Islam Di Nusantara Nama-nama Kelompok 1.Ahmad Willie Prakarsa. 2.Bayu Tri Ardiansyah. 3.M.Akbar Purnama. 4.M.Rizki Aditya Nugraha. 5.M.Ihsan. 6.M.Raihan Aziz. 7.Verdee Manila Putra Iftikar. Masuknya Islam Ke Nusantara Menurut M.C. Ricklefs, penyebaran agama Islam di nusantara adalah proses yang sangat penting, tetapi juga tidak jelas. Lebih jauh, Ricklefs mengatakan pada umumnya proses islamisasi kemungkinan berlangsung dalam dua proses. Pertama, penduduk pribumi berhubungan dengan agama Islam dan kemudian menganutnya. Kedua, orang- orang asing yang telah menganut Islam melakukan perkawinan dengan penduduk lokal sehingga mereka telah menjadi orang Indonesia. Kedua proses itu pun mungkin terjadi secara bersamaan. Masuknya agama dan budaya Islam ke Indonesia dipengaruhi oleh adanya hubungan perdagangan Asia kuno. Diskusi tentang asal kedatangan Islam, pembawanya, dan waktu kedatangannya kemudian melahirkan banyak teori. Masuknya agama dan budaya Islam ke Indonesia dipengaruhi oleh adanya hubungan perdagangan Asia kuno. Diskusi tentang asal kedatangan Islam, pembawanya, dan waktu kedatangannya kemudian melahirkan banyak teori. Berikut empat teori tentang masuknya Islam ke Nusantara Teori masuknya Islam Ke Nusantara
01 Teori India 02 Teori Arab
03 Teori Persia 04 Teori Cina
1.Teori India Teori masuknya Islam menurut pendapat para sarjana dari barat mengatakan bahwa islam masuk ke nusantara melalui India. Teori ini dikenal dengan Teori India atau Teori Gujarat. Teori India atau Teori Gujarat pertama kali dikemukakan oleh Pijnappel dari Universitas Leiden. Menurut Pijnappel, orang-orang Arab Syafi’i yang bermigrasi dan menetap di wilayah India lah yang membawa Islam ke Indonesia. 2.Teori Arab Teori Arab atau Teori Mekkah dikemukakan oleh Sir Thomas Arnold bersama Crawfurd, Niemann, dan de Hollander. Menurut Arnold, Coromandel dan Malabar bukan satu-satunya tempat Islam berasal, tapi juga dari Arab. Dalam pandangan Arnold, para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka dominan dalam perdagangan Barat-Timur sejak abad-abad awal Hijriah atau abad ke-7 dan ke-8 Masehi. Pengaruh Islam telah masuk ke nusantara sekitar abad VII, dibawa langsung oleh para pedagang Arab. Buktinya adalah adanya permukiman Islam pada tahun 674 di Baros. Uraian tersebut merupakan proses masuknya Islam dalam Teori Arab atau Mekkah. 3.Teori Persia Teori yang disampaikan oleh P. A. Hoesein Djajadiningrat ini menyatakan bahwa Islam masuk ke nusantara pada abad ke-13 Masehi di Sumatera. Argumennya didasari oleh persamaan budaya yang berkembang di kalangan masyarakat Islam nusantara dengan budaya di Persia. Seperti dicatat oleh Ahmad Mansyur Suryanegara, empat persamaan budaya tersebut diantaranya: Adanya peringatan 10 Muharram atau Asyura untuk memperingati hari kematian Husain di Karbala. Adanya persamaan antara ajaran Al-Hallaj, tokoh sufi Iran, dengan ajaran Syeikh Siti Jenar. Persamaan dalam sistem mengeja huruf Arab bagi pengajian Alquran tingkat awal. 4.Teori Cina Teori ini mengemukakan bahwa pada abad ke-9 Masehi banyak muslim Cina di Kanton dan wilayah Cina Selatan yang mengungsi ke Jawa, Kedah, dan Sumatera. Alasannya, pada masa Huan Chou terjadi penumpasan terhadap penduduk dari dua wilayah tersebut yang mayoritas beragama Islam. Teori ini juga didukung dengan temuan bukti berupa artefak yang memiliki unsur-unsur Cina dalam arsitektur berbagai masjid Jawa Kuno, seperti yang terlihat pada bagian atas masjid Banten, mustaka, yang berbentuk bola dunia yang menyerupai stupa dikelilingi empat ular. Kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara Kerajaan-kerajaan Islam 1.Kerajaan Perlak. 6.Kerajaan Islam Cirebon.
2.Kerajaan Ternate. 7.Kerajaan Demak.
3.Kerajaan Samudera Pasai 8.Kerajaan Islam Banten.
4.Kerajaan Gowa. 9.Kerajaan Pajang.
5.Kerajaan Malaka. 10.Kerajaan Mataram Islam.
1.Kerajaan Perlak Kerajaan Perlak atau yang dikenal juga dengan Kesultanan Peureulak adalah kerajaan Islam di Indonesia yang didirikan pada 840 Masehi. Kerajaan Perlak ini terletak di daerah Peureulak, Aceh Timur. Ketika itu, wilayah Perlak banyak dikunjungi oleh para pedagang yang berasal dari Arab, Gujarat, dan Persia karena mampu memproduksi kayu perlak yang menjadi bahan baku dari kapal. Kedatangan para pedagang dari Timur Tengah itu lantas membuat perkembangan Islam di Perlak berkemban pesat. Sebab, beberapa wanita lokal menikah dengan para pedagang muslim pendatang. 2.Kerajaan Ternate Kerajaan Ternate atau yang juga dikenal dengan nama Kerajaan Gapi. Sesuai dengan namanya, kerajaan ini terletak di wilayah Ternate, Maluku Utara. Kerajaan Ternate pertama kali didirikan oleh sosok bernama Sultan Marhum pada tahun 1257. Kerajaan Ternate menjadi salah satu kerajaan tersukses di Maluku karena mereka menjadi salah satu sumber rempah-rempah terbesar. 3.Kerajaan Samudera Pasai Kerajaan Samudera pasai pertama kali didirikan oleh Sultan Malik Al Saleh atau yang dikenal dengan nama Meurah Silu. Kerajaan Samudera Pasai pertama kali didirikan pada tahun 1267. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Sultan Malik Al Saleh merupakan putra dari Muhammad Amir Syah yang merupakan raja dari Kerajaan Perlak. Oleh karena itu, Kerajaan Samudera Pasai ini merupakan gabungan dari Kerajaan Perlak dan Kerajaan Pase. 4.Kerajaan Gowa Kerajaan Gowa pertama berdiri sekitar tahun 1300 di wilayah Sulawesi Selatan. Kerajaan ini juga menjadi salah satu kerajaan yang memiliki perkembangan yang pesat, terutama saat bergabung dengan Kerajaan Tallo pada abad ke-16. Gabungan dua kerajaan itu kemudian dipimpin oleh Sultan Alauddin dan memilih agama Islam sebagai agama resminya. 5.Kerajaan Malaka Kesultanan Malaka adalah kerajaan Islam Melayu yang terletak di Malaka. Kerajaan ini didirikan pada tahun 1405 oleh seorang bernama Parameswara. Pada awalnya, masyarakat dari Malaka bukanlah seorang muslim, tetapi dengan berkembangnya kepemimpinan Kerajaan Malaka, masyarakat mulai ikut menganut agama Islam. Kerajaan ini juga dikenal menguasai jalur pelayaran dan perdagangan di Selat Malaka pada abad 15. Kerajaan Malaka terakhir kali dipimpin oleh Sultan Mahmud Syah. Kerajaan ini lantas runtuh karena mendapatkan serangan dari Portugis pada 1511. Penyerangan Portugis terhadap Kerajaan Malaka ini lantas menjadi awal mula serangan militer dari Eropa ke Nusantara.
6.Kerajaan Islam Cirebon Kerajaan Islam Cirebon pertama kali didirikan pada tahun 1430 oleh Pangeran Walangsungsang. Kerajaan ini diketahui terletak di pantai utara Pulau Jawa tepatnya di Jawa Barat. Kerajaan Islam Cirebon disebut-sebut sebagai pusat penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Salah satu pemimpin paling terkenal dari Kerajaan Islam Cirebon adalah Sunan Gunung Jati yang merupakan keponakan dari Pangeran Walangsungsang yang merupakan Sultan Cirebon I. Pada masa keruntuhannya, Kerajaan Cirebon terbagi menjadi dua, yaitu kesultanan Kasepuhan dan kesultanan Kanoman. 7.Kerajaan Demak Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Kerajaan ini berdiri pada 1478 saat Kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan dan dipimpin oleh Raden Patah. Selain pertama di Pulau Jawa, kerajaan ini juga menjadi salah satu kerajaan terbesar di Pulau Jawa. Kerajaan Demak ini juga diketahui sebagai kerajaan yang paling berperan dalam penyebaran Islam di Nusantara. Hal itu disebabkan karena Kerajaan Demak mendapatkan dukungan dari sembilan tokoh penyebar agama Islam yang dikenal dengan sebutan Wali Songo. 8.Kerajaan Islam Banten Kerajaan Islam Banten didirikan oleh Sultan Maulana Hasanudin yang merupakan putra dari pimpinan Kerajaan Islam Cirebon, Sunan Gunung Jati pada 1526. Kerajaan ini juga menjadi salah satu kerajaan yang melawan VOC yang melakukan monopoli perdagangan. Perlawanan kala itu dipimpin oleh salah satu pemimpin paling terkenal dari Kerajaan Banten, yaitu Sultan Agung Tirtayasa. Runtuhnya kerajaan ini juga dipicu karena adanya perang saudara yang dilakukan oleh anak dari Sultan Ageng Tirtayasa yang ingin merebut jabatan ayahnya. 9.Kerajaan Pajang Kerajaan Pajang merupakan kerajaan yang berdiri setelah Kerajaan Demak runtuh. Kerajaan ini pertama kali didirikan oleh Jaka Tingkir alias Sultan Hadiwijaya. Ketika itu, Jaka Tingkir memindahkan seluruh kekuasaan dan benda pusaka dari Kerajaan Demak ke Pajang setelah merebut kekuasaan Demak dari Arya Penangsang. Kerajaan ini berperan dalam penyebaran Islam di pedalaman wilayah Jawa. 10.Kerajaan Mataram Islam Kerajaan Mataram Islam berdiri pada 1588 di wilayah Kotagede Yogyakarta. Kerajaan ini pertama kali didirikan oleh dua tokoh, yaitu Ki Ageng Pemanahan dan Ki Ageng Sela. Kerajaan ini didirikan sebagai hadiah yang diberikan Kesultanan Pajang terhadap Ki Ageng Pemanahan atas jasanya. Raja pertama dari Kerajaan Mataram Islam adalah Raden Mas Sutawijaya alias Panembahan Senapati yang merupakan putra dari Ki Ageng Pemanahan. TERIMA KASIH