KIMIA ANORGANIK II

UNSUR GOLONGAN IA
DOSEN PEMBIMBING
Dr. UPITA SEPTIANI, M.Si

KELOMPOK 1
NURHAYATI (1510411024)
ANNISA FRINA NABILA (1710411033)
MEGA MUSTIKA (1710411034)
PUTRA RAMDHAN WINARDI (1710412035)
LEIDINA ZEIN (1710413015)
INDAH PRATIWI (1710413023)
CESIUM (Cs)
adalah unsur kimia yang memiliki
simbol Cs dan mempunyai nomor atom
55. Unsur kima ini merupakan logam
alkali yang lunak dan berwarna putih
keemasan. Cesium berasal dari bahasa
latin caesius yang berarti biru langit.
Cesium ditambang sebagian besar dari
mineral pollucite [CsAl(SiO3)2].
 SEJARAH CESIUM

Caesius = biru langit Robert Bunsen

Gustov Kirchhoff
(1859)
(1859)
 Sifat-Sifat Keperiodikan Cesium
No Sifat Keperiodikan

1 Nomor atom 55

2 Konfigurasi elektronik [54 Xe] 6s1

3 Energy ionisasi / Kj mol -1 376

4 Jari-jari atomic /pm 265

5 Jari-jari ionisasi / Kj mol -1 167

6 Elektronegatifitas 0,7
 Sifat Fisika Dan Kimia Cesium
 Sifat Fisika  Sifat Kimia
No Sifat Fisika
• Memiliki massa atom yang lebih tinggi dan lebih
elektropositif dari unsur lain yang non-radioaktif
1 Wujud Cair
• Merupakan unsur kimia yang paling stabil
2 Massa jenis 1,90 g/mL • Memiliki daya oksidasi sangat besar dalam
golongan alkali dan merupakan reduktor yang
3 Titik leleh 28,5 C o

sangat kuat
4 Titik didih 705 oC • Cesium merupakan logam yang sangat reaktif.
Dapat bereaksi dengan unsur-unsur halogen {F, Cl,
5 Warna nyala Biru
Br, I}, belerang dan fosfor
 Sumber atau Kelimpahan Cesium
Cesium banyak terdapat di alam pada lapisan-lapisan
batuan, dan dalam bentuk mineral seperti pollux (pollucit),
lepidotite, carnallite dan feldspar (silikat aluminum dan
Sesium basah). Salah satu sumber terkaya yang
mengandung Sesium terdapat di danau Bernic di Manitoba,
Kanada. Deposit di danau tersebut diperkirakan
mengandung 300.000 ton pollucite yang mengandung 20%
Cesium.
 Sintesis/ Pembuatan Cesium
1. Skala Laboratorium
 elektrolisis ekstrak mineral dalam bentuk sinida atau melalui pemanasan
hidroksida/ karbonat magnesium / aluminium.
 Metode: reduksi.
Logam cesium dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa CsCl.
Katoda : Cs-(l) + e → Cs(l)

Anoda : Cl-(l) → ½ Cl2(g) + e

Direaksikan dengan logam natrium
Na + CsCl → Cs + NaCl
 1. Skala Industri
Pembuatan sumber radiasi gamma isotop 137Cs dari PEB U3Si2-Al pasca iradiasi
dalam container stainless steel

 pengumpulan larutan hasil pengujian PEB U3Si2-Al. Larutan larutan hasil pengujian
mengandung isotop 137Cs dan isotop lainnya dikumpulkan menjadi satu dalam
botol dengan volume 65 mL.
 Pemisahan isotop 137Cs dari hasil fisi lainnya dilakukan dengan metode penukar
kation menggunakan zeolit Lampung dengan berat 45 gr. Hasil pemisahan
diperoleh 137Cs-zeolit dalam fasa padat dan isotop lainnya berada dalam fasa cair.
 Padatan137Cs-zeolit kering kemudian kemudian ditimbang dan diukur aktivitasnya
menggunakan spektrometer diperoleh aktivitas padatan 137Cs-zeolit sebesar 20
mCi.
 Untuk menjadi sumber radiasi gamma 137Cs, padatan tadi dikemas (memasukkan
ke dalam inner-outer capsule terbuat dari stainless steel).
 Container stainless steel diproses menjadi sumber radiasi gamma tertutup (shield
source) untuk selanjutnya disertifikasi oleh PTKMRBATAN sebagai lembaga
kalibtrator bahan radioaktif di BATAN.
 Kegunaan Cesium
1. Minyak Eksplorasi
Arus terbesar akhir penggunaan cesium
adalah pada cesium format berbasis
cairan pengeboran untuk industri minyak
ekstraktif. Fungsi cesium format adalah
untuk mempertahankan tekanan

2. Jam Atom
Jam cesium digunakan dalam jaringan yang
mengawasi waktu transmisi ponsel dan arus
arus informasi di internet
3. Tenaga Listrik dan Elektronik

Cesium uap generator termionik daya

pengangkat rendah yang mengubah energi
panas menjadi energi listrik

4. Cairan Sentrifugsi

Karena kepadatan yang tinggi, solusi

cesium klorida, cesium sulfat dan cesium
trifluoroasetat yang umumnya digunakan
dalam biologi molekuler untuk
ultrasentrifugasi gradien densitas
 Efek Biologis Cesium

1. Tertelan, sehingga menjadi racun pada tubuh

dan dapat menyebabkan  hyper irritability dan
kejang.
2. Berinteraksi secara langsung dalam waktu
lama, menyebabkan kehilangan kesadaran
3. Pencernaan, menyebabkan mual dan diare.
 Your text here
PERSENYAWAAN CESIUM
1. Cesium Fluorida (CsF)
 Definisi
Cesium fluorida merupakan senyawa
anorganik bersifat higroskopis dan putih
solid
 Sifat Fisika  Sifat Kimia
No Sifat Fisika
1 Titik lebur (o C) 682 • Mudah larut dalam
2 Titik didih (°C) 1,251 air dingin
3 Indek bias 1,477
4 Densitas (g/cm3) 4,115
 Sintesis Cesium Fluorida
 Skala Laboratorium
Cesium Fluorida dapat dibuat dengan reaksi  Skala Industri
cesium hidroksida (CsOH) dengan asam
Pada industri cesium fluorida dibuat dengan
fluorida (HF). Garam yang dihasilkan kemudian
dapat dimurnikan dengan rekristalisasi. mereaksikan cesium karbonat (Cs2CO3) dengan asam

Reaksi yang terjadi adalah : fluorida.Kemudian dilakukan rekristalisasi secara

industri.
CsOH(aq) + HF(aq)CsF(aq) + H2O(l)
2. Cesium Klorida (CsCl)
 Definisi
Cesium klorida adalah kubus sederhana atau kubus primitif.
Keelektronegatifan atom Cs dan Cl dalam skala Pauling
adalah 0,79 dan 3,16. Dengan demikian CsCl merupakan
senyawa ionik yang terdiri dari ion-ion Cs+ dan Cl-.

 Sifat Fisika  Sifat Kimia

No Sifat Fisika Larut dalam air dingin, metanol
1 Titik lebur (o C) 645

2 Titik didih (°C) 1290

3 Wujud Padat
 Sintesis Cesium Klorida
 Skala Laboratorium
Metode yang dilakukan untuk Di bidang industri, CsCl dibuat dari mineral
polusit. Ekstraknya direaksikan dengan antimon
mengekstraksi adalah dengan cara
triklorida, iodin monoklorida atau serium(IV)
menggunakan metode oksidasi. Senyawa klorida untuk memperoleh garam yang sulit
larut:
CsCl dibuat dengan mengoksidasi logam
CsCl + SbCl3 → CsSbCl4
cesium.
Katoda : Cs(l) → Cs-(l) + e Reaksi garam ini dengan hidrogen sulfida akan
menghasilkan CsCl:
Anoda : ½ Cl2(g) + e → Cl-(l) 2 CsSbCl4 + 3 H2S → 2 CsCl + Sb2S3 + 8 HC

Cs + NaCl → Na + CsCl
 FRANSIUM (Fr)
Fransium adalah unsur kimia dengan
simbol “Fr” dan nomor atom 87. Unsur
ini sangat radioaktif dan memiliki waktu
paruh 22 menit. Fransium merupakan
hasil peluruhan aktinium atau Ac-277
dengan emisi sinar alfa
 SEJARAH FRANSIUM

Pada awal tahun 1870, ahli kimia beranggapan harus ada

logam alkali luar cesium, dengan nomor atom 87. Ini
kemudian disebut dengan nama sementara eka-cesium.
Eka-cesium itu benar-benar ditemukan pada 1939 oleh
Marguerite Perey dari Institut Curie di Paris, Prancis.
Tahun 1946 nama catium diubah menjadi fransium
Marguerite Perey
1939
Sifat-sifat Keperiodikan Fr Sifat Fisika Fransium

No Sifat Keperiodikan No Sifat Fisika

1 Energi ionisasi 375 kJ/mol 1 Fase Padat
2 Elektronegativitas 0,79 skala pauling 2 Massa jenis -
3 Jari-jari atom 270 pm 3 Titik leleh 27 oC
4 Jari-jari ion 180 pm 4 Titik didih 677 oC

5 Afinitas electron 72,7711 kJ/mol 5 Warna nyala -

6 Konfigurasi electron [86Rn] 7s1 6 Massa atom 223 g/mol

relatif

7 Nomor atom 87
8 Konduktivitas 15x106 ohm-1 cm-1
elektron

9 Entalpi 2,1 Kj/mol

 Sifat Kimia Fransium

- merupakan unsur yang sangat elektropositif

- daya oksidasi sangat besar
- merupakan reduktor (pereduksi) sangat kuat
- dalam suhu kamar tidak berwujud padatan
- merupakan senyawa ion
- mudah bereaksi dengan air dan udara
 Sumber atau Kelimpahan Fransium

secara alami dapat ditemukan di

mineral-mineral uranium, kandungan
elemen ini di kerak bumi hanya kurang
dari satu ons
 Sintesis/ Pembuatan Fransium
1. Skala Laboratorium 2. Skala Industri
Fransium dapat disintesa melalui reaksi nuklir:
197Au + 18O → 210Fr + 5 n

Proses ini dikembangkan oleh Stony Brook Physics,

menghasilkan isotop fransium dengan massa 209, 210, dan
211, kemudian diisolasi dengan magneto-optical trap (MOT).
Kecepatan produksi sebuah isotop tertentu bergantung dari
energi sinar oksigen. Sebuah sinar 18O dari Stony Brook LINAC
menghasilkan 210Fr pada target emas dengan reaksi nuklir
197Au + 18O → 210Fr + 5n.
 Kegunaan Cesium

Karena sangat tidak stabil, jumlah yang

terbentuk akan terurai menjadi unsur-
unsur lain sangat cepat.
 Efek Biologis Fransium

Karena sangat tidak stabil, jumlah yang terbentuk akan

terurai menjadi unsur-unsur lain sangat cepat sehingga
tidak ada alasan untuk mempelajari dampaknya pada
kesehatan manusia