Anda di halaman 1dari 7

2.

BAB II
GAMBARAN UMUM

Deskripsi
Tempat penulis melakukan praktik kerja magang adalah Gereja Pantekosta di
Indonesia (GPdI) yang berlokasi di Gading Serpong Tangerang dengan membawa
nama GPdI Hebron Gading Serpong. Berdasarkan hasil wawancara pribadi pada
tanggal 26 Oktober 2020 yang dilakukan oleh penulis kepada Pendeta Raimond
Sumaa selaku gembala sidang gereja dan Pendeta Yesie Noviyanti selaku
koordinator acara dan koordinator pelayanan anak, menjelaskan bahwa secara
umum, organisasi nirlaba yang bergerak dalam bidang keagamaan memiliki bentuk
gereja, dan dalam wawancara tersebut, kedua narasumber menjelaskan sejarah, dan
penjelasan singkat dari lembaga keagamaan (gereja) mereka.

Gambar 2.1 Logo GPDI


(sumber: dokumen GPdI Hebron Gading Serpong)

GPdI sebagai salah satu lembaga organisasi keagamaan yang memiliki


tujuan dalam pembentukannya, arti dari tujuan organisasi ini digambarkan dengan
logo yang ada. Logo dari GPdI memiliki arti, yaitu pertama, simbol salib
melambangkan kekristenan dan kuasa kebangkitan, pengawal dan pelindung gereja.
Kedua, gambar burung merpati yang melambangkan roh Allah yang suci sebagai
kekuatan yang membimbing gereja menunju kesempurnaan. Ketiga, simbol alkitab
yang terbuka, melambangkan kebenaran firman Tuhan yang diberitakan oleh

4
segenap jajaran GPdI agar dapat menyelamatkan banyak jiwa. Keempat, cincin
yang bertuliskan GPdI, melambangkan persekutuan dan ikatan keluarga besar GPdI
yang terdiri dari sidang jemaat, pelayan-pelayan, hamba Tuhan, gembala jemaat,
dan penginjil yang berada di manapun dalam menunaikan misinya masing-masing
bagi hormat dan kemuliaan Tuhan. Kelima, Air bening yang turun, melambangkan
firman Tuhan sebagai air kehidupan yang menyegarkan dan memberi kehidupan
bagi yang meminumnya. Dan yang terakhir, bingkai empat persegi tegak, yang
memiliki arti sebagai empat penjuru angin, yang berarti arah dari misi dan
penyebaran pelayanan GPdI yang harus menyebar ke segala arah dan tempat
dengan sikap yang tegak dan tegap dalam menjalankannya.
Untuk makna nama dari perusahaan GPdI Hebron Gading Serpong, menurut
penjelasan dari Pendeta Raimond Sumaa, nama Hebron sendiri berasal dari nama
kota yang berada di daerah Tepi Barat, Palestina, yang di mana nama kota ini sering
diangkat dalam Alkitab, dan digambarkan sebagai tanah yang makmur, dan subur,
yang kemudian digunakan nama ini, diharapkan dapat membawa kemakmuran dan
kesuburan secara jasmani maupun rohani kepada jemaatnya.
Pendeta Raimond Sumaa juga menjelaskan bahwa makna kedua dari kata
Hebron ini diartikan sebagai persekutuan. Persekutuan yang juga memiliki arti
sebagai keluarga, sehingga nama Hebron digunakan dengan harapan dapat
membawa rasa kekeluargaan bagi orang-orang yang datang dan melakukan
pelayanan bersama GPdI Hebron Gading Serpong.
Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI) Hebron Gading Serpong adalah
gereja yang berdomisili di daerah Gading Serpong Tangerang, yang terletak di area
Pasar Modern Paramount Gading Serpong dengan alamat lebih rinci di Ruko
Thematic Blok N-15, Jalan Boulevard, Gading Serpong, Tangerang.
Sebagai sebuah lembaga keagamaan, GPdI Hebron Gading Serpong juga
termasuk dalam kategori Organisasi Nirlaba secara formal, karena turut
memberikan pelayanan masyarakat dari segi religiusitas, dan tidak berorientasi
kepada keuntungan dalam menjalankannya.

5
2.1.1. Sejarah
GPdi Hebron Gading Serpong dulunya berada di bawah naungan GPdI Greenville
Jakarta Barat dan belum menjadi bentuk organisasi gereja seperti pada umumnya,
dan masih terbentuk dari komunitas (persekutuan) yang didirikan oleh Pendeta
David Ibrahim pada tanggal 24 Mei 2002. Tujuan didirikannya persekutuan ini
adalah untuk memberikan wadah kepada anak-anak muda yang berada di daerah
Gading Serpong atau yang melakukan Sirkulasi ke daerah Gading Serpong, dan
pelayanan keluarga sebagai bentuk pelayanan utamanya.
Setelah dua tahun berjalan, pelayanan yang dilakukan antar
keluarga/komunitas berpindah tangan dari Pendeta David Ibrahim kepada Ibu
Beatrix Rohi yang kemudian membentuk pelayanan anak, yang sebelumnya hanya
ada pelayanan keluarga yang berada di daerah Sektor 8A dan Sektor 1A Gading
Serpong, Tangerang.
Kemudian pada tanggal 01 Oktober 2006 pelayanan ini diserahterimakan
kepada Pendeta Raimond Sumaa dan Pendeta Yesie Noviyanti, dan pada tanggal
06 Oktober 2006 dilakukan ibadah/kebaktian pertama yang melibatkan anak-anak
remaja dan tetap melakukan pelayanan sampai tahun 2010 hingga persekutuan ini
berubah menjadi organisasi gereja dan di tahun 2011 mendirikan gerejanya di
daerah Pasar Modern Paramount.

2.1.2. Visi dan Misi


Berdasarkan pernyataan dari Pendeta Raimond Sumaa mengenai Visi dan Misi dari
Organisasi Nirlaba GPdI Hebron Gading serpong adalah sebagai berikut:

1. Visi: Menjadi sebuah gereja yang bertumbuh dan menjadi sama seperti
Yesus Kristus
2. Misi: Melaksanakan Amanat Agung kekristenan dan berfungsi menjadi
gereja yang sesuai dengan kaidah dari firman Tuhan sesuai dengan nilai-
nilai kekristenan.

6
Sesuai dengan fungsinya, GPdI Hebron Gading Serpong adalah sebuah lembaga
keagamaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai religiusitas, oleh karena itu, setiap
kebijakan yang ada, termasuk dalam pembuatan konten digital yang berdasarkan
visi dan misi, serta tujuan utama dari lembaga keagamaan.

Struktur Organisasi
Dalam GPdI Hebron Gading Serpong terdapat susunan organisasi yang teratur, dan
terhubung, agar tiap-tiap koordinator di setiap divisi dapat melakukan pekerjaannya
dengan cepat dan terorganisir. Berikut ini adalah gambar dari bagan struktur
organisasi GPdI Hebron Gading Serpong.

Gambar 2.2 Bagan Struktur organisasi GPdI Hebron Gading Serpong


(sumber: dokumen GPdI Hebron Gading Serpong)

Sesuai dengan urutan organisasi, penulis tepat berada di divisi kreatif multimedia,
dan bekerja di bagian kru, bersama kru multimedia yang lain, atas pengawasan dan
arahan dari kepala kreatif multimedia dan produser divisi kreatif multimedia.
Dalam melakukan kerja magang, terdapat sistem koordinasi organisasi yang telah
diterapkan. Nama dan posisi akan dijelaskan sebagai berikut.

1. Gembala Sidang Gereja: Pdt. Raimond Sumaa


Tugas gembala sidang gereja adalah memimpin dan melayani gereja,
jemaat, anggota-anggota gereja dan pelayanannya. Menjadikan gembala

7
gereja juga memiliki tanggung jawab terhadap setiap bentuk pelayanan dan
aktivitas yang ada di dalam gereja tanpa terkecuali.
2. Sekretaris: Gama Indra G.
Tugas sekretaris adalah mengurus berbagai tugas-tugas administrasi yang
berada di dalam gereja yang bersifat internal, termasuk mengurur berbagai
tugas-tugas dokumen seperti perizinan, dan perantara hubungan dengan
pihak luar gereja.
3. Bendahara: Laksana Tedja
Tugas bendahara adalah menata keuangan organisasi, dan juga menerima
serta mengeluarkan dana yang dibutuhkan oleh gereja, serta bertanggung
jawab terhadap keuangan organisasi untuk kebutuhan pelayanan.
4. Koordinator acara: Pdt. Yesie Noviyanti
Koordinator acara bertugas untuk menyusun kegiatan-kegiatan yang
dilaksanakan di dalam gereja, dan mengawasi pelaksanaan acara.
5. Koordinator musik: Dimitri Buga
Tugas dari koordinator musik adalah untuk mempersiapkan berbagai musik
(alat dan puji-pujian) untuk hari-hari raya dan acara tertentu, dan mengatur
jadwal dan koordinasi seluruh anggota yang terlibat, serta mengadakan
pelatihan musik dan vokal dan memelihara fasilitas penunjang seperti alat
musik dan sound system.
6. Koordinator usher: Min Min
Tugas koordinator usher adalah untuk mengkoordinasi usher gereja, yang
tugasnya adalah sebagai pihak yang menata, dan menertibkan setiap
kebaktian atau acara-acara gereja yang berlangsung, agar semua usher dapat
menjalankan tugasnya dengan rapih, teratur, dan mengikuti flow sesuai yang
dikoordinasikan oleh koordinator.
7. Koordinator konsumsi: Evi Sutiwati
Koordinator konsumsi adalah yang bertanggungjawab dalam menyediakan
konsumsi untuk setiap adanya acara, kebaktian dan hari raya yang diadakan
sesuai dengan jadwal dan kebijakan gereja. Tugas koordinator konsumsi lah

8
yang mengarahkan dan mengawasi semua pergerakan konsumsi dari pihak
luar yang kemudian masuk ke dalam gereja.
8. Koordinator doa: Wulan
Koordinator doa bertugas dalam pelayanan religius gereja dalam
mengadakan doa, perkumpulan dan pelayanan yang diadakan oleh gereja
sesuai dengan jadwal dan instruksi yang diterima.
9. Koordinator perlengkapan: Harmoko Sutiwati
Koordinator perlengkapan bertugas untuk menyediakan berbagai
perlengkapan yang akan digunakan untuk kebaktian, dan acara di hari raya
yang membutuhkan perlengkapan, dan properti yang sesuai dengan
instruksi penyelenggara acara. Selain itu, tugas koordinator perlengkapan
adalah menjaga dan memelihara peralatan-peralatan gereja yang berguna
dalam setiap kegiatan yang dilakukan.
10. Koordinator pembangunan: Timotius Tjam
Tugas koordinator pembangunan adalah bersama bendahara mengorganisir
segala kebutuhan gedung gereja dalam masalah pemeliharaan, renovasi, dan
mengawasi tiap-tiap fungsi bangunan untuk selalu mendapat perhatian
apabila dibutuhkan pembangunan, dan pemeliharaan.
11. Koordinator anak sekolah minggu: Pdt. Yesie Noviyanti
Koordinator anak sekolah minggu bertugas untuk merancang dan
mengadakan pelayanan gereja yang berkaitan dengan pelayanan khusus
anak-anak di bawah umur dalam tujuan gereja untuk melaksanakan
tugasnya.
12. Produser bidang anak sekolah minggu: Tirza Ponto
Bertugas untuk menjalankan konten yang sudah dirancang bersama-sama
dengan koordinator anak sekolah minggu, dan pelaksanaannya melibatkan
langsung dengan divisi kreatif multimedia.
13. Koordinator remaja: Pdt. Yesie Noviyanti
Koordinator remaja bertugas untuk merancang dan menyediakan pelayanan
gereja yang berkaitan dengan pelayanan khusus anak remaja untuk
memisahkan pelayanan umum dan anak sekolah minggu agar lebih teratur.

9
14. Koordinator pemuda: Adit & Wulan
Koordinator pemuda memiliki tugas untuk merancang, menyediakan dan
mengawasi berlangsungnya pelayanan terhadap pemuda dan pelayanan
tingkat lanjut bagi anak-anak pemuda yang sesuai dengan instruksi gembala
gereja.
15. Kepala kreatif multimedia: Joshua P. Liando
Bertugas untuk menangani konten-konten yang diberikan oleh gembala
gereja baik secara langsung maupun melewati koordinator acara. Kepala
kreatif multimedia bertanggung jawab dengan setiap workflow yang ada di
dalam divisi kreatif dan memberikan semua daftar konten yang akan
diproduksi bersama kru.
16. Produser divisi kreatif multimedia: Christian Suherman
Bekerja bersama kepala kreatif multimedia dalam membuat konten-konten
mingguan gereja yang berhubungan dengan multimedia, dan mengawasi
serta mengatur setiap proses produksi project.

10

Anda mungkin juga menyukai