Anda di halaman 1dari 19

Tanri Abeng University

Sidang
Skripsi
Analisa Pemanfaatan Air Hujan Dengan Metode
Penampungan Air Hujan (PAH) dan Dimanfaatkan
Untuk Kebutuhan Air Gedung Sekolah.

1. Nova Irhaz 2. Fisika Prasetyo, ST., MT.


Tanri Abeng University • Pengantar
• Rumusan Masalah
• Tinjauan Literatur Terkait
• Kerangka

Ikhtisar • Metode Penelitian


• Hasil
• Kesimpulan dan Saran
Pengantar
Teknik pemanenan air hujan atau disebut juga dengan istilah rain water harvesting
didefinisikan sebagai suatu cara pengumpulan atau penampungan air hujan atau aliran
permukaan pada saat curah hujan tinggi untuk selanjutnya digunakan pada waktu air
hujan rendah (Maryono dan Santoso, E.N., 2006).
Pada Gedung Sekolah High Scope Indonesia, air yang digunakan untuk keperluan
sehari – hari adalah air PDAM. Untuk kegunaan itu maka dapat digunakan air hujan
sebagai alternatif untuk menghemat penggunaan air PDAM.
Penelitian ini dari permasalahan yang terjadi di sekolah High Scope Indonesia. Salah
satu cara dapat dilakukan adalah dengan menampung air hujan dari daerah tangkapan air
hujan (atap) yang di alirkan ke saluran kota di alirkan ke penampungan air hujan (PAH)
yang biasa disebut dengan panen air hujan. Dengan adanya Bangunan Penampung Air
Hujan maka air yang terbuang tersebut akan tertampung dan dimanfaatkan oleh daerah
tangkapan hujan itu sendiri yaitu Gedung Sekolah High Scope Indonesia.
Rumusan 1. Berapa kebutuhan air yang di perlukan di
Sekolah High Scope Indonesia?
Masalah 2. Bagaimana desain dan detail jaringan pipa
penyalur yang akan di buat?
3. Berapa Rencana Anggaran Biaya (RAB)
yang di butuhkan untuk membuat
tampungan air dan instalasinya?
Tujuan 1. Menganalisis dan merencanakan sistem
pemanenan air hujan alternatif kebutuhan
Penelitian air bersih.
2. Dapat mengetahui desain sistem jaringan
perpipaan beserta detailnya.
3. Untuk mengetahui anggaran biaya
meliputi biaya konstruksi tampungan air
beserta isntalasinya.
Manfaat Tugas akhir ini diharapkan dapat merencakan
detail tampungan air sebagai penampung air sesuai
Penelitian dengan kapasitas yang di butuhkan sehingga air yang
di tampung yang bersumber dari air hujan dapat
menghemat biaya yang selama ini di keluarkan oleh
pihak Sekolah High Scope Indonesia dengan
menggunakan air PDAM.
Literatur Terkait

1. Rimaniar Julindra, Siti Qomariyah, Sudarto Sudarto, 2017


Judul : Analisa pemanfaatan air hujanmetode penampungan air hujan untuk
pemenuhan kebutuhan air rumah tangga di kota Surakarta
Hasil : Hasil penelitian ini didapatkan kapasitas tangki PAH dengan variasi
kebutuhan air 30% dengan luasan atap 150m2 dan dengan 4 penghuni adalah
sebesar 12 m3 dengan desain tangki PAH 3x3x1,5m dan didapat rencana
anggaran biaya (RAB) sebesar Rp 18.267.956,88

2. Fauziah Ismahyanti, Rosmawita Saleh, Arris Maulana


Judul : Perencanaan Pemanfaatan Sistem Pemanenan Air Hujan (PAH) Dalam
mendukung Penerapan Ecodrain di Kampus B Universitas Negeri Jakarta
Hasil : hasil analisis diketahui bahwa potensi air hujan pada gedung perkantoran FIO A
sebesar 1773,95 m3 , gedung FMIPA B sebesar 1904,62 m3 , gedung perkuliahan FIO C
sebesar 1613,21 m3 dan Masjid Ulul Albab sebesar 512,16 m3 . Potensi air hujan
diperoleh tadah PAH kapasitas 200 m3 dengan menghemat kebutuhan air sebesar 30% di
gedung A FIO, gedung B FMIPA, dan gedung C FIO. Kapasitas tadah PAH adalah 80
m3 dengan menghemat kebutuhan air masjid Ulul Albab sebesar 13,3%. Penempatan
tadah PAH di bawah tanah dengan sistem air tanah.
Mulai

Kerangka Pikir Pengamatan

1. Pengumpulan Data

Data Hidrologi
1. Latak dan data stasiun hujan Data Hidrolika
2. Data siswa & guru 1. Site plan kawasan studi

Analisa kebutuhan air

Rencana arah aliran


Analisa hidrologi

Analisa Hidrolika

Dimensi tampungan air

Rencana anggaran biaya

Rencana anggaran biaya

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian


METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam memproyeksi


Pertumbuhan  

No Tahun Jumlah (siswa & guru)


 

pertumbuhan siswa dan guru adalah metode geometri dan


Aritmatik (jiwa) Geometrik (%)

1 2012 335      

      45 0,134  
metode aritmatik.
2 2013 380      

      25 0,066  

 
2014

 
405

 
 

-55
 

-0,136
 

 
untuk perhitungan proyeksi siswa dan guru dapat
4 2015 350      

 
menggunakan tabel 4.1, diberikan data siswa Sekolah High
      35 0,100

5 2016 385       Scope Indonesia dari tahun 2011 – 2020. Dari data tersebut
kemudian dihitung tingkat pertumbuhan tiap tahunnya
      15 0,039  

6 2017 400      

      4 0,010  

 
dengan menggunakan metode Geometrik dan aritmatik.
7 2018 404    

      40 0,099   Ratio pertumbuhan tersebut kemudian ditentukan yang


terbesar untuk dapat memproyeksikan pertumbuhan siswa
8 2019 444      

      -54 -0,122  

 
2020

 
390

 
 

69
 

0,177
 

 
10 tahun ke depan.
10 2021 459      

Jumlah 124 0,368  

 
Laju Pertumbuhan Rata-rata 13,778 0,041
METODE PENELITIAN

Metode Aritmatik Pertumbuhan Perhitungan proyeksi Guru dan siswa dengan Metode Geometri
No Tahun t Proyeksi Rata - rata
Pt = 459 + 13,77 t Pt = 459 (1+ 0,00041)
Rumus dasar metode geometrik ialah: Rumus dasar metode aritmatik ialah:
1 2021 0 459.00 459.00 459.00 Pt = Po (1 + r )t Pt = Po + t*r
Dari data di atas didapat: r = (Po – Pt) / t
2 2022 1 472.77 459.19 465.98

Po = 459 jiwa dari data diatas didapat:


3 2023 2 486.54 459.38 472.96
r = + 0,041 % Pt = jumlah guru dan siswa tahun 2012
4 2024 3 500.31 459.56 479.94 = + 0,00041 = 335 jiwa

5 2025 4 514.08 459.75 486.92


Didapat persamaan geometrik: Po= 459 jiwa
Pt = 459 (1 + 00041) t To= 2021
6 2026 5 527.85 459.94 493.90
Tt = 2012
7 2027 6 541.62 460.13 500.88
r = ((459 – 335) / (2012 – 2021))
8 2028 7 555.39 460.32 507.85 r = 13,77

9 2029 8 569.16 460.51 514.83


didapat persamaan aritmatik:
Pt = 459 + 13,77 t
10 2030 9 582.93 460.70 521.81

Dari analisi di atas didapat jumlah Guru dan Siswa Sekolah High Scope Indonesia
11 2031 10 596.70 460.89 528.79

Kelapa Gading pada tahun 2031 berjumlah 596 jiwa (Proyeksi 10 tahun).
METODE PENELITIAN

Untuk menghitung kebutuhan air baku digunakan standar SNI 03-7065-2005 untuk pemakaian kebutuhan air
sesuai fungsi bangunan. Untuk kawasan permukiman memiliki spesifikasi sebagai berikut:
1. Jenis bangunan : Sekolah
2. Lokasi : Kelapa Gading – Jakarta Utara
3. Luas area : 7.689,62 m²
4. Jumlah siswa : 500 orang
5. Luasan atap : 1.917,7 m²
Berikut ini adalah perhitungan kebutuhan air baku untuk gedung sekolah:
Kebutuhan air rata-rata : 10 liter/pegawai/hari
Kebutuhan air baku per hari: Jumlah penduduk x kebutuhan air rata-rata
: 500 x 10 liter/hari
: 5000 liter/hari
: 5,00 m³/hari
Kebutuhan air baku perbulan: Kebutuhan air baku perhari x jumlah hari
: 5,00 m³/hari x 24 hari (hari sekolah)
: 120 m³/bulan
Perhitungan:
a. Supply hujan 10 Februari 2015
Curah hujan = 277 mm/hari

METODE PENELITIAN
Luas atap area lapangan futsal = 358,12 m2
Volume Supply = 358,12 x
= 79,35 m3

b. Curah hujan = 277 mm/hari


Luas atap area lapangan basket 1 = 332,27 m2
Perhitungan supply air hujan diperlukan untuk mengetahui volume air Volume Supply = 332,27 x
= 73,63 m3
hujan yang dapat ditampung, melalui perhitungan:
S =Ax M x F c. Curah hujan = 277 mm/hari
Luas atap area lapangan basket 2 = 308.41 m2
Keterangan: Volume Supply = 308.41 x
S = Supply air hujan yang di tampung (m3) = 68,34 m3

A = Luas Area tangkapan air hujan / luas atap bangunan d. Curah hujan = 277 mm/hari
F = Koefisien runoff (0,80) Luas atap area indoor sport = 583.60 m2
Volume Supply = 583.60 x
= 129,32 m3

e. Curah hujan = 277 mm/hari


Luas atap area Auditorium = 335.30 m2
Volume Supply = 335.30 x
= 74,30 m3

Total Volume a + b + c + d + e = 79,35 + 73,63 + 68,34 + 129,32 + 74,30


= 424,94 m3
Perhitungan:
Perhitungan tarif dasar air PDAM didasarkan pada golongan tempat tinggal, gedung ataupun bangunan lain. Perhitungan
penghematan biaya pemakaian air PDAM pada Gedung Sekolah yang berada di kecamatan Kelapa Gading - Jakarta Utara
sebagai berikut:

METODE PENELITIAN
1. Jenis bangunan: Gedung Sekolah
2. Golongan: IV A
3. Jumlah Murid: 500 orang
4. Kebutuhan air rata-rata: 10 liter/siswa/hari

Januari:
Volume air yang digunakan
= 500 x 10 x 27 hari kerja/bulan
Setelah volume air didapatkan, maka dimensi dari tampungan sebagai = 135000 liter =135 m³
Tarif pemakaian air
berikut: = 135 m³ x Rp 9800/m³ = Rp 1.323.000
Tarif pemakaian air
V= P x L x T : 120 m³ x Rp 9800/m³ = Rp 1.176.000 (Februari)
Dimana: Tarif pemakaian air
: 135 m³ x Rp 9800/m³ = Rp 1.323.000
V = Volume tampunga (m3) Tarif pemakaian air
: 130 m³ x Rp 9800/m³ = Rp 1.274.000
P = Panjang (m) Tarif pemakaian air
: 135 m³ x Rp 9800/m³ = Rp 1.323.000
L = Lebar (m) Tarif pemakaian air
: 130 m³ x Rp 9800/m³ = Rp 1.274.000
  Tarif pemakaian air
: 135 m³ x Rp 9800/m³ = Rp 1.323.000
Volume tampungan = 424,94 m3 (dibulatkan jadi 425 m3) Tarif pemakaian air
: 135 m³ x Rp 9800/m³ = Rp 1.323.000
Dimensi Tampungan = 20 x 8,5 x 2,5 Tarif pemakaian air
= 425 m3 : 130 m³ x Rp 9800/m³ = Rp 1.274.000
Tarif pemakaian air
: 135 m³ x Rp 9800/m³ = Rp 1.323.000
Tarif pemakaian air
: 130 m³ x Rp 9800/m³ = Rp 1.274.000
Tarif pemakaian air
: 130 m³ x Rp 9800/m³ = Rp 1.274.000
Back to Overvi
Dari uraian diatas mengenai tarif pemakaian air diperoleh pengeluaran biaya pemakaian air PDAM selama 12 bulan
adalah Rp 15.484.000.
ew
HARGA JUMLAH HARGA
NO URAIAN PEKERJAAN SAT VOL

Rencana anggaran biaya A PEKERJAAN RESERVOIR


SATUAN (Rp) (Rp)

1 Mobilisasi Material        

  - Menurunkan material ke gudang m3 481,41 20.815,00 10.020.549,15

  - Mengangkut material ke mobil m3 481,41 101.010,25 48.627.344,45

- Menurunkan modular tank ke lapangan 20.815,00 10.020.549,15


Setelah melakukan perhitungan dimensi tampungan air   m3 481,41

beserta instalasinya, maka akan dihitung rancangan 2 Galian tanah m3 714,00 117.484,00 83.883.576,00

anggaran biaya. 3 Urugan pasir tebal 15 cm m3 61,22 438.656,00 26.854.520,32

4 Instalasi Geotextile m2 481,41 51.405,00 24.746.881,05

5 Instalasi Geomembran m2 61,22 71.932,50 4.403.707,65

6 Instalasi modular tank m3 481,41 1.863.115,00 896.922.192,15

7 urugan tanah kembali m3 178,98 141.565,00 25.337.303,70

  Jumlah harga 1.130.816.623,62

A PEKERJAAN INSTALASI

1 Instalasi Pipa PVC AW 6" m 150,00 277.483,50 41.622.525,00

2 Instalasi Pipa PVC AW 4" m 400,00 254.920,50 101.968.200,00

3 Pemasangan Roof Drain 4" bh 17,00 219.874,25 3.737.862,25

4 Pemasangan Pompa Air unit 2,00 3.253.430,50 6.506.861,00

5 Bak kontrol unit 1,00 832.600,00 832.600,00

  Jumlah harga
Back to 154.668.048,25
Overvi
ew
Jumlah Total 1.285.484.671,87
Nilai Aset Umur Faktor Faktor Biaya OP

Analisa kelayakan ekonomi No Bangunan


(Rp) (Tahun)
Faktor
Operasi Pemeliharaan OP (Rp)

1 2 3 4 5 6 (7) = (6) + (5) (8) = (7) x (3)

     

Analisa kelayakan ekomoni didasarkan pada biaya konstruksi, Bangunan 0,60% 1,50% 19.282.270,08
biaya operasional dan pemeliharaan serta manajemen yang Penampungan
1 air hujan 50 0,90%
1.285.484.671,87 1,30% 2,20% 28.280.662,78
bersifat rutin, biaya investasi setelah operasional untuk (Ground water

peningkatan. tank)
1,90% 2,80% 35.993.570,81
Berdasarkan peraturan prosentase yang digunakan untuk
menghitung biaya operasi dan pemeliharaan adalah sebagai
berikut:
1. Biaya operasional = 0,9 % nilai asset
2. Biaya pemeliharaan = 0,60 % nilai aset (umur aset < 5
tahun); 1,30 % (umur aset 5-25 tahun) dan 1,90 % (umur aset
>25 tahun)
3. Data yang diperlukan untuk menghitung biaya operasi dan
pemeliharaan sarana dan prasarana adalah nilai aset pada saat
dibangun dan umur aset.
Cost Benefit

bcr Tahun
CF (x 10 ^6) OM (x 10^6) Faktor PV PV Komulatif
CF (x 10
^6)
Faktor PV
PV
Komulatif
BCR

0 1.285.484.672   1 1.285.484.672 - 1    
15.484.0 13.827.21
1   19.282.270 0,893 1.302.703.739 0,893 0,01
00 2

Untuk mengambil keputusan terhadap kelayakan dapat dinilai dari 15.484.0 26.167.96
2   19.282.270 1,690 1.335.290.775 1,690 0,02
00 0
hasil perhitungan BCR dimana BCR adalah perbandingan antara
15.484.0 37.192.56
Present Value Benefit dengan Present Value Cost. Berikut adalah 3   19.282.270 2,402 1.381.606.788 2,402 0,03
00 8
tabel perhitungan untuk menentukan BCR. Perhitungan untuk factor
15.484.0 47.024.90
PV berdasarkan data tabel Appendix Compound Interest Table pada 4   19.282.270 3,037 1.440.167.042 3,037 0,03
00 8
suku bunga 12 %. 15.484.0 55.819.82
5   19.282.270 3,605 1.509.679.626 3,605 0,04
00 0
Berdasarkan hasil perhitungan diatas maka dapat dihitung bahwa 15.484.0 63.654.72
6   28.280.663 4,111 1.625.941.431 4,111 0,04
BCR = PV Benefit / PV Cost 00 4

BCR = Rp. 561,264,032.00 - / Rp. 16,498,086,390.18,- 15.484.0 70.668.97


7   28.280.663 4,564 1.755.014.376 4,564 0,04
00 6
BCR = 0,04 ˂ 1, Maka dapat dikatakan bahwa benefit dari proyek
15.484.0 76.924.51
tersebut pada 10 tahun yang ditentukan lebih kecil dari pada cost 8   28.280.663 4,968 1.895.512.708 4,968 0,04
00 2
yang dikeluarkan. Sehingga proyek tersebut tidak diterima.
15.484.0 82.498.75
9   28.280.663 5,328 2.046.192.080 5,328 0,04
00 Back to Overvi 2
15.484.0 ew 87.484.60
10   28.280.663 5,650 2.205.977.824 5,650 0,04
00 0
Tanri Abeng University

Kesimpulan dan Saran

Saran

Perlu dilakukannya penelitian lebih lanjut dilapangan


mengenai volume suplai air hujan dikarenakan data
perhitungan volume suplai air hujan belum tentu akurat
dan tepat. Data luas atap bangunan sesuai dengan studi
kasus, untuk mengetahui kepastian mengenai volume
suplai air hujan harus berdasarkan pengukuran atap
bangunan yang ada dilapangan. Setelah bak penampung
yang direncanakan dapat direalisasikan, bak penampung
harus rutin dilakukan perawatan dari segala kotoran yang
menempel didinding keramik bak penampung pada saat
bak penampung sedang tidak ada suplai air hujan.
Tanri Abeng University

Q&A Session
Thank you for
listening!
Presentation by Nova Irhaz

Sidang
Skripsi

Anda mungkin juga menyukai