Nuclear
Daya
Pr. /4. D2. L. Z. n
2. 75. 60
n = putaran mesin ( rpm )
Pr = Tekanan kompresi ( kg / cm2 )
Jadi semakin besar volume silinder, semakin besar pula daya mesin.
Perbandinga Kompresi
VC + VS
VC
VC = Volume ruang
bakar
VS = Volume Silinder
2 Langkah/ Stroke/ Tak
Adalah motor yang setiap kali usaha
memerlukan 2 langkah piston atau 1
putaran crankshaft
Piston bergerak ke TMA
Pada saat ini gas yang
ada di atas piston mulai
dikompresikan,
sehingga suhu dan
tekanannya naik.
Sedangkan di bawah
piston terjadi proses
pengisian/ penghisapan,
karena baagian di
bawah piston terjadi
kevacuuman
Piston bergerak ke TMB
Beberapa derajat sebelum
piston mencapai TMA, busi
memercikan bunga api
sehingga terjadi
pembakaran yang
menyebabkan tekanan dan
temperatur naik, sehingga
piston terdorong ke bawah.
Sedangkan di bagian bawah
piston gas akan tertekan ke
atas melalui transfer port.
Pada saat transfer port
mulai terbuka, saat itu
mulai terjadi poembilasan
( pemasukan gas baru dan
pengeluaran gas bekas )
MOTOR 4 LANGKAH
* Adalah motor yang setiap kali langkah
usaha memerlukan 4 langkah piston
atau 2 kali putaran crankshaft.
Langkah Isap
Beberapa derajat
sebelum piston
mencapai TMA busi
memercikkan bunga api,
sehingga gas yang
dikompresi akan
terbakar ( meledak )
menyebabkan piston
terdorong ke TMB,
selanjutnya memutarkan
crankshaft melalui
connecting rod.
Langkah Buang
Efisiensi panas
Volume Silinder
Vs = Luas silinder x langkah
D = diameter silinder
L = langkah piston
Perbandingan kompresi
yang tinggi, akan
meningkatkan tekanan
kompresi sehingga
tekanan pembakaran
juga tinggi.
Efisiensi Panas
Q1 – Q2 X 100 %
Q1
Q1 = Panas pembakaran
Q2 = Panas yang
terbuang
Panas hasil pembakaran
akan digunakan :
Tenaga mesin 25 %
Gas buang 35 %
Pendinginan 33 %
Gesekan dan efek
pemompaan 7 %