aritonong daftarkan pd arus utama/
mainstream aliran2/denominasi/gereja2 yg
setia pd garis ajaran bapa2 Reformasi (Luther,
Calvin, dkk). Yg lain disebut “arus sampingan”
atau sekte seperti Aliran Pentakostal, Gerakan
Kharismatik, Aliran Injili; tp Bala Keselamatan,
Adventis, Saksi Yehova dan Mormonisme,
Children of God, apalagi gereja Roma Katolik tk
lg disebut “bidat” (sesat)
1. SEKTE/ALIRAN DAN DENOMINASI DALAM AGAMA
yg
berpegang scr fundamental thd Alquran
dan Hadis (disebut Ushuliyyun di kal Islam).
Kekhasan Syi’ah
- peduli akan science, penyebaran lwt jalur
rational dan intelektual,
Dia berdialog dgn org Samaria yg anut “agama yang berbeda” dari
agama Yahudi, yg diremehkan dan dihindari org Yahudi. Yesus
bicarakan persamaan dan perbedaan agama org Samaria dgn agama
Yahudi (Yoh.9:1-42)