Anda di halaman 1dari 27

PEMAPARAN MESIN IPAL

PT. CAHAYA MAS CEMERLANG


BAGAN PENGOLAHAN LIMBAH CAIR

Limbah cair dari : Limbah dapur Limbah laundry Limbah


Labortorium
kamar mandi / WC
Ruang UGD
Polliklinik
Asrama perawat
Ruang Rawat Inap

   
PRA-PENGOLAHAN PRA-PENGOLAHAN AIR DA- PRA-PENGOLAHAN AIR CU- PRA-PENGOLAHAN AIR LAB
PUR CIAN (Heavy Metal Precipitator )
(PTB Kitchen) (PTB Laundry)
Septic tank Pemisahan oil/Greese Pemisahan diterjen Pemisahan Senyawa –
Sisa makanan, sampah padat Padatan tersuspensi Senyawa Logam Berat
   
Bak kontrol Bak kontrol Bak kontrol Bak kontrol


BAK PENGUMPUL

BAR SCREEN (SARINGAN KASAR)

FINE SCREEN (SARINGAN HALUS)

EKUALISASI

UNIT PENGOLAHAN LIMBAH CAIR ( UPL )

FISH POND
(KOLAM IKAN)

CHLORINASI

ORGANIC REDUCING APPARATUS
(PENYINARAN ULTRA VIOLET)

EFFLUENT
Sistem Operasional Mesin Ipal

A. Pretreatment
B. Bio Membrane Reactor (BMR)
C. Chlorinasi
D. Sistem Pendukung
SISTEM OPERASIONAL MESIN IPAL

A. Pretreatment (Pengolahan) Limbah Cair


Proses pretreatment limbah menggunakan proses fisika mekanika dan bertujuan untuk :
 Mengurangi beban limbah cair yang akan masuk ke dalam proses pengolahan utama.
 Menghomogenkan dan menetralisasi pH limbah cair.
 MemisahkanImenyaring bahan-bahan/padatan-padatan/sampah yang dapat mengganggu proses
pengolahan utama maupun mengganggu peralatan yang ada.
 Memudahkan pemantauan/pengecekan limbah cair sebelum masuk dalam proses pengolahan
utama.
 Mengatur jumlah limbah per-jam-nya yang akan diolah sehingga tidak terjadi "over loading" yang
dapat mengganggu proses pengolahan limbah cair.
SISTEM OPERASIONAL MESIN IPAL

1. Pretreatment Laundry dan Kitchen


Sumber limbah yang berasal dari kegiatan laundry dilakukan proses pengolahan awal dengan teknologi PTB
Laundry. Pada PTB Laundry ini terdapat lamela untuk membantu menyaring kandungan detergen pada
limbah sehingga ketika dialirkan menuju proses selanjutnya, kandungan detergen telah berkurang.
SISTEM OPERASIONAL MESIN IPAL

2. Pretreatment Heavy Metal Precipitator (HMP)


Heavy Metal Precipitator berfungsi untuk mengurangi kandungan logam berat yang umumnya berasal dari
limbah cair laboratorium, sehingga tidak mengganggu tahapan pengolahan berikutnya.
SISTEM OPERASIONAL MESIN IPAL

B. Reaktor Utama Pengolahan Limbah Cair (Biomembrane Reactor)


Setelah melalui tahap pretreatment, kemudian limbah cair dialirkan ke unit Bio-reactor untuk diproses secara
biologis menggunakan jasa mikroba (bakteri) aerobic pendegradasi polutan, sehingga hasil olahan limbah cair
yang dikeluarkan ke lingkungan sudah memenuhi syarat standar baku mutu pemerintah. Reduksi beban
polutan limbah cair di dalam tahap ini dapat mencapai nilai yang optimum (dalam penguraian COD dan BOD).
Sebelum diproses di dalam mesin reaktor, limbah akan melewati 2 tahapan, yaitu :
1. Screening treatment
Tujuan untuk menyaring padatan/sampah yang terbawa dalam limbah cair, sehingga proses pengolahan utama tidak
terganggu dan tidak terjadi penyumbatan pipa-pipa air limbah.
SISTEM OPERASIONAL MESIN IPAL

2. Ekualisasi
Tujuan untuk menghomogenkan kondisi limbah cair. Setelah dihomogenkan dan dinetralkan, maka limbah cair tersebut
siap untuk diolah secara biologis.
SISTEM OPERASIONAL MESIN IPAL

C. Chlorinasi
Tujuan untuk limbah cair yang sudah melalui proses pengolahan dan sudah layak dibuang ke lingkungan/badan
air akan melalui proses desinfektan dengan menggunakan khlorin untuk membunuh bakteri-bakteri yang tersisa.
SISTEM OPERASIONAL MESIN IPAL

D. Sistem Pendukung
Sistem pendukung ini berfungsi untuk menunjang sistem IPAL yang telah terpasang, dalam hal ini adalah kolam
ikan, yang fungsinya sebagai bioindikator effluent IPAL. Bak control digunakan untuk pengontrolan dalam
distribusi limbah cair, dimana setiap persimpangan dan belokan digunakan bak control yang dimaksudkan
untuk mengurangi kemungkinan terjadinya sumbatan pada saluran.
UNIT-UNIT INSTALASI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH PUSKESMAS

A. Bio Membrane Reactor (BMR)


Proses pengolahan sekunder ini terdiri dari bak kontaktor anaerob
dan aerasi membrane yang keseluruhannya disebut bioreaktor. Air
limbah mengalir ke bak kontaktor anaerob dengan arah aliran dari
bawah ke atas (Up Flow). Di dalam bak kontaktor anaerob tersebut
diisi dengan media dari bahan plastik yaitu lamella. Mikro-
organisme yang ada akan menguraikan zat organik yang ada
dalam air limbah serta tumbuh dan menempel pada permukaan
media. Dengan demikian air limbah akan kontak dengan mikro-
organisme yang tersuspensi dalam air maupun yang menempel
pada permukaan media yang mana hal tersebut dapat meningkat-
kan efisiensi penguraian zat organik, dan diteruskan ke effluent
atau buangan limbah. Membrane akan menyaring zat-zat organik
yang masih terbawa setelah bak anaerob. Penggunaan aerasi di-
sini berfungsi untuk menambah efektivitas kerja membran serta di
gunakan dalam proses backwash untuk mencegah terjadinya
penumpukan sedimen pada membrane.
UNIT-UNIT INSTALASI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH PUSKESMAS
B. Pompa Submersible
Pompa ini digunakan sebagai Inlet Pump dan Circulation Pump.
Inlet pump pada instalasi pengolahan limbah cair sistem bioreaktor berfungsi untuk mengalirkan air limbah dari
bak pengumpul/ekualisasi ke tangki Reaktor Utama pada pengolahan limbah cair
Sirculation Pump terletak pada ruang reaktor bagian terakhir (efluent) yang mana fungsi dari pompa ini untuk
mengalirkan air limbah yang telah diolah dan siap dikeluarkan namun belum mencapai level pipa efluent untuk
dialirkan ke ruang reaktor pertama sehingga bakteri pengurai bisa menyebar ke seluruh ruang reaktor yang
dapat melakukan penguraian dengan cepat.
UNIT-UNIT INSTALASI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH PUSKESMAS

C. Blower
Blower berfungsi untuk memberikan udara (O2) pada sistem bioreaktor. Blower ini mempunyai kapasitas yang
kecil dan mencakup ruangan yang lebih kecil. Mempunyai Static Pressure yang lebih besar. Daya tembak
terhadap kapasitas yang diambil lebih panjang dan digunakan bila kapasitas dari ruangan tidak terlalu besar.
UNIT-UNIT INSTALASI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH PUSKESMAS

D. Chlorinator
Chlorinator adalah sistem pemberian chlorine untuk membunuh total coliform yang ada pada air pengolahan.
Pada Chlorinator terdapat dosing pump yang memiliki fungsi untuk memberikan tekanan aliran atau distribusi
chlorine dari tangki chlorine menuju air pengolahan.
UNIT-UNIT INSTALASI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH PUSKESMAS

