Oleh:
SULTAN T (21599999066)
Lev Vygotsky adalah seorang psikolog dari Rusia yang terkenal karena
teori sosiokulturalnya. Dia percaya bahwa interaksi sosial memainkan peran penting
dalam pembelajaran pada anak-anak. Melalui interaksi sosial tersebut, anak-anak
akan melalui proses belajar yang terus menerus. Vygotsky mencatat bahwa budaya
sangat mempengaruhi proses ini. Peniruan, pembelajaran terbimbing, dan
pembelajaran kolaboratif semuanya memainkan peran penting dalam teorinya.
Kehidupan Lev Vigotsky
Lev Vygotsky lahir pada tanggal 17 November 1896, di Orsha, sebuah kota di
wilayah barat Kekaisaran Rusia. Ia kuliah di Universitas Negeri Moskow, di mana ia
lulus dengan gelar sarjana hukum pada tahun 1917. Vygotsky mempelajari berbagai
topik selama di universitas, termasuk sosiologi, linguistik, psikologi, dan filsafat.
Namun, pekerjaan formalnya di bidang psikologi baru dimulai pada tahun 1924
ketika ia kuliah di Institut Psikologi di Moskow.
Dia menyelesaikan disertasi pada tahun 1925 tentang psikologi seni tetapi dia
absen karena kambuhnya tuberkulosis akut yang membuatnya lumpuh selama satu
tahun. Setelah penyakitnya membaik, Vygotsky mulai meneliti topik seperti bahasa,
perhatian, dan memori dengan bantuan siswa, termasuk Alexei Leontiev dan
Alexander Luria.
Karir dan Teori Lev Vygotsky
Lev Vygotsky adalah seorang penulis yang produktif, dia menerbitkan enam
buku dengan tentang topik psikologi selama periode sepuluh tahun. Minatnya sangat
beragam tetapi sering berpusat pada masalah perkembangan dan pendidikan anak. Ia
juga mendalami psikologi seni dan perkembangan bahasa.
Orang Yang Lebih Berpengetahuan
Lev Vygotsky memahami orang lain yang lebih berpengetahuan sebagai
orang yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang lebih besar dari pada
pelajar atau siswa pada umumnya. Dalam banyak kasus, individu ini adalah orang
dewasa seperti orang tua atau guru.
Anak-anak juga belajar banyak dari interaksi mereka dengan teman
sebayanya. Anak-anak sering lebih memperhatikan apa yang diketahui dan dilakukan
teman dan teman sekelasnya dari pada yang mereka lakukan pada orang dewasa
dalam hidup mereka.
Tidak peduli siapa yang berperan sebagai orang lain yang lebih
berpengetahuan, kuncinya adalah bahwa mereka memberikan instruksi sosial yang
dibutuhkan dalam zona perkembangan proksimal (ketika pelajar atau siswa peka
terhadap bimbingan). Anak-anak dapat mengamati dan meniru (atau bahkan
menerima) instruksi yang dipandu untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan
baru.
Teori Sosial Budaya Lev Vigotsky
Lev Vygotsky juga mengemukakan bahwa perkembangan manusia dihasilkan
dari interaksi dinamis antara individu dan masyarakat. Melalui interaksi ini, anak
belajar secara bertahap dan berkesinambungan dari orang tua dan guru.
Namun, pembelajaran ini bervariasi atau ada perbedaan antara budaya yang
satu dengan budaya yang lain. Penting untuk dicatat bahwa teori Vygotsky
menekankan sifat dinamis dari interaksi. Masyarakat tidak hanya berdampak pada
orang tertentu saja; melainkan orang-orang didalamnya juga mempengaruhi
masyarakatnya.
Kontribusi Lev Vigotsky
Kehidupan Lev Vygotsky secara tragis terputus pada tanggal 11 Juni 1934,
ketika ia meninggal karena penyakit TBC pada usia 37 tahun. Namun, Vygotsky
dianggap sebagai pemikir formatif dalam psikologi dan sebagian besar karyanya
masih ditemukan dan dieksplorasi sampai sekarang. Lev Vigotsly hidup sezaman
dengan Skinner, Pavlov, Freud, dan Piaget, karya Vygotsky tidak pernah mencapai
tingkat keunggulan selama hidupnya.
Sebagian penyebab karya Vigotsky tidak terekspos adalah karena faktor
Partai Komunis sering mengkritik karya Vygotsky di Rusia, sehingga membuat
tulisannya sebagian besar tidak dapat diakses oleh dunia Barat. Kematian Vigotsky
pada usia 37 juga berkontribusi pada ketidakjelasan mengenai karyanya.
Meskipun demikian, karya Vygotsky terus berkembang pengaruhnya sejak
kematiannya, terutama di bidang psikologi perkembangan dan pendidikan. Baru pada
tahun 1970-an teori Vygotsky dikenal di Barat ketika konsep dan ide baru
diperkenalkan di bidang psikologi pendidikan dan perkembangan.
Sejak itu, karya-karya Vygotsky telah diterjemahkan dan menjadi sangat
berpengaruh, khususnya di bidang pendidikan. Dalam peringkat psikolog terkemuka,
Vygotsky diidentifikasi sebagai psikolog paling berpengaruh ke-83 selama abad ke-
20.
Teori Belajar Kognitif Vygotsky
Belajar adalah prases mental yang aktif untuk mencapai, mengingat, dan
menggunakan pengetahuan. Belajar menurut teori kognitif adalah perseptual.
Tingkah laku seseorang ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi
yang berhubungan dengan teori belajarnya. Belajar merupakan perubahan persepsi
dan pemahaman yang tidak selalu dapat terlihat sebagai tingkah laku yang tampak.
Teori kognitif menekankan belajar sebagai proses internal. Belajar adalah aktivitas
yang melibatkan proses berpikir yang sangat kompleks.
Menurut Lev Vygotsky, perolehan pengetahuan dan perkembangan kognitif
seseorang sejalan dengan teori sosiogenesis. Artinya, pengetahuan dan
perkembangan kognitif individu berasal dari sumber-sumber sosial di luar dirinya.
Hal ini tidak berarti bahwa individu bersikap pasif dalam perkembangan kognitifnya,
tetapi Vygotsky juga menekankan pentingnya peran aktif seseorang dalam
mengkonstruksi pengetahuannya. Maka teori Vygotsky sebenarnya lebih tepat
disebut dengan pendekatan kokonstruktivisme. Maksudnya, perkembangan kognitif
seseorang disamping ditentukan oleh individu sendiri secara aktif, juga oleh
lingkungan sosial secara aktif pula.
Karya Vygotsky didasarkan pada pada tiga ide utama, yiatu :
a. intelektual berkembang pada saat individu menghadapi ide-ide baru dan sulit
mengaitkan ide-ide tersebut dengan apa yang mereka ketahui;
b. interaksi dengan orang lain memperkaya perkembangan intelektual; dan
c. utama guru adalah bertindak sebagai seorang pembantu dan mediator
pembelajaran siswa.
Konsep Teori Vygotsky
Teori Vygotsky berfokus pada empat konsep yaitu budaya (culture), bahasa
(language), zona perkembangan proksimal (zone of proximal development atau ZPD)
dan scaffolding.
1) Sosiocultural
Vygotsky berpendapat bahwa budaya dan lingkungan sosial seorang anak
adalah hal terpenting yang mempengaruhi pembentukan pengetahuan mereka. Anak-
anak belajar melalui lagu, bahasa, kesenian dan permainan. Ia juga menyatakan
bahwa budaya mempengaruhi proses belajar, anak-anak belajar melalui interaksi dan
kerjasama dengan orang lain dan lingkungannya.
Vygotsky juga menekankan sejarah kebudayaan menyediakan organisasi dan
alat-alat yang berguna bagi aktivitas kognitif melalu instuisi seperti sekolah,
penemuan seperti komputer. Interaksi intuisional memberi kepada anak suatu norma-
norma perilaku dan sosial yang luas untuk membimbing hidupnya. Level
interpersonal memiliki suatu pengaruh yang lebih langsung pada kefungsian mental
anak. Menurut Vygotsky keterampilan-keterampilan dalam keberfungsian mental
berkembang melalui interaksi sosial langsung. Melalui pengoranisasian pengalaman-
pengalaman interaksi sosial yang berada dalam suatu latar belakang kebudayaan ini.
Perkembangan anak menjadi matang.
2) Bahasa (language)
Vygotsky mengemukakan bahwa bahasa berperan penting dalam proses
perkembangan kognitif anak. Menurutnya pula, ada hubungan yang jelas antara
perkembangan bahasa dan perkembangan kognitif. Ia menyatakan bahwa ada tiga
tahap perkembangan bahasa. Tiga tahap perkembangan tersebut dideskripsikan
dalam tabel berikut :
Tabel Tahap Perkembangan Bahasa Vygotsky
Tahap Perkiraan Usia Deskripsi
Social speech Sampai 3 tahun Bicara biasanya dilakukan untuk mengontrol
(eksternal speech) tingkah laku, dan untuk mengekspresikan
pemikiran sederhana seperti emosi
Egocentric 3-7 tahun Anak-anak lebih sering berbicara dengan diri
speech mereka sendiri, mereka membicarakan apa
yang mereka lakukan dan mengapa mereka
melakukannya
Inner speech Di atas 7 tahun Inner speech atau pembicaraan batin,
sampai dewasa merupakan proses hubungan antara pikiran
dan bahasa, pada tahap ini setiap individu
telah sampai pada tipe fungsi mental yang
lebih tinggi
Kekurangan
1. Dalam bahasan kekurangan atau kelemahan ini mungkin bisa kita lihat
dalam proses belajarnya dimana peran guru sebagai pendidik sepertinya
kurang begitu mendukung.
2. Menanamkan agar siswa membangun pengetahuannya sendiri, hal ini pasti
membutuhkan waktu yang lama dan setiap siswa memerlukan penanganan
yang berbeda-beda.
3. Siswa mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, tidak jarang bahwa hasil
konstruksi siswa tidak cocok dengan hasil konstruksi para ahli sehingga
menyebabkan miskonsepsi.
4. Situasi dan kondisi tiap sekolah tidak sama, karena tidak semua sekolah
memiliki sarana prasarana yang dapat membantu keaktifan dan kreativitas
siswa.
Kata-Kata Vigotsky
“Belajar lebih dari sekadar perolehan kemampuan berpikir; itu adalah perolehan
banyak kemampuan khusus untuk berpikir tentang berbagai hal.”Lev
Vygotsky, Mind in Society, 1978
Referensi
1. Aniqiyah, Luluk. 2012. Teori Perkembangan Vygotsky.
http://aniqiyah09luluk.blogspot.co.id/2012/12/teori-perkembangan-
vygotsky.html [Jum’at, 01 April 2022]
2. Haggbloom SJ, Warnick JE, Jones VK, et al. The 100 most eminent
psychologists of the 20th century. Review of General
Psychology. 2002;6(2):139–152. doi:10.1037/1089-2680.6.2.139
3. Salsabilla, Rahmah. 2014. Teori Belajar Vygotsky PPT.
http://www.slideshare.net/rahmahsalsabila92/teori-belajar-vygotsky-ppt
[Jum’at, 01 April 2022]
4. Vygotsky LS. Thought and Language. Kozulin A, trans. Cambridge, MA: The
MIT Press; 1986. (Original work published in 1934)
5. Woolfolk AE. Educational Psychology (14th ed). Pearson; 2019.