VYGOTSKY
OLEH
2022-2023
A. TEORI PERKEMBANGAN SOSIOKULTURAL MENURUT LEV VYGOTSKY
Terdapat banyak teori perkembangan tentang pertumbuhan kognisi manusia. Satu
di antaranya ialah pendekatan dari seorang ahli psikologi bernama Lev Vygotsky (1896-
1934). Ia secara khusus menekankan pada pentingnya pola sosiokultural di mana individu
menjadi salah satu unsurnya – maksudnya ineraksi sosial memainkan peran fundamental
dalam perkembangan kognisi manusia itu sendiri. Artinya bahwa selain faktor genetika
dan lingkungan, perkembangan juga dipengaruhi oleh campuran kekuatan sosial yang
mengitari individu. Vygostky percaya bahwa setiap fungsi dalam perkembangan kultural
anak berlangsung dua kali: pertama, di tingkat sosial, yakni antara orang-orang
(interpsikologis) dan dalam diri anak itu sendiri (intrapsikologis).
2
Ketiga, pembelajaran bisa mengarahkan perkembangan. Artinya dengan memberikan
tugas tertentu kepada anak, maka kita telah membimbing anak ke arah tingkatan
perkembangan yang lebih kompleks. Keempat, bahasa memainkan peranan sentral
dalam perkembangan mental. Artinya bahasa adalah sarana kultural yang memungkinkan
pikiran anak untuk tumbuh dan bertambah luas.
3
2. Urutan-Urutan Perkembangan
Menurut Vygotsky, tahapan perkembangan yang pertama ialah tahapan
primitif atau natural (natural atau primitive stage) yang berlangsung sejak anak
lahir hingga berusia sekitar 2 tahun. Pada tahapan ini, anak menggunakan
pembicaraan hampir sepenuhnya untuk alasan sosial, dan sama sekali tidak
memiliki arti bagi perkembangan intelektualnya. Misalnya ditandai dengan
gumaman, ucapan yang tidak jelas, dan senyuman sosial.
Pada tahapan kedua, yakni sekitar usia 2 sampai dengan 7 tahun, anak
mulai memperlihatkan kondisi psikologi naif (naïve psychology). Pada tahapan
ini, bahasa bukan merupakan bagian dari proses pemikiran anak, karena masih
bersifat simbolik, merepresentasikan benda-benda dan tidak selalu ide-ide, dan
anak belum mampu merekayasa ide-ide.
Tahapan selanjutnya berlangsung pada sekitar usia 7 sampai dengan 12
tahun. Tahapan ini dikenal sebagai tahapan tanda-tanda eksternal (external signs),
di mana anak menggunakan pembicaraan egosentris (egocentric speech). Pada
tahapan ini juga bahasa mulai mempengaruhi pikiran anak-anak, dan pada
gilirannya, pikiran anak pun akan mulai mempengaruhi bahasa.
Tahapan keempat berlangsung sekitar usia 12 tahun dan seterusnya.
Tahapan ini disebut sebagai tahapan pertumbuhan internal, di mana bahasa
berkembang dalam keadaannya yang paling pesat, individu menggunakan simbol-
simbol secara matang untuk memikirkan dunia. Pada tahapan ini, pembicaraan
internal mempengaruhi pembicaraan eksternal, dan sebaliknya.
4
berfungsi sebagai struktur penopang yang menghubungkan antara keadaan anak
yang sudah tahu dengan keadaan anak yang lebih banyak tahu. Di sepanjang
proses ini, pendidik harus memastikan bahwa zona perkembangan proksimal anak
dan perancahan yang disediakan oleh pendidik selalu sejalan satu dengan yang
lainnya.
2. Kerja Sama dengan Teman Sebaya
Pengaruh teman sebaya tidak sekadar berdampak pada lingkup sosial,
tetapi juga tidak kalah pentingnya dalam arena kognitif. Vygotsky melihat
pentingnya kerja sama dengan teman sebaya, di mana pendidik mendorong agar
anak-anak yang ‘tidak tahu’ atau ‘harus tahu’ bekerja sama dengan teman
sebayanya yang ‘tahu’. Teman-teman sebaya yang tahu itu bisa memberikan
perancah yang diperlukan sampai anak yang ‘harus tahu’ itu mempelajari apa
yang harus diketahuinya.
3. Pengajaran Timbal Balik
Konsep ini menegaskan pentingnya pembelajaran yang berlangsung dua
arah (dari guru ke murid dan sebaliknya), yang didasarkan pada penekanan akan
pentingnya peran sosial dalam belajar.
Salah satu cara merumuskan tujuan bagi para murid yang sejalan
dengan pendekatan Vygotsky ialah melalui kerja sama antara guru dan
5
murid. Guru dan murid memutuskan keahlian atau perilaku apa yang perlu
diusahakan dan kemudian mencatat tujuan itu dengan cara tertentu
sehingga kemajuan murid bisa dipantau sepanjang periode waktu tertentu.
Guru dan murid juga mengembangkan serangkaian petunjuk untuk
mencapai tujuan itu sehingga keduanya bisa sama-sama mengetahui apa
yang dikehendaki oleh kedua belah pihak. Kunci dalam menetapkan
tujuan belajar yakni tujuan itu harus terjangkau oleh kemampuan anak,
tetapi juga tidak terlalu mudah karena anak menjadi tidak
mengembangkan kemampuan untuk mencapai tujuan itu.
6
utama dalam perkembangan kemampuan berpikir anak adalah lingkungan sosial dan
kultural anak. Piaget meyakini bahwa perluasan ide-ide anak berawal dari anak menuju
dunia; sedangkan Vygotsky bahwa anak adalah bagian dari dunia, dan bahwa ide-ide
muncul dan berkembang sebagai proses dialektika. Piaget juga berpandangan bahwa
perkembangan berasal dari proses natural, sementara Vygotsky melihat proses itu bersifat
sosial, historis, dan kultural. Piaget mendasarkan diri pada urutan-urutan perkembangan
mental. Dan Vygotsky mendasarkan diri pada pola-pola teratur dan tanpa akhir yang
terdapat pada kultur anak.