Anda di halaman 1dari 9

Kedaulatan Negara

Kesatuan Republik
Indonesia
BAB III
1. Hakikat dan Teori Kedaulatan

Kata kedaulatan berasal dari bahasa arab, yaitu ”daulah” yang


artinya kekuasaan tertinggi. Pengertian kedaulatan itu sendiri
adalah kekuasaan yang tertinggi untuk membuat undang-undang
dan melaksanakannya dengan semua cara yang tersedia. Oleh
karena itu, kedaulatan rakyat membawa konsekuensi, bahwa
rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara
 
Menurut pendapat Jean Bodin, seorang ahli tata negara dari
Prancis yang hidup di tahun 1500-an, kedaulatan adalah
kekuasaan tertinggi untuk menentukan hukum dalam suatu
negara. Kedaulatan memiliki empat sifat pokok, yaitu:

asli permanen tunggal Tidak terbatas


kekuasaan tidak kekuasaan itu tetap kekuasaan itu kekuasaan itu
berasal dari ada sepanjang merupakan satu-
tidak dibatasi
kekuasaan lain negara tetap berdiri satunya dalam
walaupun negara dan tidak oleh kekuasaan
yang lebih tinggi lain
pemerintah sudah dibagikan kepada
berganti badan-badan lain
2. Teori Kedaulatan

a. Teori Kedaulatan Tuhan b. Teori Kedaulatan Raja


Teori ini mengajarkan bahwa negara dan
pemerintah mendapat kekuasaan tertinggi dari .
Tuhan sebagai asal segala sesuatu (causa Teori kedaulatan raja, beranggapan bahwa
prima).  kekuasan tertinggi terletak di tangan raja
Pelopor teori kedaulatan Tuhan, antara lain, sebagai penjelmaan kehendak Tuhan.
Augustinus (354-430), Thomaas Aquino (1215- Karena kedaulatan dimiliki para raja,
1274), F. Hegel (1770-1831), dan F.J. Stahl akhirnya raja berkuasa dengan
(1802-1861). sewenang-wenang. Raja Louis XIV dari
Prancis dengan sombongnya berkata
Contoh negara yang menganut teori ini adalah Jepang
“l’ettat C’st Moi” (negara adalah saya).
pada masa lalu dengan kaisar Tenno Heika sebagai
titisan Dewa Matahari. Karena berasal dari Tuhan,
maka kedaulatan negara bersifat mutlak dan suci. 
2. Teori Kedaulatan
c. Teori Kedaulatan d. Teori Kedaulatan
Negara Hukum
Menurut teori kedaulatan negara, kekuasaan
Berdasarkan pemikiran teori kedaulatan
tertinggi terletak pada negara. Sumber
hukum, kekuasaan peme­rintah berasal
kedaulatan adalah negara yang merupakan dari hukum yang berlaku. Hukumlah
lembaga tertinggi kehidupan suatu bangsa. (baik tertulis maupun tidak tertulis) yang
Kedaulatan timbul bersamaan dengan membimbing kekuasaan pemerintah.
berdirinya suatu negara.
Kekuasaan hukum merupakan
Peletak dasar teori ini antara lain, Jean Bodin kekuasaan tertinggi dalam negara.
(1530-1596), F. Hegel (1770-1831), G. Jellinek Pelopor teori kedaulatan hukum,
(1851-1911), dan Paul Laband (1879-1958). diantaranya: Hugo de Groot, Krabbe,
Pengembangan teori Hegel menyebar di Immanuel Kant, dan Leon Duguit.
negara-negara komunis.
2. Teori Kedaulatan

e. Teori Kedaulatan Rakyat


Teori kedaulatan rakyat beranggapan bahwa Beberapa pandangan pelopor teori kedaulatan
rakyat merupakan kesatuan yang rakyat, di antaranya sebagai berikut.
dibentuk oleh suatu perjanjian JJ. Rousseau, menyatakan bahwa
masyarakat. Kemudian, sebagai kedaulatan itu merupakan perwujudan
pemegang kekuasaan tertinggi, rakyat kehendak umum dari suatu bangsa
memberikan sebagian kekuasaannya merdeka yang mengadakan perjanjian
kepada penguasa yang dipilih oleh rakyat masyarakat (social contract).
dan penguasa tersebut harus melindungi Johannes Althusius, menyatakan bahwa
hak-hak rakyat. Tokoh yang setiap susunan pergaulan hidup manusia,
mengemukakan teori ini adalah terjadi dari perjanjian masyarakat yang
Montesquieu (1688-1755) dan J.J. tunduk kepada kekuasaan, dan pemegang
Rousseau (1712-1778). kekuasaan itu dipilih oleh rakyat
John Locke, menyatakan bahwa kekuasaan negara berasal
dari rakyat, bukan dari raja. Menurutnya, perjanjian
masyarakat menghasilkan penyerahan hak-hak rakyat
kepada pemerintah dan pemerintah mengembalikan hak
dan kewajiban asasi kepada rakyat melalui peraturan
perundang-undangan. John Locke menyimpulkan bahwa
terbentuknya negara melalui:
pactum unionis, yaitu perjanjian antara individu untuk
membentuk suatu negara; dan
pactum subjectionis, yaitu perjanjian antara individu dan
wadah atau negara untuk memberi kewenangan atau
mandat kepada negara berdasarkan konstistusi atau UUD.
1. Kekuasaan legislatif, yaitu kekuasaan untuk
membuat peraturan perundang-undangan dalam
suatu negara,
dari
Mostesquieu, seorang ahli 2. Kekuasaan eksekutif, yaitu kekuasaan untuk
a agar melaksanakan peraturan perundang-undangan
Prancis, berpendapat bahw
gara yang berlaku. Kekuasaan ekseku­tif­sering disebut
kekuasaan dalam suatu ne
ang, sebagai kekuasaan menjalankan pemerintahan,
tidak terpusat pada seseor
gara dan
kekuasaan dalam suatu ne
aan
dibagi ke dalam tiga kekuas 3. Kekuasaan yudikatif, yaitu kekuasaan untuk
yang terpisah (separated of menegakkan peraturan perundang-undangan
power) yang berlaku apabila terjadi pelanggaran.
Kekuasaan yudikatif sering disebut sebagai
kekuasaan kehakiman
Kedaulatan Kedalam : Kekuasaan untuk
mengatur dalam negeri

Kedaulatan Keluar : Kekuasaan untuk


bekerjasama dengan negara lain

Anda mungkin juga menyukai