Anda di halaman 1dari 9

RKAT DAN

MEKANISME
PENDISTRIBUSIAN
DAN
PENDAYAGUNAAN
ZIS OPS
Matakuliah : Manajemen Zakat
Dosen Pengampu : Dr. Mursyid, S.Ag., MSI
KELOMPOK 7
 Arief Daifullah P.
 Ma’arifai Bahri
 Muhammad Aditya
 Nureko Prasetyo
PERATURAN BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL Nomor 1
Tahun 2016
KEDUDUKAN RKAT
Pasal 2
 RKAT merupakan panduan kerja bagi BAZNAS, BAZNAS
Provinsi, atau BAZNAS Kabupaten/Kota untuk periode waktu 1
(satu) tahun terhitung sejak tanggal 1 (satu) Januari sampai
dengan 31 (tiga puluh satu) Desember.
 Seluruh pelaksanaan kerja dan anggaran BAZNAS, BAZNAS
Provinsi, atau BAZNAS Kabupaten/Kota harus mengacu pada
RKAT yang telah mendapatkan penetapan dan pengesahan.
SISTEMATIKA RKAT
1. Pendahuluan;
2. Lembar penetapan;
3. Indikator Kinerja Kunci;
4. Rencana penerimaan dana;
5. Rencana penyaluran berdasarkan asnaf;
6. Rencana penyaluran berdasarkan program;
7. Rencana penggalangan muzaki dan penerima manfaat;
8. Rencana penerimaan dan penggunaan besaran Hak
9. Amil;
10. Rencana biaya operasional berdasarkan fungsi;
11. Rencana penggunaan dana APBN dan/atau APBD; dan
12. Rencana kegiatan berbasis Indikator Kinerja Kunci.
Pasal 4
 Bagian pendahuluan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka 1 memuat kondisi
dan perkembangan pengelolaan Zakat di wilayah sesuai dengan tingkatan masing-
masing pada tahun berjalan.
Pasal 5
 (1)Indikator Kinerja Kunci BAZNAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 angka
2 mengacu pada Rencana Strategis BAZNAS.
Pasal 6
 (1)Rencana penyaluran berdasarkan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
angka 9 terdiri atas fungsi koordinator dan operator.
BESARAN HAK AMIL

Pasal 8
 Penerimaan Hak Amil dari dana Zakat paling banyak 12,5% (dua belas koma lima
persen) dari penerimaan dana Zakat.
 Dalam hal penerimaan hak amil dari dana Zakat sebagaimana dimaksud dalam ayat
(1) tidak mencukupi, biaya operasional dapat menggunakan alokasi dari dana
infak/sedekah dan DSKL paling banyak 20% (dua puluh persen) dari penerimaan
dana infak/sedekah dan DSKL.
 Penerimaan Hak Amil atau dana operasional dari Dana CSR disesuaikan dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
PENETAPAN DAN PENGESAHAN RKAT
Pasal 9
 RKAT BAZNAS ditetapkan oleh Ketua BAZNAS.
 RKAT BAZNAS Provinsi ditetapkan oleh Ketua BAZNAS Provinsi.
 RKAT BAZNAS Kabupaten/Kota ditetapkan oleh Ketua BAZNAS Kabupaten/Kota.
Pasal 10
 RKAT BAZNAS diajukan kepada Menteri Agama untuk mendapatkan pengesahan.
PENDISTRIBUSIAN
Pasal 4
Pendistribusian Zakat dilakukan terhadap bidang :
1. pendidikan; dapat diberikan dalam bentuk biaya pendidikan baik langsung maupun tidak langsung.
2. kesehatan; apat diberikan dalam bentuk pengobatan kuratif.
3. kemanusiaan; dan dakwah dapat diberikan dalam bentuk penanganan korban bencana alam, korban kecelakaan,
korban penganiayaan, dan korban tragedi kemanusiaan lainnya.
4. dan advokasi. dapat diberikan dalam bentuk bantuan kepada penceramah, pembangunan rumah ibadah umat Islam,
dan bantuan lain yang membantu kegiatan dakwah dan advokasi.
Pasal 5
Dalam melakukan Pendistribusian Zakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan dengan tahapan:
5. perencanaan;
6. pelaksanaan;
7. pengendalian.
PENDAYAGUNAAN
Pasal 14
Pendayagunaan Zakat dilakukan terhadap bidang:
1. ekonomi; dapat diberikan dalam bentuk bantuan yang bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan, meningkatkan
kapasitas produktif, kewirausahaan, meningkatkan kesejahterahaan Mustahik, ddan ekonomi local
2. pendidikan; diberikan dalam bentuk bantuan peningkatan kompetensi keterampilan hidup, kepemimpinan,
kewirausahaan, serta pembangunan sarana dan prasarana Pendidikan
3. kesehatan. (4)diberikan dalam bentuk bantuan kesehatan promotif dan preventif, serta pembangunan sarana dan
prasarana kesehatan.
Pasal 15
Dalam melakukan Pendayagunaan Zakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dilakukan dengan tahapan:
4. perencanaan;
5. pelaksanaan;
6. pengendalian

Anda mungkin juga menyukai