* Konstruktivisme (Vygostky)
kelompok 5
oleh :
Fina Latifatul masrurah ( 2010700049)
Eni Komariyah (2010700046)
Faizah Roqib (2010700084)
Lev Vygotsky
merupakan tokoh dari teori belajar konstruktivistik yang
menekankan bahwa manusia secara aktif menyusun pengetahuan
dan memiliki fungsi-fungsi mental serta memiliki koneksi social.
Beliau berpendapat bahwa manusia mengembangkan konsep
yang sistematis, logis dan rasional sebagai akibat dari percakapan
dengan seorang yang dianggap ahli disekitarnya. Jadi dalam teori
ini orang lain (social) dan bahasa memegang peranan penting
dalam perkembangan kognitif manusia. Teori belajar
kokonstruktivistik merupakan teori belajar yang di pelopori oleh
Lev Vygotsky.
1 dipengaruhi atau
dibantu orang lain 2 didasarkan atas inisiatif
sendiri
3 4
Tindakan anak
spontan dan terus di ulang – ulang
teriternalisasi hingga anak siap untuk
berfikir secara abstrak
2. KONSEP SCAFFOLDING
Larkin (Cahyono, 2010) menyatakan bahwa scaffolding merupakan salah satu prinsip
pembelajaran efektif yang memungkinkan peserta didik dapat mengakomodasi kebutuhan
peserta didiknya masing-masing.
Pengaruh karya Vygotsky dan Bruner terhadap dunia pengajaran dijelaskan oleh Smith
(Fauzi, 2009):
Secara khusus, Vygotsky menyatakan bahwa selain guru, teman sebaya juga
berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak. Berlawanan dengan belajar melalui
penemuan individu (individual discovery learning), kerja kelompok kooperatif tampaknya
mempercepat perkembangan anak.
Gagasan kelompok kerja kreatif diperluas menjadi pengajaran privat oleh teman sebaya,
yaitu satu anak mengajar anak lain yang sedikit tertinggal dalam pelajaran. Seorang anak
dapat lebih efektif membimbing anak lainnya melalui ZPD karena mereka sendiri baru saja
melewati tahap tersebut sehingga mereka dapat dengan mudah melihat kesulitan yang
dihadapi anak lain dan memberikan scaffolding yang sesuai.
Kelebihan Dan Kelemahan Teori Konstruktivistik
A. Kelebihan
Berfikir : Dalam proses membina pengetahuan baru, murid berfikir untuk menyelesaikan
masalah, menjana ide dan membuat keputusan.
Faham : Karena murid terlibat secara langsung dalam mebina pengetahuan baru, mereka akan
lebih faham dan bisa mengapliksikannya dalam semua situasi.
Ingat : Karena murid terlibat secara langsung dengan aktif, mereka akan mengingat lebih lama
semua konsep. Yakin Murid melalui pendekatan ini membina diri sendiri kefahaman mereka.
Justru mereka lebih yakin menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam situasi baru.
Kemahiran sosial : Kemahiran sosial diperoleh apabila berinteraksi dengan rakan dan guru
dalam membina pengetahuan baru.
Seronok : Karena mereka terlibat secara terus-menerus, mereka faham, ingat, yakin dan
berinteraksi dengan sihat, maka mereka akan merasa seronok belajar dalam membina
pengetahuan baru.
B. Kelemahan
Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat dalam proses
pembelajarannya dimana peran guru sebagai pendidik sepertinya kurang begitu memungkinkan.