Anda di halaman 1dari 30

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
P U T U S A N

si
Nomor 63/PID.SUS/2017/PTKPG
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
Pengadilan Tinggi Kupang, yang memeriksa dan mengadili perkara
perlawanan terhadap putusan pengadilan negeri yang menerima keberatan

do
gu penasihat hukum Terdakwa dalam
menjatuhkan putusan seperti tersebut di bawah ini dalam perkaraTerdakwa:
peradilan tingkat banding, telah

In
A
Nama : YOSEF PARAGAYE Alias YOSEP;
Tempat lahir : Wo’ogi;
Umur/tanggal lahir : 45 Tahun/ 2 Februari 1972;
ah

lik
Jenis Kelamin : Laki-laki;
Kebangsaan : Indonesia;
am

ub
Tempat tinggal : Maam, Kelurahan Bade, Distrik Edera, Kabupaten
Mappi, Provinsi Papua;
Agama
ep
: Katolik;
k

Pekerjaan : Swasta;
ah

Terdakwa ditangkap berdasarkan Surat Perintah Penangkapan No.Sprin-


R

si
Kap/51/X/2016/Reskrim, tanggal 13 Oktober 2016;

ne
ng

Terdakwa ditahan berdasarkan Surat Perintah/Penetapan Penahanan:

1. Penyidik dengan jenis penahanan Rutan berdasarkan Surat Perintah

do
Penahanan Nomor SP – HAN/47/X/2016/ Reskrim tanggal 14 Oktober
gu

2016, selama 20 (dua puluh) hari, sejak tanggal 14 Oktober 2016 sampai
dengan tanggal 2 November 2016;
In
A

2. Perpanjangan Penahanan oleh Penuntut Umum, berdasarkan Surat


Perpanjangan Penahanan Nomor RT-2 No.20/P.3.12/Euh.1/10/2016
ah

lik

tanggal 28 Oktober 2016, selama 40 (empat puluh) hari, sejak tanggal 3


November 2016 sampai dengan tanggal12 Desember 2016;
m

ub

3. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Kefamenanu


Kelas II, berdasarkan Penetapan Nomor 50/Pen.Pid/2016/PN Kfm, tanggal
ka

5 Desember 2016, selama 30 (tiga puluh) hari, sejak tanggal 13 Desember


ep

2016 sampai dengan tanggal11 Januari 2017;


4. Perpanjangan Penahanan II oleh Plh. Ketua Pengadilan Negeri
ah

Kefamenanu Kelas II, berdasarkan Penetapan Nomor 1/Pen.Pid/2017/PN


es

Kfm, tanggal 4 Januari 2017, selama 30 (tiga puluh) hari, sejak tanggal 12
M

ng

Januari 2017 sampai dengan tanggal10 Februari 2017;


on

Halaman 1 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5. Penuntut Umum dengan jenis penahanan Rutan berdasarkan Surat

si
Perintah Penahanan Nomor print-50/P.3.12/Euh.2/02/2017 tanggal 10
Februari 2017, selama 20 (dua puluh) hari, sejak tanggal 10 Februari

ne
ng
2017 sampai dengan tanggal 1 Maret 2017;
6. Perpanjangan Penahanan oleh Wakil Ketua Pengadilan Negeri
Kefamenanu kelas II, berdasarkan Penetapan Nomor 2/Pen.Pid/2017/PN

do
gu Kfm, tanggal 28 Februari 2017, selama 30 (tiga puluh) hari, sejak tanggal 2
Maret 2017 sampai dengan tanggal31 Maret 2017;

In
A
7. Majelis HakimPengadilan Negeri Kefamenanu dengan jenis penahanan
Rutan berdasarkan Penetapan Penahanan Nomor 7/Pid.Sus/2017/PN Kfm
ah

lik
tanggal 27 Maret 2017, selama 30 (tiga puluh) hari, sejak tanggal 27
Maret 2017 sampai dengan tanggal 27 April 2017;
8. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Kefamenanu
am

ub
Kelas II, berdasarkan Penetapan Nomor 7/Pid.Sus/2017/PN Kfm, tanggal
10 April 2017, selama 60 (enam puluh) hari, sejak tanggal 26 April 2017
ep
sampai dengan tanggal24 Juni 2017;
k
ah

Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum DYONISIUS FREDERIK


R
BRUNO ROSARI, S.H., Advokat yang beralamat kantor di Jalan Soekarno-

si
Belakang Toko Sinar Terang Kefa, Nomor 70, berdasarkan Surat Kuasa

ne
ng

Khusus Nomor Pendaftaran 24/LGS.SRT.KHS/IV/2017/PN Kfm, tanggal 3


April 2017;

do
gu

Pengadilan Tinggi Tersebut;

Menimbang, bahwa berdasarkan Surat DakwaanPenuntut Umum,


In
tertanggal 22 Maret 2017, Nomor Register Perkara: PDM-
A

02/KEFAM/02/2017Terdakwa didakwa sebagai berikut:


ah

lik

KESATU:
Bahwa ia Terdakwa YOSEP PARAGAYE Alias YOSEP pada hari
Rabu tanggal 12 Oktober 2016 sekira jam 22.00 Wita atau setidak-tidaknya
m

ub

pada suatu waktu dalam bulan Oktober 2016 atau setidak-tidaknya pada
suatu waktu dalam tahun 2016, bertempat di Jalan Raya Trans Ponu-
ka

ep

Atambua tepatnya di Kampung Oekoro, Desa Kotafoun, Kecamatan Biboki


Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara atau setidak tidaknya disuatu tempat
ah

lain yang termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Kefamenanu


R

yang berwenang memeriksa dan mengadili perkara ini, “melakukan


es
M

perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan,


ng

on

Halaman 2 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
atau penerimaan seseorang dengan ancaman kekerasan, penggunaan

si
kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan,
penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau

ne
ng
memberi bayaran atau manfaat walaupun memperoleh persetujuan dari
orang yang memegang kendali atas orang lain, untuk tujuan
mengeksploitasi orang tersebut di wilayah Negara Republik Indonesia”.

do
gu Perbuatan tersebut dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut:

Bahwa awalnya Terdakwa yang berasal dari Ma’am, Kelurahan Bade,

In
A
Distrik Edera, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua, datang dari Merauke
menuju ke Kupang pada tanggal 26 Sepetember 2016 dengan menggunakan
ah

lik
kapal laut selama 1 (satu) minggu dan sesampainya di kupang pada tanggal
03 Oktober 2016, Terdakwa dijemput oleh Saksi OKTO NAHAK yang
am

ub
merupakan anak dari saksi HERMAN NAHAK dengan menggunakan mobil
Suzuki Ertiga mobil warna merah dengan nomor Polisi DH-1280-EB untuk
mengantarnya selama berada di Kupang, dan pada malam harinya Terdakwa
ep
k

bersama dengan Saksi OKTO NAHAK melanjutkan perjalanan menuju ke


ah

Desa Tuamese, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara,


R
dan tiba pada keesokan pagi harinya, dan Terdakwa tinggal di Desa

si
Tuamese tepatnya di rumah milik Saksi HERMAN NAHAK. Di Desa Tuamese

ne
ng

warga melihat Terdakwa sebagai orang baru sehingga warga Desa Tuamese
ada yang datang ke rumah HERMAN NAHAK dan berekenalan serta
berbincang-bincang dan ada beberapa orang dari Ponu yang pernah bekerja

do
gu

di perusahaan kelapa sawit tempat Terdakwa bekerja. Yang mana saat itu
dijelaskan oleh Terdakwa kepada warga bahwa jenis pekerjaan disana yaitu
In
A

mulai dari pemupukan, semprot, babat anak kayu, sanitasi, pruning dan
terakhir adalah panen, dan upah kerja yang bisa didapatkan dari setiap tahap
ah

pekerjaan kurang lebih sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu
lik

rupiah) perbulan, dan kalau kemampuan atau prestasi kerja meningkat akan
mempengaruhi upah yang semakin besar, Terdakwa juga mengatakan terkait
m

ub

tempat tinggal yang sudah disiapkan oleh perusahaan secara gratis lengkap
dengan perabot rumah tangga, makan minum juga sudah disiapkan, namun
ka

ep

nantinya akan dipotong gaji. Setelah menjelaskan hal tersebut beberapa


warga Tuamese tersebut menjadi tertarik kemudian menanyakan kepada
ah

Terdakwa bagaimana cara agar mereka dapat bekerja di perusahaan kelapa


R

sawit tersebut dan Terdakwa juga menyampaikan “kalau memang betul mau
es
M

ikut bekerja, saya akan hubungi FRID NAHAK untuk berbicara ke


ng

Perusahaan dan memberikan pinjaman kepada saudara saudari yang ingin


on

Halaman 3 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
bekerja di perusahaan kelapa sawit itu, apabila sudah bekerja baru dipotong

R
gajinya secara cicil”, lalu Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi ARIYANTO

si
MANAFE, Saksi SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi MARTA

ne
ng
AMTIRAN, Saksi RIFANDI MBUIK, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi
YANDRI MALELAK, Saksi WELEM GIGIDODI, Saksi NEFRON M. TAUNU,
Saksi YOHANA BALOK, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi

do
gu MARIYANTI M. RENI menanyakan kepada Terdakwa mengenai persyaratan
untuk bekerja disana, dan Terdakwa menyampaikan bahwa “kalau yang

In
A
punya setifikat komputer atau SIM supaya bisa mendaftar, dan kalau yang
tidak punya ijasah harus memiliki KTP karena KTP merupakan jaminan
ah

seperti asuransi kecelakaan atau kematian selama nantinya bekerja disana”

lik
kemudian Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi ARIYANTO MANAFE, Saksi
SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi MARTA AMTIRAN, Saksi
am

ub
RIFANDI MBUIK, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi YANDRI
MALELAK, Saksi WELEM GIGIDODI, Saksi NEFRON M. TAUNU, Saksi
ep
YOHANA BALOK, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi MARIYANTI
k

M. RENI menyanggupinya untuk mengurus persyaratan tersebut. Dan bagi


ah

yang tidak mempunyai KTP Nasional membuat KTP sementara dan KTP
R

si
sementara milik Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi SERVILUS MANAFE, Saksi
YUNITA LIME, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi STEFANIA YOFITA

ne
ng

SERAN dan Saksi MARIYANTI RINI diurus oleh Saksi HERMAN NAHAK di
Aparatur Desa Tuamese yaitu oleh sekertaris desa Tuamese atas nama

do
gu

Saksi YULIUS MANUPUTI. Kemudian Saksi HERMAN NAHAK membawa


contoh KTP sementara, dan mengetik sendiri di Komputer sesuai dengan
In
format contoh KTPS dan nomor suratnya, setelah selesai di buat kemudian
A

ditandatangani, kemudian distempel, lalu diserahkan kepada Saksi


ANTONIUS BRIA, Saksi SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi
ah

lik

STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi


MARIYANTI RINI;
m

ub

Bahwa pada Hari Rabu, tanggal 12 Oktober 2016, Terdakwa


bersama dengan Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi ARIYANTO MANAFE, Saksi
ka

SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi MARTA AMTIRAN, Saksi


ep

RIFANDI MBUIK, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi YANDRI


ah

MALELAK, Saksi WELEM GIGIDODI, Saksi NEFRON M. TAUNU, Saksi


R

YOHANA BALOK, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi MARIYANTI


es

M. RENI, berkumpul dirumah Saksi HERMAN NAHAK, dan pada sekitar jam
M

ng

03.00 Wita dengan menggunakan 2 (dua) unit mobil yaitu 1 (satu) unit mobil
on

Halaman 4 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
pick up warna hitam merk Daihatsu Grand Max nomor polisi DK-9930-BA dan

si
1 (satu) unit mobil merk Suzuki Ertiga warna merah dengan nomor Polisi DH-
1280-EB, menuju ke Atapupu namun saat sampai di Jalan Raya Trans Ponu-

ne
ng
Atambua tepatnya di Kampung Oekoro, Desa Kotafoun, Kecamatan Biboki
Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, kendaraan yang ditumpangi oleh
Terdakwa bersama dengan Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi ARIYANTO

do
gu MANAFE, Saksi SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi MARTA
AMTIRAN, Saksi RIFANDI MBUIK, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi

In
A
YANDRI MALELAK, Saksi WELEM GIGIDODI, Saksi NEFRON M. TAUNU,
Saksi YOHANA BALOK, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi
ah

lik
MARIYANTI M. RENI dihentikan oleh petugas Kepolisian Sektor Biboki Anleu
kemudian anggota Polsek Biboki Anleu mengawal kedua kendaraan tersebut
ke Mako Polsek Biboki Anleu, setelah sampai di Mako Polsek Biboki Anleu
am

ub
lalu petugas Kepolisian memeriksa kelengkapan identitas kemudian Saksi
HERMAN NAHAK memberikan 2 (dua) buah map plastik yang mana 1 (satu)
ep
buah map plastik warna hijau berisikan fotocopy KTP dan KTP Sementara
k

dari para calon tenaga kerja, sedangkan 1 (satu) buah map plastik warna
ah

kuning berisikan fotocopy KTP dan KTP Sementara a.n. Saksi HERMAN
R

si
NAHAK, Ama, Pd. SD dan Saksi MELIANA LURUK. Kemudian Kanit Res
Polsek Biboki Anleu a.n. Saksi BRIGPOL PRYO DONALD NATU

ne
ng

menanyakan kepada Terdakwa perihal surat tugas untuk melakukan


perekrutan tenaga kerja dan Terdakwa kemudian menjawab bahwa dirinya

do
gu

tidak memiliki surat tugas maupun dokumen apapun untuk membawa dan
merekrut calon tenaga kerja tersebut;
In
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
A

Pasal 2 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang


Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang;
ah

lik

ATAU
KEDUA:
m

ub

Bahwa iaTerdakwa YOSEP PARAGAYE Alias YOSEP pada waktu


dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan kesatu diatas,
ka

“membantu atau melakukan percobaan untuk melakukan tindak pidana


ep

perdagangan orang”. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai


ah

berikut:
R

Bahwa awalnya Terdakwa yang berasal dari Ma’am, Kelurahan Bade,


es

Distrik Edera, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua, datang dari Merauke


M

ng

menuju ke Kupang pada tanggal 26 Sepetember 2016 dengan menggunakan


on

Halaman 5 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kapal laut selama 1 (satu) minggu dan sesampainya di kupang pada tanggal

si
03 Oktober 2016, Terdakwa dijemput oleh Saksi OKTO NAHAK yang
merupakan anak dari saksi HERMAN NAHAK dengan menggunakan mobil

ne
ng
Suzuki Ertiga mobil warna merah dengan nomor Polisi DH-1280-EB untuk
mengantarnya selama berada di Kupang, dan pada malam harinya Terdakwa
bersama dengan Saksi OKTO NAHAK melanjutkan perjalanan menuju ke

do
gu Desa Tuamese, Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara,
dan tiba pada keesokan pagi harinya, dan Terdakwa tinggal di Desa

In
A
Tuamese tepatnya di rumah milik Saksi HERMAN NAHAK. Di Desa Tuamese
warga melihat Terdakwa sebagai orang baru sehingga warga Desa Tuamese
ah

lik
ada yang datang ke rumah HERMAN NAHAK dan berekenalan serta
berbincang-bincang dan ada beberapa orang dari Ponu yang pernah bekerja
di perusahaan kelapa sawit tempat Terdakwa bekerja. Yang mana saat itu
am

ub
dijelaskan oleh Terdakwa kepada warga bahwa jenis pekerjaan disana yaitu
mulai dari pemupukan, semprot, babat anak kayu, sanitasi, pruning dan
ep
terakhir adalah panen, dan upah kerja yang bisa didapatkan dari setiap tahap
k

pekerjaan kurang lebih sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu
ah

rupiah) perbulan, dan kalau kemampuan atau prestasi kerja meningkat akan
R

si
mempengaruhi upah yang semakin besar, Terdakwa juga mengatakan terkait
tempat tinggal yang sudah disiapkan oleh perusahaan secara gratis lengkap

ne
ng

dengan perabot rumah tangga, makan minum juga sudah disiapkan, namun
nantinya akan dipotong gaji. Setelah menjelaskan hal tersebut beberapa

do
gu

warga Tuamese tersebut menjadi tertarik kemudian menanyakan kepada


Terdakwa bagaimana cara agar mereka dapat bekerja di perusahaan kelapa
sawit tersebut dan Terdakwa juga menyampaikan “kalau memang betul mau
In
A

ikut bekerja, saya akan hubungi FRID NAHAK untuk berbicara ke


Perusahaan dan memberikan pinjaman kepada saudara saudari yang ingin
ah

lik

bekerja di perusahaan kelapa sawit itu, apabila sudah bekerja baru dipotong
gajinya secara cicil”, lalu Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi ARIYANTO
m

ub

MANAFE, Saksi SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi MARTA


AMTIRAN, Saksi RIFANDI MBUIK, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi
ka

YANDRI MALELAK, Saksi WELEM GIGIDODI, Saksi NEFRON M. TAUNU,


ep

Saksi YOHANA BALOK, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi


ah

MARIYANTI M. RENI menanyakan kepada Terdakwa mengenai persyaratan


R

untuk bekerja disana, dan Terdakwa menyampaikan bahwa “kalau yang


es

punya setifikat komputer atau SIM supaya bisa mendaftar, dan kalau yang
M

ng

tidak punya ijasah harus memiliki KTP karena KTP merupakan jaminan
on

Halaman 6 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
seperti asuransi kecelakaan atau kematian selama nantinya bekerja disana”

si
kemudian Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi ARIYANTO MANAFE, Saksi
SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi MARTA AMTIRAN, Saksi

ne
ng
RIFANDI MBUIK, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi YANDRI
MALELAK, Saksi WELEM GIGIDODI, Saksi NEFRON M. TAUNU, Saksi
YOHANA BALOK, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi MARIYANTI

do
gu M. RENI menyanggupinya untuk mengurus persyaratan tersebut. Dan bagi
yang tidak mempunyai KTP Nasional membuat KTP sementara dan KTP

In
A
sementara milik Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi SERVILUS MANAFE, Saksi
YUNITA LIME, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi STEFANIA YOFITA
ah

lik
SERAN dan Saksi MARIYANTI RINI diurus oleh Saksi HERMAN NAHAK di
Aparatur Desa Tuamese yaitu oleh sekertaris desa Tuamese atas nama
Saksi YULIUS MANUPUTI. Kemudian Saksi HERMAN NAHAK membawa
am

ub
contoh KTP sementara, dan mengetik sendiri di Komputer sesuai dengan
format contoh KTPS dan nomor suratnya, setelah selesai di buat kemudian
ep
ditandatangani, kemudian distempel, lalu diserahkan kepada Saksi
k

ANTONIUS BRIA, Saksi SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi


ah

STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi


R

si
MARIYANTI RINI;
Bahwa pada Hari Rabu, tanggal 12 Oktober 2016, Terdakwa

ne
ng

bersama dengan Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi ARIYANTO MANAFE, Saksi


SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi MARTA AMTIRAN, Saksi

do
gu

RIFANDI MBUIK, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi YANDRI


MALELAK, Saksi WELEM GIGIDODI, Saksi NEFRON M. TAUNU, Saksi
In
YOHANA BALOK, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi MARIYANTI
A

M. RENI, berkumpul dirumah Saksi HERMAN NAHAK, dan pada sekitar jam
03.00 Wita dengan menggunakan 2 (dua) unit mobil yaitu 1 (satu) unit mobil
ah

lik

pick up warna hitam merk Daihatsu Grand Max nomor polisi DK-9930-BA dan
1 (satu) unit mobil merk Suzuki Ertiga warna merah dengan nomor Polisi DH-
m

ub

1280-EB, menuju ke Atapupu namun saat sampai di Jalan Raya Trans Ponu-
Atambua tepatnya di Kampung Oekoro, Desa Kotafoun, Kecamatan Biboki
ka

Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, kendaraan yang ditumpangi oleh


ep

Terdakwa bersama dengan Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi ARIYANTO


ah

MANAFE, Saksi SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi MARTA


R

AMTIRAN, Saksi RIFANDI MBUIK, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi


es

YANDRI MALELAK, Saksi WELEM GIGIDODI, Saksi NEFRON M. TAUNU,


M

ng

Saksi YOHANA BALOK, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi


on

Halaman 7 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
MARIYANTI M. RENI dihentikan oleh petugas Kepolisian Sektor Biboki Anleu

si
kemudian anggota Polsek Biboki Anleu mengawal kedua kendaraan tersebut
ke Mako Polsek Biboki Anleu, setelah sampai di Mako Polsek Biboki Anleu

ne
ng
lalu petugas Kepolisian memeriksa kelengkapan identitas kemudian Saksi
HERMAN NAHAK memberikan 2 (dua) buah map plastik yang mana 1 (satu)
buah map plastik warna hijau berisikan fotocopy KTP dan KTP Sementara

do
gu dari para calon tenaga kerja, sedangkan 1 (satu) buah map plastik warna
kuning berisikan fotocopy KTP dan KTP Sementara a.n. Saksi HERMAN

In
A
NAHAK, Ama, Pd. SD dan Saksi MELIANA LURUK. Kemudian Kanit Res
Polsek Biboki Anleu a.n. Saksi BRIGPOL PRYO DONALD NATU
ah

lik
menanyakan kepada Terdakwa perihal surat tugas untuk melakukan
perekrutan tenaga kerja dan Terdakwa kemudian menjawab bahwa dirinya
tidak memiliki surat tugas maupun dokumen apapun untuk membawa dan
am

ub
merekrut calon tenaga kerja tersebut;
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
ep
Pasal 10 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2007 tentang
k

Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang;


ah

ATAU
R

si
KETIGA:
Bahwa ia Terdakwa YOSEP PARAGAYE Alias YOSEP pada waktu

ne
ng

dan tempat sebagaimana tersebut dalam dakwaan kesatu diatas,


“menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau

do
gu

turut serta melakukan penculikan, penjualan, dan/atau perdagangan


Anak, yaitu terhadap saksi korban STEVEN PAULUS DJAMI, lahir di Ponu
In
tanggal 22 September 1999 sebagaimana diterangkan dalam Surat Serani
A

yang ditandatangani oleh Pdt. P.Y.N.STh, saksi RIFANDI MBUIK lahir di


Desa Oematamboli tanggal 11 Januari 1999 sebagaimana diterangkan dalam
ah

lik

Surat Serani yang ditandatangani oleh Daniel Lado Ludo, saksi YUNITA
LIME lahir di Besikama tanggal 17 Juli 1999 sebagaimana diterangkan dalam
m

ub

Surat Serani yang ditandatangani oleh Pdt. Zemri J. Adi Solle, STh, dan saksi
MARYANTI MARGARETA RENI lahir di Kupang tanggal 15 Januari 1999
ka

sebagaimana diterangkan dalam Surat Serani yang ditandatangani oleh Pdt.


ep

N. Reni. Perbuatan tersebut dilakukan dengan cara sebagai berikut:


ah

Bahwa awalnya Terdakwa yang berasal dari Ma’am, Kelurahan Bade, Distrik
R

Edera, Kabupaten Mappi, Provinsi Papua, datang dari Merauke menuju ke


es

Kupang pada tanggal 26 Sepetember 2016 dengan menggunakan kapal laut


M

ng

selama 1 (satu) minggu dan sesampainya di kupang pada tanggal 03 Oktober


on

Halaman 8 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2016, Terdakwa dijemput oleh Saksi OKTO NAHAK yang merupakan anak

si
dari saksi HERMAN NAHAK dengan menggunakan mobil Suzuki Ertiga mobil
warna merah dengan nomor Polisi DH-1280-EB untuk mengantarnya selama

ne
ng
berada di Kupang, dan pada malam harinya Terdakwa bersama dengan
Saksi OKTO NAHAK melanjutkan perjalanan menuju ke Desa Tuamese,
Kecamatan Biboki Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, dan tiba pada

do
gu keesokan pagi harinya, dan Terdakwa tinggal di Desa Tuamese tepatnya di
rumah milik Saksi HERMAN NAHAK. Di Desa Tuamese warga melihat

In
A
Terdakwa sebagai orang baru sehingga warga Desa Tuamese ada yang
datang ke rumah HERMAN NAHAK dan berekenalan serta berbincang-
ah

lik
bincang dan ada beberapa orang dari Ponu yang pernah bekerja di
perusahaan kelapa sawit tempat Terdakwa bekerja. Yang mana saat itu
dijelaskan oleh Terdakwa kepada warga bahwa jenis pekerjaan disana yaitu
am

ub
mulai dari pemupukan, semprot, babat anak kayu, sanitasi, pruning dan
terakhir adalah panen, dan upah kerja yang bisa didapatkan dari setiap tahap
ep
pekerjaan kurang lebih sebesar Rp2.500.000,00 (dua juta lima ratus ribu
k

rupiah) perbulan, dan kalau kemampuan atau prestasi kerja meningkat akan
ah

mempengaruhi upah yang semakin besar, Terdakwa juga mengatakan terkait


R

si
tempat tinggal yang sudah disiapkan oleh perusahaan secara gratis lengkap
dengan perabot rumah tangga, makan minum juga sudah disiapkan, namun

ne
ng

nantinya akan dipotong gaji. Setelah menjelaskan hal tersebut beberapa


warga Tuamese tersebut menjadi tertarik kemudian menanyakan kepada

do
gu

Terdakwa bagaimana cara agar mereka dapat bekerja di perusahaan kelapa


sawit tersebut dan Terdakwa juga menyampaikan “kalau memang betul mau
In
ikut bekerja, saya akan hubungi FRID NAHAK untuk berbicara ke
A

Perusahaan dan memberikan pinjaman kepada saudara saudari yang ingin


bekerja di perusahaan kelapa sawit itu, apabila sudah bekerja baru dipotong
ah

lik

gajinya secara cicil”, lalu Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi ARIYANTO


MANAFE, Saksi SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi MARTA
m

ub

AMTIRAN, Saksi RIFANDI MBUIK, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi


YANDRI MALELAK, Saksi WELEM GIGIDODI, Saksi NEFRON M. TAUNU,
ka

Saksi YOHANA BALOK, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi


ep

MARIYANTI M. RENI menanyakan kepada Terdakwa mengenai persyaratan


ah

untuk bekerja disana, dan Terdakwa menyampaikan bahwa “kalau yang


R

punya setifikat komputer atau SIM supaya bisa mendaftar, dan kalau yang
es

tidak punya ijasah harus memiliki KTP karena KTP merupakan jaminan
M

ng

seperti asuransi kecelakaan atau kematian selama nantinya bekerja disana”


on

Halaman 9 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kemudian Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi ARIYANTO MANAFE, Saksi

si
SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi MARTA AMTIRAN, Saksi
RIFANDI MBUIK, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi YANDRI

ne
ng
MALELAK, Saksi WELEM GIGIDODI, Saksi NEFRON M. TAUNU, Saksi
YOHANA BALOK, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi MARIYANTI
M. RENI menyanggupinya untuk mengurus persyaratan tersebut. Dan bagi

do
gu yang tidak mempunyai KTP Nasional membuat KTP sementara dan KTP
sementara milik Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi SERVILUS MANAFE, Saksi

In
A
YUNITA LIME, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi STEFANIA YOFITA
SERAN dan Saksi MARIYANTI RINI diurus oleh Saksi HERMAN NAHAK di
ah

lik
Aparatur Desa Tuamese yaitu oleh sekertaris desa Tuamese atas nama
Saksi YULIUS MANUPUTI. Kemudian Saksi HERMAN NAHAK membawa
contoh KTP sementara, dan mengetik sendiri di Komputer sesuai dengan
am

ub
format contoh KTPS dan nomor suratnya, setelah selesai di buat kemudian
ditandatangani, kemudian distempel, lalu diserahkan kepada Saksi
ep
ANTONIUS BRIA, Saksi SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi
k

STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi


ah

MARIYANTI RINI;
R

si
Bahwa pada Hari Rabu, tanggal 12 Oktober 2016, Terdakwa bersama
dengan Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi ARIYANTO MANAFE, Saksi

ne
ng

SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi MARTA AMTIRAN, Saksi


RIFANDI MBUIK, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi YANDRI

do
gu

MALELAK, Saksi WELEM GIGIDODI, Saksi NEFRON M. TAUNU, Saksi


YOHANA BALOK, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi MARIYANTI
In
M. RENI, berkumpul dirumah Saksi HERMAN NAHAK, dan pada sekitar jam
A

03.00 Wita dengan menggunakan 2 (dua) unit mobil yaitu 1 (satu) unit mobil
pick up warna hitam merk Daihatsu Grand Max nomor polisi DK-9930-BA dan
ah

lik

1 (satu) unit mobil merk Suzuki Ertiga warna merah dengan nomor Polisi DH-
1280-EB, menuju ke Atapupu namun saat sampai di Jalan Raya Trans Ponu-
m

ub

Atambua tepatnya di Kampung Oekoro, Desa Kotafoun, Kecamatan Biboki


Anleu, Kabupaten Timor Tengah Utara, kendaraan yang ditumpangi oleh
ka

Terdakwa bersama dengan Saksi ANTONIUS BRIA, Saksi ARIYANTO


ep

MANAFE, Saksi SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi MARTA


ah

AMTIRAN, Saksi RIFANDI MBUIK, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi


R

YANDRI MALELAK, Saksi WELEM GIGIDODI, Saksi NEFRON M. TAUNU,


es

Saksi YOHANA BALOK, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi


M

ng

MARIYANTI M. RENI dihentikan oleh petugas Kepolisian Sektor Biboki Anleu


on

Halaman 10 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
kemudian anggota Polsek Biboki Anleu mengawal kedua kendaraan tersebut

si
ke Mako Polsek Biboki Anleu, setelah sampai di Mako Polsek Biboki Anleu
lalu petugas Kepolisian memeriksa kelengkapan identitas kemudian Saksi

ne
ng
HERMAN NAHAK memberikan 2 (dua) buah map plastik yang mana 1 (satu)
buah map plastik warna hijau berisikan fotocopy KTP dan KTP Sementara
dari para calon tenaga kerja, sedangkan 1 (satu) buah map plastik warna

do
gu kuning berisikan fotocopy KTP dan KTP Sementara a.n. Saksi HERMAN
NAHAK, Ama, Pd. SD dan Saksi MELIANA LURUK. Kemudian Kanit Res

In
A
Polsek Biboki Anleu a.n. Saksi BRIGPOL PRYO DONALD NATU
menanyakan kepada Terdakwa perihal surat tugas untuk melakukan
ah

lik
perekrutan tenaga kerja dan Terdakwa kemudian menjawab bahwa dirinya
tidak memiliki surat tugas maupun dokumen apapun untuk membawa dan
merekrut calon tenaga kerja tersebut.
am

ub
Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal
Pasal 83 Undang-undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2014 tentang
ep
Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002
k

tentang Perlindungan Anak;


ah

R
Menimbang, bahwa terhadap dakwaan Penuntut Umum tersebut

si
Penasihat Hukum Terdakwa telah mengajukanKeberatan sebagai berikut:

ne
ng

I. PENDAHULUAN:
Pada tempat yang pertama, patut kami sampaikan hormat dan terima

do
kami kepada:
gu

Majelis Hakim yang menangani, memeriksa dan memutuskan perkara a quo,


terutama Ketua Majelis Hakim yang telah dengan arif, sabar dan bijaksana
In
A

memimpin persidangan ini hingga memberikan kesempatan kepada kami ;


Penasihat Hukum Terdakwa YOSEP PARAGAYE Alias YOSEP untuk dapat
ah

lik

menyampaikan Eksepsi / Nota Keberatan kami sebagaimana diamanatkan


dalam Pasal 156 Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, atas dakwaan
m

Jaksa Penuntut Umum, tertanggal 22 Maret 2017 dan yang telah dibacakan
ub

dan diserahkan dalam sidang Pengadilan Negeri Kefamenanu yang terbuka


ka

untuk umum, pada hari Senin tanggal 03 April 2017 lalu;


ep

Selanjutnya perkenankan kami mengibaratkan Eksepsi atau Nota


ah

Keberatan Terdakwa ini, Ibarat Pembelaan Rasul PAULUS dihadapan Raja


R

Agripa sebagaimana dalam Alkitab Perjanjian Baru tentang Kisah Para


es

Rasul: Bab: 26 Ayat (1) s/d Ayat (3): Kata Agripa kepada Paulus;“Engkau
M

ng

diberi kesempatan untuk membela diri”. Paulus memberi isyarat dengan


on

Halaman 11 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
tangannya, lalu memberi pembelaannya seperti berikut: “Ya Raja Agripa,

si
aku merasa berbahagia, karena pada hari ini aku diperkenankan untuk
memberi pertanggungan jawab dihadapanMu terhadap segala tuduhan yang

ne
ng
diajukan orang-orang yahudi terhadap diriku, terutama karena Engkau tahu
benar-benar adat-istiadat dan persoalan orang yahudi. Sebab itu, aku minta
kepadaMu, supaya Engkau mendengarkan aku dengan sabar,..……dst-

do
gu nya”. (Kisah Para Rasul: 26; 1-3);

Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini dapat kami sampaikan

In
A
bahwa oleh karena dakwaan merupakan dasar berlangsungnya pemeriksaan
suatu perkara pidana dalam persidangan dan dasar putusan pengadilan
ah

lik
tentang : bersalah-tidaknya, berat–ringannya atau mati-hidupnya seseorang
dalam hukumannya, maka eksepsi Penasihat Hukum patut dikemukakan
am

ub
untuk mengungkap terangnya suatu pemeriksaan dan nantinya menjadi
pertimbangan putusan Majelis Hakim Pengadilan dalam sebuah perkara
tindak pidana;
ep
k

Bahwa tata aturan penyusunan sebuah dakwaan bagi seorang Jaksa


ah

Penuntut Umum yang maju di Persidangan tentu bukanlah suatu hal yang
R

si
baru. Namun oleh karena Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
menekankan agar penyusunan suatu surat dakwaan harus memenuhi syarat

ne
ng

formil dan materiil, sehingga apabila tidak memenuhi syarat tersebut,


berimplikasi yuridis akan batal demi hukum sebagaimana diatur dalam

do
gu

ketentuan Pasal 143 ayat (3) Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana;

Bahwa oleh karena keseluruhan isi surat dakwaan yang terbukti


In
dalam persidangan, akan dijadikan dasar oleh Majelis Hakim dalam
A

putusannya atau yang dapat dinyatakan terbukti dalam putusan, harus dapat
diketemukan kembali dalam surat dakwaan. Dengan demikian maka eksepsi
ah

lik

sebagai pembuka tabir permasalahan kasus yang tertuang dalam dakwaan,


akan memberikan warna dan awal kontrol dan koreksi yuridis yang
m

ub

proporsional dalam menilik dan menyimak kasus yang tertuang dalam


dakwaan ini;
ka

ep

Bertitik tolak pada artikulasi yuridis tentang eksepsi tersebut di atas,


maka kami berusaha untuk membedah surat dakwaan dari sudut pandang:
ah

a) Tentang alasan batalnya sebuah surat dakwaan karena syarat formilnya


es

tidak seluruhnya dipenuhi yakni tentang Identitas Terdakwa (Pasal 143


M

ng

Ayat (2) huruf a Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana);


on

Halaman 12 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
b) Tentang tidak dapat diterimanya dakwaan karena syarat meterilnya

si
disusun secara tidak cermat, tidak jelas / terang dan tidak lengkap
tentang uraian peristiwa hukumnya yang dapat menggambarkan secara

ne
ng
cermat, jelas / terang dan lengkap tentang: (a) Siapa / siapa-siapa
sajakah yang melakukan tindak pidana, (b) Tindak pidana apa yang
dilakukan, (c) Kapan dan dimana tindak pidana dilakukan, (d) Apa akibat

do
gu yang ditimbulkan dari Tindak Pidana Terdakwa / para Terdakwa terhadap
Korban / para Korban dan (e) Mengapa Terdakwa / para Terdakwa

In
A
melakukan tindak pidana tersebut.? (Pasal 143 Ayat (2) huruf b Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana). Hal ini dimaksudkan agar para
ah

lik
pihak yang terlibat dalam perkara a quo, khususnya bagi Terdakwa
YOSEP PARAGAYE alias YOSEP dapat mengetahui secara persis
bahwa Ia - Terdakwa dalam kapasitas sebagai Pelaku (Dader) Tindak
am

ub
Pidana tersebut peranannya adalah: Apakah sebagai: Orang yang
melakukan (Pleger) ?, Ataukah sebagai Orang yang Menyuruh
ep
Melakukan (doenpleger) ?, ataukah Orang yang Turut Serta melakukan
k

(medepleger) ?, Orang yang menganjurkan untuk melakukan (uitlokker)


ah

?, ataukah hanya sebagai Pembantu Melakukan (medeplichting).


R

si
Sehinggga barulah diketahui secara persis, jelas, dan terang apakah
Terdakwa YOSEP PARAGAYE alias YOSEP adalah sebagai Pelaku /

ne
ng

Terdakwa Tunggal ataukah Pelaku / Terdakwa Ganda dan ataukah


Bersama-sama Pelaku / Terdakwa lainnya yang telah melakukan tindak

do
gu

pidana tersebut;
c) Tentang tidak dapat diterimanya dakwaan dan atau batalnya surat
In
dakwaan karena Jaksa Penuntut Umum telah keliru dan salah
A

menerapkan atau menempatkan Aturan / ketentuan Pasal dan Ayat


dalam sebuah surat dakwaan. Mengingat dalam Dakwaan KESATU atau
ah

lik

KEDUA atau dakwaan KETIGA Jaska Penuntut Umum terhadap


Terdakwa YOSEP PARAGAYE alias YOSEP yang bentuknya alternatif
m

ub

(pilihan), sangat berpengaruh pada suatu keraguan dan ketidak-pastian


penerapan hukum dalam proses penuntutan maupun proses pumutusan
ka

dalam perkara tindak pidana a quo (Pasal 143 Ayat (3) Kitab Undang-
ep

undang Hukum Acara Pidana);


ah

Untuk itu, berikut ini adalah uraian sudut pandang kami atas surat
R

dakwaan Jaksa PenuntutUmum tersebut sebagai berikut:


es
M

II.TANGGAPAN ATAS DAKWAAN JAKSA / PENUNTUT UMUM:


ng

on

Halaman 13 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Majelis Hakim yang kami Muliakan;

si
Saudara Jaksa Penuntut Umum yang kami hormati dan hargai;
Saudara Terdakwa yang malang dan yang sangat kami kasihi;

ne
ng
Singkatnya Persidangan yang kami muliakan;

Nota Keberatan / Eksepsi ini diajukan, karena setelah kami

do
gu membaca, meneliti dan memahami surat dakwaan Jaksa Penuntut Umum
dalam Perkara Pidsus Nomor 7/Pid.Sus/2017/PN KFM yang bentuknya
berupa Dakwaan Alternatif, ditemukan hal-hal yang prinsip / mendasar yang

In
A
tidak dipenuhi dalam pembuatan suatu surat dakwaan, antara lain:
ah

A. Tentang Perubahan dan Perbaikan Surat Dakwaan, (sebagaimana

lik
dimaksud dalam Pasal 144 Ayat (1), (2) dan Ayat (3) Kitab Undang-
undang Hukum Acara Pidana):
am

ub
Bahwa dalam ketentuan Pasal 144 Ayat (1), (2) dan (3) Kitab
Undang-undang Hukum Acara Pidana secara eksplisit limitatif menegaskan
tentang Perubahan Surat Dakwaan, yakni :‘Suatu Surat Dakwaan dapat
ep
k

dilakukan perubahan oleh Jaksa Penuntut Umum sebelum Pengadilan


ah

menetapkan hari sidang, ataupun perubahan surat dakwaan selambat-


R

si
lambatnya tujuh (7) hari sebelum sidang, bahkan diisyaratkan surat dakwaan
yang telah dirubah turunannya disampaikan kepada Terdakwa atau penasihat

ne
ng

hukumnya”;
Bahwa dalam persidangan, pada hari Senin, 3 – April 2017, dengan

do
gu

agenda persidangan pembacaan surat dakwaan, Jaksa Penuntut Umum


telah membacakan Surat Dakwaan untuk dan atas nama Terdakwa: YOSEP
PARAGAYE alias YOSEP, dan setelah Jaksa Penuntut Umum membacakan
In
A

surat dakwaan tersebut, Jaksa Penuntut Umum telah melakukan Perubahan


Surat Dakwaan baik pada Identitas Terdakwa maupun dalam hal Penegasan
ah

lik

Perubahan Penulisan dan atau Penerapan Pasal dan Ayat dalam Dakwaan
Kesatu, dengan tanpa melakukan perubahan pada berkas Surat Dakwaan
m

ub

yang berada ditangan Majelis Hakim maupun surat dakwaan yang ada
ditangan penasihat hukum Terdakwa, antara lain:
ka

Pertama:
ep

Pada lembaran kesatu, pada bagian Identitas Terdakwa, yakni bulan


ah

lahirnya Terdakwa terketik / tertulis dalam surat dakwaan yang dibacakan


R

es

Lahir pada Bulan Februari, kemudian setelah diklarifikasi oleh Ketua Majelis
M

Hakim dalam pemeriksaan Identitas Terdakwa, dirubah oleh Jaksa Penuntut


ng

on

Halaman 14 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Umum dalam Surat Dakwaannya menjadi lahir bulan Maret, perubahan ini

si
tidak dilakukan secara tegas oleh Jaksa Penuntut Umum, untuk berkas
dakwaan yang berada ditangan Majelis Hakim maupun Penasihat Hukum

ne
ng
Terdakwa;
Hal ini memunculkan pertanyaan hukum baru: apakah Terdakwa
Yosep Paragaye alias Yosep lahir dua (2) kali dalam setahun ke-dunia yang

do
gu fana ini yakni pada Bulan Februari 1972 dan pada Bulan Maret 1972 ataukah
telah adanya dua (2) Terdakwa dalam tindak pidana tersebut dengan nama

In
A
yang sama namun beda bulan lahirnya ?, dan Ataukah Terdakwa Yosep
Paragaye alias Yosep yang selama ini diduga, ditangkap, ditahan dan
ah

lik
didakwa di persidangan pada tanggal 3 April 2017 lalu adalah BUKAN
ORANGNYA ???;
Perihal pertanyaan hukum tersebut dimunculkan karena dalam fakta
am

ub
hukum yang sebenarnya yakni pada agenda awal sidang pemeriksaan
Identitas Terdakwa atas nama YOSEP PARAGAYE alias YOSEP, oleh Ketua
ep
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Kefamenanu dalam Perkara Nomor
k

7/Pidsus/2017/PN KFM yang terbuka untuk umum tersebut diatas, Terdakwa


ah

telah diperiksa dan menerangkan dengan sebenar-benarnya bahwa Ia-


R

si
Terdakwa lahir di Wo’ogi, Propinsi Papua, pada Tanggal 02 Maret – 1972.
Keterangan Terdakwa tersebut tentang identitas bulan lahirnya dikuatkan dan

ne
ng

ditegaskan dalam Turunan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Tersangka pada


Tingkat Penyidikan Polres TTU dibawah sumpah jabatan, pada hari selasa,

do
gu

tanggal 25 – Oktober – 2016, tepat pukul 10.10 wita, Kartu Tanda Penduduk
(KTP) Terdakwa yang telah disita oleh Penyidik POLRES TTU, tertanggal 13
In
Oktober - 2016 namun tidak dimasukan dalam daftar Berita Acara Penyitaan
A

