0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
9 tayangan14 halaman
Kelompok 2 menyajikan materi tentang EBP (Evidence Based Practice) dalam keperawatan maternitas. Materi ini membahas tentang pengertian, tujuan, manfaat, model implementasi, langkah-langkah, hambatan, dan contoh kasus EBP dalam keperawatan.
Kelompok 2 menyajikan materi tentang EBP (Evidence Based Practice) dalam keperawatan maternitas. Materi ini membahas tentang pengertian, tujuan, manfaat, model implementasi, langkah-langkah, hambatan, dan contoh kasus EBP dalam keperawatan.
Kelompok 2 menyajikan materi tentang EBP (Evidence Based Practice) dalam keperawatan maternitas. Materi ini membahas tentang pengertian, tujuan, manfaat, model implementasi, langkah-langkah, hambatan, dan contoh kasus EBP dalam keperawatan.
212102102 212102113 212102108 Konsep EBP Eviedence Based Practice (EBP) merupakan upaya untuk mengambil keputusan klinis berdasarkan sumber yang paling relevan. Evedince based practice (EBP) merupakan pendekatan yang dapat digunakan dalam praktik keperawatan Kesehatan, yang berdasarkan hasil penilitian atau faakta dan bukan hanya asumsi untuk menuntut pengambilan keputusan dalam proses perawatan.
Menurut Ingersoll G. (2000). EBP merupakan penggunaan
teori dan informasi yang diperoleh dari hasil penilitian secara teliti, jelas dan bijaksana dalam pembuatan keputusan tentang pemberian asuhan keperawatan pada individu atau kelompok pasien dengan mempertimbangkan kebutuhan dan pilihan pasien. Komponen Menurut Haynes Et Al (1996), ada komponen yang dapat mempengaruhi pengolalaan masalah
yang dihadapi oleh pasien
Keahlian klinis Bukti/hasil penelitian Pilihan pasien Sumber-sumber
Pengamplikasian aturan- Penggunaan bukti/hasil Pasien berhak memilih Mencari sumber-sumber
aturan dan panduan yang ada penelitian untuk terkait pemberian asuhan mengenai perawatan dalam memberikan asuhan memastikan bahwa desain keperawatan baik itu kesehatan karena hampir keperawatn. yang digunakan dapat perawatan alternatif seluruh keputusan dalam menjawab pertanyaan maupun second opinions. keperawatan mempunyai penilitian. implikasi terhadap sumber- sumber Tujuan dan manfaat EBP Tujuan EBP Manfaat EBP 1. Memberikan data ke perawat berdasarkan 1. Menjadi jembatan antara penilitian dan bukti ilmiah agar dapat memberikan praktik keperawatan perawatan secara efektif 2. Mengeliminasi penelitian dengan kulitas 2. Memberi alat berdasarkan bukti-bukti yang buruk terbaik, untuk mencegah, mendeteksi, dan 3. Mencegah terjadinya informasi yang menangani ganggguan kesehatan overloid terkait hasil penelitian 4. Mengiliminasi budaya layanan Kesehatan yang praktiknya tidak berbasis bukti 5. Meningkatkan kepercayaan diri dalam mengambil keputusan Persyaratan dalam penerapan EBP
01 laporan fenomena atau kejadian yang sering ditemui sehari-hari
02 Studi kasus
03 Studi lapangan atau laporan deskriptif
04 Studi percobaan tanpa menggunakan teknil pengambilan sampel secara acak
05 Studi percobaan yan menggunakan satu kelompok pembanding dan menggunakan
sampel secara acal 06 Systemic reviews untuk kelompok bijak bestari atau meta Analisa yaitu pengkajian berbagai penelitian yang ada dengan tingkat kepercayaan tinggi Model Implementasi EBP
Model settler Model IOWA Model konseptual Rosswurm &
Larrabee 5 Langkah dalam model settler : 1. Mengkaji keubuthan u/ perubahan 1. Persiapan praktis 2. Validasi 1. Pemicu/masalah 2. Tentukan evidence terbaik 3. Perbandingan evaluasi & 2. Pembentukan tim 3. Kritikal analisis evidence pengambilan keputusan 3. Mensistesis EBP 4. Design perubahan dalam praktek 4. Translasi & aplikasi 4. Evaluasi 5. Implementasi & evaluasi 5. evaluasi 5. diseminasi 6. Integrasi & maintain perubahan dalam praktek Langkah-Langkah dalam EBP 1. Kembangkan semangat penelitian 2. Ajukan pertanyaan klinis dalam format PICOT 3. Cari bukti terbaik 4. Kritis menilai bukti 5. Mengintegrasikan bukti dengan keahlian klinis dan preferensi pasien dan nilai 6. Evaluasi hasil keputusan praktek atau perubahan berdasarkan bukti . 7. Menyebarluaskan hasil EBP Hambatan untuk menggunakan EBP
1. Kurangnya nilai untuk penelitian dalam praktek
2. Kesulitan dalam mengubah praktek 3. Kurangnya dukungan adminstratif 4. Kurangnya mentor berpengetahuan 5. Kurannya waktu untuk melakukan penelitian Usaha untuk meningkatkan EBP 1. Secara umum Meningkatkan akses terhadap hasil-hasil penelitian Mengajarkan keterampilan untuk mengkritisi hasil penelitian 2. Menurut Polit & Hungler (1999) Oleh perawat peneliti Melakukan penelitian yang berkualitas tinggi Melakukan kolaborasi dengan perawat praktisi Oleh perawat pendidik Menerapkan hasil penelitian ke dalam kurikulum pengajaran Mendorong digunakan hasil-hasil penelitian Oleh perawat praktisi dan mahasiswa keperawatan Banyak membaca hasil penelitian dan mengkritisinya Menghadiri konferensi/seminar/workshop Contoh kasus Kelainan kongetinal Menurut WHO (2016), kelainan kongetinal merupakan salah satu penyakit yang menyebabkan kecacatan dan memiliki efek jangka Panjang baik pada individu, keluarga, system pelayanan dan masyarakat. Adanya kelainan kongetinal dapat di deteksi secara dini sejak usia kehamilan 12-13 minggu melalui USG Penyebab dan factor risiko Tindakan pencegahan kelainan kongetinal Untuk penyebabnya Tidak bisa dihubungkan 1. Memastikan keadekuatan intake nutrisi pada dengan penyebab spesifik, sedangkan faktor perempuan selama siklus reproduksi 2. Menghindari zat-zat yang membahayakan risikonya yaitu : (alkohol, pestisida) 1. Faktor genetic 3. Kontrol penyakit kronis (diabetes mellitus, hipertensi) 2. Faktor sosial-ekonomi & demografi 4. Pemberian vaksinasi 3. Faktor lingkungan 5. Skrining infeksi & meningkatkan cakupan edukasi Kesehatan terkait kelainan kongetinal 4. Infeksi dan nutris maternal
5. Polusi udara dan polusi suara selama
kehamilan yang dapat meningkatkan risiko
kelainan kongetinal Terima kasih! Ada pertanyaan untuk kami?