Anda di halaman 1dari 14

KOMPUTAS NUMERIK DAN SIMBOLIK

MENCARI AKAR
PERSAMAAN
Nifty Fath, S.T., M.Eng
Mencari Akar Persamaan
Pada persamaan polynomial orde dua, penyelesaian akar persamaan

𝑎 𝑥 2+𝑏 𝑥+ 𝑐=0
dapat menggunakan rumus ABC sebagai berikut

− b ± √ b2 − 4 ac
x 1, 2=
2a
Mencari Akar Persamaan
Untuk polinomial orde tiga atau lebih, bahkan fungsi yang merupakan hasil dari suatu aplikasi, sangat jarang diperoleh
hasilnya (solusinya) secara analitis. Misal fungsi polynomial berikut

Metode numerik memberikan cara-cara untuk menyelesaikan bentuk persamaan tersebut secara perkiraan sampai
diperoleh hasil yang mendekati penyelesaian eksak.
Penyelesaian numerik dilakukan dengan perkiraan yang berurutan (iterasi). Dengan melakukan sejumlah iterasi yang
dianggap cukup akhirnya di dapat hasil perkiraan yang mendekati hasil eksak (hasil yang benar) dengan toleransi
kesalahan yang diijinkan
Bracketing methods
Dengan bracketing methods, pencarian akar dilakukan di dalam selang [a,b].
Selang [a,b] sudah dipastikan berisi minimal satu buah akar, karena itu metode
jenis ini selalu berhasil menemukan akar.
Dengan kata lain, hasil iterasinya selalu konvergen (menuju) ke akar, karena itu
metode tertutup kadang-kadang dinamakan juga metode konvergen
Bisection Methods
Metode Biseksi / bisection merupakan bentuk paling sederhana diantara beberapa metode yang akan dipelajari. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam penyelesaian persamaan dengan metode biseksi adalah sebagai berikut :
1. Tentukan bilangan sebagai batas bawah dan sebagai batas atas untuk perkiraan akar
2. Hitung fungsi lalu pastikan apakah

Jika YA, maka akar benar berada di antara dan


3. Estimasi pertama dari akar xi dihitung dengan

𝒙 𝒍+ 𝒙𝒖
𝒙𝒓 =
𝟐
Bisection Methods
4. Buat evaluasi berikut untuk menentukan di dalam sub interval mana akar persamaan berada :
Rule 1: Jika , akar persamaan berada pada sub interval pertama, maka jadikan dan lanjutkan pada langkah ke-4
Rule 2 : Jika , akar persamaan berada pada sub interval kedua, maka jadikan dan lanjutkan pada langkah ke-4
Rule 3 : Jika akar persamaan adalah dan hitungan selesai
5. Hitung perkiraan baru dari akar dengan

𝒙 𝒍+ 𝒙𝒖
6. Apabila perkiraan baru sudah cukup 𝒙 𝒓=
kecil (sesuai dengan batasan yang ditentukan), maka hitungan selesai,
𝟐
dan xr adalah akar persamaan yang dicari. Jika belum, maka hitungan kembali ke langkah ke-3
Contoh Soal 1
Hitung salah satu akar dari pada interval [1,75 ; 2,55] dengan metode Bisection!
Untuk memudahkan dalam menghitung, buatlah tabel seperti berikut

Iterasi
  ke- xl xu xr Decision
Rule 1
1 1,75 2,55 2,15 -5,355 21,606 4,374 (-)(+) = (-)

𝑓 (1 ,75)=(1 , 75)4 – (1 , 75)3+2 (1 , 75)2 – 2(1 ,75) – 12=−5.3555 𝒇 (𝒙 𝒍). 𝒇 (𝒙 𝒓 )<𝟎


𝑓 (2,55)=(2 , 55)4 – (2 , 55)3+2 (2 ,5 5)2 – 2(2,5 5)– 12=21,606
𝑓 ( 2,15 )= ( 2,15 ) 4 – ( 2,15 ) 3+ 2 ( 2,15 ) 2 – 2 ( 2,15 ) – 12=4,374
Pada iterasi berikutnya (iterasi kedua), gunakan nilai x r = 2,15 sebagai nilai xu yang baru.
Nilai xl pada iterasi kedua bernilai tetap
Contoh Soal 1
Iterasi ke- xl xu xr Decision
Rule 1
1 1,75 2,55 2,15 -5,355 21,606 4,374 (-)(+) = (-)

Rule 2
2 1,75 2,15 1,95 -5,355 4,374 -1.251 (-)(-) = (+)

𝑓 (1 ,75)=(1 , 75)4 – (1 , 75)3+2 (1 ,75)2 – 2(1 ,75) – 12=−5.3555


𝑓 ( 2,15 )= ( 2,15 ) 4 – ( 2,15 ) 3+2 ( 2,15 ) 2 – 2 ( 2,15 ) – 12=4,374
𝑓 (1,95 )= (1,95 ) 4 – ( 1,95 ) 3+2 ( 1,95 ) 2 – 2 ( 1,95 ) – 12=−1,251 𝒇 ( 𝒙 𝒍 ) . 𝒇 ( 𝒙 𝒓 ) >𝟎
Pada iterasi berikutnya (iterasi ketiga), gunakan nilai x r = 1,95 sebagai nilai xl yang baru.
Nilai xr pada iterasi ketiga bernilai tetap
Contoh Soal 1
Iterasi ke- xl xu xr Decision
Rule 1
1 1,75 2,55 2,15 -5,355 21,606 4,374 (-)(+) = (-)

Rule 2
2 1,75 2,15 1,95 -5,355 4,374 -1,251 (-)(-) = (+)

Rule 1
3 1,95 2,15 2,05 -1,251 4,374 1,351 (-)(+) = (-)

𝑓 (1,95 )= (1,95 ) 4 – ( 1,95 ) 3+2 ( 1,95 ) 2 – 2 ( 1,95 ) – 12=−1,251


𝒇 ( 𝒙 𝒍 ) . 𝒇 ( 𝒙 𝒓 ) <𝟎
𝑓 ( 2,15 )= ( 2,15 ) 4 – ( 2,15 ) 3+2 ( 2,15 ) 2 – 2 ( 2,15 ) – 12=4,374
𝑓 (2,05)=(2,05)4 – (2,05)3+2(2,05)2 – 2 (2,05)– 12=1,3509
Pada iterasi berikutnya (iterasi keempat), gunakan nilai x r = 2,05 sebagai nilai xu yang baru.
Nilai xl pada iterasi keempat bernilai tetap
Contoh Soal 1
Iterasi ke- xl xu Xr Decision
Rule 1
1 1,75 2,55 2,15 -5,355 21,606 4,374 (-)(+) = (-)

Rule 2
2 1,75 2,15 1,95 -5,355 4,374 -1,251 (-)(-) = (+)

Rule 1
3 1,95 2,15 2,05 -1,251 4,374 1,351 (-)(+) = (-)

4 1,95 2,05 2,00 -1,251 1,351 0 Rule 3


xr adalah akar persamaan

𝑓 (2,0 0)=(2,0 0) 4 – (2,0 0)3+2(2,0 0)2 – 2 (2,0 0)– 12=0


Contoh Soal 1
Iterasi ke- xl xu Xr Decision
Rule 1
1 1,75 2,55 2,15 -5,355 21,606 4,374 (-)(+) = (-)

Rule 2
2 1,75 2,15 1,95 -5,355 4,374 -1,251 (-)(-) = (+)

Rule 1
3 1,95 2,15 2,05 -1,251 4,374 1,351 (-)(+) = (-)

4 1,95 2,05 2,00 -1,251 1,351 0 Rule 3


xr adalah akar persamaan

Salah satu akar persamaan telah ditentukan dengan metode bisection yakni x = 2,00.
Oleh karena itu, STOP proses iterasi
Latihan Soal
Hitung salah satu akar dari persamaan berikut

pada interval [1,2]

Anda mungkin juga menyukai