Kelas : VII C
Ushollii fardlol jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma-muuman lillaahi ta'aala.
Artinya :
Aku niat melakukan shalat jum'at 2 rakaat, sambil menghadap qiblat, saat ini, menjadi
mamum, karena Allah ta'ala.
Bacaan niat sholat jum'at diatas adalah khusus untuk yang menjadi makmum.
Hukum dalam tata cara sholat Jumat ini wajib dilaksanakan atau fardu ‘ain bagi kamu
muslimin. Dalam hukum melaksanakan sholat Jumat juga sudah tercantum dalan firman Allah
SWT di Surat Al-Jumuah ayat 9 yang artinya sebagai berikut.
“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli, yang demikian itu
lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.”
Selain itu, hukum dalam mengerjakan sholat jumat juga terdapat pada hadist. Seperti hadist
riwayat An Nasa’I, Abu Dawud serta Ahmad sebagai berikut.
“Barangsiapa meninggalkan tiga kali Sholat Jumat karena menganggap remeh maka Allah
akan menutup mata hatinya”
Tentu saja tata cara sholat jumat juga diatur. Sholat jumat sendiri berjumlah dua rakaat
dengan dua khutbah. Tata cara sholat jumat sebenarnya hampir sama dengan sholat pada
umumnya.
1. Adzan pertama
2. Adzan kedua
3. Khatib melakukan khutbah dan membaca rukun dua khutbah
4. Iqamah
5. Rakaat pertama
6. Niat, dalam niat ini tentu saja berbeda niat antar imam dan juga makmum. Dan berikut
niat yang bisa kamu lafadzkan jika sebagai imam.
Artinya: “Aku niat sholat Jumat dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta’ala”
Namun apabila kamu sebagai makmum dalam sholat jumat berikut ini lafadz yang bisa
kamu baca.
Artinya: “Aku niat sholat Jumat dua rakaat sebagai makmum karena Allah Ta’ala”
a. Islam. Tentunya seseorang yang melaksankan sholat jumat ini sama seperti sholat
lainnya, yaitu kamu harus beragama Islam.
b. Balligh. Balligh atau dewasa ini dimaksudnya bahwa kamu sudah mampu untuk
membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.
c. Berakal. Dalam melaksanakan sebuah ibadah tentu saja kamu harus berakal dan tidak
dalam keadaan sakit jiwa ataupun hilang kesadaran.
d. Merdeka. Merdeka dalam syarat wajib sholat ini ialah kamu bukan seorang budak.
e. Sehat. Jika kamu sedang sakit, maka kamu tak diwajibkan untuk melaksanakan sholat
jumat. Akan tetapi kamu tetap melaksanakan sholat dzuhur seperti biasa.
f. Menetap atau bermukim. Kamu diwajibkan untuk melaksanakan sholat jumat apabila
sedang tidak berpergian atau musafir. Akan tetapi jika sedang berpergian kamu juga bisa
ikut melaksanakan sholat jumat, namun tidak diwajibkan.
Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk melakukan sholat jumat selain tentunya
memenuhi syarat wajib sholat jumat. Untuk syarat sahnya sholat jumat yaitu:
Shalat seseorang akan batal apabila ia melakukan salah satu di antara hal-hal berikut ini:
1. Makan dan minum dengan sengaja.
2. Berbicara dengan sengaja, bukan untuk kepentingan pelaksanaan shalat.
3. Meninggalkan salah satu rukun shalat atau syarat shalat yang telah disebutkan di
muka, apabila hal itu tidak ia ganti/sempurnakan di tengah pelaksanaan shalat atau
sesudah selesai shalat beberapa saat.
4. Banyak melakukan gerakan, karena hal itu bertentangan dengan pelaksanaan ibadah
dan membuat hati dan anggota tubuh sibuk dengan urusan selain ibadah. Adapun
gerakan yang sekadarnya saja, seperti memberi isyarat untuk menjawab salam,
membetulkan pakaian, menggaruk badan dengan tangan, dan yang semisalnya, maka
hal itu tidaklah membatalkan shalat.
5. Tertawa sampai terbahak-bahak. Para ulama sepakat mengenai batalnya shalat yang
disebabkan tertawa seperti itu. Adapun tersenyum, maka kebanyakan ulama
menganggap bahwa hal itu tidaklah merusak shalat seseorang.
6. Tidak berurutan dalam pelaksanaan shalat, seperti mengerjakan shalat Isya sebelum
mengerjakan shalat Maghrib, maka shalat Isya itu batal sehingga dia shalat Maghrib
dulu, karena berurutan dalam melaksanakan shalat-shalat itu adalah wajib, dan
begitulah perintah pelaksanaan shalat itu.