Kelompok D KWN
Kelompok D KWN
Kelompok D
NIM :
NIM :
Majelis Permusyawaratan Rakyat
(MPR)
MPR
MPR adalah lembaga negara. Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR), sekarang ini bukan lagi merupakan lembaga
tertinggi negara. Ia adalah lembaga negara yang sederajat
dengan lembaga negara lainnya. Dengan tidak adanya
lembaga tertinggi negara maka tidak ada lagi sebutan
lembaga tinggi negara dan lembaga tertinggi negara. Semua
lembaga yang disebutkan dalam UUD 1945 adalah lembaga
negara.
Rasionalitas Terbatas
Rasionalitas terbatas diketahui dari karya sebelumnya
(Simon 1952, Marchdan Simon 1958), tetapi implikasinya
terhadap pengambilan keputusan organisasi dikembangkan
lebih lengkap dalam A Behavioral Theory of the Firm.
Majelis Permusyawaratan Rakyat
5. Memilih wakil presiden dari dua calon yang diajukan presiden apabila terjadi
kekosongan jabatan wakil presiden dalam masa jabatannya selambat-lambatnya dalam
waktu enam puluh hari.
6. Memilih presiden dan wakil presiden apabila keduanya berhenti secara bersamaan
dalam masa jabatannya, dari dua paket calon presiden dan wakil presiden yang
diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik yang paket calon presiden
dan wakil presidennya meraih suara terbanyak pertama dan kedua dalam pemilihan
sebelumnya, sampai habis masa jabatannya selambat-lambatnya dalam waktu tiga
puluh hari.
7. Menetapkan peraturan tata tertib dan kode etik MPR.
Tugas Dewan Perwakilan Rakyat
Dewan Perwakilan Rakyat
DPR memiliki beberapa tugas dan wewenang terkait dengan fungsinya sebagai
legalisasi, anggaran, pengawasa dan lainnya.
● Fokus pada sejumlah kecil keputusan ekonomi yang di buat oleh perusahaan.
○ Contohnya adalah keputusan harga dan output, ini termasuk dalam alokasi internal dan keputusan
strategi pasar
● Mengembangkan model perusahaan yang berorientasi pada proses.
○ Keputusan perusahaan adalah hasil dari urutan perilaku yang terdefinisi dengan baik di perusahaan itu.
● Hubungkan model perusahaan sedekat mungkin dengan pengamatan empiris dari kedua keputusan
output dan struktur proses organisasi bisnis yang sebenarnya.
○ Model ini didasarkan pada pengamatan perusahaan dan tunduk pada uji empiris terhadap perilaku actual
perusahaan yang dapat di identifikasi.
● Kembangkan teori dengan generalitas diluar perusahaan yang dipelajari.
○ Nkonsep ringkasan dan hubungan yang dapat digunakan untuk memahami berbagai perilaku organisasi
dalam berbagai situasi keputusan
Beberapa Hipotesis Perilaku