Nim : 200200281
Kelas : F
1.Defenisi antropoologi
Antropologi berasal dari bahasa yunani, yaitu anthropos yang berarti manusia atau orang
sedangkan logos yang berarti ilmu. Antropologi mempelajari manusia sebagai makhluk biologis
sekaligus makhluk social. Secara etimologis, antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia.
Menurut Kamus Oxford, antropologi adalah studi tentang masyarakat dan budaya manusia dan
perkembangannya. Dapat diartikan studi tentang karakteristik biologis dan fisiologis manusia
dan evolusinya.
Dikutip dari Cambridge, antropologi adalah studi tentang ras manusia, budaya dan
masyarakatnya dan perkembangan fisiknya.
Dalam Encyclopaedia Britannica, antropologi adalah ilmu kemanusiaan, yang mempelajari
manusia dalam berbagai aspek mulai dari biologi dan sejarah evolusi homo sapiens hingga ciri-
ciri masyarakat dan budaya yang secara tegas membedakan manusia dari spesies hewan lain.
Menurut beberapa ahli
David E. Hunter dalam The Study of Anthropology (1976) menjelaskan, antropologi adalah
suatu ilmu pengetahuan yang lahir dari adanya keingintahuan yang tidak terbatas tentang umat
manusia.
William A. Haviland dalam Cultural Anthropology (1975), antropologi adalah ilmu yang
mempelajari tentang umat manusia secara umum dengan mempelajari warna fisik, bentuk fisik
dan kebudayaan yang dihasilkan oleh masyarakat.
Menurut Haviland, antropologi merupakan ilmu yang mencoba merumuskan hukum yang
bersifat general (umum) tentang manusia dan perilakunya
2. Defenisi Hukum
Hukum adalah peraturan berupa norma dan sanksi yang dibuat dengan tujuan mengatur tingah
laku manusia untuk menjaga ketertiban, keadilan, dan mencegah terjadinya kekacauan .
Menurut para ahli
-.Ariistoteles, Hukum merupakan aturan yang dapat mengikt dan berlaku pada masyarakat
dan juga berlaku kepada hakim itu sendiri
-Samidjo, Hukumm adalah himpunan peraturan peraturan yangbersifat memaksa, berisikan
suatu perintah, larangan atau izin untuk berbuat dan tidak berbuat sesuatu dengan maksud
untuk mengatur tatatertib dalam kehidupan masyarakat.
3. Defenisi antropologi hukum
Antropologi hukum adalah kajian antropologis terhadap makna social dari dan pentignya
hukum dengan menelaah bagaimana hukum dibuat termasuk bagaimana konteks social
pembutan hukum tersebut bagaimana hukum mempertahankan dan mengubah institusi social
lainnya dan bagaimana hukum membangun prilaku social.
Beberapa pengertian menurut pospisil
-Antropologi hukum tidak membatasi pandngannya pada kebudayaan tertentu masyarakat,
manusia dipelajari dengan cara membandingkan budaya yang brkembang
-Antropologi hukum mempelajari masyarakat sebagai suatu keseluruhan yang utuh dimana
bagian-bagiannya saling bertautan.
-Objek
Mempelajari manusia dengan kebudayaan , khususnya dibidang hukum, atau ilmu tentang
manusia dalam kaitannya dengan kaidah kaidah social yang bersifat hukum.
-Metode
a. Metode Historis, Yaitu memepelajari prilaku manusia melalui sejarah kebiasaan yang ada
dalam masyrakat menjadi adat, berkembang menjadi hukum adat, yng dipertahankan oleh
penguasa lalu menjelma sebagai hukum negara
b.Metode Normatif eksploratif, yaitu mempelajari prilaku manusia dan budaya hukumya
melalui norma hukum yang sudah ada/ yang dikehendaki, bukan ebatas norma hukum yang
berlaku, melainkan melihat prilaku manusia barulah mengetahui hukum yang akan diterapkan
c.Metode deskriptif Prilaku, yaitu mempelajari prilaku manusia dan budaya hukumnya
melalui hukum yang nyata tanpa melihat aturan hukum ideal. Metode ini lebih sempurna
apabila disertai metode kasus
d.Metode studi kasus, yaitu pendekatan antropologi hukum dengan mempelajari kasus kasus
yang terjadi terutama kasus perselisihan.
-sistem
Sistem Antropologi Hukum
Struktur antropologi hukum mencakup bagian-bagian berikut dari disiplin ilmu ini:
Informasi teoritis tentang negara dan hukum. Ini menyiratkan studi tentang aspek
epistemologis, metodologis dengan maksud untuk penerapan hasil selanjutnya dalam praktik.
Ontologi hukum yang merupakan bidang ilmu pengetahuan tentang keberadaan manusia
dalam hubungan hukum negara adalah hak, kebebasan, keistimewaan dan kewajiban yang
berperan penting dalam pembentukan budaya hukum masyarakat.
Antropologi etnografi sebagai bagian dari yurisprudensi. Tujuan akhir dari bidang ilmu ini
adalah untuk mendeskripsikan perubahan yang terjadi pada perilaku dan aktivitas manusia
dengan evolusi norma hukum, adat istiadat yang dianut oleh masyarakat tradisional dan kuno,
hubungan hukum dan konflik timbal balik, serta analisis komparatif terhadap usang dan sistem
modern, dengan mempertimbangkan persepsi manusia.
Ilmu hukum adat membutuhkan suport dari ilmu antropologi. Hal ini dikarenakan banyak
metode-metode antropologi yang digunakan untuk meneliti lebih jauh tentang latarbelakang
kehidupan hukum adat diberbagai daerah. Kuntjaraningrat(2009:32) juga berpendapat
bahwa”antropologi dianggap penting karena hukum adat bukan merupakan suatu sistem
hukum yang telah diabstrakkan sebagai aturan-aturan dalam kitab-kitab undang-undang
melainkan timbul dan hidup langsung dai masalah-masalah perdata yang berasal dari dalam
aktivitas masyarakat”.
Sebaliknya para ahli antropologi juga harus mempunyai pengetahuan umum tentang konsep-
konsep hukum pada umumnya. Hal ini dikarenakan hukum merupakan salah satu aktivitas
kebudayaan dalam lapangan contol sosial. Sehingga ketika seorang ahli antropologi hendak
melakukan penelitian terhadap adat istiadat dari suatu daerah maka harus mempunyai
pengetahuaan tentang konsep dan istilah hukum adat disana.
12.Hubungan ilmu adsministrasi dengan antropologi
Sebagaimana pada ilmu ekonomi, didalam ilmu adsministrasi juga akan mendapatkan berbagai
permasalahan apalagi masalah agrarian. Dan untuk menyelesaikan masalah tersebut dapat
menggunakan penelitian berdasarkan metode antropologi.
13.Hubungan ilmu politik dan antropologi
Metode antropologi sangat penting bagi seorang ahli ilmu politik untuk dapat memahami
latarbelakang dan adat istiadat tradisional dari suku bangsa itu. Sehingga mendapat pengertian
mengenai tingkahlaku dari partai politik yang harus disesuaikan denagn lingkungan suku
tersebut.
Selain itu ahli antropologi dalam mempelajari suatu masyarakat dan menulis sebuah deskripsi
etnografi tentang masyarakat tersebut,tentu akan menghadapi kekuatan dan proses politik
lokal serta aktivitas dari cabang-cabang partai politik nasional tersebut sehingga diperlukan
pemahaman tentang ilmu politik.