Bili/61190439
Anggota : Ronald U. Moto/61190419
: Widya Veronica Pasaribu/61190433
I. Pendahuluan
Tidak ada habisnya jika membahas tentang agama. Agama merupakan
kepercayaan yang melekat pada diri manusia sejak bertahun-tahun lalu. Agama telah
mengakar dalam kehidupan sehari-hari, bahkan menjadi poros penggerak dalam
kehidupan sosial maupun pemerintahan. Pengaruh agama yang begitu besar dalam
masyarakat mengundang keingintahuan sejumlah orang untuk meneliti konsep agama itu
sendiri. Untuk meneliti dan lebih memahami konsep agama, maka Ninian Smart
mengelompokkan dimensi-dimensi penyusun atau pembentuk agama, yaitu tujuh dimensi
keagamaan.
III. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas yang diberikan pada kelompok kami.
2. Untuk menambah wawasan mengenai dimensi-dimensi keagamaan dalam konsep
agama Buddha.
Gambar : Sejumlah umat Buddha membawa kendi berisi air suci yang diambil
dari Umbul Jumprit Temanggung melakukan Pradaksina atau mengelilingi candi
saat prosesi penyemayaman Air Suci Waisak di Candi Mendut, Magelang, Jawa
Tengah, 28 Mei 2018.
Sumber : Hari Waisak 2018, Ini 9 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak
[Tempo.com], https://gaya.tempo.co/read/1093583/hari-waisak-2018-ini-9-
tradisi-umat-buddha-rayakan-waisak/full?view=ok,
Berikut beberapa ritual yang dilakukan selama peringatan hari Waisak:
1) Doa dan merenung dengan tenang. Pada umumnya umat Buddha akan
merenungkan kehidupan dan berdoa dengan mengunjungi kuil-kuil lokal
ataupun kuil besar.
2) Mengenakan pakaian putih. Sebenarnya tidak wajib mengenakan pakaian
putih saat pergi ke kuil di hari Waisak, namun para penyembah diwajibkan
untuk mengenakannya karena putih melambangkan kemurnian.
3) Menerapkan kelima sila. Ada lima sila ajaran Buddha, yaitu tidak melakukan
pembunuhan, pencurian, pelecehan seksual, berbohong, dan mengonsumsi
minuman keras. Selain itu umat Buddha juga menahan diri dari berbicara
buruk tentang orang lain dan tidak melakukan kegiatan negatif.
4) Menyalakan lampu minyak atau lilin. Lampu minyak dianggap mengusir
kegelapan dan merupakan penerangan bagi kehidupan.
5) Mengunjungi pohon Bodhi di Bodh Gaya, India merupakan tempat Buddha
bermeditasi dan mencapai pencerahan. Para pengikut Buddha menghormati
tempat ini dan berdoa di sana.
6) Menjadi vegetarian. Makanan yang disajikan di kuil-kuil pada hari Waisak
adalah makanan vegetarian karena dipercaya bahwa tidak melakukan
pembunuhan pada hewan merupakan suatu kebaikan untuk memulai
pemurnian.
7) Mengibarkan bendera Buddha.
8) Menawarkan sedekah.
9) Melakukan ritual Mandi Sang Buddha. Mandi Buddha adalah ritual
pemurnian hati dan pikiran dari keserakahan, kebencian dan ketidaktahuan.
Sumber:https://dhammamanggala.com/dnews/170007/mengenal-
lambang-lambang-dalam-agama-buddha.html
merupakan simbol ketenangan hati seseorang dan bukanlah berhala yang
harus disembah oleh umat Buddha, tetapi merupakan symbol ketenangan
batin.
2) Lilin merupakan simbol cahaya atau penerangan batin dan mengusir
ketidaktahuan (avijja).
3) Air merupakan simbol kerendahan hati dan simbol pemurnian. Air selalu
mengalir ke tempat yang rendah tak peduli arusnya deras atau tidak. Air
dapat menyesuaikan diri dengan keadaan dan meskipun terlihat lemah,
tetapi pada suatu waktu dapat menjadi dahsyat.
4) Dupa merupakan simbol keharuman nama baik seseorang. Wangi dupa
akan tercium apabila terbawa angin ke tempat yang jauh dan tidak akan
tercium di tempat yang berlawanan dengan arah angin.
5) Bendera Buddhis merupakan gabungan beberapa warna dengan arti
sebagai berikut:
Sumber:https://dhammamanggala.com/dnews/170007/mengenal-
lambang-lambang-dalam-agama-buddha.html
Biru artinya bhakti
Kuning artinya bijaksana
Merah artinya cinta kasih
Putih artinya suci
Jingga/ oranye artinya semangat
Warna-warna ini kemudian dijadikan bendera Buddhis oleh J. R. De Silva
dan Kolonel H. S. Olcott untuk menandakan kembali kebangkitan agama
Buddha di Ceylon.
6) Stupa merupakan gundukan peringatan dan menjadi monumen yang
dikeramatkan. Atas petunjuk Buddha Sakyamuni, stupa dibangun dengan tiga
tingkat, yaitu tingkat dasar berbentuk trapezoid, tengah berbentuk setengah
bola dan atas berbentuk kerucut.
7) Dhammacakka
Sumber: https://dhammamanggala.com/dnews/170007/mengenal-lambang-
lambang-dalam-agama-buddha.html
Secara harfiah merupakan roda dhamma berbentuk bulat dan di dalamnya
terdapat delapan jari-jari yang bermakna :
Pandangan benar : pandangan empat kesunyatan mulia.
Pikiran benar : pikiran terhadap segala sesuatu yang bersiat positif.
Ucapan benar : perkataan yang bermakna dan tidak menyakiti orang lain.
Syarat ucapan benar adalah :
o Ucapan itu benar berdasarkan fakta yang ada
o Ucapan itu bermanfaat
o Ucapan itu beralasan
o Ucapan itu tepat pada waktunya
Perbuatan benar : suatu tindakan yang tidak merugikan diri sendiri dan
orang lain.
Mata pencaharian benar : melakukan kegiatan yang positif dan membawa
kebahagiaan.
Usaha benar : berusaha mengembangkan segala sesuatu yang positif demi
kemajuan batin. Terdapat lima jenis usaha yang sebaiknya dihindari oleh
umat Buddha, yaitu :
o Berdagang manusia untuk dijadikan budak
o Berdagang senjata tajam
o Berdagang binatang buas (harimau, kucing, anjing, ular, dan
sebagainya
o Berdagang racun
o Berdagang obat-obatan terlarang
Perhatian benar : mengendalikan gerak-gerik perilaku diri sendiri secara
wajar.
Konsentrasi benar : memusatkan pikiran pada satu obyek.
8) Relik merupakan peninggalan khusus dari jenazah seseorang yang dianggap
suci. Dalam agama Buddha sendiri, pemujaan relik dimulai sejak kematian
Buddha Gautama setelah abu jenazahnya dibagi menjadi sepuluh bagian dan
disimpan dalam stupa yang didirikan di sepuluh negara. Relik gigi Sang
Buddha saat ini disimpan di wihara Dalada Valigwa, dekat Kandi, Srilanka.
9) Swastika adalah lambang suci dalam agama Buddha. Swastika melambangkan
kesejahteraan dan hidup panjang.
Sumber: https://dhammamanggala.com/dnews/170007/mengenal-lambang-
lambang-dalam-agama-buddha.html
10) Tasbih. Dalam agama Buddha tasbih digunakan sebagai alat bantu bermeditasi
yang berfungsi untuk memusatkan pikiran. Secara umum 108 biji-bijian dalam
tasbih dipakai untuk membilang banyaknya mantra atau doa dalam Mahayana.
Sumber: https://dhammamanggala.com/dnews/170007/mengenal-lambang-
lambang-dalam-agama-buddha.html
11) Pohon Bodhi adalah lambang kebijaksanaan atau kesadaran agung dari
Sidharta Gautama karena di sanalah Sidharta Gautama mencapai pencerahan
dan kesempurnaan.
12) Teratai merupakan lambang kesucian. Dalam agama Buddha dikenal beberapa
warna teratai, yaitu Putih (Pundarika), biru (Upala), dan merah (Lohita). Motif
teratai sering terdapat dalam lukisan Buddha, ukiran di kuil dan pada lilin
yang digunakan dalam ritual.
13) Genta. Genta dibunyikan sebagai tanda dimulainya ritual atau kegiatan resmi.
V. Kritik dan Saran
Dampak positif : Dengan adanya dimensi keagamaan ini, maka orang lain dapat lebih
mudah memahami agama tertentu.
Dampak negatif : Orang yang sudah mengetahui tentang pembagian agama ini dapat
berpandangan lain tentangg suatu agama, misalkan dengan
memanfaatkan dimensi-dimensi tersebut mereka dapat memasukkan
orang lain ke jalan yang salah. Caranya dengan membenarkan suatu
ajaran yang salah menggunakan dimensi-dimensi keagamaan Ninian
Smart.
Pramudita Davies, Anastasia, Hari Waisak 2018, Ini 9 Tradisi Umat Buddha Rayakan
Waisak [Tempo.com], https://gaya.tempo.co/read/1093583/hari-waisak-2018-ini-9-
tradisi-umat-buddha-rayakan-waisak/full?view=ok, diakses tanggal 21 Agustus 2019
Byu Scholars Archive, Ninian Smart, The Dimension of the Sacred : An Anatomy of The
World’s Believe [PDF], https://scholararchive.byu.edu, diakses pada tanggal 26 Agustus
2019
Tugas ini dibuat pada tanggal 21 Agustus dan diselesaikan pada tanggal 27 Agustus 2019. Tugas
ini kami buat dengan jujur dan kerjasama semua anggota.