Anda di halaman 1dari 96

7 HABITS

MEMBANGUN KEBIASAAN POSITIF


DALAM DUNIA KERJA
PENGETAHUAN
(apa yang dilakukan)

KE-
BIASA-
AN

KETRAMPILAN KEINGINAN
(bagaimana melakukan) (mau melakukan)
Tertanam
Terpatri
Terolah secara emosional

proses yang konsisten


berulang/terus-menerus
polanya seringkali tidak disadari

BAHASA OTAK
terbentuk tidak
sekedar menjadi
knowledge tetapi
menjadi suatu yang diyakini
WATAK
KARAKTER
HABITS/KEBIASAAN

Cenderung menetap
Berulang kali
Otomatis/di bawah sadar
KARAKTER KITA

GABUNGAN DARI KEBIASAAN KITA

Taburlah gagasan, tuailah perbuatan

Taburlah perbuatan, tuailah kebiasaan

Taburlah kebiasaan, tuailah karakter

Taburlah karakter, tuailah nasib


KONSEP P DAN KP
EFEKTIF = KESEIMBANGAN P DAN KP
P  APA YANG KITA PRODUKSI (PRODUK= HASIL)

KP  KEMAMPUAN KITA DALAM MEMPRODUKSI


Contoh/ilustrasi  kita mau memperoleh prestasi yang baik dalam belajar/
bekerja ( P )
1. Menanam kebiasaan belajar dulu (skill)  KP
2. Mau jadi perform yang seperti apa (mengenali prestasi)  KP
3. Apa yang harus dikuasai dalam bekerja  KP
4. Saya punya ketrampilan apa, pengalaman apa  KP
5. Saya mau nggak belajar lebih banyak, mau nggak mengerjakan projek  KP
PARADIGMA TUJUH KEBIASAAN

Membangun tujuh kebiasaan dimaksudkan untuk membangun


kebiasaan efektif seseorang menuju arah sukses dan kematangan

Ketujuh kebiasaan merupakan dasar karakter seseorang, yang


mengarah pada efektivitas diri

• Memberikan kekuatan
• Memberikan arah yang benar
• Memaksimumkan peluang yang ada, untuk belajar terus-menerus
• Dan mampu menghasilkan sesuatu yang kita inginkan
• Melalui proses membangun keseimbangan P/KP
77Kebiasaan
KebiasaanManusia
Manusiayang
yangSangat
Sangat Efektif
Efektif

7. Sharpen The Saw

KESALINGTERGANTUNGAN

KEMENANGAN 6. Synergize
5. Seek First to Understand PUBLIK
then to be Understood

3. Put First Thing KEMANDIRIAN 4. Think Win-Win


First

KEMENANGAN
PRIBADI
1. Be Proactive 2. Begin with
The End in Mind
KETERGANTUNGAN

Stephen R. Covey, 1993


KEBIASAAN
KEBIASAAN 11
Jadilah Proaktif
(Be Proactive)

 Model Proactive

 Tiga Tipe Determinisme

 Lingkaran Pengaruh
(Circle of Influence)
Studi
Studi Kasus
Kasus
Jawablah sejujurnya jika hal ini terjadi pada Anda

• Stimulus : Kendaraan Anda disalip sambil diserempet


kendaraan lain yang justru ia menyetop kendaraan Anda
• Respon : Perasaan ……………….....………………..
Tindakan …………………......……………..

• Stimulus : Setiba di ruang rapat, Anda langsung diminta


presentasi ide yang pernah Anda lontarkan ke atasan (padahal
tidak siap)
• Respon : Perasaan …………………………………….
Tindakan …………………………………….

