Anda di halaman 1dari 10

REVIEW

TEORI BELAJAR VYGOTSKY


Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Psikologi Pendidikan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hamsu Abd. Gani, M.Pd

Oleh:

SULTAN T (21599999066)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2022
Biografi Lev Vygotsky, Salah Satu Psikolog Paling Berpengaruh

Lev Vygotsky adalah seorang psikolog dari Rusia yang terkenal karena
teori sosiokulturalnya. Dia percaya bahwa interaksi sosial memainkan peran penting
dalam pembelajaran pada anak-anak. Melalui interaksi sosial tersebut, anak-anak
akan melalui proses belajar yang terus menerus. Vygotsky mencatat bahwa budaya
sangat mempengaruhi proses ini. Peniruan, pembelajaran terbimbing, dan
pembelajaran kolaboratif semuanya memainkan peran penting dalam teorinya.
Kehidupan Lev Vigotsky
Lev Vygotsky lahir pada tanggal 17 November 1896, di Orsha, sebuah kota di
wilayah barat Kekaisaran Rusia. Ia kuliah di Universitas Negeri Moskow, di mana ia
lulus dengan gelar sarjana hukum pada tahun 1917. Vygotsky mempelajari berbagai
topik selama di universitas, termasuk sosiologi, linguistik, psikologi, dan filsafat.
Namun, pekerjaan formalnya di bidang psikologi baru dimulai pada tahun 1924
ketika ia kuliah di Institut Psikologi di Moskow.
Dia menyelesaikan disertasi pada tahun 1925 tentang psikologi seni tetapi dia
absen karena kambuhnya tuberkulosis akut yang membuatnya lumpuh selama satu
tahun. Setelah penyakitnya membaik, Vygotsky mulai meneliti topik seperti bahasa,
perhatian, dan memori dengan bantuan siswa, termasuk Alexei Leontiev dan
Alexander Luria.
Karir dan Teori Lev Vygotsky
Lev Vygotsky adalah seorang penulis yang produktif, dia menerbitkan enam
buku dengan tentang topik psikologi selama periode sepuluh tahun. Minatnya sangat
beragam tetapi sering berpusat pada masalah perkembangan dan pendidikan anak. Ia
juga mendalami psikologi seni dan perkembangan bahasa.
Orang Yang Lebih Berpengetahuan
Lev Vygotsky memahami orang lain yang lebih berpengetahuan sebagai
orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih besar dari pada
pelajar atau siswa pada umumnya. Dalam banyak kasus, individu ini adalah orang
dewasa seperti orang tua atau guru.
Anak-anak juga belajar banyak dari interaksi mereka dengan teman
sebayanya. Anak-anak sering lebih memperhatikan apa yang diketahui dan dilakukan
teman dan teman sekelasnya dari pada yang mereka lakukan pada orang dewasa
dalam hidup mereka.
Tidak peduli siapa yang berperan sebagai orang lain yang lebih
berpengetahuan, kuncinya adalah bahwa mereka memberikan instruksi sosial yang
dibutuhkan dalam zona perkembangan proksimal (ketika pelajar atau siswa peka
terhadap bimbingan). Anak-anak dapat mengamati dan meniru (atau bahkan
menerima) instruksi yang dipandu untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan
baru.
Teori Sosial Budaya Lev Vigotsky
Lev Vygotsky juga mengemukakan bahwa perkembangan manusia dihasilkan
dari interaksi dinamis antara individu dan masyarakat. Melalui interaksi ini, anak
belajar secara bertahap dan berkesinambungan dari orang tua dan guru.
Namun, pembelajaran ini bervariasi atau ada perbedaan antara budaya yang
satu dengan budaya yang lain. Penting untuk dicatat bahwa teori Vygotsky
menekankan sifat dinamis dari interaksi. Masyarakat tidak hanya berdampak pada
orang tertentu saja; melainkan orang-orang didalamnya juga mempengaruhi
masyarakatnya.
Kontribusi Lev Vigotsky
Kehidupan Lev Vygotsky secara tragis terputus pada tanggal 11 Juni 1934,
ketika ia meninggal karena penyakit TBC pada usia 37 tahun. Namun, Vygotsky
dianggap sebagai pemikir formatif dalam psikologi dan sebagian besar karyanya
masih ditemukan dan dieksplorasi sampai sekarang. Lev Vigotsly hidup sezaman
dengan Skinner, Pavlov, Freud, dan Piaget, karya Vygotsky tidak pernah mencapai
tingkat keunggulan selama hidupnya.
Sebagian penyebab karya Vigotsky tidak terekspos adalah karena faktor
Partai Komunis sering mengkritik karya Vygotsky di Rusia, sehingga membuat
tulisannya sebagian besar tidak dapat diakses oleh dunia Barat. Kematian Vigotsky
pada usia 37 juga berkontribusi pada ketidakjelasan mengenai karyanya.
Meskipun demikian, karya Vygotsky terus berkembang pengaruhnya sejak
kematiannya, terutama di bidang psikologi perkembangan dan pendidikan. Baru pada
tahun 1970-an teori Vygotsky dikenal di Barat ketika konsep dan ide baru
diperkenalkan di bidang psikologi pendidikan dan perkembangan.
Sejak itu, karya-karya Vygotsky telah diterjemahkan dan menjadi sangat
berpengaruh, khususnya di bidang pendidikan. Dalam peringkat psikolog terkemuka,
Vygotsky diidentifikasi sebagai psikolog paling berpengaruh ke-83 selama abad ke-
20.
Teori Belajar Kognitif Vygotsky

Belajar adalah prases mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan
menggunakan pengetahuan. Belajar menurut teori kognitif adalah perseptual.
Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi
yang berhubungan dengan teori belajarnya. Belajar merupakan perubahan persepsi
dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang tampak.
Teori kognitif menekankan belajar sebagai proses internal. Belajar adalah aktivitas
yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
Menurut Lev Vygotsky, perolehan pengetahuan dan perkembangan kognitif
seseorang sejalan dengan teori sosiogenesis. Artinya, pengetahuan dan
perkembangan kognitif individu berasal dari sumber-sumber sosial di luar dirinya.
Hal ini tidak berarti bahwa individu bersikap pasif dalam perkembangan kognitifnya,
tetapi Vygotsky juga menekankan pentingnya peran aktif seseorang dalam
mengkonstruksi pengetahuannya. Maka teori Vygotsky sebenarnya lebih tepat
disebut dengan pendekatan kokonstruktivisme. Maksudnya, perkembangan kognitif
seseorang disamping ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga oleh
lingkungan sosial secara aktif pula.
Karya Vygotsky didasarkan pada pada tiga ide utama, yiatu : 
a. intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit
mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka ketahui;
b. interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual; dan
c. utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator
pembelajaran siswa.
Konsep Teori Vygotsky
Teori Vygotsky berfokus pada empat konsep yaitu budaya (culture), bahasa
(language), zona perkembangan proksimal (zone of proximal development atau ZPD)
dan scaffolding.
1) Sosiocultural
Vygotsky berpendapat bahwa budaya dan lingkungan sosial seorang anak
adalah hal terpenting yang mempengaruhi pembentukan pengetahuan mereka. Anak-
anak belajar melalui lagu, bahasa, kesenian dan permainan. Ia juga menyatakan
bahwa budaya mempengaruhi proses belajar, anak-anak belajar melalui interaksi dan
kerjasama dengan orang lain dan lingkungannya.
Vygotsky juga menekankan sejarah kebudayaan menyediakan organisasi dan
alat-alat yang berguna bagi aktivitas kognitif melalu instuisi seperti sekolah,
penemuan seperti komputer. Interaksi intuisional memberi kepada anak suatu norma-
norma perilaku dan sosial yang luas untuk membimbing hidupnya. Level
interpersonal memiliki suatu pengaruh yang lebih langsung pada kefungsian mental
anak. Menurut Vygotsky keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian mental
berkembang melalui interaksi sosial langsung. Melalui pengoranisasian pengalaman-
pengalaman interaksi sosial yang berada dalam suatu latar belakang kebudayaan ini.
Perkembangan anak menjadi matang.
2) Bahasa (language)
Vygotsky mengemukakan bahwa bahasa berperan penting dalam proses
perkembangan kognitif anak. Menurutnya pula, ada hubungan yang jelas antara
perkembangan bahasa dan perkembangan kognitif. Ia menyatakan bahwa ada tiga
tahap perkembangan bahasa. Tiga tahap perkembangan tersebut dideskripsikan
dalam tabel berikut :
Tabel Tahap Perkembangan Bahasa Vygotsky
Tahap Perkiraan Usia Deskripsi
Social speech Sampai 3 tahun Bicara biasanya dilakukan untuk mengontrol
(eksternal speech) tingkah laku, dan untuk mengekspresikan
pemikiran sederhana seperti emosi
Egocentric 3-7 tahun Anak-anak lebih sering berbicara dengan diri
speech mereka sendiri, mereka membicarakan apa
yang mereka lakukan dan mengapa mereka
melakukannya
Inner speech Di atas 7 tahun Inner speech atau pembicaraan batin,
sampai dewasa merupakan proses hubungan antara pikiran
dan bahasa, pada tahap ini setiap individu
telah sampai pada tipe fungsi mental yang
lebih tinggi

3) Zona perkembangan proksimal atau Zone of proximal development (ZPD)


Vygotsky mengemukakan konsepnya tentang zona perkembangan proksimal
(Zone Of Proximal Development), yiatu :
"the distance between the actual developmental level as determined by
independent problem solving and the level of potential development as determined
through problem solving under adult guidance, or in collaboration with more capable
peers "
Menurutnya, perkembangan kemampuan seseorang dapat dibedakan ke dalam
dua tingkat yaitu, tingkat perkembangan aktual dan tingkat perkembangan potensial.
Tingkat perkembangan aktual tampak dari kemampuan seseorang untuk
menyelesaikan tugas-tugas atau memecahkan berbagai masalah secara mandiri.
Sedangkan tingkat perkembangan potensial tampak dari kemampuan seseorang untuk
menyelesaikan tugas-tugas dan memecahkan masalah ketika di bawah bimbingan
orang dewasa atau ketika berkolaborasi dengan teman sebayanya yang lebih
berkompeten. Jarak antara keduanya, yaitu tingkat perkembangan aktual dan tingkat
perkembangan potensial ini disebut zona perkembangan proksimal atau yang kita
kenal dengan Zone of Proximal Development (ZPD)..
Zona perkembangan proksimal diartikan sebagai fungsi-fungsi atau
kemampuan-kemampuan yang belum matang yang masih berada di dalam proses
pematangan. Kemampuan-kemampuan ini akan menjadi matang apabila berinteraksi
dengan orang dewasa atau berkolaborasi dengan teman sebaya yang lebih
berkompeten.
4) Scaffolding
Scaffolding merupakan salah satu prinsip pembelajaran yang efektif yang
memungkinkan para pembelajar untuk mengakomodasikan kebutuhan peserta didik
sebagai bantuan yang besar kepada seorang anak selama tahap-tahap awal
pembelajaran dan kemudian mengurangi bantuan tersebut dan memberikan
kesempatan kepada anak tersebut untuk mengerjakan pekerjaannya sendiri dan
mengambil alih tanggung jawab pekerjaan itu. Bantuan yang diberikan guru dapat
berupa petunjuk, peringatan, dorongan menguraikan masalah kedalam bentuk lain
yang memungkinkan siswa dapat mandiri. Lihat gambar di bawah ini!

Gambar. Model Pengembangan ZPD

Gambar di atas menunjukan bahwa pemberian intervensi atau bantuan oleh


guru diberikan pada saat siswa sudah merasa sangat kesulitan, yakni ketika ia benar-
benar berada di ujung kemampuan aktualnya. Dengan diberikan bantuan misalnya
dengan contoh, diskusi, hints atau pertanyaan, siswa dapat menuju kemampuan
potensialnya, dan jika anak telah sampai pada tingkat yang lebih sulit lagi, maka
bantuan pun dapat kembali diberikan begitu seterusnya. Sehingga siswa tidak akan
merasa terganggu dan merasa diabaikan
Komputer juga dapat digunakan untuk meningkatkan pembelajaran dalam
berbagai cara. Dalam prespektif pengikut Vygotsky - Bruner, perintah-perintah di
layar komputer merupakan scaffolding. Ketika anak menggunakan perangkat lunak
atau software pendidikan, komputer menggunakan bantuan atau petunjuk scara detail
seperti yang diisyaratkan sesuai kedudukan anak dalam ZPD. Tidak dipungkiri lagi
beberapa anak dikelas lebih terampil dalam menggunakan komputer sebagai tutor
bagi teman sebayanya. Dengan murid-murid yang bekerja dengan komputer guru
bisa bebas mencurahkan perhatiannya kepada individu-individu yang memerlukan
bantuan dan menyiapkan scaffolding yang sesuai bagi masing-masing anak.
Implikasi Teori Vygotsky dalam Proses Pembelajaran Fisika
Implikasi teori Vygotsky dalam pembelajaran fisika sebagai berikut:
a) Proses pembelajaran yang diberikan oleh guru harus sesuai dengan tingkat
perkembangan potensial siswa. Siswa seharusnya diberikan tugas yang dapat
membantu mereka untuk mencapai tingkat perkembangan potensialnya.

