Anda di halaman 1dari 14

AGROGEOLOGI

MATERI KULIAH:
Definisi dan perlunya mempelajari agrogeologi
Jenis bahan geologi (mineral dan batuan)
Bahan geologi sebagai bahan induk tanah dan
sumber hara tanaman
Bahan geologi sebagai pembenah tanah bermasalah
Pupuk dari batuan
Usaha Tani Sehat
#1. AGROGEOLOGI
Definisi dan Ruang Lingkup Agrogeologi:
 Bidang ilmu yang mempelajari tentang pemanfaatan bahan geologi untuk
usahatani
 Suatu cabang ilmu tentang:
• Proses geologi yang mempengaruhi sebaran dan pembentukan tanah,
• Pemanfaatan bahan geologis (batuan) dalam sistim usahatani (farming) dan
wanatani (agroforestry) untuk mempertahankan dan meningkatkan
produktivitas tanah, sehingga diperoleh tambahan keuntungan sosial,
ekonomi, dan lingkungan.
• Mengkombinasikan pengetahuan dari ahli tanah dan masyarakat petani
dengan pengetahuan dari ahli geologi dan teknologi pengolahan (processing)
bahan.
Mengapa harus menggunakan batuan/mineral?
 Bahan alami yang melimpah,
terutama batuan silikat
 Mengandung multi nutrisi
(unsur hara esensial, kecuali N)
 Multi guna: sebagai sumber
unsur hara dan bahan
pembenah (ameliorant) KOMPOSISI KERAK BUMI
 Ramah lingkungan
 Kerak bumi terdiri atas banyak
jenis batuan, masing-masing
tersusun dari banyak jenis
mineral.
 Komposisi kimia kerak bumi
sbb:
Masalah Penggunaan Batuan Sebagai Pupuk /Amelioran
 Pelepasan unsur hara sangat lambat, sehingga
memerlukan dosis yang sangat tinggi (puluhan ton/ha).
 Penggunaannya dalam bentuk bubuk halus (nano
particles) secara luas berpotensi menimbulkan polusi
udara
 Masalah sosial-budaya petani thd teknologi baru

Perkembangan Teknologi Pupuk Batuan Silikat


 Sebelum 2000: penggunaan partikel batuan kasar (< 1
mm) dari limbah pemecah batuan (quary industry)
 2000 – 2010: Pemanfaatan nano technology menghasilkan
pupuk batuan nano particles
 2010 – present: pupuk cair dan suspensi
BAHAN GEOLOGI
 Mineral: suatu padatan anorganik yang homogen, terbentuk secara
alami, memiliki komposisi serta cara penyusunan atom (struktur)
tertentu dan teratur.
a. Mineral silikat: tersusun dari tetrahedral silikat
b. Mineral non-silikat: karbonat, sulfat, sulfide, fasfat, oksida
 Batuan: suatu padatan yang tersusun dari beberapa jenis mineral
a. Berdasarkan proses pembentukannya:
1) Batuan beku (paling banyak)
2) Batuan endapan
3) Batuan metamorfik (malihan)
Struktur dasar mineral silikat adalah
tetrahedral silikat: satu atom (kation) Si+4
dikelilingi oleh 4 atom (anion) O-2 membentuk
struktur 6 bidang simetris (tetrahedral).

Perbedaan cara penyusunan/pengaturan


struktur dasar tersebut membentuk
beragam jenis mineral yang mempunyai
kharakteristik yang berbeda-beda (warna,
kekerasan, stabilitas dsb).
Khusus batuan silikat/volkanik
Batuan beku extrusive paling banyak di kulit bumi; warna
gelap (hitam - kebiruan), kristal berukuran kasar, keras;
kaya Mg dan Fe (mineral-mineral ferromagnesium silikat),
SiO < 50 %. Mineral utama: Ca-feldspar, piroksin, dan
olivine; tambahan/renik: ilminit, mgnetit, biotit, plagofit.
Basalt
Batuan beku flutonik/ekstrusif, sangat keras, hitam-
kebiruan-kehijauan; kaya Mg dan Fe (mineral-mineral
ferromagnesium silikat), SiO < 50 %. Mineral utama:
plagioklas feldspar, biotit, hornblend, atau/dan piroksin..
Diorit

Seperti batuan basalt, hasil pembekuan lambat, sangat


keras.

Gabro
Batuan beku intrusif, warna campuran putih, pink, orange,
kelabu, gelap; batuan masam, tekstur batuan granular.
Komposisi mineral utama: kwarsa, K-feldspar, mika,
hornbled.
Granit
Batuan beku ekstrusif, masam, pembekuan lava masam
secara cepat menghasilkan glas (kristalisasi jelek), warna
terang – gelap. Mineral utama: kwarsa (> 70 % SiO2)
Obsidian

Batuan beku ektrusif, butiran kasar dengan warna kontras.


Mineral utama germstone (batu hias), turmalin, emerals.

Pigmatit
Batuan beku ektrusif, porus, umumnya masam (kaya
silikat). Banyak digunakan dalam bidang konmetik, bahan
penghalus (abrasive).

Batu Apung
Batu pasir terbentuk dari endapan butiran (pasir) mineral
kwarsa dan feldspar.

Batu Pasir
Batu kapur (gamping) terbentuk dari mineral kalsit, berasal
dari dasar laut dan danau yang mengalami evaporasi, dan
dari binatang laut (kulit kerang)

Batu Kapur
Batu shale terbentuk dari mineral liat (clay) yang mengalami
tekanan.

Batu Shale
Batu konglomerat terbentuk dari endapan pecahan batuan
berukuran pasir dan kerikil yang mengalami tekanan dan
sementasi.

Konglomerat

* Gambar/foto diambil dari: www.fi.edu/fellows/fellow1/oct98/create/


Contoh Batuan Keterangan
Lebih dari 50 % terdiri atas lembaran kristal mineral,
umumnya terdiri atas kwarsa dan feldspar

Schist
Tampak garis-garis batas antar mineral penyusunnya yang
jelas, komposisi mirif dengan schist, sedikit mika dan klorit.

Gneiss
Terbentuk karena tekanan dan panas tinggi terhadap
batuan/ mineral kalsit; sangat reaktif (mudah larut) terhadap
cairan masam.

Marmer
* Gambar/foto diambil dari: ww.fi.edu/fellows/fellow1/oct98/create/sediment.
htm, tanggal 14 September 2012.
END OF THIS SESSION

Anda mungkin juga menyukai