Anda di halaman 1dari 42

T U G A S DIVISI B E D A H O R T H O P A E D I

PEMERIKSAAN
FISIK
PADA
ORTHOPAEDI
EKTREMITAS BAWAH
ANAMNESIS
Data pasien
Keluhan utama
Riwayat Penyakit
sekarang Riwayat
penyakit lainnya
Riwayat Keluarga
Latar belakang sosial dan
Pekerjaan
Deskripsi Nyeri → PQRST

- Position → dapat menentukan posisi dan lokasi nyeri


-Quality → adalah derajat kualitas nyeri seperti
rasa menusuk, panas, dan
lain-lain
- Radiation → penjalaran nyeri
-Severity → tingkat beratnya nyeri (sering dihubungkan
dengan gangguan
Activity Daily Living (ADL)
-Timing → kapan timbulnya nyeri, apakah siang, malam,
waktu istirahat, dan
lain-lain
Perubahan bentuk (Deformitas)

-Bengkak → biasanya karena radang,


tumor, pasca trauma, dan lain-lain
- Bengkok → misanya pada

Varus → bengkok keluar

Valgus → bengkok kedalam seperti
kaki X

Genu varum → kaki seperti O
Pendek → dapat dibandingkan
dengan kontralateral yang normal
Gangguan Fungsi (Disfungsi)
→ Penurunan / hilangnya fungsi

- Afungsi ( Tak bisa digerakkan sama


sekali)
- Kaku (stiffnesss)
- Cacat (disability)
- Gerakan tak stabil (instability)
Riwayat Penyakit Dahulu
a. Riwayat trauma sebelumnya
b.Riwayat infeksi tulang dan sendi seperti
osteomielitis / arthritis
c. Riwayat pembengkakan / tumor yang diderita
d.Riwayat kelainan kongenital muskuloskeletal seperti
CTEV
e. Riwayat penyakit –penyakit diturunkan seperti
skoliosis,
dan lain-lain
PEMERIKSAAN FISIK UMUM DAN CARA BERJALAN
NORMAL
1. Pemeriksaan umum dan tanda-tanda vital
- Keadaan umum tampak sehat, sakit, sakit berat
-Tanda – tanda vital seperti tekanan darah, frekuensi nadi,
nafas, dan temperatur

2. Bentuk dan penampilan tubuh sewaktu datang


a. Bentuk tubuh
– Normal b. Cara penderita
– Athletic datang
– Cebol – Normal
– Bongkok - Pincang
– Miring - Digendong
Cara berjalan penderita yang normal dan kelainan cara
berjalan
- fase jalan normal :
1.Meletakkan tumit → Heel strike
2. Fase menapak → Stance Phase
3.Ujung jari bertumpu → Toe Off
4. Mengayun langkah → Swing Phase
Kelainan Cara Berjalan
1.Antalgic gait (anti = against, algic =
pain) = Nyeri waktu menapak
sehingga langkah memendek
2.Tredelenberg gait (paralise n.
ischiadicus)
3.Stepage gait (langkah
pendek- pendek)
Status Generalis

Pemeriksaan fisik ortopedi meliputi:


•P em erik saan b ag ian yan g d ik elu h k an p ad a
k elu h an u t a m a
• Pemeriksaan k e m u n g k i n a n nyeri adalah reffered pain.
Status Lokalis
In sp ek si ( Look )
a. K u lit : w arn a d an tek stu r

b.Jarin gan lu n ak : p em b u lu h d arah , saraf, otot, ten d on , ligam en ,


jaringan lemak, fasia, kelenjar limfe
c. Tulang d a n Sendi
d. Sinus d a n jaringan parut
• Sinus : dari permukaan, d a l a m tulang, atau d a l a m sendi.
• Jaringan parut : dari luka operasi, trauma, atau supurasi.

C*SELALU B A N D I N G K A N A N T A R A EXTREMITAS Y A N G SAKIT D A N Y A N G


SEHAT
Palpasi (Feel)

a. Su hu kulit :
• lebih panas/dingin dari biasanya
• Pulsasi (arteri teraba/tidak)
b. Jaringan lunak:
• spasme otot
• atrofi otot
• keadaan m e m b r a n sinovial (penebalan/tidak)
• t u m o r d a n sifatnya
• cairan di dalam/di luar sendi atau adanya
pembengkakan
c. Nyeri tekan:
• lokalisasi nyeri
• nyeri setempat atau nyeri menjalar (referred pain)
d. Tulang :
•bentuk, permukaan, ketebalan, penonjolan tulang atau
adanya gangguan di d a l a m h u b u n g a n yang n o rm a l
antara tulang yang satu de n ga n lainnya
e. Pengukuran panjang anggota gerak :
•atrofi/pembengkakan otot ( m e m b a n d i n g k a n de n ga n
anggota gerak yang sehat)
f. Penilaian deformitas yang menetap:
• sendi tidak dapat diletakkan p a d a posisi anatomis n o rm a l
Kekuatan Otot (Power)

M e d i c a l Research Cou ncil m e m b a g i kekuatan otot m e n j ad i grade 0- 5,


yaitu:
• 0 : tid ak d item u k an k on trak si otot
•1 : kontraksi b erupa p e r u b ah an tonus otot yang d ap a t diketahui d e n g a n
palpasi, sendi tid ak d a p a t digerakkan
•2 : otot hanya m a m p u m e n g g e r a k k a n persendian tetapi kekuatannya
tidak d a p a t m e l a w a n p engaruh gravitasi
•3 : d i s a m p i n g d a p a t m e n g g e r a k k a n sendi, otot juga d a p at m e l a w a n
pe ngaruh gravitasi, tetapi tidak kuat terhadap tahanan yang diberikan oleh
pemeriksa
•4 : kekuatan otot seperti p a d a grade 3 disertai k e m a m p u a n otot terhadap
tahanan ringan
• 5 : k ek u atan otot n orm al
P ergerak an
( M ove)
Dua m a c a m pergerakan:
- ak tif : p ergerak an sen d i oleh p en d erita sen d iri
- p asif : p ergerak an sen d i d en gan b an tu an p em erik sa

a. Evaluasi gerakan sendi secara aktif d a n pasif


• Timbul rasa sakit
• Disertai krepitasi
b. Stabilitas sendi:
•Integritas kedua p er m u ka a n sendi d a n keadaan ligamen yang
m e m p e r t a h a n k a n sendi.
•Dilakukan denga n m e m b e r i tekanan pada ligamen sambil m e n g a m a t i
gerakan sendi.
c. R O M (Range of Join Movement) : batas gerakan aktif d a n pasif
•Setiap sendi m e m p u n y a i nilai batas gerakan normal yang m e r u p a kan patokan

untuk gerakan abn orm al dari sendi.

• Beberapa m a c a m gerakan pa d a sendi:

– abduksi – adduksi – ekstensi – fleksi – rotasi eksterna – rotasi interna –

pronasi – supinasi – fleksi lateral – dorso fleksi – plantar fleksi – inversi – eversi
Auskultasi

• Auskultasi p a d a b e d a h ortopedi jarang dilakukan


•Auskultasi dilakukan bila terdapat krepitasi, misalnya pad a
fraktur atau m e n d e n g a r bising fistulaarteriovenosa
Pemeriksaan
Sendi
Panggul
Pengukuran Panjang Anggota
Gerak dan Ukuran-
ukurannya
•Secara ideal pengukuran dilakukan dari titik tengah
ka put femur.
•Secara klinik hal ini sulit dilakukan sehingga titik
ukur d i a m b i l dari titik yang paling m e n d e k a t i
yaitu spina ilika anterior superior.
A p p e r e a n c e len g th → p erb ed aa n jarak ukuran antara pusat (umbilikus) d a n
maleolus m e d i a l
True len gth → pe rb ed aan jarak antara SIAS d a n maleolus kiri d a n maleolus m e d i a l

Pe n g u k u r a n Panjang Tampak/palsu ( A p p a r e n t Leg Length )


•Pemeriksaan diuk u r dari titik digaris teng ah t u b u h yaitu dari xiphisternum, dari
pusat atau dari pu b is ke maleolus medialis.
Pemeriksaan Deformitas Rotasi yang M e n e tap

• Deformitas rotasi d apat dinilai dari:

– posisi patela yang d a l a m keadaan no rmal m e r u p ak an satu garis lurus dari

spina iliaka anterior superior, pertengahan patela d a n jari kaki kedua.

• Ap abila terdapat rotasi baik ke d a l a m m a u p u n keluar, konfigurasi berubah.


Pemeriksaan Deformitas M e n e tap

• Deformitas aduksi m e n e t a p menilai h u b u n g a n antara pelvis d a n panggul.

• Deformitas abduksi yang m e n e t a p Sudu t antara pelvis d a n tungkai m e l e b ih i


90°

• Deformitas fleksi yang m e n e t a p Dapat diketahui melalui uji Thomas


Pergerakan pa da Sendi Panggul

1.Flek si : n orm al 120 °

2. E k sten si : m elu ru sk an k ak i 0 °

3.Abdu k si : satu tangan diantara spina iskiadika anterior superior kiri

d a n kanan d a n tangan yang satu m el a k u k a n abduksi kaki 30-40°

4. A d d u k si : m en yilan gk an k ed u a k ak i 30 °

5. Rotasi lateral d a n medial: melalui garis imajiner pa da patela (40°)


Pemeriksaan Stabilitas Postural
•Bertujuan melihat stabilitas panggul terutama k e m a m p u a n otot abduktor

panggul (otot gluteus m e d i us d a n minimus) d a l a m stabilisasi panggul


trhadap femur.

Duschene-Trendelenburg Test
• Satu tungkai diangkat d a l a m keadaan fleksi 90˚ sambil berdiri di atas kaki
lain.
• Panggul akan ditahan oleh muskulus gluteus m ed i us d a n maximus.
Cara berjalan (Gait)
• Gait perlu diperhatikan pada w a kt u berdiri d a n berjalan.
•Apabila penderita m e n g a l a m i nyeri panggul atau panggul tidak

stabil,biasanya penderita m e n g g u n a k a n tongkat pad a sisi


sebaliknya
Pemeriksaan
pada Lutut
Abduction Stress
Test
Adduction Stress
Test
Apley Compression
Test
Appley’s distraction
test
Drawer
Test
Drawer
Posterior
Lachman
Test
Lateral Pivot Shift
Manuver
McMurray
Sign
Pemeriksaan
Tungkai
Bawah,
Pergelangan
Kaki, dan Jari
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai