Tugas Kasus Dan Kajian Resep
Tugas Kasus Dan Kajian Resep
SALURAN CERNA
KELOMPOK 6
1. Rana Aulia Fadhilla (41221097000014)
2. Arien Alvi Fathoniyah (41221097000022)
01.
OBAT
GOLONGAN PPI
(Pompa Proton Inhibitor)
OMEPRAZOLE
Mekanisme Kerja PPI; berikatan dengan H+/K+-exchanging ATPase (pompa proton) dalam sel parietal lambung, mengakibatkan penekanan
sekresi asam basal dan terstimulasi
Onset Kerja 1 jam (efek anti secretory)
Waktu Paruh 0,4-3,2 jam
Efek Samping SSP: Sakit kepala (3-7%), pusing (2%); Kulit: Ruam (2%); Gastrointestinal: Diare (3-4%), sakit perut (2-5%), mual (2-4%),
muntah (2-3%), perut kembung (≤3%), regurgitasi asam (2 %), sembelit (1-2%); Neuromuscular & skeletal: Sakit punggung
(1%), lelah (1%); Pernapasan: Infeksi saluran pernapasan atas (2%), batuk (1%)
Kontraindikasi Hipersensitivitas
Interaksi Obat : • Atazanavir: menurunkan absorpsi Atazanavir
• Benzodiazepin: meningkatkan konsentrasi serum Benzodiazepin
• Clopidogrel: menghambat pembentukan metabolit aktif Clopidogrel sehingga efek terapeutik berkurang
• Ketoconazole: menurunkan konsentrasi serum Ketoconazole
• Warfarin: meningkatkan konsentrasi serum Warfarin
Rute Pemberian Oral dan Parenteral (Injeksi)
Dosis • Ulkus duodenum: Oral: 20 mg/hari
• Tukak lambung: Oral: 40 mg/hari
• GERD simtomatik (tanpa lesi esofagus): Oral: 20 mg/hari
• Esofagitis erosif: Oral: 20 mg/hari
• Tukak lambung: Eradikasi H. pylori: Oral: 40 mg/hari
Efek Samping 1% hingga 10%: Sistem saraf pusat: Sakit kepala Endokrin & Metabolik: Hipofosfatemia, hiperkalsemia
Gastrointestinal: Sembelit, efek pencahar
Kontraindikasi Pasien hiperkalsemia, batu ginjal, hipofosfatemia
Interaksi Obat : ACE Inhibitor: Antasida dapat menurunkan konsentrasiserum ACE Inhibitor.
Agen Antijamur (Turunan Azole, Sistemik): Antasida dapat menurunkan penyerapan Agen Antijamur
(Turunan Azole, Sistemik).
Calcium Channel Blockers: Garam Kalsium dapat mengurangi efek terapeutik dari Calcium Channel
Blockers
Rute Pemberian Oral
Dosis Dosis berdasarkan kapasitas penetral asam dari produk tertentu; umumnya 1-2 tablet atau 5-10 mL setiap 2
jam; maksimum: 7000 mg kalsium karbonat per 24 jam
Golongan Obat & PRF Kategori kehamilan N (belum dikategorikan)
Maksimal Jumlah dan Hari pada -
DOWA
Sumber Lexicomp
GOLONGAN OBAT
PROKINETIK
METOCLOPRAMIDE
Mekanisme Kerja Memblokir reseptor dopamin dan (bila diberikan dalam dosis tinggi) juga memblokir reseptor serotonin di
pemicu kemoreseptor zona SSP; meningkatkan respons terhadap asetilkolin jaringan di saluran pencernaan
bagian atas menyebabkan peningkatan motilitas dan percepatan pengosongan lambung tanpa merangsang
sekresi lambung, empedu, atau pankreas; meningkatkan tonussfingter esofagus bagian bawah
Onset Kerja 0,5-1 jam
Waktu Paruh 4-6 jam
Durasi Kerja 1-2 jam
Efek Samping Kardiovaskular: blok AV, bradikardia, CHF, retensi cairan, hiper/hipotensi, supraventricular, takikardia
Sistem saraf pusat: Mengantuk (~10% hingga 70%; terkait dosis), reaksi distonik akut (<1% hingga 25%;
terkait dosis dan usia), kelelahan (~10%), kegelisihan (~10%)
Kontraindikasi Hipersensitivitas
Interaksi Obat : Agen Anti-Parkinson (Agonist Dopamin): Metoclopramide dapat mengurangi efek terapeutik Agen Anti
Parkinson (Dopamin agonis).
Rute Pemberian Oral
Dosis Refluks gastroesofageal: Oral: 10-15 mg/dosis hingga 4 kali/hari 30 menit sebelum makan atau makan dan
sebelum tidur; dosis tunggal 20 mg. Pengobatan >12 minggu.
Golongan Obat & PRF Kategori Kehamilan B
Maksimal Jumlah dan Hari pada Maksimal 20 tablet
DOWA
Sumber Lexicomp dan DOWA
DOMPORIDONE
Mekanisme Kerja Memblokir reseptor dopamin perifer, meningkatkan peristaltik esofagus dan tekanan sfingter esofagus bagian
bawah, meningkatkan motilitas dan peristaltik lambung, dan meningkatkan koordinasi gastroduodenal,
sehingga dapat memfasilitasi pengosongan lambung dan mengurangi waktu transit usus halus.
Waktu Paruh 7 jam
Efek Samping 1% hingga 10%: Sistem saraf pusat: Sakit kepala/migrain (1%); tidak melewati sawar darah-otak; lebih sedikit
efek SSP dibandingkan dengan metoklopramid Gastrointestinal: Xerostomia (2%)
Kontraindikasi Hipersensitivitas
Interaksi Obat : Dapat meningkatkan risiko pemanjangan interval QT dengan azitromisin, roksitromisin, dan dengan
obat pemicu bradikardia dan hipokalemia.
Dapat menurunkan bioavailabilitas dengan antasida atau agen antisekresi.
Dapat memusuhi efek prokinetik antikolinergik (misalnya bromokriptin).
Peningkatan konsentrasi plasma levodopa.
• Pasien dapat mengkonsumsi furosemid pada pagi hari dikarenakan memiliki efek frekuensi
buang air kecil yang meningkat, jika diminum pada malam hari makan akan mengganggu waktu
tidur
Efek samping
• SSP: Sakit kepala (3-7%), pusing (2%)
• Kulit: Ruam (2%)
• Gastrointestinal: Diare (3-4%), sakit perut (2-5%), mual (2-4%), muntah (2-3%),
perut kembung (≤3%), regurgitasi asam (2 %), sembelit (1-2%)
• Neuromuscular & skeletal: Sakit punggung (1%), lelah (1%)
• Pernapasan: Infeksi saluran pernapasan atas (2%), batuk (1%)
KAJIAN KLINIS
Obat Kajian klinis
Omeprazole Interaksi obat
• Atazanavir: menurunkan absorpsi Atazanavir
• Benzodiazepin: meningkatkan konsentrasi serum Benzodiazepin
• Clopidogrel: menghambat pembentukan metabolit aktif Clopidogrel sehingga efek
terapeutik berkurang
• Ketoconazole: menurunkan konsentrasi serum Ketoconazole
• Warfarin: meningkatkan konsentrasi serum Warfarin
Mekanisme Menghambat pembentukan prostaglandin yaitu zat yang memicu nyeri dan demam di
kerja hipotalamus untuk meningkatkan pelepasan panas supaya suhu tubuh normal.
RESEP 3
KAJIAN ADMINISTRATIF
No Uraian Pada resep No Uraian Pada resep
Inscription Signatura
1 Nama dokter Ada 10 Nama Pasien Ada
2 SIP dokter Tidak ada 11 Jenis Kelamin Ada
3 Alamat dokter Ada 12 Umur Pasien Ada
4 Nomor telepon Ada 13 Berat Badan Tidak ada
5 Tempat dan tanggal Ada 14 Alamat Pasien Tidak ada
penulisan resep
Invocatio 15 Aturan Pakai Obat Ada
Efek samping
• SSP: Sakit kepala (3-7%), pusing (2%)
• Kulit: Ruam (2%)
• Gastrointestinal: Diare (3-4%), sakit perut (2-5%), mual (2-4%), muntah (2-3%),
perut kembung (≤3%), regurgitasi asam (2 %), sembelit (1-2%)
• Neuromuscular & skeletal: Sakit punggung (1%), lelah (1%)
• Pernapasan: Infeksi saluran pernapasan atas (2%), batuk (1%)
KAJIAN KLINIS
Obat Kajian klinis
Omeprazole Interaksi obat
• Atazanavir: menurunkan absorpsi Atazanavir
• Benzodiazepin: meningkatkan konsentrasi serum Benzodiazepin
• Clopidogrel: menghambat pembentukan metabolit aktif Clopidogrel sehingga efek
terapeutik berkurang
• Ketoconazole: menurunkan konsentrasi serum Ketoconazole
• Warfarin: meningkatkan konsentrasi serum Warfarin
Mekanisme Vit. C bekerja untuk pembentukan kolagen dan perbaikan jaringan; juga terlibat dalam
kerja beberapa reaksi oksidasi-reduksi serta jalur metabolisme lainnya, seperti sintesis
karnitin, steroid, dan katekolamin dan konversi asam folat menjadi asam folinat.
RESEP 4
KAJIAN ADMINISTRATIF
No Uraian Pada resep No Uraian Pada resep
Inscription Signatura
1 Nama dokter Ada 10 Nama pasien Ada
2 SIP dokter Tidak ada 11 Jenis kelamin Tidak ada
3 Alamat dokter Tidak ada 12 Umur pasien Ada
4 Nomor telepon Tidak ada 13 Berat badan Tidak ada
Tempat dan tanggal 14 Alamat pasien Tidak ada
5 Ada
penulisan resep
15 Aturan pakai obat Ada
Invocation
16 Iter/tanda lain Tidak ada
Tanda resep diawal
6 Ada Subscriptio
penulisan resep (R/)
Prescription Tanda Tangan/Paraf
17 Tidak ada
Dokter
7 Nama obat Ada
Tidak ada (kecuali truvaz,
8 Kekuatan obat
trajenta)
9 Jumlah obat Ada
KAJIAN FARMASETIK
Obat Kajian Farmasetik
Truvaz • Zat aktif: Atorvastatin
• Bentuk sediaan: -
• Kekuatan sediaan: 20 mg
• Jumlah sediaan: 30
• Dosis dalam resep: 1 x sehari
Glucovance • Zat aktif: Glibenklamid dan Metformin
• Bentuk sediaan: -
• Kekuatan sediaan: -
• Jumlah sediaan: 30
• Dosis dalam resep: 1 x sehari
Trajenta • Zat aktif: Linagliptin
• Bentuk sediaan: -
• Kekuatan sediaan: 5 mg
• Jumlah sediaan: 30
• Dosis dalam resep: 1 x sehari
KAJIAN FARMASETIK
Obat Kajian Farmasetik
Polysilane • Zat aktif: Aluminium hidroksisa, Magnesium hidroksida,
simethicone
• Bentuk sediaan: Suspensi
• Kekuatan sediaan: -
• Jumlah sediaan: 1
• Dosis dalam resep: 3 x sehari (1 sendok teh)
Voltaren • Zat aktif: Diklofenak
• Bentuk sediaan: Gel
• Kekuatan sediaan:
• Jumlah sediaan: 1
• Dosis dalam resep: 2 x sehari
KAJIAN KLINIS
Obat Kajian Klinis
Truvaz Indikasi Digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol total, LDL, apolipoprotein B, dan
trigliserida yang meningkat pada pasien dengan hiperkolesterolemia primer,
hiperlipidemia kombinasi atau campuran, hiperkolesterolemia familial heterozigot dan
homozigot
Dosis Dosis awal diberikan 10 atau 20 mg sehari sekali, dapat di sesuaikan dosisnya setelah 4
minggu pemakaian. Rentang dosis adalah antara 10-80 mg sekali sehari
Mekanisme kerja Bekerja dengan menghambat enzim HMG-CoA reduktase, yaitu enzim
yang mengonversi perubahan 3-hydroxy-3-methyl-glutaryl-coenzyme A
menjadi mevalonate, yang merupakan prekursor sterol, termasuk
kolesterol.
KAJIAN KLINIS
Obat Kajian Klinis
Glucovance Indikasi Digunakan sebagai terapi pengobatan diabetes mellitus tipe 2
Dosis Dosis untuk pasien yang belum mengkonsumsi glibenklamid/metformin: Dosis
awal: 1,25 mg/250 mg, sehari sekali
Dosis untuk pasien dengan terapi glibenklamid (atau golongan sulfunilurea lain)
dan atau metformin: Dosis awal: 2,5 mg/500 mg atau 5 mg/500 mg, dua kali sehari
Efek samping Infeksi saluran pernapasan atas, diare, mual/muntah dan sakit perut
sakit kepala, pusing, hipoglikemia
Interaksi obat • Mengurangi penyerapan vitamin B12
• Tiazid dan diuretik lain, kortikosteroid, fenotiazin, produk tiroid, estrogen, OC,
fenitoin, asam nikotinat, simpatomimetik, penghambat saluran Ca dan
isoniazid bisa menyebabkan hiperglikemia serta hilangnya kontrol glikemik.
• Media kontras iodinasi, alkohol, obat kationik yang dieliminasi oleh sekresi
tubular ginjal, furosemide, dan nifedipine
Hipersensitif terhadap metformin atau glibenclamid, penyakit ginjal, gagal jantung
kongestif, asidosis metabolik akut atau kronis, termasuk ketoasidosis diabetikum,
dengan atau tanpa koma
Bekerja dengan cara meningkatkan produksi insulin terutama pada saat setelah
makan dan mengurangi produksi gula oleh hati.
KAJIAN KLINIS
Obat Kajian Klinis
Trajenta Indikasi Digunakan untuk meningkatkan kontrol glikemik pada orang dewasa dengan
DM tipe 2 atau sebagai tambahan metformin, sulphonylureas atau metformin
+ sulphonylureas
Dosis Dewasa; 1-2 sendok teh, 3-4 kali sehari. Anak: ½-1 sendok teh, 3-4 kali
sehari.
Efek samping Konstipasi, diare
Interaksi obat Dapat menurunkan efektivitas obat antibiotik quinolone, digoxin,
pazopanib
Kontraindikasi Hipersensitif dengan kandungan obat, gangguan fungsi ginjal,
hipertensi
Interaksi obat Peningkatan kadar Voltaren dalam darah jika digunakan dengan
inhibitor CYP2C9, seperti amiodarone, miconazole, atau gemfibrozil
Peningkatan kadar lithium, digoxin, methorexate, atau fenitoin, dalam
darah
Penurunan efek antihipertensi dari obat pengambat
beta atau penghambat ACE
Kontraindikasi Asma, urtikaria, rinitis akut yang ditimbulkan oleh salisilat atau obat
AINS lainnya. Kehamilan trimester ketiga.
Kontraindikasi Ibu hamil dan menyusui, pasien yang alergi terhadap formulasi, pasien penderita
asma akut.
Mekanisme Codipront mengurangi batuk dengan cara mengurangi aktivitas pada pusat batuk.
kerja Sementara, phenyltoloxamine memiliki efek meredakan gejala alergi.
KAJIAN KLINIS
Obat Kajian klinis
Cefspan Indikasi Pengobatan infeksi saluran kemih, otitis media, infeksi saluran pernapasan (S.
pneumoniae dan S. pyogenes, H. influenzae, dan banyak Enterobacteriaceae);
gonore serviks/uretra tanpa komplikasi
Dosis Infeksi yang rentan: Oral: 400 mg/hari dibagi setiap 12-24 jam
Demam tifoid: Oral: 20-30 mg/kg/hari dalam 2 dosis terbagi selama 7-14 hari setelah
I.V. terapi
Efek samping Gastrointestinal: Diare, Sakit perut, mual, dispepsia, perut kembung, mencret
Interaksi obat • Vaksin Tifoid: Antibiotik dapat mengurangi efek terapeutik Vaksin Tifoid
• Agen Urikosurik: Dapat menurunkan ekskresi sefalosporin
Kontraindikasi Hipersensitif terhadap sefiksim, komponen formulasi, atau sefalosporin lainnya
Mekanisme Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih penicillin
kerja binding proteins (PBPs); yang pada gilirannya menghambat langkah transpeptidasi
akhir sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis
dinding sel. Bakteri akhirnya lisis karena aktivitas berkelanjutan dari enzim autolitik
dinding sel (autolisin dan murein hidrolase) sementara perakitan dinding sel terhenti.
KAJIAN KLINIS
Obat Kajian klinis
Omeprazole Indikasi Tukak duodenum, tukak lambung, gastroesophageal reflux disease (GERD),
esofagitis erosif
Dosis
• Ulkus duodenum: Oral: 20 mg/hari
• Tukak lambung: Oral: 40 mg/hari
• GERD simtomatik (tanpa lesi esofagus): Oral: 20 mg/hari
• Esofagitis erosif: Oral: 20 mg/hari
• Tukak lambung: Eradikasi H. pylori: Oral: 40 mg/hari
Efek samping
• SSP: Sakit kepala (3-7%), pusing (2%)
• Kulit: Ruam (2%)
• Gastrointestinal: Diare (3-4%), sakit perut (2-5%), mual (2-4%), muntah (2-3%),
perut kembung (≤3%), regurgitasi asam (2 %), sembelit (1-2%)
• Neuromuscular & skeletal: Sakit punggung (1%), lelah (1%)
• Pernapasan: Infeksi saluran pernapasan atas (2%), batuk (1%)
KAJIAN KLINIS
Obat Kajian klinis
Omeprazole Interaksi obat
• Atazanavir: menurunkan absorpsi Atazanavir
• Benzodiazepin: meningkatkan konsentrasi serum Benzodiazepin
• Clopidogrel: menghambat pembentukan metabolit aktif Clopidogrel sehingga efek
terapeutik berkurang
• Ketoconazole: menurunkan konsentrasi serum Ketoconazole
• Warfarin: meningkatkan konsentrasi serum Warfarin
Inscription Signatura
1 Nama dokter Ada 10 Nama pasien Ada
2 SIP dokter Tidak ada 11 Jenis kelamin Tidak ada
3 Alamat dokter Tidak ada 12 Umur pasien Ada
4 Nomor telepon Tidak ada 13 Berat badan Tidak ada
Tempat dan tanggal 14 Alamat pasien Tidak ada
5 Ada
penulisan resep
15 Aturan pakai obat Ada
Invocation
16 Iter/tanda lain Tidak ada
Tanda resep diawal
6 Ada Subscriptio
penulisan resep (R/)
Prescription Tanda Tangan/Paraf
17 Tidak ada
Dokter
7 Nama obat Ada
8 Kekuatan obat Tidak ada (kecuali sanmol)
Dosis Hipertensi: Oral: Dosis awal: 5 mg sekali sehari; Kisaran dosis biasa (JNC 7): 2,5-10
mg sekali sehari.
Angina: Oral: Dosis biasa: 5-10 mg
Efek samping Edema perifer, sakit kepala, mual, kelelahan, edema paru
Interaksi obat • Alpha1-Blockers, Calcium Channel Blockers: meningkatkan efek hipotensi dari
Calcium Channel Blockers
• Carbamazepine: dapat meningkatkan metabolisme Calcium Channel Blockers
(Dihydropyridine)
• Clopidogrel: dapat mengurangi efek terapeutik Clopidogrel
• Antijamur (Turunan Azole, Sistemik): dapat menurunkan metabolisme Calcium
Channel Blockers
Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap amlodipine atau komponen formulasi lainnya
Mekanisme Menghambat ion kalsium memasuki kanal atau memilih area sensitif tegangan otot
kerja polos pembuluh darah dan miokardium selama depolarisasi, menghasilkan relaksasi
otot polos pembuluh darah koroner dan vasodilatasi koroner; meningkatkan
pengiriman oksigen miokard pada pasien dengan angina vasospastik
KAJIAN KLINIS
Obat Kajian klinis
Cefadroxil Indikasi Pengobatan infeksi bakteri yang rentan, termasuk yang disebabkan oleh
Streptococcus beta-hemolitik grup A
Dosis Infeksi yang rentan: Oral: 1-2 g/hari dalam 2 dosis terbagi
Infeksi orofacial: Oral: 250-500 mg setiap 8 jam
Efek samping Diare, anafilaksis, ruam (makulopapular dan eritematosa), eritema multiforme,
sindrom Stevens-Johnson, serum sickness, artralgia, urtikaria, pruritus, angioedema,
kolitis pseudomembran, nyeri perut, dispepsia, mual, muntah
Interaksi obat • Vaksin Tifoid: Antibiotik dapat mengurangi efek terapeutik Vaksin Tifoid
• Agen Urikosurik: Dapat menurunkan ekskresi sefalosporin
Kontraindikasi Hipersensitivitas terhadap cefadroxil, setiap komponen formulasi, atau sefalosporin
lainnya
Mekanisme Menghambat sintesis dinding sel bakteri dengan mengikat satu atau lebih penicillin-
kerja binding proteins (PBPs) yang pada gilirannya menghambat langkah transpeptidasi
akhir sintesis peptidoglikan di dinding sel bakteri, sehingga menghambat biosintesis
dinding sel. Bakteri akhirnya lisis karena aktivitas berkelanjutan dari enzim autolitik
dinding sel (autolisin dan murein hidrolase) sementara perakitan dinding sel terhenti.
KAJIAN KLINIS
Obat Kajian klinis
Paratusin Indikasi Meringankan gejala-gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat dan
bersin-bersin yang disertai batuk.
Dosis 1 tablet, 3 kali sehari.
Efek samping Rasa kantuk, gangguan pencernaan, dan gangguan ritme jantung yang lebih cepat
dari biasanya
Interaksi obat obat depresan sistem saraf pusat lainnya, antidepresan golongan monoamine oxidase
inhibitor(MAOI), antikoagulan oral
Kontraindikasi Alergi atau hipersensitif pada salah satu atau beberapa kandungan Paratusin,
penurunan fungsi ginjal, riwayat penyakit jantung, riwayat gangguan hati, riwayat
diabetes
Efek samping Bradikardia, takikardia, sakit/nyeri perut, konstipasi, diare, mual, pankreatitis, muntah
Interaksi obat • Antijamur: dapat menurunkan absorpsi Antijamur
• Atazanavir: dapat menurunkan absorpsi Atazanavir
Efek samping
• SSP: Sakit kepala (3-7%), pusing (2%)
• Kulit: Ruam (2%)
• Gastrointestinal: Diare (3-4%), sakit perut (2-5%), mual (2-4%), muntah (2-3%),
perut kembung (≤3%), regurgitasi asam (2 %), sembelit (1-2%)
• Neuromuscular & skeletal: Sakit punggung (1%), lelah (1%)
• Pernapasan: Infeksi saluran pernapasan atas (2%), batuk (1%)
KAJIAN KLINIS
Obat Kajian klinis
Omeprazole Interaksi obat
• Atazanavir: menurunkan absorpsi Atazanavir
• Benzodiazepin: meningkatkan konsentrasi serum Benzodiazepin
• Clopidogrel: menghambat pembentukan metabolit aktif Clopidogrel sehingga efek
terapeutik berkurang
• Ketoconazole: menurunkan konsentrasi serum Ketoconazole
• Warfarin: meningkatkan konsentrasi serum Warfarin
Inscription Signatura
No Usia L/P BB Tgl Rawat Diagnosis Dirawat Terapi Obat Nama Generik
Ramipril Ramipril
I (Stage 3) Atorvastatin Atorvastatin
Carvedilol Carvedilol
Domperidon Domperidon
Brilinta Ticagrelol
Omeprazol Omeprazol
Asam Asam
Traneksamat Traneksamat
D10% Dextrose
SUCRALFAT SYR
Analisis kode Domain Utama Keterangan
Adanya kemungkinan efek yang merugikan dari obat
Masalah P2 Efek obat yang merugikan
ini
-Pemberian inpepsa syr pada pasien ginjal sebaiknya
dihindari karena terdapat kontra indikasi dengan pasien
C1.2 Proses Pemilihan Obat
Penyebab ginjal. (Pionas, 2022)
-sucralfat memiliki efek samping mual atau vomitius
(medscape)
Masalah P2.1 Efek obat yang merugikan Adanya kemungkinan efek yang tidak diinginkan akibat dari
frekuensi pemberian obat.
Pemberian dosis obat terhadap pasien gagal ginjal
Penyebab C3.4 Pemilihan dosis seharusnya disesuaikan. Pada pasien diberikan 3 x 10 mg,
namun pada penderita gagal ginjal seharusnya frekuensi
obat dikurangi menjadi 1 – 2 kali sehari. (MIMS, 2022)
Rencana
I1.4 Tingkatan dokter penulis resep Mendiskusikan kembali terkait penyesuaian dosis pasien
Intervensi gagal ginjal kepada dokter penulis resep.
Penerimaan
A3.1 Lainnya Intervens diusulkan, tetapi hasil tidak diketahui
Intervensi
54
14/09/2019 - Abses sub mandibular;
/03/11/19/ P 50 Amlodipin Amlodipin
17/09/2019 CKD; Gangguan pulpa
65
Ringer Laktat Ringer Laktat
Omeprazole Omeprazol
Ondansetron Ondansetron
Seftriakson Seftriakson
Metronidazol Metronidazol
Bicnat Sodium Bicarbonate
Ringer Laktat
Calcium Chloride, Pottasium Chloride, Sodium
Asering
Chloride, Sodium Acetate, Anhydrous Dextrose
Ranitidin Ranitidin
Seftriakson Seftriakson
Furosemid Furosemid
Tramadol Tramadol
KSR Kalium Chloride
RANITIDIN
Analisis Kode Implementasi Keterangan
P2.1 Kejadian obat yang merugikan Adanya kemungkinan efek yang
Masalah
(mungkin) terjadi merugikan dari obat ini
Pemilihan dosis Perlu penyesuaian dosis pada pasien
Penyebab C3
CKD (lexicomp)
Intervensi didiskusikan dengan Mendiskusikan kembali terkait
Rencana Intervensi 11.4
pemberi resep pemberian obat pada pasien CKD
Oral: 150 mg setiap 24 jam;
I3.2 Dosis diubah menjadi … IV: 50 mg setiap 18-24 jam;
(lexicomp)
Domperidon Domperidon
Oralit Oralit
ATTAPULGITE
Analisis Primary Domain Code Keterangan
Treatment safety
Problems P2.1 Kejadian obat yang merugikan (mungkin) terjadi
(Keamanan pengobatan)
I1.3
Planned At drug level (Pada tingkat Intervensi diusulkan kepada pemberi resep
Interventions obat) Obat diubah menjadi metoclopramide 5 mg 3x sehari
I3.1
Lainnya (tidak ada
Intervention
informasi tentang A3.1 Intervensi diusulkan, penerimaan tidak diketahui
Acceptance
penerimaan)
Status of the DRP Tidak diketahui O0.1 Status masalah tidak diketahui
KASUS 4
Usia L/P BB Tgl Rawat Diagnosis Dirawat Terapi Obat Nama Generik
Melena susp gastritis erisia;
14/05/ 2019 – Hemorroid; AKI dd/ acute on
71 P 69 Sukralfat syr Sukralfat syr
31/05/ 2019 CKD; Pneumonia dd/TB
paru; Retensi urin
Digoksin Digoksin
Spironolakton Spironolakton
Furosemid Furosemid
Asam Traneksamat Asam Traneksamat
Omeprazol Omeprazol
NaCl 0,9% Sodium Chloride
Bisoprolol
SUCRALFAT SYR
Analisis Kode Domain Utama Keterangan
Adanya kemungkinan efek yang tidak diinginkan
Problem P2.1 Efek obat yang merugikan
akibat dari pemberian obat sukralfat
Pada tingkat dokter penulis Mendiskusikan kembali terkait pemberian obat yang
I1 I1.4 Intervensi dibahas dengan dokter penulis resep
resep berinteraksi dan juga adanya efeksamping.
Planned
Interventions Pasien yang menerima kombinasi Omeprazole - glimepiride
I2 Pada tingkat pasien I2.1 Konseling kepada pasien terkait obat harus disarankan secara teratur memantau gula darah
mereka
Intervention
A3 Lainnya A3.1 Intervensi diusulkan, tetapi hasil tidak diketahui -
Acceptance
Status of the
O0 Problem status unknown O0.1 Tidak diketahui Status masalah tidak diketahui
DRP
VALSARTAN
Valsartan tidak diperlukan penyesuaian dosis jika Cl cr >10 mL/menit
Analisis Kode Domain Utama Kode Domain Sekunder Keterangan
Pasien mengalami, atau dapat Adverse drug event (possibly)
Problem P2 mengalami efek obat yang P2.1 occurring (terjadi efek obat yang Kejadian obat yang merugikan (mungkin) terjadi
merugikan merugikan)
youremail@freepik.com
+91 620 421 838
yourcompany.com