b) Vygotsky mempromosikan penggunaan pembelajaran kolaboratif dan


kooperatif, dimana siswa dapat saling berinteraksi dan saling memunculkan
strategi-strategi pemecahan masalah yang efektif dalam masing-masing ZPD
mereka.
Agar implementasi pembelajaran dapat mencapai hasil yang memuaskan,
maka teori pembelajaran Vygotsky yakni ZPD dan scaffolding perlu dijadikan
sebagai landasan utama. Hal yang tak kalah penting, di dalam perencanaan guru
perlu menyiapkan bahan ajar yang tepat dan relevan. Bahan ajar yang digunakan
harus dirancang oleh guru ke dalam bentuk soal pemecahan masalah yang
memungkinkan disajikan di awal pembelajaran.
Setelah guru menyiapkan perencanaan pembelajaran dengan matang,
selanjutnya guru mulai mengatur pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
a. Kegiatan Awal
1) Guru mengkondisikan siswa untuk siap memulai pembelajaran
2) Guru melakukan apersepsi dan memberikan motivasi kepada siswa
3) Mengajukan suatu konteks permasalahan
b. Kegiatan Inti
1) Setelah siswa memahami konteks permasalahan, kemudian siswa diberi
lembar kegiatan
2) Pada 15 menit pertama siswa diberikan kesempatan untuk menyelesaikan
jawaban secara individual. Hal ini dimaksudkan agar siswa dapat menelaah
permasalahan yang diajukan
3) Kemudian ±25menit selanjutnya siswa diminta untuk menyelesaikan
jawaban secara berkelompok heterogen (2-4 orang). Hal ini dimaksudkan
agar anak dapat berinteraksi dan saling bertukar pemikiran. Secara tidak
langsung dalam kegiatan ini intervensi dapat terjadi antara siswa dengan
siswa lain di dalam satu kelompok. Disamping itu, guru juga dapat
melakukan teknik scaffolding dengan tepat selama proses kegiatan.
4) Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil pekerjaan mereka
c. Kegiatan Akhir
1) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang dipelajari
2) Guru menutup pembelajaran
d. Penilaian
Penilaian prestasi aspek kognitif dilakukan melalui pemberian pre tes
dan pos tes yang harus dikerjakan oleh siswa pada awal tindakan dan akhir
pelaksanaan tindakan. Penilaian prestasi belajar aspek afektif pada
pembelajaran ini dapat dilihat dari kegiatan siswa ketika bekerja sama di
dalam kelompok, keaktifan di dalam kelpmpok serta keberanian bertanya dan
menjawab.
Sedangkan untuk penilaian prestasi belajar aspek psikomotorik pada
pembelajaran ini dapat dilihat dari kemampuan siswa memasukkan rumus
atau konsep fisika ke dalam penyelesaian masalah serta kemampuanya di
dalam mengaplikasikan pengetahuan ke dalam kegiatan sehari-hari. Pada
dasarnya penilaian ditujukan untuk melihat sampai dimana tingkat
keberhasilan teknik scaffolding dalam meningkatkan perkembangan siswa
dari perkembangan aktualnya ke perkembangan potensialnya. Sehingga ia
mampu berpikir tingkat tinggi.
Vigotsky mengemukakan tiga kategori pencapaian siswa dalam upayanya
memecahkan permasalahan, yaitu :
(1) siswa mencapai keberhasilan dengan baik,
(2) siswa mencapai keberhasilan dengan bantuan,
(3) siswa gagal meraih keberhasilan.
Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Vygotsky
Kelebihan
1. Anak memperoleh kesempatan yang luas untuk mengembangkan zona
perkembangan proksimalnya atau potensinya melalui belajar dan
berkembang.
2. Pembelajaran perlu lebih di kaitkan dengan tingkat perkembangan
potensialnya daripada tingkat perkembangan aktualnya.
3. Pembelajaran lebih diarahkan pada penggunaan strategi untuk
mengembangkan kemampuan intermentalnya dari pada kemampuan
intramentalnya.
4. Anak diberi kesempatan yang luas untuk mengintegrasikan pengetahuan
deklaratif yang telah dipelajarinya dengan pengetahuan procedural yang
dapat digunakan untuk melakukan tugas-tugas dan memecahkan masalah.

Kekurangan
1. Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat
dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik sepertinya
kurang begitu mendukung.
2. Menanamkan agar siswa membangun pengetahuannya sendiri, hal ini pasti
membutuhkan waktu yang lama dan setiap siswa memerlukan penanganan
yang berbeda-beda.
3. Siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang bahwa hasil
konstruksi siswa tidak cocok dengan hasil konstruksi para ahli sehingga
menyebabkan miskonsepsi.
4. Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak semua sekolah
memiliki sarana prasarana yang dapat membantu keaktifan dan kreativitas
siswa.

Kata-Kata Vigotsky
“Belajar lebih dari sekadar perolehan kemampuan berpikir; itu adalah perolehan
banyak kemampuan khusus untuk berpikir tentang berbagai hal.”Lev
Vygotsky, Mind in Society, 1978
Referensi
1. Aniqiyah, Luluk. 2012. Teori Perkembangan Vygotsky.
http://aniqiyah09luluk.blogspot.co.id/2012/12/teori-perkembangan-
vygotsky.html [Jum’at, 01 April 2022]
2. Haggbloom SJ, Warnick JE, Jones VK, et al. The 100 most eminent
psychologists of the 20th century. Review of General
Psychology. 2002;6(2):139–152. doi:10.1037/1089-2680.6.2.139
3. Salsabilla, Rahmah. 2014. Teori Belajar Vygotsky PPT.
http://www.slideshare.net/rahmahsalsabila92/teori-belajar-vygotsky-ppt
[Jum’at, 01 April 2022]
4. Vygotsky LS. Thought and Language. Kozulin A, trans. Cambridge, MA: The
MIT Press; 1986. (Original work published in 1934)
5. Woolfolk AE. Educational Psychology (14th ed). Pearson; 2019.

Anda mungkin juga menyukai