E. Membrane
Membrane adalah teknologi ultra filtrasi yang digunakan untuk melakukan penyaringan polutan atau partikel
partikel kecil limbah yang tidak dapat di uraikan oleh bakteri aerob.
UNIT-UNIT INSTALASI PENGOLAHAN
AIR LIMBAH PUSKESMAS
E. Control Panel
Sistem control panel yang berada pada sistem ini dikumpulkan pada satu rumah yang dinamakan rumah panel.
Sistem ini bekerja secara sistem on/off atau manual yang terdapat pada kotak seperti gambar di bawah ini.
TEKNIS PENGOPERASIAN IPAL

1. Periksa panel control 5. Putar selector switch ke kanan untuk Submarsible


Pump, maka Submarsible Pump On dan lampu
a. Naikkan MCB main power indikator On (Hijau) menyala. Bila air dibak ekualisasi
penuh, maka pompa akan hidup dan bila di bak
b. Naikkan MCB Blower, Submersible pump, dozing ekualisasi habis, pompa mati sendiri.
pump
6. Naikkan MCB untuk Pompa sirkulasi, maka Pompa
2. Setting timer 1 & 2 untuk sistem On-Off Blower, waktu sirkulasi On.
nya tergantung yang kita inginkan, misalkan 3 jam ON
dan 1 jam OFF. 7. Naikkan MCB untuk Pompa Membrane pump, maka
Pompa On (sesuaikan di lokasi).
3. Putar selector switch ke kanan untuk power, maka
power control panel bekerja 8. Putar selector switch ke kanan untuk Dozing pump,
maka Dozing pump On dan lampu indicator On
4. Putar selector switch ke kanan untuk Ring Blower, (Hijau) menyala.
maka Blower bekerja dan lampu indicator On menyala.
Kemudian setel ball valve yang ada di pipa blower. 9. Apabila IPAL tidak dioperasikan,putar selector switch
Ada tiga ball valve, kita setel oksigen yang masuk ke ke kiri (posisi OFF) untuk blower, submersible pump,
bak aerasi-1, bak aerasi-2. dozing pump, mixer, dan pompa pembilasan.
TEKNIS PENGOPERASIAN IPAL

10. Putar cam switch ke posisi 0 dan semua beban OFF. Catatan:
11. Matikan main breaker ke posisi OFF. - Membrane pump bisa di hidupkan secara manual/
automatic timer diluar sistem auto-manual dengan
12. Apabila ingin mengoperasikan IPAL, Ikuti petunjuk menggunakan selector switch di panel control.
dari No. 1 sampai No. 11
- Membrane pump dioperasikan secara automatic timer
dengan pengaturan operasional 8 menit ON dan 2
menit OFF, cara memutar selector switch ke kanan
dan Membrane pump On serta lampu indicator On
menyala.
PEMELIHARAAN IPAL

A. Aklimatisasi Bakteri Pendegradasi Limbah Cair


Pada saat unit pengolah limbah cair akan mulai dioperasikan secara penuh, maka perlu diberikan pembiakan
unggul bakteri pendegradasi limbah cair, sebagai starter untuk mempercepat perkembangbiakan dan
pertumbuhan bakteri dan stabilisasi kondisi proses pengolahan. Hal yang perlu diperhatikan adalah cara
pemberian bakteri tersebut tidak boleh langsung, tetapi harus melalui proses aklimatisasi dengan cara
sebagai berikut:
I .I Biakan bakteri padat dimasukkan ke dalam wadah/ember yang berisi setengah air bersih dan setengah
air limbah, kemudian diaduk selama lebih kurang lima menit.
I .2 Biarkan biakan bakteri tersebut dalam wadah selama satu jam. Pada saat ini bakteri akan mulai
menunjukkan aktivitas kehidupannya kembali dan siap berkembang biak dan bertumbuh.
I .3 Bakteri kemudian dimasukkan ke dalam ruang aero-reactor.
PEMELIHARAAN IPAL

Beberapa ciri - ciri bakteri sudah bertumbuh secara Bila hal ini yang terjadi, maka perlu dilakukan adalah
stabil dapat dilihat dari kondisi limbah cair di dalam menghentikan sementara inlet yang masuk, kemudian
bioreaktor (selain dengan analisa laboratorium) dicari penyebabnya. Jika pH yang ekstrim perlu di
netralisasi dengan asam/basa (misal: asam sulfat, air
 Warna limbah : coklat tua kapur, caustic soda)pada bak ekualisasi; jika kurang
 Busa : sedikit dan gelembung kecil nutrisi maka perlu penambahan nutrien (misal : pupuk
NPK, urea atau gula sumber karbohidrat ).
 Pengendapan : lama atau tidak bisa mengendap
Ciri-ciri bakteri yang mati adalah :
Sedangkan ciri-ciri bakteri yang sedang mengalami
 Warna limbah : hitam
stress (misal akibat kenaikan/penurunan pH yang
terlalu ekstrim, temperature di atas 35°C, beban  Bau : busuk
polutan terlalu tinggi)
 Warna limbah : coklat muda
 Busa : banyak dan gelembung besar
 Pengendapan : lama atau tidak bisa mengendap
PEMELIHARAAN IPAL

B. Screen
Perlu dilakukan pengecekan minimal satu minggu sekali untuk menghindari penumpukan sampah/padatan
pada screen. Bila sampah atau padatan sudah banyak harus dilakukan pembersihan screen secara manual.
Pengecekan dilakukan rutin minimal satu minggu sekali. Setiap satu bulan sekali perlu dilakukan pengurasan
untuk membersihkan bak bar screen & fine screen dari endapan­ endapan yang terjadi, sehingga tidak
memenuhi bak. Pembersihan bak screen sebagai berikut :
 Tutup pada bak screen dibuka
 Kotoran-kotoran terutama yang berupa bahan – bahan yang tidak dapat hancur atau yang menyebabkan
penyumbatan pipa (plastik, karet, kertas, dll) diambil dari dalam bak
 Pembersihan dilakukan 2-3 minggu sekali

C. Pompa Submersible (Pompa Inlet)


Perlu diperhatikan supaya tidak ada sampah-sampah plastik / kain yang masuk ke dalam pompa dan bersihkan
lokasi dekat pompa dari batu - batu kecil yang dapat mengganggu dan merusak pompa.
PERBAIKAN DAN PEMECAHAN MASALAH

A. Penyebab Motor Ring Blower Bermasalah


1. Motor tidak bergerak atau suara bising motor. Seti- 5. Rotasi bantalan pada drive motor sisi samping / blower
daknya dua lilit listrik yang terganggu. Hilangkan yang rusak, Ganti dengan motor bantalan / sisi blower.
ganggu-an, periksa pada sekering putus atau tidak,
terminal listrik atau kabel power supply masuk atau 6. Pelindung saklar bermotor perjalanan ketika motor di
tidak. hidupkan, konsumsi daya terlalu tinggi, akan meng-
2. Motor tidak bergerak atau suara motor kasar efek akibatkan korsleting pada motor. Periksa motor klebihan
tegangan power supply terganggu, Hilangkan ganggu- beban Throttling / tidak sesuaikan dengan spesifikasi
an dengan periksa sekering, terminal atau kabel power pada rating Label.
supply
7. Mengurangi throttling (hambatan angin), bersihkan filter,
3. Satu atau lebih fase motor blower. Perbaikan terbuka / muffler dan pipa sambungan jika perlu.
ganti motor berliku. Untuk motor fase tunggal kapa-
sitor terbuka, ganti kapasitor 8. Sumber daya yang tidak seimbang / konstan atau naik
turun tegangan, periksa dan memperbaiki sumber daya
4. Impeller motor macet. Periksa buka penutup depan
blower, bersihkan dengan kuas apabila benda asing listrik masuk.
dan bersihkan serta periksa gap impeller pengaturan
jika diperlukan. Apabila Impeller rusak, ganti kompo- 9. Blower macet, lihat kesalahan "Motor akan mulai ber-
nen impeller suara bising, adanya penyebab" impeller macet .
PERBAIKAN DAN PEMECAHAN MASALAH

10. Unit blower tidak menghasilkan putaran atau tidak d. Perubahan profil blade karena mengotori impeller.
menghasilkan perbedaan tekanan yang kurang Bersihkan area, periksa cover, bila rusak ganti.
memadai. Kebocoran dalam sistem Seal, sistem arah
rotasi yang salah atau rotasi Mundur dari rotasi / e. Abnormal aliran udara serta kebisingan kecepatan
abnormal dengan pertukaran dua menghubungkan tekanan pipa bersih terlalu tinggi. Gunakan pipa
lilitan motor. dengan lebih besar penampang jika perlu.

