Anda di halaman 1dari 15

TEKNOLOGI PRODUKSI PUPUK

DAN AMELIORAN DARI BATUAN


BAHAN BAKU - BATUAN PROSES PRODUKSI PRODUK PUPUK &
AMELIORANT
• Crushing and Grinding • Bubuk halus
• High-energy milling/Nano
• Nano materials
technology
• Blending • Pupuk granular
• Extraction • Pupuk cair
• Filtering (Penyaringan)
BAHAN BAKU – JENIS BATUAN
Pupuk Tunggal
1. Pupuk Fosfat (P)
 Mineral/Batuan Fosfat (rock phosphate/RP):
1) Fluor apatit: Ca10(PO4)6F2 ditemukan pada lingkungan batuan beku dan metamorfik,
misalnya dalam batuan karbonat dan mika-pyroksin
2) Hidroksi apatit (Ca10(PO4)6(OH)2 ditemukan pada lingkungan batuan beku dan
metamorfik, tetapi juga pada deposit biogenik (misalnya deposit dari tulang)
3) Karbonat hidroksi apatit (Ca10(PO4CO3)6(OH)2 ditemukan terutama di kepulauan dan
gua sebagai bagian dari kotoran burung (guano)
4) Francolite (Ca10-x-yNaxMgy(PO4)6-z(CO3)zFe0.4zF) kompleks yang mengandung P ditemukan
terutama pada deposit marin
 Posfat organik: guano (deposit kotoran hewan/kelelawar di gua)
2. Pupuk Kalium (K)
 Sumber Unsur K:
1) Deposit KCl (sylvite) dan kompleks K-Mg, klorit dan sulfat
2) Mineral K: K-feldspars: microcline, orthoclase, Leucite, K-mika (biotite,
phlogopite, glauconite, illite (clay)
3. Pupuk Kalsium dan Magnesium (Ca, Mg)/Bahan Pengapuran
 Sumber Unsur Ca, Mg:
 kapur CaCO3
 dolomit (CaMg)CO3
 Karang laut

4. Pupuk Sulfur/Sulfat (S/SO4): mineral belerang


Pupuk Majemuk (multinutrisi): Beragam Jenis Batuan Silikat
Permasalahan dan Solusi Teknik
1. Unsur hara dari batuan umumnya sangat sulit terlarutkan dengan air, karena:
a. Bahan baku (batuan) umumnya keras.
b. Sebagian besar unsur hara yang dibutuhkan tanaman (unsur pupuk)
umumnya berada di dalam atau/dan di antara struktur dasar penyusun
batuan yang saling berikatan kuat
c. Ukuran unit struktur dasar tersebut sangat kecil (nano meter)

2. Alternatif solusi:
a. Penggilingan intensif (ball mill) dengan tujuan merusak struktur dasar
mineral/batuan
b. Merubah struktur kristalin menjadi amorfus
c. Pelarut masam (asam organic )
3. Ekstrasi unsur hara dari batuan yang sudah diproses, karena partikel padatan
yang sangat halus (nano particles, amorfus)
Pelarutan Pupuk P (RP):

Ca10(PO4)6F2 + 12H+ ⇋ 10Ca+2+6H2PO4 + 2F-


 Laju pelarutan P pada tanah masam > tanah netral > tanah basa
 Asam organik lebih banyak melarutkan P karena kemasaman dan
kemampuan membentuk kelat dengan Ca (reaksi ke kanan). Asam organik
dapat berasal dari eksudat akar tanaman maupun dekomposisi bahan
organik/kompos
 Aktivitas organisme pelarut P (micoryza) menghasilkan asam organik,
mempercepat ketersediaan P
 Pada proses pembuatan pupuk P sintetis (SP atau TSP), batuan fosfat (RP)
dilarutkan dengan asam fosfat pekat berfungsi untuk pelarutan P dari RP
dan mingkatkan kada P pada pupuk sintetis.
Cara Mempercepat Pelepasan P dari RP

1) Blending (pencampuran): PR + P-larut atau TSP yang berfungsi sebagai stater/


stimulan pertumbuhan akar tanaman, meningakatkan pemanfaatan P dari PR
oleh tanaman
2) Pertukaran ion: PR larut melepaskan Ca. Jika Ca ditarik oleh permukaan koloid,
mempercepat reaksi pelarutan PR. Bahan yang digunakan biasanya zeolite
3) Penggilingan intensif: menghaluskan partikel PR (meningkatkan luas permukaan
efektif) dan membongkar struktur mineral PR.
4) Pelarutan organik: dengan organisme pelarut P, dicampur dengan BO/kompos
5) Pencampuran PR + pirit atau S elementer
6) PR + kompos (sebagai penghasil asam organik, koloid organik/ meningkatkan
KTK tanah, pengkelat org-Ca mempercepat pelarutan PR)
7) PR + Pupuk Batuan Silikat (PBS) ?? Belum diteliti
B. Pupuk Batuan Silikat (PBS)
1. Potensi Kelebihannya
1) Bahan baku (batuan volkanik) melimpah dan murah
2) Mengandung multi nutrisi (hampir semua unsur hara esensial dan fungsional
Si, kecuali N).
3) Multi fungsi (bahan remediasi dalam arti luas):
a. Sumber unsur hara esensial dan fungsional (Si)
b. Bahan kapur (liming materials)
c. Penetral tanah salin
d. Menekan efek keracunan unsur mikro dan logam berat
e. Sebagai bahan penjerap bahan-bahan radikal (reaktif).
Faktor yang mempengaruhi kualitas PBS
1.Kandungan unsur hara:
a. Batuan silikat felsik: warna pudar/pucat, kadar Si tinggi (> 55 % SiO2), K umumnya
tinggi, Ca dan Mg serta unsur mikro (Fe, Mn, Zn, Cu) rendah.
b. Batuan silikat mafik: warna gelap/hitam, kadar Si rendah (< 40 % SiO2), K umumnya
rendah, Ca, Mg, dan unsur mikro tinggi.
c. Batuan silikat intermediat (andesitic): campuran antara felsik dan mafik
2. Ukuran partikel:
 Makin halus, makin efektif
 Paling efektif menggunakan High-energy milling
3. Bentuk/Wujud Pupuk:
 Cair: semua unsur hara dalam bentuk tersedia/ion terlarut
 Suspensi: Sebagian besar masih dalam bentuk kristal yang halus (mikron), proporsi
unsur hara tersedia thd total rendah, unsur hara cadangan tinggi
 Bubuk (powder, nano particles): ketersediaan unsur hara rendah, terutama Si, dosis
puluhan ton/ha
 Ganular: sejauh ini kurang efektif, pelepasan u.h sangat lambat, cadangan
Perbedaan/Kelebihan PBS vs Pupuk Lain (sintetis):

No parameters Pupuk Batuan Silikat (PBS) Pupuk Sintetis yang lain


1. Bahan baku Lokal, murah, alami, dan melimpah Sebagian-keseluruhan harus diimport,
bahan kimia murni, mahal
2. Unsur hara Multi nutrisi + Si tersedia tinggi 1-3 unsur hara makro; yang multi nutrisi
(untuk PBS cair) kurang/sulit tersedia bagi tanaman
3. Kualitas produk Tertinggi: nutrisi berimbang (sehat), daya Biasanya terlalu banyak N, sensitif
simpan tinggi terhadap HPT, daya simpan rendah
4. Dampak lingkungan Aman Tidak jelas, dampak tidak langsung
kurang baik
Multifungsi Bubuk Batuan Silikat
 Batuan silikat terdiri atas mineral silikat, tersusun dari unit dasar
tetrahedral silikat yang berukuran beberapa nanometer
 Untuk melepaskan unsur hara dari batuan, terutama Si,
rangkaian struktur tetrahedral yang menyusun partikel batuan
harus dirusak

 Untuk keperlan itu diperlukan mesin (ball mill) yang didesain khusus yang dapat
menghancurkan struktur dasar tetrahedral Si yang berukuran sangat kecil tsb.
 Dampak dari penghancuran tetrahedral  nano particles non kristalin (amorfus) sangat
reaktif, banyak muatan listrik (negative dan positif) dari gugus fungsional partikel amorfus.
 Bubuk batuan silikat (BBS) nano particles mempunyai kemampuan besar untuk menjerap,
menetralisir partikel lain yang reaktif (bau & warna bahan lain, logam berat terutama logam
polyvalent).
 Batuan silikat dapat diproses menjadi sumber pupuk majemuk (multi nutrisi) sekaligus
sebagai bahan ameliorant.
Observasi Perubahan Struktur Kristalin menjadi Non-Kristalin

Hasil X-RD patterns (kiri) dan kurva


pelarutan partikel mineral K-feldspart yang
digiling dengan ball mill dengan intensitas
(waktu giling) yang berbeda (kanan)

 Penggilingan menurunkan kristalinitas (kesempurnaan kristal) mineral penyusun batuan,


intensitas peak XRD makin rendah dan melebar (amorfus)
 Penggilingan meningkatkan kuantitas unsur hara mudah terlarut (tersedia bagi tanaman)
 Penggilingan yang terlalu intensif justru menyebabkan unsur hara sulit terlarutkan karena
terjadi sinteting (partikel material makin membesar dan memadat).
 Penggilingan optimal bersifat unik untuk masing-masing jenis mineral/batuan.
Mineral Silikat Khusus: Zeolit
Sifat khusus mineral zeolite:
1. KTK tinggi (150 – 250 cmol kg-)
2. Kapasitas absorpsi, hidrasi-dehidrasi tinggi
3. BJ rendah (ringan)
4. Temasuk mineral alomino-silikat

Natralite Heulandite Chabazite


Na2Al2Si3O10-2H2O (Ca, Na)2 - 3Al3(Al, Si)2 CaAl2Si4O12 - 6H2O
Si13O36 - 12H2O
 Zeolite adalah microporous kristalin
Struktur dasar tetrahedral Si saling terangkai
ujung O ketemu ujung O, dan melingkar
menghasilkan rongga/pori-pori mikro

 Banyak digunakan dalam industri:


 sebagai katalis reaksi kimia
 Pembersih air, polutan organik dsb
 Campuran detergen/sabun
 Bidang pertanian: pengikat Ca dari fosfat alam shg pelepasan P
meningkat
 Zeolite sebagai adsorbance dan katalis

 Zeolite sebagai campuran bubuk


detergent
THE END OF THIS
SESSION

Anda mungkin juga menyukai