• Stimulus : Setiba di tempat duduk, atasan Anda berbisik


sambil menunjuk restleting celana Anda yang terbuka lebar
• Respon : Perasaan …………………………………….
Tindakan …………………………………….
Proaktivitas
Proaktivitas vs
vs Reaktivitas
Reaktivitas

PROAKTIVITAS ...
Kemampuan untuk memilih respon
kita terhadap apapun yang terjadi
kepada kita, berdasarkan nilai-nilai
yang kita anut

REAKTIVITAS ...
Memberi respon berdasarkan perasaan
yang ditimbulkan oleh keadaan /
lingkungan
Reactive vs Proactive
• Tidak ada yang bisa • Apa saja alternatif yang ada
kuperbuat … • Saya bisa lihat dari sisi lain
• Seperti itulah saya … • Saya kendalikan emosi saya
• Dia membuatku gila … • Saya dapat …..
• Mereka tidak akan • Saya akan …
mengijinkan … • Saya lebih memilih….
daripada …
• Saya tidak bisa …
• Saya mau …
• Pokoknya harus …
• Seandainya …

Bila kita PROAKTIF,


bahasa yang kita pakaipun
akan berubah
MODEL REAKTIF

MODEL PROAKTIF

Kebebasan
STIMULUS Memilih RESPON
MODEL PROAKTIF

 Kebebasan
Stimulus  untuk Respon
Memilih

Kesadaran Kehendak
Diri Bebas
Imajinasi Suara Hati
4 Sumber Energi Proaktif
Kesadaran Diri
menguji pemikiran, perasaan,
dan perilaku yang ada

Imajinasi
visualisasi melebihi pengalaman
masa lalu serta realitas saat ini

Intuisi
memahami apa yang benar dan
salah serta mengikuti prinsip
integritas diri

Kehendak Bebas
bersikap bebas dari tekanan dan
pengaruh luar
TIGA
TIGA TIPE
TIPE
DETERMINISME
DETERMINISME
GENETIKA
Nenek moyang saya yang menyebabkannya
(warisan)
PSIKIS / KEJIWAAN
Orang tua saya yang menyebabkannya (cara kita
dibesarkan)
LINGKUNGAN
Istri saya, boss saya, perusahaan tempat saya
bekerja, ekonomi yang menyebabkannya
(keadaan sekeliling kita)
LINGKARAN KEPEDULIAN
Tidak
Dipedulikan

Lingkaran
Kepedulian
LINGKARAN PENGARUH

Lingkaran
Pengaruh
FOKUS REAKTIF

Lingkaran
Pengaruh

Energi negatif mengurangi Lingkaran Pengaruh


FOKUS PROAKTIF

Lingkaran
Pengaruh

Energi positif memperbesar Lingkaran Pengaruh


Tuhan,
beri saya keberanian untuk mengubah apa
yang dapat dan harus diubah,
ketenangan untuk menerima apa yang tidak
dapat diubah,
dan kebijaksanaan untuk mengetahui
perbedaannya

Alcoholic Anonymous
Memperluas Lingkaran Pengaruh: Mahatma Gandhi

Berfokus pada perbaikan diri dan menjadi teladan dengan


terus menempa integritas dan nilai-nilai pribadinya.
Jadi figur teladan dan pelita “Gerakan Anti Kekerasan”
yang menjadikan India merdeka.
Mengenali sikap reaktif
Jika kita berfikir bahwa letak
persoalannya ada di luar diri kita atau
“di luar sana” maka cara berfikir itu
sendirilah yang merupakan persoalan

Otot proaktivitas kita berkembang bukan


karena peristiwa luar biasa, tetapi oleh
aktivitas sederhana sehari-hari

Kita bisa menjadi manusia transisi dalam


organisasi maupun keluarga dengan
menghentikan berlanjutnya
kecenderungan-kecenderungan negatif
…untuk menjadi Manusia Transisi
• Disadari maupun tidak, pola negatif dari pikiran
dan tindakan reaktif cenderung ‘dilestarikan’
terus-menerus, baik di dalam keluarga maupun
organisasi

• Hal ini adalah suatu peluang! Kita bisa


menentukan apakah kita akan meneruskan atau
menghentikan perlakuan reaktif itu ke orang lain

• Bisa berhenti bersikap reaktif, dan


mengubahnya menjadi sikap proaktif  menjadi
manusia transisi
Manusia
Manusia Transisi:
Transisi: Nelson
Nelson
Mandela
Mandela

Nelson Mandela menghentikan proses penularan sifat –


sikap – perilaku buruk kepada orang lain. Ia menghentikan
praktek diskriminasi kulit hitam Afrika Selatan.
25
MANUSIA PROAKTIF MANUSIA REAKTIF
Bertanggung jawab atas Menyalahkan orang lain
tindakannya (responsible) atau keadaan

Terfokus pada lingkaran Terfokus pada


pengaruh lingkaran kepedulian
 Membuat pergeseran  Menggeser paradigma
paradigma jika diperlukan hanya sebagai akibat
pengalaman yang dramatis
PROAKTIF
 Inisiatif = Memprakarsai tindakan, kerja keras

 Positive Mental = Bersikap positif


Attitude

 Proaktif = Inisiatif + PMA


ditambah dengan pengambilan
tanggung jawab atas tindakan kita
Menjadi
Menjadi pelita…
pelita…
 Alkisah seorang raja yang arif bijaksana mengajak ketiga anaknya untuk
menyelesaikan sebuah persoalan, yaitu mengisi hingga sepenuh-penuhnya sebuah
ruangan istana raja dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.
Berikut ini hasilnya :

 Anak pertama :
mencoba mengisi seluruh ruangan dengan beras dan hasil alam, namun hingga
dead line tidak berhasil karena hasil alam tersebut mengalami pembusukan
sehingga tidak pernah penuh

 Anak kedua :
mencoba mengisi seluruh ruangan dengan emas berlian, namun hingga dead line
tidak berhasil mengumpulkan emas berlian dari segala penjuru negeri

 Anak ketiga :
menyalakan lilinnya di tengah-tengah ruangan sehingga semua sudut ruangan
terisi oleh cahaya
UNTUK MENJADI PROAKTIF

NILAI - NILAI kita harus


tersurat secara jelas
Be
Be Proactive
Proactive
Terus-menerus mengembangkan…

• Kemampuan memilih respon sendiri


tidak didikte oleh situasi & kondisi

• Berdasar prinsip/nilai-nilai diri-sendiri


tidak didikte perasaan sesaat

• Bertanggungjawab atas diri, karya, dan dampaknya


tidak menyalahkan orang lain dan sikon

• Berfokus diri menghasilkan dampak nyata


tidak memaksa orang lain

• Nyata dalam perkataan dan perbuatan


menjelma dalam perilaku-perilaku berikutnya
Summary
Summary
KEBIASAAN
KEBIASAAN11::JADILAH
JADILAHPROAKTIF
PROAKTIF
(Kebiasaan
(Kebiasaanmemiliki
memilikivisi
visipribadi)
pribadi)
Prinsip, Paradigma, dan Proses

• Prinsip yang mendasari :


Orang bertanggung jawab atas pilihan-pilihan yang diambilnya dan memiliki
kebebasan untuk memilih

• Paradigma Kunci
– “Saya bertanggungjawab atas perilaku saya dan pilihan-pilihan yang saya
ambil dalam hidup.”
– “Saya dapat memperluas kebebasan dan pengaruh pribadi saya dengan
menjadi proaktif”

• Proses Kunci
– Menyadari kecenderungan reaktif dan menumbuhkan respon-respon proaktif
– Memperluas lingkaran pengaruh anda
– Menjadi tokoh transisi yang akan bermanfaat bagi diri anda dan orang lain
– Melatih anugerah menusiawi kita melalui pilihan sadar dalam mengambil
keputusan

31
KEBIASAAN
KEBIASAAN 22
Mulailah dengan Merujuk Tujuan Akhir
(Begin with The End in Mind)

 Nilai-nilai (Values)

 Peran-peran dan sasaran-sasaran (Role & Goals)

 Kepemimpinan terhadap orang lain


Penciptaan secara spiritual dan mental
mendahului penciptaan fisik

Ciptaan Pertama Ciptaan Kedua


Dorongan dan pemikiran serta
Pewujudan secara fisik
rencana mencapai hasil yang
dari apa yang direncanakan
diharapkan

VISI kita membentuk MASA DEPAN kita


Prinsip Kehidupan Anda

Keluarga Uang

Pasangan Rasa Aman Kepemilikan

Diri Intrinsik Kerja


Kebijakan Pedoman
Prinsip

Organisasi Kesenangan
Keagama
an
Musuh Teman

Daya
PERNYATAAN MISI PRIBADI (PMP)

 Apa yang saya INGINKAN dari hidup saya ... ?

 Apa yang saya anggap PENTING ... ?

 Apa KEMAMPUAN saya ... ?

 Pada akhirnya, apa yang akan saya CAPAI ... ?


MENULIS
MENULIS PERNYATAAN
PERNYATAAN MISI
MISI PRIBADI
PRIBADI

 Definisikan PERAN-PERAN kita

 Definisikan apa yang ingin DICAPAI di setiap peran

 Perjelas SASARAN-SASARAN

 Menulis NASKAH PMP


MENULIS PERNYATAAN MISI PRIBADI

mendorong kita
untuk secara sadar berpikir mengenai
NILAI-NILAI kita
MISSION STATEMENT
 Personal
 Group / Department / Company
 Family
 Community
 Country & Nationwide
 The World
CONTOH PERNYATAAN MISI PRIBADI

Resolusi
Mahatma Gandhi
Biarkan
Biarkantindakan
tindakansaya
sayapertama
pertamasetiap
setiappagi
pagimemicu
memicu
terwujudnya
terwujudnyaresolusi
resolusiberikut
berikutini
ini::

Saya
Sayatidak
tidakakan
akantakut
takutkepada
kepadasiapapun
siapapundi didunia
duniaini
ini
Saya
Sayahanya
hanyaakan
akantakut
takutpada
padaTuhan
Tuhan
Saya
Sayatak
takakan
akanberbuat
berbuatburuk
burukkepada
kepadasiapapun
siapapun
Saya
Sayatak
takakan
akanmenyerah
menyerahpada
padaketidakadilan
ketidakadilandari
darisiapapun
siapapun
Saya
Sayaakan
akanmengalahkan
mengalahkankepalsuan
kepalsuandengan
dengankebenaran
kebenaran
Dan
Dandemi
demimenolak
menolakkepalsuan,
kepalsuan,saya
sayasiap
siapmemikul
memikulsegala
segala
penderitaan
penderitaan

Mahatma
MahatmaGandhi
Gandhi
HABITS 3 : DAHULUKAN YANG UTAMA

Topik 1  Matrix Management Waktu

Topik 2  Mengatur Waktu melalui Penjadwalan

Prinsip Kunci Habit 3 :


Berfokus pada hal hal PENTING bukan GENTING/URGENT

Simulasi :
Bagaimana memasukkan batu2 besar kedalam ember yang
sudah terisi hampir separuhnya dengan kerikil / pasir ?
Apakah toples ini penuh?

1. Tentukan prioritas
2. Schedule-kan
DULU!
3. Lengkapi dengan
pelengkap/tambahan

Hikmah apa yang dapat dipelajari?


MATRIKS MANAJEMEN WAKTU
TIDAK
MENDESAK MENDESAK

20 – 25% 65 – 80%
PENTING I II

15% < 1%
TIDAK
PENTING III IV

PENTING : Suatu aktivitas adalah penting jika secara pribadi Anda


menganggapnya berharga, yaitu yang mendukung misi,
nilai-nilai, dan prioritas hidup Anda

MENDESAK : Suatu aktivitas adalah GENTING/URGENT jika Anda atau


orang lain merasa bahwa ia menuntut perhatian/tindakan segera
TIDAK
MENDESAK
MENDESAK

• Krisis
I • Maint. Planning
• Aktivitas KP
II
• Force Majeur • Membina Hubungan
PENTING • Serangan Jantung • Backlog
• Unit produksi B/D • Schedule MLC
• Evakuasi blasting • Training
• Safety

III IV
TIDAK • Interupsi • Ngisi TTS
PENTING • Telpon masuk • Baca komik
• Hal-hal mendesak • Nonton film
• Tekanan klp • Jalan-jalan di mall
Seandainya kita
Fokus Pada Kuadran I

I II
HASILNYA :
• Stress
• Keletihan
• Sibuk tanpa hasil berarti
• Manajemen Krisis
• Tergesa-gesa

III IV
Seandainya kita
Fokus Pada Kuadran III

HASILNYA :
• Diatur jadwal orang lain
• Merasa menjadi korban
• Tidak ada arah
• Manajemen krisis
• Fokus pada tujuan
jangka pendek

III IV
Seandainya kita
Fokus Pada Kuadran IV

I II

HASILNYA :
• Pemborosan waktu
• Tidak ada tanggung jawab
• Hanya sekadar hidup dari waktu
ke waktu, tanpa arah
• Tergantung pada orang lain dan
lingkungan

III IV
Seandainya kita
Fokus Pada Kuadran II

HASILNYA :
• Seimbang
• Disiplin
• Terarah hidupnya
• Sedikit krisis
• Teratur
• Terkontrol

III IV
Matriks Mengelola
Waktu & Tugas
Urgent Not Urgent
I II Jelas diperlukan
Masalah yang mendesak Persiapan

DO
jika terjadi pada
Dikejar deadline Perencanaan
waktu yang akan datang
Projek Pencegahan
Important - competency
Krisis Pemberdayaan
- character
Penjelasan nilai-nilai
Membangun hubungan
- emotional bank account
Riset
III IV
Hal remeh yang Hal rutin yang sepele
Delegated
mendesak Kegiatan yang
Not Interupsi menyenangkan Scan  speed
Important Telepon call, SMS Aktivitas buang waktu
Meeting Deleted
E-mail
Apakah saya bekerja
berdasarkan prioritas ?

• Seorang pakar ilmu


ekonomi Vilfredo Pareto
menemukan teori yang
kemudian dikenal
sebagai Hukum 80/20
(Pareto).
– Di dalam daftar
tugas, 80% tugas
yang penting
terdapat pada 20%
dari seluruh daftar.
Hukum Pareto

80% 20%

80%

20%

jumlah tugas kontribusi masalah


MENGATUR WAKTU MELALUI PENJADWALAN

Penjadualan adalah mengatur waktu & melaksanakan pekerjaan


sesuai dengan prioritas

 Aktivitas-aktivitas penting yang bisa kita kendalikan adalah


aktivitas pada Kuadran II

 Kunci keberhasilan penjadualan aktivitas kuadran II adalah :


Perencanaan Mingguan  1 minggu dianggap ‘penggalan lengkap
kehidupan’

 Penjadualan tetap harus bersifat flexible  berfikirlah efektivitas


jika dengan orang dan berfikirlah efisiensi hanya dengan benda.

Efektif = cara yang benar & berdaya guna, efisien = fokus pada hasil, tepat guna
Waktu adalah
Sumber Daya yang Tak Bisa
Diperbaharui
Sekali dia lewat, dia akan lewat
selamanya.
Anda tidak akan pernah
menemuinya lagi.
“We all have time to either spend or waste and it is our
decision what to do with it. But once passed, it is gone
forever.”
-- Bruce Lee
from “Zen in the Martial Arts” by Joe Hyams
5 LANGKAH MENUJU MANAJEMEN WAKTU PRIBADI

5 Rencan
a kan Har
i An d a

4 Rencana
k an Ming
gu Anda

3 Tentuka
n Sasar
an Anda

2 Tentuk
an Peran
Kunci A
nda

1 Buatlah
Pernya
taa n Misi P
ribadi
Jalankan profesionalisme Anda dengan
menggunakan sebuah AGENDA

• Sebuah agenda akan menolong Juli


Anda dalam hal :
– Melihat kegiatan secara
keseluruhan (whole picture)
– Melakukan perencanaan
lebih baik
– Membuat waktu Anda akan
lebih efisien
Menggunakan sebuah Agenda
secara Efektif
 Pilihlah sebuah agenda yang Anda
sukai untuk selalu Anda bawa
 Pada awal periode
(hari/minggu/bulan), lakukan
perencanaan rutin Anda untuk
mengetahui keseluruhan kegiatan
yang akan Anda lakukan pada periode
tersebut
 Cukup gunakan pensil karena sering
terjadi adanya perubahan rencana
kegiatan Anda
 Usahakan agenda Anda selalu
terbawa dimanapun Anda berada
3M Motivasi
Manajemen Qolbu

• Mulai dari hal-


hal yang kecil
• Mulai dari diri
sendiri
• Mulai dari
sekarang
KEBIASAAN 4 : BERPIKIR MENANG - MENANG

PARADIGMA KESALINGTERGANTUNGAN

Kesalingtergantungan yang efektif hanya dapat


dibangun diatas dasar kepercayaan yang tulus

Kemenangan Pribadi
REKENING BANK EMOSI
(Emotional Bank Account)

Memelihara Keseimbangan P/KP


(Produksi vs Kapasitas Produksi)
dalam Hubungan Antar Manusia
REKENING BANK EMOSI

Penyetoran VS Penarikan

Perbuatan yang menambah Perbuatan yang mengikis


kepercayaan dalam hubungan kepercayaan dalam
antar manusia hubungan antar manusia

 ramah tamah ► tidak ramah


 sopan santun ► sikap kasar
 tepat janji ► ingkar janji
 baik hati ► tidak hormat
 jujur ► semena mena
 kritik membangun ► mengabaikan
ADA 6 SIKAP DASAR DALAM HIDUP

 Menang – Menang
 Menang – Kalah
 Kalah – Menang
 Kalah – Kalah
 Menang
 Menang – Menang Atau Tidak Sama Sekali
MENANG - MENANG berarti ...
Mencari pemecahan masalah
yang membuat semua pihak menang

Menang - Menang merupakan suatu sikap


mental untuk mencari keuntungan bersama
MENANG - KALAH berarti ...
Kalau anda Menang, saya pasti Kalah, maka
saya harus menang, dan andalah yang
kalah.

Segala sesuatu menjadi persaingan, dan


setiap kemenangan harus menyebabkan
kekalahan pihak lain.
KALAH – MENANG adalah ...
Mentalitas orang kalah yang selalu tunduk
pada keinginan orang lain. ‘Apa sajalah,
yang penting tetap damai’

Ini lebih buruk daripada sikap Menang - Kalah


karena sama sekali tidak mempunyai pendirian
atau keberanian untuk menyatakan keyakinannya.
Yang ada hanya mengalah terus-menerus.
KALAH – KALAH adalah ...
Hasil pertemuan antara 2 orang keras
kepala, egois dan bersikap mau menang
sendiri. Ini dapat berubah menjadi obsesi
permusuhan yang mendorong terjadinya
peperangan

Orang dikuasai oleh dorongan untuk


mengalahkan pihak lain, bahkan tanpa
peduli akan kerugiannya sendiri
MENANG adalah ...
Hasil interaksi dengan orang lain dimana
membuahkan terwujudnya suatu keinginan
pribadi tanpa harus merugikan orang lain

Keuntungan yang diperoleh sama sekali


tidak mempengaruhi untung / ruginya
orang lain.
MENANG - MENANG ATAU TIDAK SAMA SEKALI
adalah ...
Suatu sikap dimana jika dalam suatu situasi kita
tidak menemukan solusi yang saling
menguntungkan, maka kita sepakat untuk berbeda
pendapat (lebih baik tidak). Pada situasi lain akan
ada proses mencari kesepakatan baru lagi
Diantara ke 6 sikap
tadi, manakah yang
paling cocok
diterapkan ?
WATAK MENANG - MENANG

 Integritas
(Integrity)

 Kematangan
(Maturity)

 Mentalitas Kelimpah-Ruahan
(Abundance Mentality)
INTEGRITAS …
Satu dalam kata dan perbuatan !
“Saya orang yang sama dalam situasi apapun”

KEMATANGAN ...
Adanya keseimbangan antara Keberanian dan
Pertimbangan.

MENTALITAS KELIMPAH RUAHAN ...


Memandang hidup ini menyediakan cukup banyak buat
semua orang, berusaha menciptakan banyak pilihan
kemungkinan untuk juga membantu orang lain
mendapatkan sebanyak2nya dari setiap situasi.
KESIMPULAN

 Watak dan Saling Percaya adalah dasar


untuk menerapkan prinsip MENAN-MENANG

 Hubungan Menang - Menang muncul dari


adanya keyakinan bahwa ALTERNATIF LAIN
selalu ada dan akan menjadi solusi terbaik

 Kunci untuk menemukan Alternatif Lain


adalah agar tetap berada dalam PROSES KOMUNIKASI
KEBIASAAN 5 : Berusahalah Untuk Mengerti
Terlebih Dahulu Baru Kemudian Dimengerti
(Seek First to Understand then to be Understood)

 Diagnosa dulu sebelum mengobati


 Mendengarkan dengan mata untuk mengetahui perasaan
 Sikap dan ketrampilan mendengarkan secara empatik
 Kemudian untuk dimengerti
o Diagnosa dulu sebelum mengobati

 Dokter
 Pengacara
 Perencana
 Penjual

o Untuk mengerti orang lain, kita harus bersedia


dipengaruhi

 Menang - Menang
 Mentalitas Kelimpah-Ruahan
DIAGNOSA SEBELUM
MENGOBATI
Kecenderungan kita
bukan mendengarkan untuk mengerti
tetapi untuk menjawab

Namun,
kebutuhan jiwa manusia
yang paling mendalam adalah
untuk dimengerti, untuk dihargai
Kita cenderung menyaring apa yang kita
dengarkan melalui SARINGAN MASA
LALU kita
(Autobiographical Response)

o Menasehati (Advice)
o Menyelidiki (Probe)
o Menafsirkan (Interprete)
o Menilai (Evaluate)
LIMA KLASIFIKASI
MENDENGARKAN
Secara dengan
5 Empatik orangkerangka acuan
yang didengar

4 Penuh Perhatian

3 Selektif
dengan
2 Berpura - pura kerangka acuan
kita sendiri
1 Mengacuhkan
MENDENGARKAN DENGAN
MATA,
UNTUK MENGETAHUI
PERASAAN
Mendengarkan secara Empatik

Membiarkan orang
menjelajahi perasaan mereka
sesuai dengan irama serta Arah
yang mereka tentukan sendiri.
Listening
LIMA TAHAPAN
MENDENGARKAN
1. Menirukan
2. Mengungkapkan ulang isinya
3. Merefleksikan perasaan
4. Mengungkapkan ulang dan merefleksikan
perasaan
5. Tahu kapan untuk tidak merefleksikan apa-apa
... KEMUDIAN UNTUK
DIMENGERTI
Berusahalah untuk mengerti membutuhkan tenggang rasa;
Berusahalah untuk dimengerti membutuhkan keberanian

Buatlah intisari Anda secara ringkas

Perlihatkan bahwa Anda mengerti


perasaan / pikiran pendengar

Kemukakan logika di belakang pernyataan Anda


KEBIASAAN 6 : Wujudkan Sinergi
(S y n e r g i z e)

 Hargailah perbedaan

 Kita melihat dunia sebagaimana diri kita

 Proses dan Unsur-unsur Sinergi


 Keseluruhannya lebih besar
daripada jumlah bagian-bagiannya
Bagaimana Menciptakan SINERGI ???
Menghormati dan menghargai
perbedaan
• Kekuatan kita
terletak pada perbedaan kita

• Namun, kita sering menjauhi


orang yang berbeda dengan kita
KITA MELIHAT DUNIA
SEBAGAIMANA DIRI KITA

 PARADIGMA INDIVIDU

 Langkah pertama untuk mengambil


MANFAAT PERBEDAAN
adalah Menghormati & Menghargainya

 STEREOTIP dapat menghalangi kita


menghargai perbedaan-perbedaan
MEWUJUDKAN SINERGI

bukan berarti ...


Berkompromi di tengah

artinya adalah ...


Mencari Alternatif Ketiga
PROSES dan UNSUR-UNSUR SINERGI
Sinergi adalah hasil dari kebiasaan 4 & 5

unsur-unsurnya ...
 Rekening Bank Emosi yang tinggi
 Berpikirlah Menang-Menang
 Berusahalah Mengerti Terlebih Dahulu
 Dapatkan Kesepakatan Menang-Menang
PRAKTEKKAN
KEBIASAAN 4 & 5
Sinergi akan berubah

Mewujudkan Sinergi adalah ...