Ada beberapa ciri-ciri motor abnormal/tidak sesuai antara f. Muffler kotor sisipan muffler serta bersihkan, periksa
lain : kondisi dan ganti jika perlu, putaran tidak normal saat
menjalankan serta bising, mengakibatkan bearing
a. Penggunan frekuensi motor yang salah (dari unit motor kurang grease/grease sedikit/mengganti bantalan
Blower dengan konverter frekuensi). Gunakan bola bearing.
frekuensi benar misal standar indonesia frekuensi 50
hz. g. Blower pengunci bocor pada akan merusak muffler,
Periksa pengunci muffler dan ganti jika perlu. Pngunci
b. Pada saat tekanan yang berbeda dari gas/ udara yang di area motor segel rusak. Periksa motor dan ganti jika
dipompa. Cek konversi hasil tekanan disesuaikan. perlu.
Apabila sulit hubungi pihak kami suplayer.
c. Poros as seal motor yang cacat Ganti seal poros.
PERBAIKAN DAN PEMECAHAN MASALAH
B. Chlorinator E. Pembersihan bak ekualisasi
Menggunakan chlorin tablet, oleh sebab itu setiap a. Tutup pada bak ekualisasi dibuka
3 hari sekali perlu dilihat chlorine tabletnya dengan
membuka tutup housingnya. b. Bila ada sampah - sampah padat yang tidak dapat
hancur segera diambil supaya tidak mengganggu
C. Pretreatment dapur dan laundry sistem pemipaan unit pengolahan limbah cair
Sampah/padatan/sisa-sisa lemak yang menumpuk c. Pengecekan dilakukan minimal satu bulan sekali,
pada bak pretreatment dapur dan laundry perlu sering sedangkan pembersihan/pengurasan bak dilakukan
dibersihkan sebab bila tidak akan mengeras dan bila 3 hari sekali dengan memakai alat saringan.
lolos ke sistem jaringan pemipaan akan menyumbat
pipa dan mengganggu proses. d. Sedangkan untuk bak ekualisasi penyendotan lumpur
2-3 tahun
D. Pengisian kaporit tablet
F. Pembuangan lumpur
a. Penambahan kaporit minimal 1 minggu sekali.
Pembuangan Lumpur reaktor ipal dengan membuka
b. Bila kaporit habis, maka harus segera diberikan setiap gate valve pada pemipaan dalam tangki reactor
dengan kaporit baru sebanyak 1 tablet selama 5 menit 2 minggu sekali.
PERBAIKAN DAN PEMECAHAN MASALAH

G. Penambahan greese blower


a. Silencer/saringan udara dibuka dengan menggunakan kunci pipa kemudian greese dimasukkan
kedalam blower melalui lubang atas ( tempat saringan )
b. Penambahan gemuk/greese dilakukan 3 - 4 minggu sekali

H. Pembersihan klorinasi
Pembersihan bak chlorinasi disesuaikan dengan penggunaan chlorinasi yang ada, apabila habis maka
waktu yang tepat untuk membersihkan bak chlorinasi.

I. Permbersihan kolam ikan


Pembersihan kolam ikan atau fish pond sebaiknya dilakukan 1-2 minggu sekali, disarankan ikan yang di
gunakan adalah ikan yang cukup dengan perubahan situasi lingkungan. dan bak control permbersihan
sedimen, bekas sampah, sumbatan dll, dilakukan pengecekan 2-3 minggu sekali sesuai masukan limbah .
PERBAIKAN DAN PEMECAHAN MASALAH

J. Membran
Pembersihan membran dapat dilakukan stiap 6 bulan - 1 tahun sekali. Pembersihan dengan
cara melepaskan membran dari rak/wadahnya. Kemudian lakukan penyemprotan pada
membran menggunakan air bertekanan sedang.
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai