Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS PROYEK PEMANJANGAN GEDUNG GEREJA

HKBP PARDAMEAN DITINJAU DARI DAMPAK


EKONOMI DAN SOSIAL

Kelompok 7:
Gabriel Armando Simarmata (7193240002)
Gelis Septia Utami (7193240003)
Jhoni Laris Simbolon (7192540007)
Hawariyah Ginting (7192240002)
Irnawati Tanjung (7192240004)
PENDAHULUAN
Rumah ibadah yang layak adalah bangunan yang sekurang-kurangnya memenuhi
persyaratan keselamatan bangunan dan kecukupan minimal luas bangunan serta
kesehatan penghuninya. Salah satu proyek rumah ibadah yang sedang
dilaksanakan di Medan adalah proyek Pembangunan rumah ibadah gereja HKBP
Pardamean, yang berlokasi di Jalan Taduan, Kota Medan. Proyek pembangunan
rumah ibadah ini dibangun di atas tanah seluas 5000m2 dan direncanakan
membangun pemanjangan bangunan gereja. Proyek ini merupakan proyek yang
direncanakan dan dilaksanakan oleh majelis gereja selaku kontraktor dan
pengembangnya. Untuk mengevaluasi proyek dan manfaat yang akan diterima
oleh pengembang, perlu dilakukan analisis kelayakan sosial dan ekonomi.
Kelayakan pembangunan proyek dianalisis dari berbagai aspek, diantaranya adalah
aspek sosial, manajerial dan ekonomi.
TINJAUAN PUSTAKA

Menurut Permen PU 24/PRT/M/2008 pemeliharaan bangunan gedung


adalah kegiatan menjaga keandalan bangunan gedung beserta sarana dan
prasarananya agar bangunan gedung selalu layak fungsi. Sedangkan
perawatan adalah kegiatan memperbaiki dan/atau mengganti bagian
bangunan gedung, komponen, bahan bangunan, dan/atau sarana dan
prasarana agar bangunan gedung tetap layak fungsi.
Menurut Sjafei Amri (2006), perbaikan ringan (repairing) adalah suatu
usaha untuk mengembalikan kinerja bangunan atau komponennya kepada
keadaan awalnya, sedangkan perbaikan dengan perkuatan (strengthening)
adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan bangunan atau
komponennya untuk melampaui kemampuan awalnya.
METODE PENELITIAN

Lokasi penelitian ini adalah HKBP Pardamean yang merupakan gereja katolik protestan
yang berlokasi di Jalan Taduan No. 94, Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung, Sumatera
Utara.Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan
kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus sesuai dengan apa yang
disampaikan oleh Yin (2008:18). Teknik pengambilan informan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah informan bertujuan (purposive sampling) dimana peneliti memilih
informan yang dianggap tahu dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber dan data yang
mantap dan mengetahui masalahnya secara mendalam. Penelitian ini menggunakan
teknik pengumpulan data melalui wawancara. Wawancara Menurut Moleong (2009: 186),
adalah percakapan dengan maksud tertentu.
PEMBAHASAN

Profil Gereja
HKBP Pardamean merupakan gereja katolik protestan yang berlokasi di
Jalan Taduan No. 94, Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung, Sumatera
Utara. Gereja ini dapat menampung sekitar 800 Jemaat dalam satu
jadwal ibadah. Jadwal ibadah antara lain pukul 06:00 wib, 08:00 wib,
10:00 wib, 16:00 wib dan 18:00 wib. Jemaat gereja ini didominasi oleh
mahasiswa/i yang bertempat tinggal di daerah dimana gereja ini berada.
Rata-rata jemaat yang hadir dalam 1 hari ibadah dapat mencapai 3.500
jemaat dari kelima waktu ibadah yang telah disebutkan.
Proses Perencanaan Pemanjangan Gereja
Tujuan Pembangunan Gereja karena jumlah jemaat yang terus meningkat dan
ketersediaan tempat yang terbatas, maka dilakukan pembangunan untuk
memanjangkan bangunan gereja untuk dapat menampung jemaat lebih banyak.
Diperkirakan dengan pemanjangan bangunan gereja ini akan mampu menampung
1000 jemaat.Rancangan Anggaran Pembangunan pada awalnya berkisar sebesar
Rp.1,2 Milyar, didasarkan pada segala jenis perencanaan struktur bangunan yang
telah dibuat oleh konsultan. Pembangunan gereja dimulai pada bulan Juni awal
tahun 2022 dan diperkirakan akan selesai pada akhir bulan Desember tahun 2022.
Segala jenis rancangan struktur bangunan beserta proyeksi dana disusun oleh
konsultan yang merupakan pihak internal gereja.
Proses Pembangunan

Semua jenis dana yang masuk untuk proses pembangunan tercatat dalam
rekapitulasi keuangan yang dimiliki gereja HKBP Pardamean ini. Dana
paling besar didapatkan dari kas gereja dimana dalam pembangunan ini
sebesar Rp. 500.000.000, kemudian dari penggalangan dana sebesar Rp.
300.000.000, sumbangan dari Pemerintah Provinsi sebesar Rp.
150.000.000, sumbangan dari Pemerintah Kota sebesar Rp. 50.000.000
dan juga dari sumber-sumber pendanaan lainnya yang didapat dengan
mengirimkan proposal ke gereja-gereja lain.Untuk proyek pemanjangan
gedung ini, setidaknya terdapat 15-20 orang pekerja bangunan. Pekerja
terdiri dari beberapa ahli dibidang struktur bangunan dan para pekerja
bawahan yang mengikuti arahan dari ahli bangunan. Biaya yang
dikeluarkan gereja untuk para pekerja ini adalah sebesar Rp. 500.000.000.
Pembangunan gedung yang dijadwalkan akan selesai pada bulan Desember
2022 ini telah 90% rampung. Namun pada prosesnya, banyak improvisasi
baik dari segi desain bangunan dan ornamen tambahan yang tidak ada
didalam rancangan awal pembangunan ini. Oleh karenanya, anggaran
pembangunan awal yang diperkirakan hanya sebesar Rp. 1,2 Milyar, setelah
menjalani proses pembangunan diperkirakan segala jenis proses
pembangunan yang dilakukan akan menghabiskan dana sebanyak Rp. 1,5
Milyar. Segala jenis penambahan yang disebutkan didasarkan pada estetika
dan permintaan serta ide dari berbagai pihak yang terlibat dalam
pembangunan ini. Untuk saat ini, penggunaan dana untuk proses
pembangunan diperkirakan telah mencapai Rp. 1,4 Milyar.
Salah satu kendala yang dihadapi pihak gereja adalah kenaikan BBM
September lalu yang secara langsung berakibat pada meningkatnya harga
bahan bangunan, hal ini tentunya menjadi salah satu penyebab realisasi
dana pembangunan lebih besar dari yang dianggarkan. Kendala lainnya
adalah cuaca, cuaca yang tidak menentu sangat mempengaruhi jalannya
pembangunan. Serta adanya beberapa kelompok masyarakat yang
mempertanyakan perihal besarnya dana yang dikeluarkan untuk
pembangunan ini juga menjadi penghambat dalam proses pembangunan
ini.
Dampak Pembangunan Gereja dan Kegiatan Operasional Gereja

A. Dampak Sosial
Kegiatan pembangunan ini juga membuktikan kemandirian gereja dalam
kepengurusan dan pengelolaan dana untuk kepentingan gereja. Dari
jumlah penduduk yang tiap tahunnya meningkat, pemanjangan gedung ini
tentunya akan mengantisipasi lonjakan jumlah jemaat. Dari informasi yang
diperoleh, gereja ini akan mampu menampung jemaat baik yang
merupakan mahasiswa maupun jemaat internal setelah proses
pembangunan selesai.
B. Dampak Ekonomi
Salah satunya dalam bidang ekonomi, gereja ini memiliki program untuk
mengembangkan UMKM yang sedang membangun usaha dan memerlukan
modal. Kegiatan lainnya adalah gereja memiliki koperasi yang mendukung
UMKM dalam pemasaran produk. Gereja juga bekerja sama dengan
pemerintah dalam membangun koperasi untuk meningkatkan potensi
UMKM yang ada. Selain itu, kegiatan pembangunan ini menyerap sejumlah
tenaga kerja dalam prosesnya, hal itu tentunya dari sisi ekonomi akan
menambah kesejahteraan para pekerja bangunan. Dampak ekonomi yang
dirasakan apabila kegiatan operasional gereja ini berjalan dengan baik dan
lancar adalah munculnya aktifitas ekonomi di sekitar gereja, sehingga
secara tidak langsung pembangunan gereja ini akan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
KESIMPULAN

Pembangunan rumah ibadah gereja HKBP Pardamean, yang merupakan gereja katolik
protestan yang berlokasi di Jalan Taduan No. 94, Sidorejo, Kecamatan Medan Tembung,
Sumatera Utara. Proyek pembangunan rumah ibadah ini dibangun di atas tanah seluas
5000m2 dan direncanakan membangun pemanjangan bangunan gereja.Kegiatan
pembangunan ini membuktikan kemandirian gereja dalam kepengurusan dan pengelolaan
dana untuk kepentingan gereja. Dari jumlah penduduk yang tiap tahunnya meningkat,
pemanjangan gedung ini tentunya akan mengantisipasi lonjakan jumlah jemaat. Kegiatan
lainnya adalah gereja memiliki koperasi yang mendukung UMKM dalam pemasaran
produk. Kegiatan pembangunan ini menyerap sejumlah tenaga kerja dalam prosesnya, hal
itu tentunya dari sisi ekonomi akan menambah kesejahteraan para pekerja bangunan.
Dampak ekonomi yang dirasakan apabila kegiatan operasional gereja ini berjalan dengan
baik dan lancar adalah munculnya aktifitas ekonomi di sekitar gereja, sehingga secara tidak
langsung pembangunan gereja ini akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
LAMPIRAN
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai