Laboraturium Mikrobiologi
NI KETUT MENDRI DAN TAMI
PENDAHULUAN
Alat alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi
digolongkan menjadi beberapa kelompok yaitu:
1. Alat-alat gelas meliputi :
labu erlenmeyer, gelas beker, gelas ukur, pipet ukur,
tabung reaksi , cawan petri, kaca benda dan kaca
penutup, kaca pengaduk, ose, staining jar, bunsen,
tabung durham, mikropipet, dan hemositometer.
2. Alat-alat preparasi meliputi :
autoklaf, oven, incubator, ent-kas, neraca, LAF, magnetic
stirrer, vortex, centrifuge, dan refrigerator. Sedangkan
alat bantu penglihatan yaitu mikroskop elektrik.
3. Alat-alat Pelengkap meliputi :
rak tabung reaksi dan filler.
ALAT-ALAT GELAS
tajam)
2. Bellied (convex)
MORTIR dan Stemper
MORTIL Fungsinya
Alat yang di gunakan untuk
menghaluskan bahan padat atau
sedian obat atau tablet menjadi
serbuk dengan cara menggerus
Cara kerjanya
Memasukkan bahan padat /obat
tablet ke dalam montir kemudian
menggerus dan mengaduk
bahan /obat dengan stamper
hingga halus dan homogen
Bahan /obat yang telah halus siap
di gunakan
TEKNIK ASEPTIS
Definisi
Teknik yang digunakan dalam pencegahan kontaminasi selama membuat
dan mensterilkan medium kultur.
Kontaminan asal udara sering terdapat dalam medium, karena udara selalu
mengandung partikel debu tempat komunitas mikroba.
Transfer aseptik suatu biakan dari satu tabung medium ke tabung lainnya
biasa dilakukan dengan menggunakan jarum inokulasi atau ose yang
disterilkan dengan cara membakar di atas api. Biakan juga dapat
dipindahkan dari permukaan lempeng agar, sebagai tempat perkembangan
koloni dimana sel mengalami pertumbuhan dan pembelahan. Metode
utama yang digunakan untuk memperoleh kultur murni dari komunitas
mikroba yang mengandung beberapa mikroba yang berbeda dilakukan
dengan memilih kolonikoloni yang terpisah dan menggoreskan pada
lempeng agar dengan metode gores, sehingga diperoleh koloni mikroba
yang murni.
Cara Kerja Teknik Aseptis
1. Sebelum membuka ruangan atau bagian steril di dalam
tabung/cawan/erlenmeyer sebaiknya bagian mulut (bagian yang
memungkinkan kontaminan masuk) dibakar/dilewatkan api terlebih
dahulu.
2. Pinset, batang L, dll dapat disemprot dengan alkohol terlebih dahulu lalu
dibakar.
3. Ujung jarum inokulum yang sudah dipijarkan harus ditunggu dingin dahulu
atau dapat ditempelkan tutup cawan bagian dalam untuk mempercepat
transfer panas yang terjadi.
4. Usahakan bagian alat yang diharapkan dalam kondisi steril didekatkan ke
bagian api.
5. Jika kerja di Safety Cabinet tidak perlu memakai pembakar bunsen tetapi
jika di luar Safety Cabinet maka semakin banyak sumber api maka
semakin terjamin kondisi aseptisnya.
Macam pengecatan Bakteri
NI KETUT MENDRI
Pengertian
maupun fungi.
Pewarnaan sederhana
Tujuan
Mempelajari cara membuat preparat bakteri dengan laterbelakang gelap dan mengamati
bentuk sel
Pewarnaan negatif, metode ini bukan untuk mewarnai bakteri tetapi mewarnai
latar belakangnya menjadi hitam gelap. Pada pewarnaan ini mikroorganisme
kelihatan transparan (tembus pandang). Teknik ini berguna untuk menentukan
morfologi dan ukuran sel.
Persiapan alat dan bahan
Pewarnaan bakteri yang menggunakan lebih dari satu zat warna seperti
pewarnaan gram dan pewarnaan tahan asam. Penjelasan sebagai berikut:
3. Pewarnaan Gram
Tujuan Pewarnaan Gram atau metode Gram adalah suatu metode untuk
membedakan spesies bakteri menjadi dua kelompok besar, yakni gram-positif dan
gram-negatif,
mikroskop
dan vakuola
1. Biakan Mmurni E coli dan B,Subtilis masing-masing dalam medium cair umum 24
jam
-b. Gram B : Mordant Lugols iodin (larutan Iodin) yaitu senyawa yang digunakan
c. ( Gram C )Pencuci / peluntur zat warna (alcohol / aseton) yaitu solven organic yang
d Gram D Zat warna kedua / cat penutup (safranin) digunakan untuk mewarnai
kembali sel-sel yang telah kehilangan cat utama setelah perlakuan denga alcohol.
Prosedur Kerja
1. Siapkan preparat apusan bakteri pada pengecatan sederhana ( perlakuan 1-4 cara kerja
pengecatan sederha dan negatif )
2. Teteskan larutan Gram A sebanyaknya 2-3 tetes pada apusan bakteri, biakan selama 1
menit
3. cuci dengan air mengalirkan dan kering anginkan
4. Teteskan larutan Gram B dan di diamkan selama 1 menit
5. Cuci dengan air mengalir dan kering anginkan
6. Cuci dengan larutan peluntur Gram C sampai lapisan tersebut tampak pucat ( kira2 30
detik ) kemudian cuci dengan air mengalir dan kering anginkan
7. teteskan dengan cat penutup Gram D dan di biarkan selama 2 menit
8. Amati preparat dengan mikroskop denagn pembersan sedang dan kuat.
9. Gambar bentuk dan bagian2 sel bakteri yang tampak,beri keterangan hasil pengecatan
Ciri-ciri bakteri gram positif yaitu:
Bakteri Tahan Asam (pink) dan bakteri Tidak Tahan Asam (biru)
b.Pewarnaan Tahan Asam
1. Biakan Mmurni E coli dan B,Subtilis masing-masing dalam medium cair umum 48 jam
4. Jarum ose
5. Mikroskop
7. Tissue
Prosedur kerja
A. Jamur benang terdiri atas masa benang yang bercang2 yang di sebut
mesilium ,Mesilium terdiri dari hifa ( filamen ) yang merupakan
benang2 tunggal.Badan vegetatif jamur yang tersusun dari filamen2 di
sebut thalus.
Berdasarkan fungsinya di bedakan
a. Hife fertil adalah hifa yang dapat membentuk sel2 reproduksi atau spora2
apabila hifa tersebut arah pertumbuhannya kelaur dari media di sebut
hifa udara
b. Hife vegetatif adalah hifa yang berfungsi untuk menyerap makanan dan
substrat ada 2 macam hifa yaitu hifa yang tidak bersefta dan hifa bersepta
Lanjut....
A. Jenis jamur
1. Rhozopus sp
2.Mucor sp
3 Aspergilus sp
4.Monilia sp
5. Pinicililium sp
Cara Hidup Jamur
Zigospora Basidiospora
Askospora
Contoh-contoh Jamur
Zygomycota
A. ALAT
1. Mikroskop
2. Kaca obyek
3. Kaca penutup
4. Jarum pentul
5. Kapas/ tisu
6. Pipet tetes
B. BAHAN
1. Tempe berjamur
2. Nasi berjamur
3. Tongkol jagung berjamur
4. Roti berjamur
5. Bahan-bahan lain yang berjamur
6. Air tape masak
7. Air aqua
Larutan laktofenol
Alkohol 70% dan lampu spiritus
Jarum enten dan jarum preparat
Gelas benda dan gelas penutup
Pengamatan khamir
alat dan bahan
1, prepatar segar khamir pada bahan makanan
sascharomyces cerevisiae ( air tape )
Candida tropicalis ( Fermifan )
2.Cat metilen blue
3.Alkohol 70%
4 jarum ernten dan jarusum ose
5. Gelas genda dan penutup
Cara kerja morfolosi jamur benang
1. Sterilkan alat.
2. Mengambil sedikit miselium jamur dari salah satu makanan.
3. Meletakkan pada objek gelas yang sebelumnya telas ditetesi
air.
4. Ambil jamur dengan lembut agar jamur terurai.
5. Menutup dengan deck glass dan jangan sampai terbentuk
gelembung udara.
6. Mengamati dengan mikroskop dengan perbesaran lemah
lebih dulu, kemudian dilanjutkan dengan pembesaran
sedang.
7. Mengamati dan menggambar hasil pengamatan dan sebut
bagian yang tampak.
8. Mengklasifikasikan.
9. ulangi kegiatan di atas pada semua bahan berjamur yang akan diujikan.
cara memperoleh makanan, dan cara berkembang biak (reproduksi) jamur.
Berikut ciri ciri jamur:
1. Bersifat eukariotik.
2. Tidak mempunyai klorofil, sehingga cara hidupnya bersifat
heterotrof (saprofit maupun parasit).
3. Dinding selnya tersusun atas zat kitin.
4. Tubuh jamur umumnya multiseluler, namun ada yang
uniseluler
5. Tubuhnya berbentuk benang hifa, ada juga yang membentuk
anyaman benang yang disebut miselium.
Lanjut....
Zygomycota
Jamur kelompok ini bernana Zygomycota
karen dalam reproduksi generatifnya
menghasilkan zigot di dalam zigospora.
Jamur Zygomycota mempunyai ciri-ciri
yaitu:
a. dinding selnya tersusun atas zat kitin.
b. Multiseluler.
c. hifa tidak bersekat.
d. mengandung inti haploid
Lanjut....
Mucor javanicans
Ciri-ciri dari jamur mucor javanicans:
1) Hifa nonseptat
2) Sporangiofora tumbuh pada seluruh bagian
miselium, bentuknya sederhana atau bercabang
3) Kolumela berbentuk bulat, silinder atau seperti
buah advokat
4) Spora halus dan teratur
5) Tidak membentuk stolon, rhizoid sporangiola
(sporangia kecil yang mengandung beberapa spora).
Gambar:Mucor javanicans
. 2. Ascomycota
Sacchormyces cerviciae
jamur unisel yang dapat membelah diri, dapt
memfermentasikan gula menjadi alcohol sehingga
sering digunakan untuk membuat tape maupun roti.
Ciri – ciri Sacchormyces cerviciae:
1) Saccharomyces cerevisiae merupakan jamur
mikroskopis.
2) bersel tunggal dan tidak memiliki badan buah.
3) sering disebut sebagai ragi, khamir, atau yeast.
4) Biasanya digunakan dalam pembuatan tapai
Gambar : Saccharomyces cerevisiae
Aspergillus wentii.
Ciri-ciri :
1) hifa bersekat
2) bersel satu atau bersel banyak,
yang bersel
satu lebih dikenal dengan
ragi/khamir.
3) Spora tidak berflagel
Gambar : Aspergillus wentii
Konidia
Konidiofor
Hifa
cawan petri.
lanjut
a. Goresan Sinambung
Prosedur
kerjanya adalah inokulum
loop (ose) disentuhkan pada koloni bakteri
dan gores secara kontinyu sampai setengah
permukaan agar. Lalu petridish diputar
180o dan dilanjutkan goresan sampai habis.
Goresan sinambung umumnya digunakan
bukan untuk mendapatkan koloni tunggal,
melainkan untuk peremajaan ke cawan atau
medium baru.
Lanjut....
b. Goresan T
Prosedur kerjanya adalah petridish dibagi menjadi 3 bagian
menggunakan spidol dan daerah tersebut diinokulasi dengan streak zig-
zag. Ose dipanaskan dan didinginkan, lalu distreak zig-zag pada daerah
berikutnya.
c. Goresan Kuadran (Streak quadrant)
Hal yang demikian ini dapat kita jadikan biakan murni. Jika
kita belum yakin, bahwa koloni tunggal yang kita peroleh
tersebut merupakan koloni yang murni, maka kita dapat
mengulang pengenceran dengan menggunakan koloni ini
sebagai sampel (Trianda, 2011).
Lanjut....
Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Isolasi
1. Menurut Jutono (1980), ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
mengisolasi bakteri, yaitu
2. Sifat-sifat spesies mikrobia yang akan diisolasi
3. Tempat hidup atau asal mikrobia tersebut
4. Medium untuk pertumbuhannya yang sesuai
5. Cara menanam mikrobia tersebut
6. Cara inkubasi mikrobia tersebut
lanjut....
4. Jarum ose
5. Jarum inokulasi
7. Lampu bunsen
8. Vortex mixer
Cara kerja
1 Siapkan media NA dan NB hasil percobaan 1 (media NA miring, media NA
(jangan di lepaskan!).
3. Pegang tabung reaksi yang mengandung kultur murni bakteri di tangan kiri.
4.Pegang jarum ose pada tangan kanan dan bakar di atas nyala lampu Bunsen
beberapa saat!
lanjut
kembali.
Lanjut...
8. Ambillah tabung reaksi yang akan diinokulasi dengan tangan
kiri, dengan cara yang sama buka tutup tabung reaksi, dan
inokulasi.
pertumbuhannya.
TERIMA KASIH
MIKROBIOLO
GI
PENGARUH DESINFEKTAN
TERHADAP PERTUMBUHAN
BAKTERI
Tujuan Praktikum : Untuk
mengetahui pengaruh desinfektan
terhadap mikroba dengan
mengamati dan mengukur zona
jernih dan zona gelap.
DASAR TEORI
Desinfektan adalah senyawa kimia yang dapat mengurangi atau
mematikan mikroba yang terdapat pada benda mati. Desinfektan
bekerja dengan cara membentuk ikatan kimia dengan protein,
ikatan tersebut bersifat irreversible, yaitu koagulasi atau denaturasi
protein. Dengan demikian akan mengakibatkan terjadinya
perubahan yang bersifat merusak pada dinding sel, membrane sel,
aktivitas enzim dan protoplasma sel. Sel yang mengalami gangguan
akan mati atau terganggu pertumbuhannya. Zat kimia yang sering
digunakan sebagai desinfektan adalah : iodium, AgNO3 0,1%,
HgCL2 0,1%, fenol 5%, alcohol 70%, formaldehid 20%, dan lain
sebagainya.
Zona Jernih / Zona Hambat
adalah zona dimana bakteri
terhambat pertumbuhannya akibat
larutan desinfektan atau anti
mikroba pada media agar
Zona Gelap adalah zona dimana
bakteri dapat tumbuh pada media
agar
ALAT DAN BAHAN
ALAT BAHAN
Cawan petri steril Bakteri Bacillus subtilis dan E.coli
Tabung reaksi Media Agar
Hot Plate Alkohol 70%
Kertas saring steril berbentuk Betadin
bundar (diameter 2 cm) Sunlight
Lampu bunsen Antis gel
Jarum ose Daun Sirih
Inkubator Serai
Pinset Kunyit
Penggaris Madu
CARA KERJA
Mahasiswa dibagi dalam 8 kelompok sesuai
jenis desinfektan yang digunakan
Siapkan alat dan bahan
Panaskan tabung reaksi yang berisi media agar
dengan hot plate, setelah mendidih (semua
media jernih dan cair), tunggu sebentar hingga
hangat kuku/suam-suam kuku
Ambil 2 cawan petri steril, masing-masing
diberi label B.subtilis dan E.coli
Fiksasi jarum ose di dekat bunsen, lalu ambil
bakteri B.subtilis dan E.coli menggunakan
jarum ose yang berbeda
Masukkan bakteri ke dalam cawan petri steril
dengan difiksasi di atas bunsen
Setelahitu, tuangkan media agar ke dalam
cawan petri, lalu tutup cawan petri
Kemudian homogenkan bakteri dan media agar
dengan cara memutar cawan petri
Tunggu hingga media agar membeku
Tuang larutan/cairan desinfektan ke dalam
Tuang larutan/cairan desinfektan ke dalam cawan
petri lain yang sudah steril, ambil pinset steril dan
masukkan kertas saring sampai terendam
larutan/cairan desinfektan
Kemudian ambil kertas saring dan letakkan tepat di
tengah-tengah cawan petri yang berisi media agar
tadi
Balik
cawan petri dan bungkus dengan kertas (tulis
nama desinfektan yang digunakan)
Inkubasi dengan suhu 37º C selama 2x24 jam
Setelah
48 jam, amati dan ukur zona jernih dan zona
keruh pada cawan petri dengan penggaris
CONTOH HASIL PENGAMATAN
Contoh hasil pengamatan di atas
menggunakan desinfektan kimawi : alkohol
70%, sunlight, dan nuvo. Sedangkan
desinfektan alami menggunakan madu.
Biasanya praktikum di laboratorium
Polkesyo, desinfektan kimiawi yang
digunakan adalah alkohol 70%, sunlight,
betadin, dan antis gel. Sedangkan
desinfektan alami menggunakan daun sirih,
serai, dan kunyit.
TABEL PENGAMATAN
No Desinfektan Zona Jernih (cm) Zona Gelap (cm)
dst …
TUGAS MAHASISWA