• Imajinatif
• Integratif
Orang
• Berani mengambil resiko
• Keingintahuan
Berpikir Lateral dan Berpikir Vertikal
Berpikir Vertikal
Proses berpikir sehari-hari untuk mengambil
pola yang sudah mapan, ide yang paling
dominan atau disain yang umum dipakai.
Berpikir Lateral
Proses berpikir dalam upaya pencarian ide,
identifikasi masalah, memilih entry point dan
pemilihan ancangan (approach) untuk
menyelesaikan masalah secara proaktif.
(J. Candra – 1994) HASRAT,
untuk mengubah hal-hal disekelilingnya menjadi lebih baik .
KEPEKAAN,
bersikap terbuka dan tanggap terhadap segala sesuatu .
MINAT,
untuk menggali lebih dalam dari yang tampak dipermukaan.
RASA INGIN TAHU,
semangat yang tak pernah mandeg untuk mempertanyakan.
MENDALAM dalam BERFIKIR,
sikap yang mengarahkan untuk pemahaman yang dalam pula.
KONSENTRASI,
mampu menekuni suatu permasalahan hingga menguasai seluruh bagiannya .
SIAP MENCOBA & MELAKSANAKAN,
bersedia mencurahkan waktu dan tenaga untuk mencari dan
mengembangkan.
KESABARAN,
untuk memecahkan permasalahan dalam detailnya .
OPTIMISME,
memadukan antusiasme (kegairahan).
MAMPU BEKERJA SAMA,
sanggup berfikir secara produktif bersama orang lain .
kreativitas seseorang dapat ditingkatkan
dengan cara berusaha mengatasi
hambatan-hambatan yang ada.
Kreativitas dapat ditingkatkan melalui
berbagai usaha seperti pelatihan,
penciptaan suasana yang kondusif
terhadap proses kreativitas.
“Pada dasarnya setiap orang
memiliki daya kreativitas, akan
tetapi tidak banyak yang
memanfaatkan potensi
kreatifnya.”
(Raudsepp & Hough)
Secara umum, hambatan mental kreativitas
dapat dikelompokkanmenjadi 6 (enam)
kelompok hambatan :
1
Hambatan mental yang diciptakan sendiri
Ini adalah jenis hambatan yang paling sulit dikenali,
karena penyebabnya adalah diri individu itu sendiri,
namun bila sudah teridentifikasi, maka ia akan
mudah untuk diatasi ataupun dihindarkan
Secara umum, hal ini biasanya disebabkan karena
faktor pendidikan, profesi, atau kebiasaan-
kebiasaan umum yang berlaku yang diterima
sebagai kebenaran mutlak.
2 Terpola Untuk Puas Dengan satu
Jawaban
Hambatan ini biasanya terdapat dalam
pemikiran analitis seseorang.
Pengalaman, pendidikan dan pengaruh
lingkungan yang lain dapat menyebabkan
terbentuknya hambatan ini. Bila memory
dalam pemikiran seseorang mengkaitkan
masalah yang dihadapi dengan
pengalaman-pengalaman sebelumnya,
maka otak akan segera mengikuti
tuntunan pola tersebut.
3 Kesesuaian
Umumnya manusia mempunyai
kecenderungan untuk berperilaku yang
sesuai dengan tuntutan lingkungan.
Salah satu faktor penyebabnya adalah
keengganan untuk merusak hubungan
baik dengan pihak lain.
Keengganan untuk mengutarakan
pendapat ini pada akhirnya akan menjadi
penghalang kreativitas seseorang.
4 Tidak Mau Menantang Hal-Hal Yang
Nyata
Ini adalah merupakan salah satu
kebiasaan yang paling berbahaya,
namun justru yang paling umum ada
pada setiap orang. Alasan umum yang
paling sering memunculkan hambatan ini
adalah ; adanya tekanan, tidak mau
repot-repot, tidak ingin ‘cari masalah’.
Hal ini pada akhirnya akan membentuk
suatu ganjalan mental yang bermuara
pada hambatan kreativitas.
5 Kebiasaan Menilai Terlalu
Cepat
Penyebabnya adalah karena kita
terlampau terbiasa untuk
membandingkan suatu
permasalahan dengan
pengetahuan atau pengalaman
kita sendiri, apa lagi bila kita
mempunyai fakta-fakta yang
mendukung ‘kebenaran’
tersebut.
6 Takut Terlihat Bodoh
Hambatan mental jenis ini dapat dikatakan
sebagai hambatan yang paling besar dan
paling sulit dihilangkan, karena pada
dasarnya tidak ada seorangpun - bahkan
seorang anak kecilpun - yang suka untuk
ditertawakan bila ia melakukan kesalahan.
Hal inilah yang pada akhirnya akan
membentuk kecenderungan bahwa semakin
tinggi posisi seseorang, mereka akan lebih
berhati-hati. Pada titik ini secara tidak sadar
mereka sedang membangun benteng yang
akan menghambat daya kreativitas mereka.
HAL YANG HARUS
DISADARI
TUJUAN Apa ?
TARGET TARGET
TUJUAN Apa ?
TARGET TARGET
Target SMART
S pecific
spesifik
M easurable
dapat diukur
A chievable
dapat dicapai
R ealistic
realistis
T ime based
berdasarkan
waktu
Menetapkan Target Tim
TARGET TARGET
TUJUAN Apa ?
TARGET TARGET
TUJUAN Apa ?
TARGET TARGET
PROSES TIM
1
Pembentukan TIM
(team forming)
5 2
Tim melakukan Adanya Konflik
proses regenerasi dalam tim
(team regeneration)
(team storming)
4
Tim melakukan aktivitas
sesuai nilai-nilai yang telah 3
disepakati Penetapan norma, nilai dan
(team performing) ketentuan bersama
(team norming)
Ikatan hati yang sinergi
Saling Memahami
Saling Mengenal Tafahum
(Ta’aruf)
Saling Membutuhkan
Ruhama bainahum Kebersamaan
Takaful
Kendala-Kendala TEAMWORK
Egois, Pelit
Mau menonjolkan diri
Tidak mau menerima
kelebihan orang lain
Tidak percaya diri
Tidak siap melihat realitas
perbedaan
Penyakit hati
Membangun Team Work yang Kokoh