Anda di halaman 1dari 9

I’tikaf

Pengertian I’tikaf
I’tikaf berasal dari Bahasa Arab dan merupakan bentuk masdar (infinitif)
dari i’takafa, ya’takifu, i’tikaafan yang berarti tinggal, menetap, atau
berdiam diri di suatu tempat. Sedangkan menurut istilah, i’tikaf adalah
berdiam diri di dalam masjid untuk beribadah kepada Allah SWT. yang
dilakukan oleh orang tertentu dengan tata cara tertentu.
Hukum I’tikaf

Jumhur ulama’ berpendapat bahwa hukum asal melaksanakan I’tikaf adalah sunnah.
Namun hukum ini bisa berubah menjadi wajib jika seseorang bernadzar untuk
melaksanakannya. Meskipun demikian, ada perbedaan pendapat di antara para
ulama tentang tingkat kesunnahannya. Madzhab Asy-Syafi’iyah memandang semua
I’tikaf itu hukumnya sunnah muakkadah, kapan saja dilakukan. Namun bila
dilakukan pada sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, level kesunnahannya lebih
tinggi lagi.
Rukun I’tikaf

Ada 2 rukun I’tikaf yang harus diperhatikan, yaitu:


1. Niat, yaitu menyengaja untuk beri’tikaf.
Fungsi dari niat ketika beri’tikaf ini antara lain:
a. Untuk menegaskan spesifikasi ibadah I’tikaf dari sekedar duduk
ngobrol di dalam masjid.
b. Menegaskan hukum I’tikaf itu sendiri, apakah termasuk I’tikaf
yang wajib seperti karena sebelumnya sempat bernadzar, ataukah I’tikaf
yang hukumnya sunnah.
2. Berdiam diri di masjid, sekurang-kurangnya selama tuma’ninah shalat.
Syarat I’tikaf

Sebelum melaksanakan I’tikaf ada beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain:
1. Islam
2. Baligh/Mumayyiz
3. Berakal sehat
4. Suci dari haid dan nifas
5. Suci dari hadas besar (janabah)
Hal-hal yang Membatalkan I’tikaf

Ada beberapa hal yang dapat membatalkan I’tikaf antara lain:


1. Berhubungan suami-istri (bersetubuh)
2. Keluar sperma
3. Gila
4. Mabuk yang disengaja
5. Murtad (keluar dari agama Islam)
6. Haid
7. Nifas
8. Keluar masjid tanpa uzur
9. Keluar masjid untuk memenuhi kewajiban yang bisa ditunda
Hal-hal yang Diperbolehkan ketika I’tikaf

Ada beberapa hal yang diperbolehkan saat kamu beri’tikaf antara lain:
1. Keluar masjid untuk keperluan yang tidak bisa ditunda (buang hajat,
keluar dalam urusan ketaatan)
2. Menyisir rambut dan merapikannya
3. Membawa kasur dan perlengkapan lainnya ke masjid
4. Makan dan minum di dalam masjid dengan tetap memelihara dan menjaga
kebersihan dan kemuliaan masjid
5. Menerima tamu dan mengantarkannya ke pintu masjid
Amalan-amalan yang Dianjurkan ketika I’tikaf

Ada beberapa amalan yang dianjurkan ketika I’tikaf antara lain;


1. Shalat
2. Memperbanyak membaca Al-Qur’an
3. Berzikir
4. Bershalawat
5. Mengurangi hubungan dengan orang banyak
Hikmah I’tikaf

Hikmah yang dapat kita ambil dari ibadah I’tikaf antara lain:
1. Menghidupkan kembali hati dengan selalu melaksanakan ketaatan dan
ibadah kepada Allah SWT.
2. Meningkatkan daya tahan, karena I’tikaf dapat membawa ketenangan jiwa
dan batin, dengan demikian akan mengalirkan energi positif yang bermanfaat untuk
tubuh kita.
3. Evaluasi diri dengan merenungi masa lalu dan memikirkan hal-hal positif
yang akan dilakukan di hari esok (muhasabah).
4. Mendatangkan ketenangan, ketentraman hati.
5. Mendatangkan berbagai macam kebaikan dari Allah SWT. amalan-amalan
kita akan diangkat dengan rahmat dan kasih sayang-Nya.
6. Menjauhi sejenak hiruk piruk kehidupan dunia dan fokus beribadah untuk
bekal kehidupan akhirat.
Nama : M. Wildan Al Farokhi
Kelas : 8C
No. Absen : 19

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai