Anda di halaman 1dari 20

INVESTASI JANGKA

PENDEK

Akm 1
FE - UWKS
INVESTASI JANGKA PENDEK

Dalam memanfaatkan idle cash yang


berada di bank, biasanya perusahaan
melakukan investasi jangka pendek.
Investasi jangka pendek bias dilakukan
dalam bentuk deposito, sertifikat bank, atau
surat-surat berharga seperti saham dan
obligasi.
Ciri Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek pemerintah harus
memenuhi karakteristik sebagai berikut:
– Dapat segera diperjual-belikan/ dicairkan
– Investasi tersebut ditujukan dalam rangka
manajemen kas, artinya manajemen dapat
menjual investasi tersebut apabila timbul
kebutuhan kas.
– Berisiko rendah
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya
saham dan obligasi jangka pendek, dicatat sebesar biaya
perolehan.
Biaya perolehan investasi meliputi:
 harga transaksi investasi itu sendiri di tambah
 komisi perantara jual beli,
 jasa bank dan
 biaya lainya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut.
Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa
biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasar nilai wajar
investasi pada tanggal perolehanya yaitu sebesar harga pasar.
Apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang
diserahkan atau nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk
memperoleh investasi tersebut.
Lanjutan….
Investasi jangka pendek dalam bentuk
non saham, misalnya dalam bentuk
deposito jangka pendek dicatat sebesar nilai
nominal deposito tersebut.
PEROLEHAN SURAT-SURAT
BERHARGA
Surat-surat berharga dicatat sebesar harga
perolehan (harga pokok) yaitu meliputi
harga beli yang disepakati dan biaya-biaya
lain yang terjadi dalam transaksi seperti
komisi makelar.
PEMBELIAN SAHAM
Tanggal 10 Juli 2011 PT BISMA membeli 1.000 lembar saham PT
ARJUNA dengan harga Rp. 590,- per lembar. Komisi makelar yang
dibebankan adalah 1%.
Perhitungan:
•Harga beli : 1.000 x Rp 590,- …...........................Rp. 590.000,-
•Komisi makelar : 1% x Rp. 590.000,- Rp. 5.900,- +
•Harga perolehan Rp. 595.900,-
 
Jurnal :
Surat-surat berharga saham PT Arjuna (D) Rp. 595.900,-
K a s (K) …...................................................... Rp. 595.900,-

Dari contoh 1 misalnya nilai nominal per lembar saham adalah


Rp. 600,-. Harga beli dengan kurs 103.
SAAT PEMILIKAN SAHAM

Pada saat pengumuman dividen dicatat :


Piutang Pendapatan Dividen (D) …........... xx
Pendapatan Dividen (K).................................... xx

Jika dividen yang diumumkan diterima, dicatat:


K a s (D) ….................................................. Xx
Piutang Pendapatan Dividen (K)....................... xx

Apabila dividen diumumkan dan langsung diterima, dicatat:


K a s (D) ….................................................. xx
Pendapatan Dividen (K).................................... xx
PENJUALAN SURAT-SURAT
BERHARGA
• Surat-surat berharga yang dijual akan
dicatat sebelah kredit sebesar harga
perolehan. Selisih antara hasil penjualan
dengan harga perolehan surat-surat
berharga diakui laba/rugi penjualan surat-
surat berharga.
Pada tanggal 4 September 2011 PT Bisma menjual saham PT
Arjuna (lihat contoh 2 di depan) sebanyak 300 lembar dengan
kurs 105, biaya penjualan sebesar Rp. 5.000,-.
Perhitungan:
•Harga jual : 300 x Rp. 600,- x 105/100 = Rp. 189.000,-
•Biaya penjualan Rp. 5.000,-
•Kas yang diterima Rp. 184.000,-
•Harga perolehan saham:
300/1.000 x Rp. 624.180,- = Rp. 187.254,-
Rugi penjualan saham …....................... Rp. 3.254,-
Jurnal :
K a s (D) ….................................. Rp. 184.000,-
Rugi penjualan saham (D).......... Rp. 3.254,-
Surat-surat berharga saham PT Asih (K) …......Rp. 187.254,-
Buatlah jurnal untuk mencatat transaksi-transaksi
berikut ini :
a. Dibeli 300 lembar ( 2% dari seluruh) saham PT
Ratna dengan harga Rp. 44.000,- per lembar,
dengan komisi perantara Rp. 300.000,-..
b. Diterima dividen tunai Rp. 1.000,- per lembar
saham dari PT Ratna.
c. Dijual 200 lembar saham PT Ratna dengan kurs
108,-, nilai nominal Rp 40.000, dikurangi komisi
perantara Rp. 270.000,-.
PEMBELIAN OBLIGASI
Di dalam pembelian obligasi ada 2 alternatif:
•Tidak ada bunga berjalan.
Apabila obligasi dibeli pada tanggal yang sama dengan tanggal
pembayaran bunga maka tidak ada bunga berjalan.
Contoh:
Tanggal 1 April 2011 dibeli obligasi PT Zero yang bernilai
nominal Rp. 5.000.000,- dengan harga Rp. 5.100.00,-. Bunga
obligasi sebesar 10% per tahun dan dibayar tiap tanggal 1 April
dan 1 Oktober.
Jurnal:
Surat-surat berharga obligasi PT Zero (D) Rp. 5.100.000,-
K a s (K) ….............................................. Rp. 5.100.000,-
• Terdapat bunga berjalan.
Apabila obligasi dibeli pada tanggal yang tidak
sama dengan tanggal pembayaran bunga obligasi
maka terdapat bunga berjalan. Bunga obligasi
dihitung dari sejak tanggal pembayaran bunga
yang terakhir sampai dengan tanggal pembelian
obligasi. Bunga berjalan harus dicatat tersendiri
(bukan biaya) sehingga tidak boleh dikapitalisir
(dimasukkan) dalam harga perolehan.
Pencatatan bunga berjalan ada 2 alternatif:
1). Pendekatan Neraca
Bunga berjalan dicatat dalam rekening “Piutang Pendapatan Bunga”.
Contoh:
Dari contoh di atas misalnya obligasi dibeli pada tanggal 1 Juni 2011 dengan kurs 105. Dibayar
biaya makelar sebesar Rp. 10.000,-.
Perhitungan:
•Harga beli : 105/100 x Rp. 5.000.000,- Rp. 5.250.000,-
•Komisi makelar Rp. 10.000,- +
•Harga perolehan Rp. 5.260.000,-
•Bunga berjalan : [ 1 April s/d 1 Juni = 2 bulan)
2/12 x 10% x Rp. 5.000.000,- = Rp. 83.330,- +
•Kas yang dibayar …..................................................... Rp 5.343.330,-
Catatan:
Bunga dihitung dari Nilai nominal.
Surat-surat berharga obligasi PT Zero (D) Rp. 5.260.000,-
Piutang pendapatan bunga (D) …................. Rp. 83.330,-
K a s (K) …...................................................................... Rp. 5.343.330,-
2). Pendekatan Laba Rugi

Bunga berjalan dicatat dalam rekening


“Pendapatan Bunga”.
Jurnal:
Surat-surat berharga obligasi PT Zero (D) Rp. 5.260.000,-
Pendapatan bunga (D) ............................. Rp. 83.330,-
K a s (K) …..................................................... Rp. 5.343.330,-
SAAT PEMILIKAN OBLIGASI
Pemilik surat-surat berharga berbentuk obligasi akan
memperoleh pendapatan bunga.
•Pada saat penerimaan pendapatan bunga dicatat :
K a s (D) …........................................... xx
Pendapatan bunga obligasi (K)...................... Xx

•Penyesuaian bunga akhir periode dicatat :


Piutang pendapatan bunga (D) …............... xx
Pendapatan bunga obligasi (K)........................... xx
PENJUALAN OBLIGASI
Pada tanggal 4 September 2011 dijual obligasi PT Zero (lihat contoh 4 di depan) yang bernilai
nominal Rp. 2.000.000,- dengan harga sebesar Rp. 2.204.000,-. Biaya penjualan sebesar Rp.
4.000,-.Perhitungan:
•Harga jual = Rp. 2.204.000,-
•Biaya penjualan Rp. 4.000,-
•Kas yang diterima Rp. 2.200.000,-
•Harga perolehan obligasi :
• 2.000.000/5.000.000 x Rp. 5.250.000,- = Rp. 2.104.000,-
•Laba penjualan obligasi …....................... Rp. 96.000,-
•Kas yang diterima seluruhnya dari hasil penjualan Rp. 2.200.000,-
Dari pendapatan bunga berjalan [1/4 s/d 4/9= 5 bulan]
5/12 x 10% x Rp. 2.000.000,- = Rp. 83.330,- +
Jumlah ….......................................................Rp. 2.283.330,-
K a s (D) ….................................. Rp. 2.283.330,-
Surat-surat berharga obligasi PT Zero (K) …..................... Rp. 2.104.000,-
Laba penjualan obligasi (K) …........................................... Rp. 96.000,-
Pendapatan bunga obligasi (K) …..................................... Rp. 83.330,-
SOAL:
1. Pada tanggal 1 juni 2009 PT. G membeli
obligasi 1000 lembar @ Rp 5.000, obligasi
ini berbunga 10% per tahun dan
dibayarkan tiap 1 Januari dan 1 Juli. Untuk
membeli obligasi tersebut perusahaan
harus membayar materai tempel sebesar
Rp 18.000
Buatlah jurnal untuk transaksi investasi di
atas?
2. PT. Andalan pada tanggal 18 Agustus 2007
membeli saham PT. Matahari 200 lembar
nominal Rp. 1.000 dengan harga Rp. 15.000,-
per lembar. Biaya yang berkaitan dengan
pembelian adalah Rp. 250.000,-.
Jika pada tanggal 20 September 2007
menjual saham PT Andalan sebanyak 150
lembar dengan kurs 105.
Buat Jurnal!
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai