VIGOTSKY DAN
DE PORTER
DALAM
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
Oleh:
FARIHA JUNAIDI
WAHYU FITRA NINGSIH
PEMBAHASAN
A
TEORI
PEMBELAJARAN
OLEH VIGOTSKY B
TEORI
PEMBELAJARAN
OLEH DE PORTER
TEORI PEMBELAJARAN
OLEH VIGOTSKY
Vigotsky
Lev Semyonovich Vygotsky, lahir pada 17 November 1896
di salah satu kota Tsarist, Russia.Ia berasal dari keluarga
kelas menengah keturunan Yahudi. Ia tertarik pada
psikologi saat usia 28 tahun.
Teori Vigotsky ini merupakan salah satu teori penting dalam psikologi
perkembangan.Vigotsky berpendapat bahwa pembelajaran terjadi apabila anak
bekerja atau belajar menangani tugas-tugas yang belum dipelajari namun
tugas-tugas itu masih berada dalam lingkungan kemampuannya.Menurut
Vigotsky, proses belajar akan terjadi secara efisien dan efektif apabila si anak
belajar secara kooperatif dengan anak-anak lain dalam suasana lingkungan
yang mendukung (supportive) dalam bimbingan atau pendampingan seseorang
yang lebih mampu atau lebih dewasa, misalnya seorang guru.
Teori Vigotsky berfokus pada
tiga faktor yaitu:
Budaya
(culture)
Bahasa
(language)
Zona perkembangan
proksimal atau Zone of
proximal development
(ZPD)
X Budaya (culture)
Y
Vigotsky berpendapat bahwa budaya dan lingkungan sosial seorang anak
adalah hal terpenting yang mempengaruhi pembentukan pengetahuan
mereka.Anak-anak belajar melalui lagu, bahasa, kesenian dan permainan.Ia
Z
juga menyatakan bahwa budaya mempengaruhi proses belajar, anak-anak
belajar melalui interaksi dan kerjasama dengan orang lain dan lingkungannya.
X
Vigotsky meyakini bahwa jalan pikiran seseorang harus dimengerti dari latar
sosial budaya dan sejarahnya.
Bahasa (language)
Vigotsky mengemukakan bahwa bahasa berperan penting dalam proses perkembangan
kognitif anak. Menurutnya pula, ada hubungan yangjelas antara perkembangan bahasa
dan perkembangan kognitif.Ia menyatakan bahwa ada tiga tahap perkembangan bahasa.
Tiga tahap perkembangan tersebut dideskripsikan dalam tabel berikut:
Teori Vigotsky tentang peranan interaksi sosial dan daerah perkembangan terdekat ( zone
of proximum development) mempunyai beberapa penerapan dalam pembelajaran
Matematika. Mengingat awal mula terjadinya proses belajar berlangsung pada taraf sosial,
maka proses pembelajaran Matematika di kelas hendaknya bersifat interaktif, baik antara
siswa dan guru maupun antar siswa. Interaksi ini mengarah sampai kepada terjadinya
intersubjektivitas, yaitu kecocokan di kedua belah pihak yang memungkinkan keduanya
mampu mengerti, memeriksa, bernegosiasi, dan saling memanfaatkan sudut pandang pihak
lain.
Selain dari kegiatan interaktif, guru Matematika di kelas perlu juga menyediakan
kesempatan secukupnya bagi siswa untuk mengalami internalisasi.Supaya ada kesempatan
untuk internalisasi pada diri siswa, guru tidak boleh tergesa-gesa dalam memfasilitasi
kegiatan pembelajaran dan perlu memberikan jeda waktu di sela-sela kesatuan-kesatuan
kegiatan di kelas.
Selain itu guru disarankan untuk:
● Peka terhadap pengetahuan yang mungkin diberikan siswa dalam situasi
belajar.
● Mengusahakan pemecahan masalah interaktif sebagai panduan bagi belajar
siswa.
● Menyajikan beberapa masalah yang menantang.
● Mendorong, menggali, dan menerima penyelesaian dan strategi yang
berbeda.
● Mengusahakan agar siswa menerangkan dan memberikan alasan bagi
pendapat mereka (Jones & Thornton, 1993:19)
Keuntungan dari Teori Belajar Vigotsky
● Tegaskanlah komitmen.
● Pertahankanlah keseimbangan.
Model Pembelajaran Quantum
Teaching
● Membiasakan mencatat.
● Membiasakan membaca.
Konteks
1) Mengorkestrasi Suasana yang Menggairahkan
2) Mengorkestrasi Landasan yang Kukuh
3) Mengorkestrasi Lingkungan yang Mendukung
4) Mengorkestrasi Perancangan Pengajaran yang Dinamis
Rancangan
No Pembelajaran Dalam Aplikasinya Dalam Matematika
Quantum Learning
1. TANDUR Misalnya pada materi pengukuran, berikan kesempatan kepada siswa untuk memikirkan
apa saja pengalaman mereka tentang pengukuran tanpa memberitahu terlebih dahulu
tentang pengukuran. Carilah sebuah kata kunci yang berhubungan dengan pengukuran
kemudian mintalah siswa sendiri yang menamainya. Setelah semua itu dipahami,
demonstrasikan/paparkan konsep-konsep pengukuran berdasarkan pengalaman
mereka. Terus ulangi hingga siswa benar-benar mengerti. Jika siswa telah benar-benar
memahami rayakanlah hal itu.