Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

FIQIH
(I`TIKAF)

Guru Pembimbing : Emin Syaemin,S.HI

Disusun oleh :

1 . Halena Yasmine
2 . Namira Medina H.
3 . Siti Hawa
4 . Mutiara Aulia Azzahra
5 . Chelsi Wulandari
6 . Naeilatul Dzakiyah

YAYASAN ASSAADAH
JL. Poltangan Raya No.25 ,RT.04 RW.05. Tanjung Barat, Kec. Jagakarsa.
Kota Jakarta Selatan. Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 12530
DAFTAR ISI
HALAMAN
KATA PENGANTAR …………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………… ii
BAB 1 PENDAHULUAN………………………………………………… 1
A. Latar Belakang…………………………………………………… 1
B. Tujuan Penulisan…………………………………………………. 1
BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………… 2
A. Pengertian I `tikaf…………………………………………………2
B. Macam – Macam I `tikaf…………………………………………..4
C. Rukun I `tikaf………………………………………………………3
D. Cara I`tikaf…………………………………………………………4
E. Yang membatalkan I `tikaf………………………………………...4
F. Manfaat I `tikaf…………………………………………………….5
BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………...6
A.Kesimpulan…………………………………………………………6
B. Saran………………………………………………………………..6
DAFTAR PUSAKA…………………………………………………………7
BAB 1
PENDAHULUAN

A . Latar Belakang
I `tikaf merupakan pelengkap yang disain untuk mendekatkan hati pada
pancaran Rabbani. Melalui zikir, kontemplasi, introspek diri dan bacaan ayat –
ayat Al-Quran, Seorang yang beri`tikaf berusaha menyucikan jiwa sekaligus
mengarahkannya pada nilai-nilai transendental Yang Maha Suci, hingga
semakin merasakannya kedekatan yang melahirkan kekaguman, rasa cinta dan
menguatkan imam. Tak dapat dipungkiri bahwa dalam menjalani liku
kehidupan yang penuh warna,manusia kadang disibukkan oleh tugas dan
tuntutan hidup hingga (merasa) terjatuh dari Illahi , bahkan sekedar untuk
mendektasi sinyal-sinyal Rabbani. Tak jarang hati mengaduh dalam gelisah,
atau bahkan menjerit melalui resah untuk sekedar rindu pada Sang Pecipta,
mendambakan ketenangan terpacar dari Nya. Boleh diduga, untuk it=/ulah
momentum i`tikaf dilahirkan agar hati dapat menghimpun segenap energi dalam
menggapai sinar-sinar Rabbani.

B.TUJUAN
Adapun tujuannnya adalah:
1 . Menyelesaikan salah satu tugas yang diberikan oleh dosen ?
2 . Apa yang dimaksud I`tikaf?
3 . Bagaimana hukum i`tikaf?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian i`tikaf
Dalam segi Bahasa, i`tikaf berasal dari kata `akafa-ya`kufu-ukufan
yang berarti pendiam diri ataau tetap atas sesuatu.Sedangkan dalam
pengertian Islam, I’tikaf berarti berdiam diri di masjid sebagai ibadah
yang disunahkan untuk dikerjakan di setiap waktu. I’tikaf ini lebih
diutamakan pada bulan Ramadhan, terutama 10 hari menjelang
berakhirnya Ramadhan untuk memperoleh lailatul qadar, namun
beri’tikaf di hari lain pun tidak akan mengurangi manfaatnya. Disunahkan
bagi seorang muslim untuk beri’tikaf. I’tikaf hanya dapat dilakukan di
dalam masjid dan ikut mengerjakan sholat berjamaah. Di utamakan bagi
seorang muslim untuk beri’tikaf, di masjid raya,jika dilakukan berhari-
hari dan diselingi dengan sholat Jumat. I`tikaf boleh dilakukan sambil
tidak berpuasa . Tetapi lebih baik bila di baengi dengan berpuasa. I`tikaf
merupakan ibadah yang disunahkan oleh Rasullah SAW. Karena beliau
pernah beri`tikaf pada 10 hari akhir bulan ramdan. Beliau selalu
mengerjakan sampai beliau wafat
Beberapa ulama mendefinisikan i`tikaf dengan sedikit berbeda,
misalnya:
1 . Maulana Muhammad Zakariyah Al-Kandahlawi dalam Fadhilah Ramadhan
mengatakan bahwa i`tikaf adalah berdiam didalam masjid dengan niat i`tikaf
2 . Menurut Sayyid Sabiq dalam fikih sunah , i`tikaf adalah menetap disuatu
tempat dan berdiam diri tanpa meninggalkan tempat itu, baik untuk melakukan
amal kebaikan maupun kejahatan
3 . Menurut Al-Marghainani i`tikaf adalah menetap dalam masjid yang disertai
puasa dan niat i`tikaf`
4 . Menurut Muhammad bin Faramuz, i`tikafm adalah menetapnya seorang laki-
laki dalam masjid,sendirian atau berjamaah, atau menetapnya seorang dalam
rumah (ruangan khusus) dengan niat i`tikaf
B. Hukum I`tikaf
Secara umum i`tikaf terbagi pada 2 macam yaitu: i`tikaf sunnah
i`tikaf wajib. I`tikaf sunnah adalah i`tikaf yang dilakukan seorang muslim
secara tathawwu` (suka rela) dengan tujuan taqarrub ilallah, mengharap
pahala dari-nya dan dalam rangka ber-qudwah (berteladan) kepada
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam ,sementara itu i`tikaf dalam
bukan Ramadhan khususnya pada 10 malam terakhir , hukumnya adalah
sunah muakkadah (sunah yang sangat ditelankan).
Adapun i`tikaf wajib adalah i`tikaf nadzar, dimana seseorang
mewajibkan beri`tikaf atas dirinya, baik melalui nadzar umum maupun
nadzar khusus dan nadzar ketaatan wajib ditunaikan.
Telah sepakat ulama kita bahwa hukum asal dari i`tikaf adalah
sunah bahkan Imam Ibnu`Arabi Al Maliki dan Ibnu Baththal
memasukkan ke dalam sunah muakkadah (yang dikuatkan) kerena
Rasullah tidak pernah meninggalkan selama hidupnya dan hukum asal ini
berubah menjadi wajib jika seseorang bernazar untuk melakukannya.
Adapun perintah untuk beri`tikaf dalam firmannya.

C . Rukun i`tikaf
I`tikaf dianggap sah,dilakukan dimasjid dan memenuhi rukun-
rukun sebagai berikut:
1 . Niat
Niat mendekatkan diri kepada Allah, jika berdiam diri tidak
didalam masjid atau tidak diniatkan maka tidak menjadi i`tikaf.

2 . Berdiam diri dimasjid


Tidak cukup berdiam diri sekedar thuma`nina tetapi harus lebih
sekurang-kurangnya berhenti (berdiam).

3 . Di masjid
I`tikaf itu dianggap sah jika dilakukan di masjid.

4 . Islam dan Suci


Disyaratkan harus islam,akil baligh dan suci dari hadas besar.

C. Cara I’tikaf
Beri’tikaf sendiri tidaklah hanya sekedar duduk diam di masjid.
Seperti ibadah yang lain, I’tikaf pun ada cara-caranya seperti yang
diajarkan Rasulullah.
1. Niat melakukan I’tikaf harus karena Allah SWT. Misalnya
mengucapkan : aku berniat I’tikaf karena Allah ta’ala.
2. Saat melakukan I’tikaf bukan berarti kita diam saja dan pikiran kita
melayang ke segala arah, namun I’tikaf diisi dengan dzikir, tafakkaur,
membaca doa, bertasbih,dan memperbanyak membanyak Al-Qur’an.
3. I’tikaf diutamakan dilakukan setelah sholat subuh seperti hadits : “Dan
dari Aisyah ra, ia berkata bahwasannya Nabi saw, apabila hendak ber-
I’tikaf beliau shalat subuh kemudian masuk ke tempat I’tikaf” (H.R
Bukhari, Muslim)
4. Menjauhkan diri dari segala perbuatan yang tidak berguna.

E.Yang membatalkan I’tikaf


1. Keluar dari masjid dengan tidak ada keperluan yang penting bagi yang
beri’tikaf..
2. Bercampur dengan istri atau bermusyawarah.
3. Murtad.
4. Hilang akal karena gila atau mabuk.
5. Dilarang haid atau nifas (bagi kaum Wanita) dan semua yang mendatangkan
hadits besar-besar.

F.Manfaat
I`tikaf tentu saja memiliki manfaat yang sangat besar bagi yang
melakukannya.disadari atau tidak,manfaat tersebut akan disarakan oleh yang
melakukan i`tikaf.
Beberapa manfaat i`tikaf :
1. Mendidik kita lebih taat kepada Allah SWT.
2. Akan mudah memerangi hawa nafsu karena seseorang yang berada di
masjid akan merasa lebih waspada di tempat ibadah
3. Masjid adalah semacam madrasah, berada di dalamnya untuk beri`tikaf
sudah tentu akan membuat hati kita lebih suci dari hal-hal kotor.
4. Bila dilakukan saat bulan Ramadhan, maka masjid merupakan tempat
yang baik mendapatkan lailatul qadar.
5. Sebagai wadah kita dalam merenungi masa lalu dan memikirkan masa
depan lebih baik.
6. Mendatangkan ketenangan dan menerangi hati yang penuh dosa.
7. .Mendatangkan kebaikan Allah SWT. Insyaallah kita diangkat dengan
rahmat dan kasih sayang-nya.
8. Terbiasa melakukan shalat lima waktu berjamaah tempat waktu karena
berada di masjid.
9. Melatih diri untuk meninggalkan kesibukkan dunia demi memenuhi
panggilan Allah SWT.
10.Melatih diri untuk meninggalkan kesenagan jasmani sehingga hati
bertambah khusyuk saat beribadah.
11.Melatih diri dalam meluangkan waktu untuk berdoa, Al-Qur`an dan
berdzikir dengan kualitas dan kuantitas yang lebih baik.
12.Merupakan waktu yang tepat untuk bertaubat.

BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penguraian pokok materi yang diuraikan pada bab
pembahasan bab yaitu: “I`tikaf” . I`tikaf merupakan ibadah yang
disunahkan Rasullah SAW. Karena beliau pernah beri`tikaf pada 10
hari terakhir bulan ramdan. Beliau selalu mengerjakakan sampai
beliau wafat dapat diambil kesimpulan antara i`tikaf adalah berdiam
diri dimasjid sebagai ibadah yamh disunnahkan.

B. Saran
Dalam penulisan makalah imi mungkin banyak terdapat kesalahan
dan kekurangan, karena itu kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Melalui makalah ini kami menghimbau para khusus nya
mahasiswa, agar menggali lebih dalam berbagai macam ilmu
pengetahuan sebagai bahan untuk meningkatkan iman dan taqwa
sehingga berdayaguna diera glolisasi ini.
DAFTAR PUSAKA

Ahnan Maftuh, Ust. Risalah Fiqh Wanita, Terbit Terang Surabaya,


Suparta, Mundzier, 2006. Pendidikan agama islam fiqih MA kelas X .
semarang : PT. Karya Toha Putra.
Rifa`I, Muhammad, 2004. Risalah tuntunan shalat lengkap . Semarang : PT.
Karya Toha Putra.
Rasjid, Sulaiman.2014 . Fiqh Islam, Bandung :Sinar Baru Algesindo.

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan Yang Maha Pengasih
lagi Maha Penyayang, yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya,
kepada kita sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“I`tikaf” ,sebagai tugas Mata kuliah Fiqh.
Shalawat dan salam semoga tercurah selalu kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW. Beserta keluarga, sahabat, kerabat dan pengikut-pengikut
beliau hingga akhir zaman.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih ada kekurangan baik dari
segi penulisan maupun Bahasa yang digunakan. Untuk itu penulis mohon
maaf dan kami mengharapkan saran-saran dan kritik yang sifatnya
membangun. Semoga sebuah makalah ini bermanfaat bagi pembaca, dan
penulis pada khususnya.

Anda mungkin juga menyukai