0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
13 tayangan20 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang investasi jangka pendek perusahaan yang biasanya dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank, saham, dan obligasi. Investasi jangka pendek harus mudah dicairkan dan berisiko rendah. Dokumen ini juga menjelaskan cara pencatatan investasi jangka pendek tersebut pada saat pembelian, kepemilikan, dan penjualan.
Dokumen tersebut membahas tentang investasi jangka pendek perusahaan yang biasanya dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank, saham, dan obligasi. Investasi jangka pendek harus mudah dicairkan dan berisiko rendah. Dokumen ini juga menjelaskan cara pencatatan investasi jangka pendek tersebut pada saat pembelian, kepemilikan, dan penjualan.
Dokumen tersebut membahas tentang investasi jangka pendek perusahaan yang biasanya dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank, saham, dan obligasi. Investasi jangka pendek harus mudah dicairkan dan berisiko rendah. Dokumen ini juga menjelaskan cara pencatatan investasi jangka pendek tersebut pada saat pembelian, kepemilikan, dan penjualan.
berada di bank, biasanya perusahaan melakukan investasi jangka pendek. Investasi jangka pendek bias dilakukan dalam bentuk deposito, sertifikat bank, atau surat-surat berharga seperti saham dan obligasi. Ciri Investasi Jangka Pendek Investasi jangka pendek pemerintah harus memenuhi karakteristik sebagai berikut: – Dapat segera diperjual-belikan/ dicairkan – Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya manajemen dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas. – Berisiko rendah Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya saham dan obligasi jangka pendek, dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi: harga transaksi investasi itu sendiri di tambah komisi perantara jual beli, jasa bank dan biaya lainya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut. Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi pada tanggal perolehanya yaitu sebesar harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang diserahkan atau nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi tersebut. Lanjutan…. Investasi jangka pendek dalam bentuk non saham, misalnya dalam bentuk deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut. PEROLEHAN SURAT-SURAT BERHARGA Surat-surat berharga dicatat sebesar harga perolehan (harga pokok) yaitu meliputi harga beli yang disepakati dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam transaksi seperti komisi makelar. PEMBELIAN SAHAM Tanggal 10 Juli 2011 PT BISMA membeli 1.000 lembar saham PT ARJUNA dengan harga Rp. 590,- per lembar. Komisi makelar yang dibebankan adalah 1%. Perhitungan: •Harga beli : 1.000 x Rp 590,- …...........................Rp. 590.000,- •Komisi makelar : 1% x Rp. 590.000,- Rp. 5.900,- + •Harga perolehan Rp. 595.900,-
Jurnal : Surat-surat berharga saham PT Arjuna (D) Rp. 595.900,- K a s (K) …...................................................... Rp. 595.900,-
Dari contoh 1 misalnya nilai nominal per lembar saham adalah
Rp. 600,-. Harga beli dengan kurs 103. SAAT PEMILIKAN SAHAM
Pada saat pengumuman dividen dicatat :
Piutang Pendapatan Dividen (D) …........... xx Pendapatan Dividen (K).................................... xx
Jika dividen yang diumumkan diterima, dicatat:
K a s (D) ….................................................. Xx Piutang Pendapatan Dividen (K)....................... xx
Apabila dividen diumumkan dan langsung diterima, dicatat:
K a s (D) ….................................................. xx Pendapatan Dividen (K).................................... xx PENJUALAN SURAT-SURAT BERHARGA • Surat-surat berharga yang dijual akan dicatat sebelah kredit sebesar harga perolehan. Selisih antara hasil penjualan dengan harga perolehan surat-surat berharga diakui laba/rugi penjualan surat- surat berharga. Pada tanggal 4 September 2011 PT Bisma menjual saham PT Arjuna (lihat contoh 2 di depan) sebanyak 300 lembar dengan kurs 105, biaya penjualan sebesar Rp. 5.000,-. Perhitungan: •Harga jual : 300 x Rp. 600,- x 105/100 = Rp. 189.000,- •Biaya penjualan Rp. 5.000,- •Kas yang diterima Rp. 184.000,- •Harga perolehan saham: 300/1.000 x Rp. 624.180,- = Rp. 187.254,- Rugi penjualan saham …....................... Rp. 3.254,- Jurnal : K a s (D) ….................................. Rp. 184.000,- Rugi penjualan saham (D).......... Rp. 3.254,- Surat-surat berharga saham PT Asih (K) …......Rp. 187.254,- Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi berikut ini : a. Dibeli 300 lembar ( 2% dari seluruh) saham PT Ratna dengan harga Rp. 44.000,- per lembar, dengan komisi perantara Rp. 300.000,-.. b. Diterima dividen tunai Rp. 1.000,- per lembar saham dari PT Ratna. c. Dijual 200 lembar saham PT Ratna dengan kurs 108,-, nilai nominal Rp 40.000, dikurangi komisi perantara Rp. 270.000,-. PEMBELIAN OBLIGASI Di dalam pembelian obligasi ada 2 alternatif: •Tidak ada bunga berjalan. Apabila obligasi dibeli pada tanggal yang sama dengan tanggal pembayaran bunga maka tidak ada bunga berjalan. Contoh: Tanggal 1 April 2011 dibeli obligasi PT Zero yang bernilai nominal Rp. 5.000.000,- dengan harga Rp. 5.100.00,-. Bunga obligasi sebesar 10% per tahun dan dibayar tiap tanggal 1 April dan 1 Oktober. Jurnal: Surat-surat berharga obligasi PT Zero (D) Rp. 5.100.000,- K a s (K) ….............................................. Rp. 5.100.000,- • Terdapat bunga berjalan. Apabila obligasi dibeli pada tanggal yang tidak sama dengan tanggal pembayaran bunga obligasi maka terdapat bunga berjalan. Bunga obligasi dihitung dari sejak tanggal pembayaran bunga yang terakhir sampai dengan tanggal pembelian obligasi. Bunga berjalan harus dicatat tersendiri (bukan biaya) sehingga tidak boleh dikapitalisir (dimasukkan) dalam harga perolehan. Pencatatan bunga berjalan ada 2 alternatif: 1). Pendekatan Neraca Bunga berjalan dicatat dalam rekening “Piutang Pendapatan Bunga”. Contoh: Dari contoh di atas misalnya obligasi dibeli pada tanggal 1 Juni 2011 dengan kurs 105. Dibayar biaya makelar sebesar Rp. 10.000,-. Perhitungan: •Harga beli : 105/100 x Rp. 5.000.000,- Rp. 5.250.000,- •Komisi makelar Rp. 10.000,- + •Harga perolehan Rp. 5.260.000,- •Bunga berjalan : [ 1 April s/d 1 Juni = 2 bulan) 2/12 x 10% x Rp. 5.000.000,- = Rp. 83.330,- + •Kas yang dibayar …..................................................... Rp 5.343.330,- Catatan: Bunga dihitung dari Nilai nominal. Surat-surat berharga obligasi PT Zero (D) Rp. 5.260.000,- Piutang pendapatan bunga (D) …................. Rp. 83.330,- K a s (K) …...................................................................... Rp. 5.343.330,- 2). Pendekatan Laba Rugi
Bunga berjalan dicatat dalam rekening
“Pendapatan Bunga”. Jurnal: Surat-surat berharga obligasi PT Zero (D) Rp. 5.260.000,- Pendapatan bunga (D) ............................. Rp. 83.330,- K a s (K) …..................................................... Rp. 5.343.330,- SAAT PEMILIKAN OBLIGASI Pemilik surat-surat berharga berbentuk obligasi akan memperoleh pendapatan bunga. •Pada saat penerimaan pendapatan bunga dicatat : K a s (D) …........................................... xx Pendapatan bunga obligasi (K)...................... Xx
•Penyesuaian bunga akhir periode dicatat :
Piutang pendapatan bunga (D) …............... xx Pendapatan bunga obligasi (K)........................... xx PENJUALAN OBLIGASI Pada tanggal 4 September 2011 dijual obligasi PT Zero (lihat contoh 4 di depan) yang bernilai nominal Rp. 2.000.000,- dengan harga sebesar Rp. 2.204.000,-. Biaya penjualan sebesar Rp. 4.000,-.Perhitungan: •Harga jual = Rp. 2.204.000,- •Biaya penjualan Rp. 4.000,- •Kas yang diterima Rp. 2.200.000,- •Harga perolehan obligasi : • 2.000.000/5.000.000 x Rp. 5.250.000,- = Rp. 2.104.000,- •Laba penjualan obligasi …....................... Rp. 96.000,- •Kas yang diterima seluruhnya dari hasil penjualan Rp. 2.200.000,- Dari pendapatan bunga berjalan [1/4 s/d 4/9= 5 bulan] 5/12 x 10% x Rp. 2.000.000,- = Rp. 83.330,- + Jumlah ….......................................................Rp. 2.283.330,- K a s (D) ….................................. Rp. 2.283.330,- Surat-surat berharga obligasi PT Zero (K) …..................... Rp. 2.104.000,- Laba penjualan obligasi (K) …........................................... Rp. 96.000,- Pendapatan bunga obligasi (K) …..................................... Rp. 83.330,- SOAL: 1. Pada tanggal 1 juni 2009 PT. G membeli obligasi 1000 lembar @ Rp 5.000, obligasi ini berbunga 10% per tahun dan dibayarkan tiap 1 Januari dan 1 Juli. Untuk membeli obligasi tersebut perusahaan harus membayar materai tempel sebesar Rp 18.000 Buatlah jurnal untuk transaksi investasi di atas? 2. PT. Andalan pada tanggal 18 Agustus 2007 membeli saham PT. Matahari 200 lembar nominal Rp. 1.000 dengan harga Rp. 15.000,- per lembar. Biaya yang berkaitan dengan pembelian adalah Rp. 250.000,-. Jika pada tanggal 20 September 2007 menjual saham PT Andalan sebanyak 150 lembar dengan kurs 105. Buat Jurnal! SELESAI