PUNCAK KEBERHASILAN SEMUA KEBIASAAN
7 HABITS
Habit 7

Stephen R. Covey, 1993


The Four Intelligences/Capacities

(SQ)
Spiritual
(SPIRIT)
KEBIASAAN 7
dimensi pembaharuan
• Senantiasa memelihara dan meningkatkan diri
• Terdapat 4 dimensi alami diri kita yang harus selalu diperbaharui
• ANDA MENGGERAKKAN KEEMPAT DASAR DIMENSI MOTIVASI ANDA

Fisik
(olah raga,
handling stress, nutrisi)

Mental Aspek sosial/emosional


(menulis baca, visualisasi) empati, melayani, sinergi

Spiritual
(komitmen, nilai-nilai, meditasi)
Ketika kita melakukan habit 7…

 Kita mewujudkan konsep dasar


yaitu sebagai manusia growth and sustain
(tumbuh dan berkelanjutan)

 Kita menumbuhkan dalam diri kita


satu proses eksistensi manusia
yang dinamis, dan senantiasa mempunyai
harapan

 Kita menjadi manusia utuh, sosial,


sehat batin & fisik, dan spiritual
APA YANG HARUS DILAKUKAN ?

JADILAH PROAKTIF
(Kita tidak harus menunggu, berikan yang terbaik untuk diri kita
Semua yang kita lakukan untuk hal tersebut ada di bawah pengaruh kita)

ARAHKAN AKTIVITAS KITA PADA KUADRAN II


(PENTING, TIDAK MENDESAK)
(Dasar aktivitas yang dilakukan yang mengarah pada prioritas penting
tidak mendesak, ada perencanaan, konsisten,
sehingga menjadi suatu kebiasaan dan kecanduan bagi diri kita)
PEMBAHARUAN DIMENSI FISIK
 OLAH RAGA TERATUR (berdaya ungkit tinggi, daya tahan tubuh, kebugaran )

 MENGKONSUMSI MAKANAN SEHAT (hindari alkohol, perbanyak


makanan serat, sayur dan buah-buahan.)

 ISTIRAHAT, RELAKSASI YANG CUKUP.

PEMBAHARUAN DIMENSI SPIRITUAL

• Sangat erat hubungannya dengan kebiasaan 2


• Merupakan inti dari apa yang anda lakukan di dunia
• Kontemplasi, renungan, meditasi, doa dan
kita harus bisa berinvestasi waktu atas
kegiatan di atas
PEMBAHARUAN DIMENSI MENTAL
• MEMBACA, MENULIS, BEREMPATI, MELUASKAN WACANA

DIMENSI

R I
FISIK SI DI I
N N A D
MENTAL I
E
M A
A
I B
D O L ju PR
SPRITUAL u
EL men AN
N G G
E AN
P N
E
EM
K
PEMBAHARUAN DIMENSI SOSIAL/EMOSIONAL
Dimensi yang mengisyaratkan kita untuk berinteraksi
dimanapun dengan siapapun di dunia ini

Tidak banyak menggunakan waktu, tetapi kita


harus terus berlatih (exercise) untuk pembaharuan dimensi ini

Berdiskusi, sosialisasi, silaturahmi, kerjasama

Keberhasilan dalam menjalankan ini 


akan mendayagunakan aspek emosional kita,
(mendapat respect, rasa aman, pengakuan
dari dalam diri sendiri (I’m OK)

Sebaliknya ketika kita tidak memperolehnya (penuh


ancaman, gamang, kecemasan) kita menjadi tidak aman
(I’m not OK )
SINERGI PEMBAHARUAN
KESEHATAN FISIK

KESEHATAN MENTAL

KESEHATAN SPIRITUAL

KEKUATAN SOSIAL/ EMOSI


CONTOH  ketika kita sakit, kekuatan kita untuk beraktivitas berkurang, dan
aktivitas kita untuk belajar, membaca juga berkurang, akhirnya beraktivitas
spiritual menurun, akibatnya kekuatan kita secara emosional terganggu, sedih
murung, stress dan lain-lain.
KESIMPULAN

Dimensi fisik di organisasi diterjemahkan sebagai


dimensi ekonomi (performance  aspek salary, benefits, dll)

Dimensi mental dihubungkan dengan aspek pengembangan,


training, pengakuan

Dimensi emosional/sosial dikaitkan dengan aspek


hubungan atasan-bawahan, kepemimpinan publik,
bagaimana anda memperlakukan orang lain

Dimensi spiritual dikaitkan dengan aspek


personal vision bagaimana agar selaras dengan organisasi

Anda mungkin juga menyukai