manusia secara holistik, yang meliputi aspek sosial budaya, Antropologi dapat ditelusuri dari segi sejarahnya, yaitu: 1. Pada masa prehistoris dan historis; 2. Pada masa sejarah Antropologi; dan 3. Pada masa perkembangan Antropologi menjadi suatu disiplin ilmu tersendiri (spesialis) Prehistori Terjadi evolusi manusia, yaitu perubahan pada sifat-sifat terwariskan dari suatu populasi, yang disebabkan oleh variasi, reproduksi, dan seleksi. Terbentuk daratan Sunda dan daratan Sahul, yang merupakan cikal bakal penyebaran bangsa-bangsa, sehingga terdapat ras Austromelanosoid, Mongoloid, dll. Hidup di gua-gua, karang-karang, batu-batu; peralatan dari batu, kayu, karang, tulang, akar. Ditemukan fosil-fosil dan dimulainya penanggalan Berkembang menjadi zaman perunggu, bercocok tanam secara nomaden. Histori Perkembangan peradaban dimulai karena pengaruh Hindu dan Budha, sehingga manusia di nusantara sudah bisa menulis Abad ke 4 M, Kerajaan Kutai: ditemukan huruf Palawa dan prasasti yang ditemukan di Jawa Barat; sudah ada konsep kenegaraan dengan sistem-sistem negara, organisasi negara, upacara negara. Semuanya berorientasi ke atas, yaitu raja. Abad ke 6 M kerajaan Sriwijaya, maritim. Abad 9- 15 M, kerajaan Mataram, Kediri, Singosari, Majapahit, agraris. Abad ke 14 M, Pengaruh kebudayaan islam dari pedagang Gujarat dan Persia. Negara Banten, Malaka, Aceh, Demak, Goa. Abad ke 16 M Pengaruh Kebudayaan Eropa dari pedagang Portugis, kemudian datang orang Belanda dan Spanyol untuk Sejarah Antropologi Fase I sebelum abad ke 19 M Penduduk asli Asia, Afrika, dan Amerika yang didatangi bangsa Eropa Barat. Terkumpul dokumen-dokumen hasil perjalanan. Mereka menulis adat-istiadat, susunan masyarakat, bahasa, ciri-ciri fisik manusia, aneka suku bangsa. Penduduk asli dikatakan primitif, polos. Mereka mengumpulkan benda-benda kebudayaan. Fase II Pertengahan abad ke 19 M penjajahan ke berbagai bangsa, mengumpulkan bahan- bahan etnografi, cara berpikir evolusi masyarakat bahwa Eropa merupakan masyarakat kebudayaan tertinggi, Sejarah Antropologi Fase III Permulaan abad ke 20 Perkembangan ilmu Antropologi dengan cara menajamkan penelitian dengan metode penelitian; terjadi pergerakan antipasti terhadap kolonialisme, terjadi pergerakan-pergerakan dari bangsa-bangsa terjajah, hilang istilah bangsa primitive, terjadi PD II Antropologi Masa Kini Berkembang ke arah disiplin-disiplin ilmu tersendiri sebagai spesialisasi dari suatu bidang ilmu. Latar Belakang Budaya dari Hukum Antropologi budaya pertama kali menggunakan istilah dari Jerman yaitu kulturkunde. Selanjutnya di Indonesia, antropologi budaya digunakan oleh Universitas Indonesia (UI) dengan nama Ilmu Budaya. Pada perkembangannya, penggunaan istilah tersebut mengalami perubahan menjadi Antropologi Budaya (Cultural Anthropology) yang bersumber dari Amerika Serikat. Antropologi budaya menunjang pengembangan ilmu hukum, penelitian yang dilakukan akan memberikan masukan ke ranah hukum untuk memperluas wawasan bagi para ahli hukum. Antropologi Budaya vs Hukum Beberapa kegunaan antropologi bagi perkembangan ilmu b. Penegak hukum hukum, yaitu: Ketersediaan jumlah aparat penegak hukum baik 1. Hasil penelitian antropologi dapat memberikan secara kuantitas dan kualitas (profesional, intelektual, deskripsi tentang hukum dalam konteks jujur, adil, bertanggung jawab, integritas) kebudayaan suatu masyarakat. Di Indonesia, c. Fasilitas hukum kristalisasi dari budaya yang meliputi hukum Sarana dan prasarana berguna dalam menunjang sebagai aspek budaya adalah Pancasila. efektivitas hukum dalam masyarakat (kondisi lapas 2. Menelusuri sistem nilai yang menjadi dasar yang over crowded) sistem hukum pada Sistem Hukum Eropa d. Masyarakat Kontinental, Anglo Saxon, Islam, Adat. Keterlibatan dan partisipasi masyarakat dalam 3. Mengetahui pola dalam proses hukum yang perubahan (pembangunan), menyangkut perubahan sikap mental seseorang dan interaksi masyarakat digunakan dalam menegakkan sistem nilai dalam berdasarkan hukum. masyarakat. Peradilan terkait dengan Hukum e. Budaya Acara Perdata/Pidana yang berhubungan dengan Berkaitan dengan kesadaran dan kepatuhan seseorang aspek antropologi (konstruksi hukum) yaitu sifat terhadap hukum dalam masyarakat. seseorang (adil), keadilan (asas), peradilan 5. Memberikan gambaran tentang permasalahan yang (proses mencapai keadilan). dihadapi alam menyelesaikan sengketa melalui 4. Memberikan data tentang penerapan hukum tertulis pengadilan (birokrasi, biaya, waktu). di masyarakat. Penerapan hukum berkaitan dengan 6. Memberikan masukan dalam proses peradilan bahwa efektivitas hukum dalam masyarakat, mencakup: terdapat sarana penyelesaian sengketa di luar a. Hukum/aturan terkait. Dalam hal ini yang dimaksud pengadilan (non litigasi) yaitu alternative dispute adalah hukum atau aturan tertulis, seperti peraturan resolution (ADR). perundang-undangan (undang-undang). 7. Mengidentifikasi kebutuhan hukum masyarakat berdasarkan latar belakang budaya masyarakat. Antropologi budaya memperlajari Pembidangan Antropologi nurani dan hasil-hasil yang dicapai oleh manusia, meliputi: 1. Sejarah perkembangan dan persebaran kebudayaan manusia sebelum adanya Antropologi fisik Antropologi budaya tulisan/huruf (prehistori) 2. Pesebaran bahasa antara lain, ragam bahasa, kata, tata bahasa (etnolinguistik) 3. Dasar-dasar kebudayaan manusia dalam kehidupan bermasyarakat (etnologi)