Barang Bukti milik Terdakwa, Surat Perintah Penahanan (Tingkat


Penuntutan) pada Kejaksaan Negeri Kefamenanu, dengan Nomor : PRINT-
ah

lik

50 / P.3.12 / Euh. 2 / 02 / 2017, tertanggal 10 Februari – 2017, yang pada


intinya menjelaskan dan menerangkan dengan sebenar-benarnya bahwa
m

ub

Terdakwa YOSEP PARAGAYE alias YOSEP: Lahir di Wo’ogi, pada 02 –


Maret – 1972;
ka

Sementara dalam fakta hukum lainya yakni: Dalam surat Dakwaan


ep

Jaksa Penuntut tertanggal 22 Maret – 2017 dan yang telah dibacakan pada
ah

tanggal 3 April – 2017 dalam sidang pengadilan yang terbuka untuk umum,
R

tertulis dan diterangkan bahwa : Terdakwa YOSEP PARAGAYE alias


es

YOSEP, Lahir di Wo’ogi, pada 02 Februari – 1972. Perihal Surat Dakwaan


M

ng

tentang Identitas Terdakwa tersebut didukung oleh adanya Surat Perintah


on

Halaman 15 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Penangkapan Polres TTU, Nomor: SP-Kap / 51/ X/2016/Reskrim, tertanggal

R
13 Oktober – 2016, Surat Perintah Penahanan RES. TTU, Nomor: SP-

si
Han/47/X/2016/Reskrim, tertanggal 14 Oktober – 2016, Surat Perpanjangan

ne
ng
Penahanan Kejaksaan Negeri Kefamenanu, RT-2 Nomor: 20 / P.3.12/ Euh.1/
10 / 2016, tertanggal 28 – Oktober – 2016 dan Surat Penetapan Ketua
Pengadilan Negeri Kefamenanu tentang Perpanjangan Penahanan, Nomor: 1

do
gu / Pen.Pid/2017/PN Kfm, tertanggal 4 – Januari – 2017, Surat Penetapan
Ketua Pengadilan Negeri Kefamenanu tentang Perpanjangan Penahanan,

In
A
Nomor: 7/Pid.Sus/2017/PN Kfm, tertanggal 27 – Maret – 2017, yang pada
intinya menerangkan hal yang sama bahwa: Terdakwa Yosep Paragaye alias
ah

Yosep, Lahir di Wo’ogi, pada 02 Februari – 1972;

lik
Padahal ketentuan dasar dalam menyusun sebuah surat dakwaan perlu
memperhatikan secara cermat, teliti dan jeli dalam melihat ketepatan
am

ub
kepastian dasar syarat formil / keseluruhan identitas tersangka / Terdakwa
dalam dakwaannya. Mengingat hal Identitas Terdakwa tersebut hanyalah
ep
diperoleh atau didasari dari Berita Acara Pemeriksaan (BAP) pada tinggkat
k

Penyidikan, (baik itu terhadap Terdakwa ataupun terhadap saksi) sebab BAP
ah

tersebut dibuat oleh penyidik dibawah sumpah jabatan sebagai dasar acuan
R

si
JPU dalam merumuskan suata dakwaan bagi Terdakwa;
Memperhatikan dualisme versi Identitas Terdakwa YOSEP

ne
ng

PARAGAYE alias YOSEP dalam Dakwaan Jaksa Penuntut Umum dengan


Keterangan Terdakwa dalam persidangan tentang adanya perbedaan Bulan

do
gu

Lahirnya sebagaimana telah terurai secara terperinci, jelas dan terang diatas,
maka dapat kami mengambil sebuah kesimpulan hukum bahwa terhadap
In
dakwaan Jaksa Penuntut Umum tersebut diatas, dalam kaitan dengan syarat
A

formil tentang Identitas Terdakwa sebagaimana diisyaratkan dalam ketentuan


Pasal 143 Ayat (2) huruf a KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM ACARA
ah

lik

PIDANA, telah tidak terpenuhi sepenuhnya. Maka dengan demikian Dakwaan


Jaksa Penuntut Umum patutlah dinyatakan Batal Demi Hukum karena EROR
m

ub

IN PERSONA atau Terdakwa YOSEP PARAGAYE alias YOSEP bukanlah


orang yang telah melakukan tindak pidana perdangangan orang
ka

sebagaiamana yang telah didakwakan kepadanya dalam Surat Dakwaaan


ep

Jaksa Penuntut Umum dengan No.REG. PERKARA : PDM-


ah

02/KEFAM/O2/2017, tertanggal 22 Maret – 2017 dan Terdakwa Harus


R

dinyatakan BEBAS DEMI HUKUM dan dilepaskan dari dakwaan dan tuntutan
es

hukum tersebut;
M

ng

Kedua:
on

Halaman 16 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Bahwa pada lembaran ketiga dari Surat Dakwaan KESATU Jaksa

si
Penuntut Umum, pada bahagian kesimpulan tentang perbuatan Terdakwa
yakni sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 Undang-

ne
ng
Undang Republik Indonesia Nomor : 21 Tahun 2007 Tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Perdagangan Orang. Padahal pada lembaran pertama dalam
rumusan unsure dan rumusan uraian perbuatan / tindak pidana sebagaimana

do
gu terurai dalam Surat Dakwaan KESATU Jaksa Penunut Umum, ternyata
secara jelas-jelas, terang dan tersurat termasuk dalam rumusan unsure

In
A
tindak pidana sebagaiamana diatur dalam ketentuan Pasal 2 Ayat (1) UU RI
Nomor 21 Tahun 2007; Dan sama sekali TIDAK menyinggung atau memuat
ah

lik
uraian unsure pidana maupun uraian peristiwa pidana tentang ketentuan
Pasal 2 Ayat (2) UU RI Nomor 21 Tahun 2007, yang secara Eksplisit
Limitative mengandung makna bahwa perbuatan pidana ataupun unsure
am

ub
pidana dari pada perbuatan Terdakwa telah MENGEKSPLOITASI para
korban sebagai korban perdagangan orang;
ep
Sehingga setelah memperhatikan penerapan ketentuan Pasal 2 UU
k

RI Nomor 21 Tahun 2007 secara umum / menyeluruh atau yang sifatnya


ah

memunculkan keraguan ( baik Ayat 1 dan Ayat 2) oleh Jaksa Penuntut Umum
R

si
sendiri dalam Dakwaan KESATU, menunjukan bahwa Jaksa Penuntut umum
telah KELIRU dan SALAH MENERAPKAN Ketentuan Pasal dan Ayat dalam

ne
ng

uraian Tindak Pidana Surat Dakwaan KESATU. Maka dapat dikatakan bahwa
Dakwaan KESATU atau KEDUA atau Dakwaan KETIGA Jaksa Penuntut

do
gu

Umum terhadap Terdakwa YOSEP PARAGAYE alias YOSEP adalah


KABUR / TIDAK JELAS (Obscure Lible) dan patutlah dinyatakan hukum
In
bahwa Dakwaan Jaska Penuntut umum tersebut TIDAK DAPAT DITERIMA
A

dan DAPAT DIBATAL dan atau BATAL DEMI HUKUM;


B. Dakwaan Jaksa / Penuntut Umum telah disusun secara tidak cermat,
ah

lik

jelas dan lengkap:


Oleh karena undang-undang tidak memberikan penjelasan tentang
m

ub

apa yang dimaksud dengan pengertian cermat, jelas dan lengkap, maka hal
tersebut dapat ditemukan dalam memori van toelihting dan sumber literatur
ka

lain yang memberi penjelasan atas pengertian tersebut;


ep

Menurut Hari Sasangka,S.H. dan Drs. Tjuk Suharjanto,S.H., dalam bukunya


ah

‘Penuntutan Dan Teknik Membuat Surat Dakwaan’, Penerbit Pustaka Tinta


R

Mas Surabaya,1988, hlm.54, diuraikan bahwa Yang dimaksud dengan


es

cermat adalah ketelitian Jaksa Penuntut Umum dalam mempersiapkan surat


M

ng

dakwaan yang didasarkan kepada Undang-undang yang berlaku bagi


on

Halaman 17 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Terdakwa, serta tidak terdapat kekurangan dan atau kekeliruan yang dapat

si
mengakibatkan batalnya surat dakwaan atau tidak dapat dibuktikan antara
lain misalnya:

ne
ng
- Apa ada pengaduan, dalam hal delik aduan;
- Apakah penerapan hukum/ketentuan pidananya sudah tepat ???;
- Apakah Terdakwa dapat dipertanggung jawabkan dalam melakukan

do
gu tindak pidana tersebut;
- Apakah tindak pidana tersebut belum atau sudah kedaluwarsa;

In
A
- Apakah tindak pidana yang didakwakan itu tidak ne bis in idem;
Berdasarkan apa yang disebutkan di atas, maka ketidak - cermatan
ah

lik
atau ketidak-telitian Jaksa Penuntut Umum dapat ditemukan dalam hal: Salah
penerapan hukum / ketentuan pidana terhadap perbuatan Terdakwa dan
ketidak-pastian peran hukum dari Terdakwa dalam melakukan suatu tindak
am

ub
pidana karena adanya indikasi yang sangat kuat bahwa Terdakwabukanlah
sebagai pelaku tunggal melainkan ada beberapa pelaku lainnya yang
ep
termasuk dalam tidak pidana tersebut, namun tidak dijangkau / tidak
k

dinyatakan sebagai Pelaku tindak pidana oleh Penyidik maupun oleh Jaksa
ah

Penuntut Umum sebagai DOMINIS LITIS (Tuan Atas Perkara). Ketidak


R

si
cermatan atau ketelitian penerapan hukum / ketentuan pidana sebagaimana
diuraikan diatas dapat ditunjukkan sebagai berikut:

ne
ng

1. Bahwa dalam Dakwaan Jaksa Penuntut Umum Kesatu atau Kedua atau

do
Ketiga dinyatakan bahwa Terdakwa didakwa telah bersalah melakukan :
gu

“Perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan,


atau penerimaan seseorang dengan Ancaman kekerasan, penggunaan
In
A

kekerasan, penculikan, penyekapan, pemalsuan, penipuan, penyalah-


gunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan utang atau memberikan
ah

lik

bayaran atau manfaat walaupun memperoleh persetujuan dari orang


yang memegang kendali atas orang lain, untuk tujuan mengeksploitasi
orang tersebut di wilayah Negara Republik Indonesia” ATAU “Terdakwa
m

ub

telah Membantu atau Melakukan Percobaan untuk melakukan tindak


pidana perdagangan orang” ATAU “Terdakwa
ka

menempatkan,
ep

membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta


melakukan Penculikan, Penjualan, dan/atau Perdagangan Anak”;
ah

Dari Ketiga Dakwaan ini, terlihat adanya Keraguan dari Jaksa Penuntut
R

es

Umum untuk meyakinkan Majelis Hakim bahwa dakwaan mana yang


M

harus diterapkan kepada Terdakwa YOSEP PARAGAYE alias YOSEP,


ng

on

Halaman 18 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
sehingga dalam penempatan ketentuan Pasal pidananya juga tidak pasti

si
seperti sebagaiamana dalam Dakwaan Kesatu atau Kedua atau Ketiga.
Padahal dalam fakta uraian kronologis hukum dari ke-Tiga dakwaan

ne
ng
alternative tersebut, ternyata untuk terpenuhinya suatu tindak Pidana
PERCOBAAN-pun belum terpenuhi;
2. “Karena dalam fakta hukum keterangan Terdakwa, keterangan para saksi

do
gu dikaitkan dengan Locus Delictie dan Tempus Delictie yang masih dalam
wilayah administrasi hukum Kecamatan Biboki Anleu – Ponu, Kabupaten

In
A
Timor Tengah Utara, ternyata para saksi yang baru menjadi calon korban
BELUM dikatakan memenuhi unsure memperdagangkan atau
ah

lik
mengeksploitasi seseorang dalam / antar daerah Kabupaten ataupun
Propinsi di wilayah NKRI”. Apalagi dalam fakta hukum keterangan
Terdakwa maupun keterangan para saksi menyangkut pengurusan
am

ub
Administrasi Identitas para saksi (KTP & KTP Sementara), sama sekali
tidak diketahui ataupun tidak diurus oleh Terdakwa tapi semuanya secara
ep
diam-diam telah diurus oleh SAKSI HERMAN NAHAK bersama Istri dan
k

anaknya OKTO NAHAK dan SAKSI YULIUS MANUPUTI (Sekdes


ah

Tuamese) – yang seharusnya BEBERAPA SAKSI TERSEBUT OLEH


R

si
PENYIDIK MAUPUN OLEH JAKSA PENUNTUT UMUM TELAH
MENJADIKAN MEREKA TERSANGKA ATAU TERDAKWA BERSAMA-

ne
ng

SAMA DENGAN TERDAKWA Yosep Paragaye Alis Yosep


sebagaiamana yang telah disangkakan kepada Terdakwa dan mereka

do
gu

(Herman Nahak, Oktovianus Nahak & Yulius Manuputi) dalam BAP


Tersangka/Terdakwa, Surat Penangkapan, Penahanan dari Penyidik
In
maupun dari Surat Perpanjangan Penahanan dari JPU terhadap
A

Terdakwa. Bahkan Terdakwa-pun tidak pernah tahu bahwa ada Tiga (3)
orang saksi yang hendak ikut kerja di Papua masih kategori anak
ah

lik

dibawah umur dan Terdakwa barulah tahu bahwa ada Tiga (3) orang
calon tenaga kerja yang masih dibawah umur pada saat di kantor Polsek
m

ub

Ponu pada saat Saksi HERMAN NAHAK mengeluarkan KTP dan KTPS
para saksi dari dalam tas-nya;
ka

3. Fakta hukum yang paling mendasar adalah apakah para Saksi sudah
ep

menjadi KORBAN dalam Perdagangan Orang dalam kejadian tersebut?


ah

Dalam keterangan Terdakwa maupun terutama para Saksi mengatakan


R

bahwa mereka sama sekali tidak dikorbankan dalam Perdagangan


es

maupun dieksploitasi dalam segala hal termasuk kebebasan jiwa-raga


M

ng

dan materi. Justeru, mereka sendirilah yang pada saat itu mendesak
on

Halaman 19 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
maupun memohon bantuan Terdakwa guna dibawah ke Papua untuk

si
bekerja. Dan fakta hukum lanjutannya adalah para saksi sekarang berada
di rumah mereka masing-masing di Tuamese – Ponu, tanpa adanya

ne
ng
kerugian Psikis, Fisik maupun Materil;
Berdasarkan segala apa yang terurai di atas, maka terbukti bahwa
dakwaan jaksa Penuntut Umum telah diuraikan secara tidak cermat, tidak

do
gu jelas dan tidak lengkap yang mengakibatkan dakwaan harus batal demi
hukum berdasarkan ketentuan Pasal 143 ayat (3) Kitab Undang-undang

In
A
Hukum Acara Pidanayang berbunyi: ‘Surat dakwaan yang tidak memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b , batal demi
ah

hukum‘. Sedangkan Pasal 143 ayat (2) huruf b Kitab Undang-undang Hukum

lik
Acara Pidana, berbunyi: ‘Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai
tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat
am

ub
tindak pidana itu dilakukan”;

III. KESIMPULAN DAN PENUTUP:


ep
k

Berdasarkan apa yang telah kami uraikan di atas, maka kami


ah

berkesimpulan bahwa dakwaan Penuntut Umum telah diuraikan secara tidak


R

si
cermat, tidak jelas dan tidak lengkap, serta bertentangan dengan prinsip-
prinsip hukum yang berlaku. Oleh karena itu, kami mohon kepada Majelis

ne
ng

Hakim untuk menjatuhkan putusan dalam perkara ini dengan amar putusan
sebagai berikut:.

do
gu

1. Menyatakan hukum menerima eksepsi Penasihat Hukum seluruhnya;


2. Menyatakan hukum dakwaan Jaksa Penuntut Umum dengan Nomor
Register Perkara : PDM -02 / KEFAM / 02 / 2017, Tertanggal 22 Maret
In
A

2017 adalah Batal Demi Hukum;


3. Memerintahkan Terdakwa agar segera dikeluarkan dari Tahanan;
ah

lik

4. Membebankan biaya perkara kepada Negara.

Subsidiar:
m

ub

Apabila Majelis Hakim yang menangani, memeriksa dan memutus perkara a


quo berpendapat lain demi mempertahankan kewibawaan hukum NKRI
ka

ep

tercinta ini, maka mohon putusan yang seadil-adilnya dengan tetap


menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan asas obyektifitas yang sejati (Ex
ah

Aequo Et Bono);
R

es

Menimbang, bahwa terhadap Keberatan Penasihat Hukum Terdakwa


M

ng

tersebut Pengadilan Negeri Kefamenanu telah menjatuhkan Putusan


on

Halaman 20 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Sela tanggal 28 April 2017 Nomor 7/Pid.Sus/2017/PN Kfm yang amarnya

si
sebagai berikut:
1. Menyatakan keberatan dari Penasihat Hukum TerdakwaYOSEF

ne
ng
PARAGAYE Alias YOSEP tersebut diterima;
2. Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum Nomor. REG. PERKARA :
PDM-02 / KEFAM / 02 / 2017, tanggal 22 Maret 2017, batal demi hukum;

do
gu 3. Memerintahkan mengembalikan berkas perkara ini kepada Penuntut
Umum;

In
A
4. Memerintahkan Terdakwa dibebaskan dari tahanan segera setelah
putusan ini diucapkan;
ah

lik
5. Membebankan biaya perkara kepada Negara;

Menimbang, bahwa terhadap Putusan Sela tersebut Penuntut


am

ub
Umum telah menyatakan Perlawanan dihadapan Panitera Pengadilan
Negeri Kefamananu pada tanggal 28April 2017 sebagaimana ternyata dari
Akta Pernyataan Perlawanan terhadap Putusan Sela Nomor
ep
k

7/Pid.Sus/2017/PN Kfm serta pernyataan Perlawanan tersebut telah


ah

diberitahukan dengan cara seksama kepada Penasihat Hukum Terdakwa


R
pada tanggal 2Mei 201;

si
Menimbang, bahwa sehubungan dengan pernyataan Perlawanan

ne
ng

yang diajukan tersebut, Penuntut Umum telah mengajukan Memori


Perlawanan yang diterima di Pengadilan Negeri Kefamenanu sesuai Tanda

do
Terima Memori Banding tanggal 5Mei 2017 dan Memori Perlawanan dari
gu

Penuntut Umum tersebut telah diberitahukan kepadaPenasihat


HukumTerdakwa pada tanggal 8Mei 2017;
In
A

Menimbang, bahwapada tanggal 9 Mei 2017 kepada Jaksa Penuntut


Umum dan Penasihat Hukum Terdakwa telah diberitahukanuntuk
ah

lik

mempelajari berkas perkara yang dimohonkan Perlawanan tersebut dalam


tenggang waktu 7 (tujuh) hari setelah menerima pemberitahuan;
m

ub

Menimbang, bahwa Memori Perlawanan yang diajukan oleh


Penuntut Umum tertanggal 3Mei 2017 isinya sebagai berikut:
ka

ep

Bahwa setelah membaca Penetapan/Keputusan Pengadilan Negeri


Kefamenanu yang isinya antara lain berbunyi:
ah

1. Menyatakan keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa YOSEF


R

es

PARAGAYE Alias YOSEF tersebut diterima;


M

ng

on

Halaman 21 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2. Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum No.Reg.Perkara: PDM-

si
02/KEFAM/02/2017 tanggal 22 Maret 2017 batal demi hukum;
3. Memerintahkan mengembalikan berkas perkara ini kepada Penuntut

ne
ng
Umum;
4. Memerintahkan Terdakwa dibebaskan dari tahanan segera setelah
putusan ini diucapkan;

do
gu 5. Membebankan biaya perkara kepada Negara;

Menimbang, bahwa syarat-syarat Surat Dakwaan:

In
A
➢ Pasal 143 (2) Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana berrbunyi:
Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal,
ah

lik
ditandatangani serta berisi:
a. Nama lengkap, tempat tinggal, umur atau tanggal lahir, jenis kelamin,
am

ub
kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan terdakwa;
b. Uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana
yang didakwakan dengan menyebut waktu dan tempat tindak pidana
ep
k

dilakukan;
ah

➢ Bahwa meskipun undang-undang menghendaki perumusan secara


R

si
cermat, jelas dan lengkap tetapi Kitab Undang-undang Hukum Acara
Pidana sendiri tidak mengatur bagaimana suatu uraian tindak pidana

ne
ng

dalam surat dakwaan itu sebagai telah cermat, jelas dan lengkap atau
belum/tidak cermat, tidak jelas dan tidak lengkap;

do
gu

Dalam praktek syarat-syarat yang berkaitan dengan formalitas (tanggal,


tandatangan dan identitas lengkap Terdakwa) disebut syarat formal,
sedangkan syarat yang berkaitan dengan isi/materi dakwaan (uraian tentang
In
A

tindak pidana yang didakwakan dan waktu serta tempat tindak pidana
dilakukan) disebut syarat materiel;
ah

lik

Pencantuman syarat formal dan syarat materiel dalam penyusunan surat


dakwaan sangat erat kaitannya dengan tujuan daripada surat dakwaan itu
m

ub

sendiri, tujuan surat dakwaan dalam proses pidana adalah sebagai dasar
pemeriksaan sidang pengadilan, dasar pembuktian, dasar tuntutan pidana,
ka

ep

dasar pembelaan diri bagi Terdakwa dan merupakan dasar penilaian serta
dasar putusan pengadilan;
ah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan utama


R

es

dari surat dakwaan itu adalah untuk menetapkan secara konkrit/nyata tentang
M

ng

on

Halaman 22 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
orang tertentu yang telah melakukan perbuatan tertentu pada waktu dan

si
tempat tertentu pula;

Oleh karena itu Pasal 143 ayat (2) Kitab Undang-undang Hukum Acara

ne
ng
Pidana menghendaki pencantuman identitas lengkap Terdakwa, uraian yang
cermat, jelas dan lengkap tentang tindak pidana yang didakwakan serta

do
gu waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan oleh Terdakwa;

Bahwa untuk menentukan suatu kriteria yang pasti tentang suatu perumusan

In
tindak pidana dalam surat dakwaan itu sudah cermat, jelas dan lengkap dan
A
atau belum/tidak cermat, tidak lengkap, hanyalah dapat ditentukan secara
kasuistis, dan oleh karena itu untuk mendapat kejelasan tentang masalah ini
ah

lik
sebaiknya kita meneliti Doktrin dan Yurisprudensi;

Dalam Buku Pedoman Pembuatan Surat Dakwaan terbitan Kejaksaan Agung


am

ub
RI 1985 halaman 14 s.d. 16 dirumuskan pengertian cermat, jelas dan lengkap
tersebut sebagai berikut:
ep
a. Yang dimaksud dengan ‘cermat’ adalah ketelitian Jaksa Penuntut Umum
k

dalam mempersiapkan surat dakwaan yang didasarkan kepada undang-


ah

R
undang yang berlakubagi terdakwa serta tidak terdapat kekurangan dan

si
atau kekeliruan yang dapat mengakibatkan batalnya surat dakwaan

ne
ng

(misalnya: apakah tindak pidana tersebut sudah kadaluarsa atau nebis in


idem);
b. Yang dimaksud dengan ‘jelas’ adalah Jaksa Penuntut Umum harus

do
gu

mampu merumuskan unsur-unsur delik yang didakwakan sekaligus


memperpadukan dengan uraian perbuatan materiel (fakta) yang
In
A

dilakukan oleh terdakwa dalam surat dakwaan;


c. Yang dimaksud dengan ‘lengkap’ adalah uraian surat dakwaan harus
mencakup semua unsur-unsur yang ditentukan undang-undang secara
ah

lik

lengkap;

Pencantuman ‘waktu’ dilakukan tindak pidana, disamping bermaksud


m

ub

memperjelas tindak pidana yang dilakukan, namun yang lebih urgen erat
ka

kaitannya dengan:
ep

➢ Perubahan perundang-undangan (Pasal 1 ayat 2 Kitab Undang-undang


ah

Hukum Pidana);
R

➢ Usia pelaku (dewasa atau belum) berdasarkan Pasal 45 Kitab Undang-


es

undang Hukum Pidana);


M

ng

on

Halaman 23 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
➢ Kadaluarsa (verjaaring) berdasarkan Pasal 78 s.d. 82 Kitab Undang-

si
undang Hukum Pidana);
➢ Persyaratan yang ditentukan dalam suatu tindak pidana pada waktu

ne
ng
malam (Psal 263 Kitab Undang-undang Hukum Pidana);
➢ Ketentuan Recidive (Pasal 486 s.d. 488 Kitab Undang-undang Hukum
Pidana);

do
gu Menurut HR 18 Juni 1928 W. 118 E31 N.I. 1928 No.1438 berbunyi
“Penyebutan dalam surat tuduhan bahwa terdakwa telah melakukan

In
A
perbuatan tersebut dalam atau kira-kira tahun-tahun 1920 sampai dengan
1926 adalah cukup untuk menyatakan waktu”;
ah

lik
Pencantuman ‘tempat’ dilakukannya tindak pidana, disamping bermaksud
memperjelas perumusan tindak pidana yang didakwakan, namun yang lebih
am

ub
urgen erat kaitannya dengan:

➢ Kompetensi relatif dari pengadilan (Pasal 84 s.d. 86 Kitab Undang-


ep
undang Hukum Acara Pidana);
k

➢ Berlakunya Hukum Pidana Indonesia (Pasal 2 s.d. 8 Kitab Undang-


ah

undang Hukum Acara Pidana);


R

si
➢ Di muka umum (Pasal 160 dan 170 Kitab Undang-undang Hukum
Pidana);

ne
ng

➢ Kewenangan menuntut oleh Penuntut Umum (Pasal 137 Kitab Undang-


undang Hukum Acara Pidana);

do
gu

➢ Teori-teori locus delictie tempat terjadinya tindak pidana;

Sehubungan dengan hal ini, A. Hamzah (1985:173) menyatakan: “Menurut


In
A

Minkenhof Hoge Raad tidak banyak menuntut syarat-syarat penguraian


tentang tempat dan waktu. Suatu lukisan yang juga seperti‘di Roterdam atau
salah satu tempat di Nederland, atau di Antwerpen, atau salah satu tempat di
ah

lik

Belgia dan di dalam atau di sekitar tahun-tahun 1920 sampai dengan tahun
1926 dipandang cukup memadai, asal ternyata terdakwa tidak dirugikan
m

ub

dalam pembelaannya”;
ka

Rakernas Mahkamah Agung tahun 1986 sehubungan dengan ketentuan


ep

Pasal 143 ayat (2) Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana, Mahkamah
Agung memberikan petunjuk:
ah

“Maksud Pasal 143 ayat (2) Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana
R

es

dengan kalimat uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak
M

pidana yang didakwakan adalah bahwa dalam surat dakwaan itu harus
ng

on

Halaman 24 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
disebut apa yang sesungguhnya dilakukan oleh terdakwa yang memenuhi

si
unsur delik yang didakwakan, sehingga tidak cukup hanya menyebut unsur
deliknya saja” (Himpunan Tanya Jawab Hukum Pidana Kitab Undang-undang

ne
ng
Hukum Acara Pidana No.152);

Tentang Penerapan peran terdakwa dalam “Penyertaan”:

do
gu ➢ Bahwa penempatan pasal pelanggaran yang dilakukan oleh Jaksa
Penuntut Umum kepada Terdakwa, khususnya terkait dengan asas
‘deelneming’ atau ‘penyertaan’ sangatlah jelas. Bahwa menurut hemat

In
A
kami bila surat dakwaan dikatakan ‘obscuur libelli’ bila diajukan alasan
bahwa dakwaan tersebut kabur atau samar-samar dan baru dapat
ah

lik
dimintakan dakwaan dinyatakan batal demi hukum, padahal menurut
pendapat kami Jaksa Penuntut Umum surat dakwaan yang kami ajukan
am

ub
telah memenuhi syarat materiil sebagaimana ketentuan yang diatur di
dalam Pasal 143 (2) huruf b Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana,
sehingga dengan demikian tidak ada alasan yang menyatakan surat
ep
k

dakwaan tersebut telah ‘obscuur libelli’. Bahwa bila kita perhatikan isi
ah

Pasal 143 ayat (2) Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana


R
menentukan Penuntut Umum membuat surat dakwaan yang diberi

si
tanggal dan ditandatangani dan berisi identitas terdakwa serta uraian

ne
ng

secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang


dilakukan, serta menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana dilakukan,
dan bunyi Pasal 143 ayat (2) Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana

do
gu

tersebut nyatalah tidak ada kewajiban Jaksa Penuntut Umum sebagai


pembuat surat dakwaan untuk mencantumkan ketentuan atau peraturan
In
A

yang dilanggar, asal saja perbuatan terdakwa tersebut telah diuraikan


secara cermat, jelas dan lengkap (Vide Putusan Mahkamah Agung RI
ah

Nomor 104 K/Kr/1971 tanggal 31 Januari 1973 dan Nomor


lik

33/M/II/1/1985);
➢ Mengingat Pasal 149 (1) / 156 (3) Kitab Undang-undang Hukum Acara
m

ub

Pidana:
MEMINTA:
ka

ep

1. Supaya Pengadilan Tinggi Kupang di Kupang menerima perlawanan


ini dan menyatakan bahwa keberatan Jaksa Penuntut Umum
ah

beralasan;
R

2. Membatalkan Putusan Sela Nomor 7/Pid.Sus/2017/PN Kfm tanggal


es
M

28 April 2017 atas nama Terdakwa YOSEF PARAGAYE Alias


ng

YOSEF tersebut;
on

Halaman 25 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
3. Memerintahkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap terdakwa

si
YOSEF PARAGAYE Alias YOSEF di dalam persidangan Pengadilan
Negeri Kefamenanu;

ne
ng
Menimbang, bahwa sebelum berkas perkara dikirim ke Pengadilan
Tinggi Kupang, kepada Terdakwa dan Penuntut Umum telah diberitahukan
untuk Memeriksa Berkas Perkara pada tanggal 9Mei 2017 selama 7 (tujuh)

do
gu hari terhitung sejak tanggal 9 Mei 2017 sampai dengan tanggal 15 Mei 2017;
Menimbang, bahwa pengajuan Perlawanan oleh Penuntut Umum

In
A
terhadap Putusan Sela Pengadilan Negeri Kefamenanu tanggal 28 April 2017
Nomor 7/Pid.Sus/2017/PN Kfmtersebut telah dilakukan dalam tenggang
ah

lik
waktu dan tatacara serta syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-undang
oleh karena itu perlawanan tersebut secara formal dapat diterima;
Menimbang, bahwa setelah mempelajari dengan seksama berkas
am

ub
perkara dan Turunan Resmi Putusan Pengadilan Negeri Kefamananu tanggal
28 April 2017 Nomor 7/Pid.Sus/2017/PN Kfm, maka Pengadilan Tinggi
ep
berpendapat bahwa Putusan Majelis Hakim Tingkat Pertama mengabulkan
k

Keberatan dari Penasihat Hukum Terdakwa perihal ketidakjelasan status


ah

Terdakwa dalam perk in casu yang berkaitan dengan penyertaan, sedangkan


R

si
materi Keberatan lainnya, yakni tentang tidak dipenuhinya syarat formil dan
kesalahan penerapan peraturan perundang-undangan, tidak diterima;

ne
ng

Menimbang, bahwa setelah meneliti dan mempelajari Surat Dakwaan


Penuntut Umum dalam perkara in casu, Pengadilan Tinggi cukup bisa

do
gu

memahami dan mengerti substansi yang diuraikan dalam Surat Dakwaan a


quo, namun demikian untuk menguji kebenaran dari Surat Dakwaan tersebut
In
A

masih memerlukan pembuktian dalam persidangan, sehingga Pengadilan


Tinggi berpendapat tentang status Terdakwa dalam hal penyertaan
ah

sebagaimana yang dikabulkan oleh Majelis Hakim tingkat pertama dalam


lik

Putusan Selanya, adalah tidak dapat hanya dinilai dari paparan yang
diuraikan dalam Surat Dakwaan ansich, melainkan harus diuji dalam
m

ub

pembuktian dipersidangan dengan alat-alat bukti yang akan dihadirkan


Penuntut Umum;
ka

ep

Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut maka


Putusan Sela Pengadilan Negeri Kefamenanu tanggal 28 April 2017 Nomor
ah

7/Pid.Sus/2017/PN Kfm harus dibatalkan dan Perlawanan yang diajukan oleh


es

Penuntut Umum dapat diterima dan memerintahkan agar Pengadilan Negeri


M

ng

on

Halaman 26 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Kefamenanu memeriksa perkara Nomor 7/Pid.Sus/2017/PN Kfm atas nama

si
Terdakwa YOSEF PARAGAYE Alias YOSEF tersebut;

Menimbang, bahwa terhadap pertimbangan tersebut di atas, terdapat

ne
ng
perbedaan pendapat (Dissenting Opinion) diantara Majelis Hakim yang
memeriksa perkara aquo yaitu Hakim SIMPLISIUS DONATUS, S.H., dengan

do
gu pendapat sebagai berikut:

Menimbang, bahwa setelah membaca dengan cermat pertimbangan

In
hukum dari Putusan Sela Pengadilan Negeri Kefamenanu tanggal 28 April
A
2017 Nomor 7/Pid.Sus/2017/PN Kfm, maka Hakim SIMPLISIUS DONATUS,
S.H.sependapat dengan pertimbangan hukum dari putusan tersebut yang
ah

lik
menyatakan bahwa Keberatan pertama dari Penasihat Hukum Terdakwa
perihal identitas Terdakwa terkait dengan bulan lahir Terdakwa tidak diterima
am

ub
dengan alasan bahwa pembetulan syarat formal surat dakwaan terkait
dengan bulan kelahiran Terdakwa secara substantif tidak menimbulkan suatu
akibat hukum yang signifikan merugikan Terdakwa;
ep
k

Menimbang, bahwa tentang pertimbangan Majelis Hakim tingkat


ah

pertama yang menyatakan dakwaan alternatif kedua dan ketiga batal demi
R

si
hukum dengan alasan dakwaan tersebut mengandung ketidakjelasan dan
ketidaklengkapan sebagai syarat materiil dari suatu surat dakwaan;

ne
ng

Menimbang, bahwa walaupun demikian Hakim SIMPLISIUS


DONATUS, S.H. akan memberikan pertimbangan tambahan sebagai berikut:

do
gu

Menimbang, bahwa pada dasarnya pemeriksaan suatu perkara pidana


berpegang pada surat dakwaan, sehingga surat dakwaan harus
In
A

mengemukakan peristiwa pidana secara jelas sebagaimana yang dirumuskan


dalam pasal yang didakwakan, karena itu dalam persidangan akan
membuktikan apakah fakta yang terunkap dipersidangansesuai atau tidak
ah

lik

dengan peristiwa pidana yang dikemukakan dalam surat dakwaan, jadi


dengan kata lain peristiwa pidana yang didakwakan dalam surat dakwaan
m

ub

yang dibuktikan, atau dengan kata lain bukan peristiwa pidana apa yang
terungkap dipersidangan lalu dicocok-cocokkan atau dibandingkan dengan
ka

ep

surat dakwaan tetapi tindak pidana yang diungkapkan dalam surat dakwaan
itu cocok/sesuai atau tidak dengan fakta yang terungkap dipersidangan;
ah

Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam surat dakwaan


R

es

merumuskan peristiwa pidana baik dalam dakwaan alternatif kesatu, kedua


M

dan ketiga hanya sampai pada:


ng

on

Halaman 27 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
“Bahwa pada hari Rabu tanggal 12 Oktober 2016, Terdakwa bersama

si
dengan saksi ANTONIUS BRIA, Saksi ARIYANTO MANAFE, Saksi
SERVILUS MANAFE, Saksi YUNITA LIME, Saksi MARTA AMTIRAN, Saksi

ne
ng
RIFANDI MBUIK, Saksi STEVEN PAULUS DJAMI, Saksi YANDRI
MALELAK, Saksi WELEM GIGIDODI, Saksi NEFRON M. TAUNU, Saksi
YOHANA BALOK, Saksi STEFANIA YOFITA SERAN dan Saksi MARIYANTI

do
gu M. RENI, berkumpul di rumah saksi HERMAN NAHAK dan pada sekitar pukul
03.00 WITA dengan menggunakan 2 (dua) unit mobil yaitu1 (satu)unit mobil

In
A
pick up warna hitam merk Daihatsu Grand Max Nomor Polisi DK 9930 BA,
dan 1 (satu) unit mobil merk Suzuki Ertiga warna merah dengan Nomor Polisi
ah

DH 1280 EB menuju ke Atapupu namun sampai di Jalan raya Trans Ponu –

lik
Atambua, tepatnya di kampung Oekono, Desa Kotafoun Kecamatan Biboki
Anleu Kabupaten Timor Tengah Utara, kendaraan yang ditumpangi Terdakwa
am

ub
bersama para saksi tersebut di atas dihentikan oleh petugas kepolisian
Sektor Biboki Anleu kmd mengawal kedua kendaraan tersebut ke Mako
ep
Polsek Biboki Anleu, setelah itu petugas kepolisian memeriksa kelengkapan
k

identitas kemudian saksi HEMAN NAHAK memberikan 2 (dua) buah map


ah

plasttik yang mana 1 (satu) buah map plastik warna hijau berisikan fotokopi
R

si
KTP dan KPT sementara dari para calon tenaga kerja, sedangkan 1 (satu)
buah map plastik warna kuning berisikan fotokopi KTP dan KTP sementara

ne
ng

a.n. saksi HERMAN NAHAK, AMA, Pd.SD dan saksi MELIANA LURUK,
kemudian Kanit Res Polsek Biboki Anleu a.n. BrigPol PRIO DONALD NATU

do
gu

menanyakan kepada Terdakwa perihal surat tugas untuk melakukan


perekrutan tenaga kerja dan kemudian Terdakwa menjawab bahwa dirinya
In
tidak memiliki surat tugas maupun dokumen apapun untuk membawa dan
A

merekrut calon tenaga kerja tersebut”;


ah

Menimbang, bahwa dari rumusan peristiwa pidana baik dalam


lik

dakwaan alternatif kesatu, kedua dan ketiga tersebut di atas, maka timbul
pertanyaan-pertanyaan antara lain:
m

ub

1. Apa yang salah dengan kejadian pada tanggal 12 Oktober 2016


Terdakwa dengan para Saksi berkumpul di rumah Saksi HERMAN
ka

ep

NAHAK?
2. Apa yang salah dengan kejadian pada sektar pukul 03.00 WITA dengan
ah

menggunakan 2 (dua) unit mobil menuju ke Atapupu?


R

3. Apa yang salah dengan kejadian saks HERMAN NAHAK menyerahkan 2


es
M

(dua) buah map berisikan KTP dan KTP sementara para Saksi kepada
ng

polisi ketika polisi meminta menyerahkan 2 (dua) map tersebut?


on

Halaman 28 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Menimbang, bahwa oleh karena 1 (satu) Hakim Anggota menilai

si
bahwa dakwaan alternatif kesatu, kedua dan ketiga yang diajukan Penuntut
Umum dalam Surat Dakwaannya juga tidak merumuskan secara jelas dan

ne
ng
lengkap sebagai syarat materiil dari suatu surat dakwaan (Pasal 143 ayat (2)
huruf b Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana);

do
gu Menimbang, bahwa karena
bermusyawarah dengan sungguh-sungguh namun tidak menghasilkan suara
setelah Majelis Hakim Banding

bulat, maka yang akan menjadi putusan Majelis dalam perkara ini adalah

In
A
suara terbanyak, yakni pendapat Ketua Majelis dan 1 (satu) Hakim Anggota
sebagaimana tersebut dalam amar putusan di bawah ini;
ah

lik
Menimbang, bahwa dari pertimbangan-pertimbangan diatas, maka
putusan Pengadilan Negeri Kefamenanu tanggal 28April 2017 Nomor
am

ub
7/Pid.Sus/2017/PN Kfm tersebut haruslah ditetapkan untuk dibatalkan dan
memerintahkan agar Pengadilan Negeri Kefamenanu memeriksa perkara
Nomor 7/Pid.Sus/2017/PN Kfm atas nama Terdakwa YOSEF PARAGAYE
ep
k

Alias YOSEF tersebut diatas;


ah

Menimbang, bahwa karena Perlawanan Penuntut Umum diterima


R

si
maka kepada Terdakwa haruslah dibebani untuk membayar biaya perkara
dalam tingkat banding ini yang besarya akan ditentukan dalam amar putusan;

ne
ng

Mengingat, Pasal 143 ayat (3), 156 ayat (1) dan (2) Undang-undang
Nomor 8 Tahun 1981 tentang Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana,

do
gu

Undang-ndang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok


Kekuasaan Kehakiman, serta peraturan-peraturan lain yang bersangkutan;
In
A

MENGADILI:

1. Menetapkan menerima Perlawanan dari Penuntut Umumtersebut;


ah

lik

2. Membatalkan Putusan SelaPengadilan Negeri Kefamenanu


Nomor7/Pid.Sus/2017/PN Kfm tanggal 28April 2017 yang dimohonkan
Perlawanan tersebut;
m

ub

3. Memerintahkan Pengadilan Negeri Kefamenanuuntuk memeriksa perkara


ka

Nomor 7/Pid.Sus/2017/PN Kfm atas nama Terdakwa YOSEF


ep

PARAGAYE Alias YOSEF tersebut diatas;


4. Membebankan kepada Terdakwa untuk membayar biaya perkara dalam
ah

tingkat banding sejumlah Rp5.000,00 (lima ribu rupiah).


R

es

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Majelis Hakim


M

ng

Pengadilan Tinggi Kupang pada hari Rabu, tanggal 24Mei 2017oleh kami
on

Halaman 29 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
SUGIYANTO,S.H.,M.Hum., sebagai Hakim Ketua Majelis, dengan

si
SIMPLISIUS DONATUS, S.H. dan IG.K. ADY NATHA, S.H.,M.Hum.,masing-
masing sebagai Hakim Anggota, berdasarkan Penetapan Wakil Ketua

ne
ng
Pengadilan Tinggi Kupang tanggal 17 Mei 2017, Nomor
63/PEN.PID.SUS/2017/PT KPG untuk memeriksa dan mengadili perkara ini
dalam tingkat banding dan putusan tersebut diucapkan dalam sidang yang

do
gu terbuka untuk umum pada hari Rabu, tanggal 31Mei 2017oleh Hakim Ketua
Majelis tersebut dengan didampingi oleh Hakim-Hakim Anggota yang sama

In
A
serta dibantu oleh ABRAHAM PUNUF, S.H. Panitera Pengganti pada
Pengadilan Tinggi Kupang tanpa dihadirioleh Penuntut Umum dan
ah

lik
Terdakwa maupun Penasihat Hukumnya.
am

ub
Hakim-hakimAnggota, Hakim Ketua,

Ttd. Ttd.
ep
k

Simplisius Donatus, S.H. Sugiyanto, S.H.,M.Hum.


ah

si
Ttd.
I Gde Komang Adynatha, S.H.,M.Hum.

ne
ng

Panitera pengganti,

do
gu

Ttd.
ABRAHAM PUNUF, S.H.
In
A
ah

lik

UNTUK TURUNAN RESMI :


WAKIL PANITERA PENGADILAN TINGGI KUPANG,
m

ub
ka

S U N A R Y O N O, SH.
ep

NIP. : 195705151985111001.
ah

es
M

ng

on

Halaman 30 dari 30
gu

Putusan Nomor 63/PID.SUS/2017/PT KPG


d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Anda mungkin juga menyukai