Anda di halaman 1dari 26

dBELERANG

Belerang atau sulfur adalah mineral yang dihasilkan oleh proses


vulkanisme, sifat-sifat fisik belerang adalah : Kristal belerang
berwarna kuning, kuning kegelapan, dan kehitam-hitaman, karena
pengaruh unsur pengotornya. Berat jenis : 2,05 - 2,09, kekerasan : 1,5
- 2,5 (skala Mohs), Ketahanan : getas/mudah hancur (brittle),
pecahan :berbentuk konkoidal dan tidak rata. Kilap : damar Gores :
berwarna putih. Sifat belerang lainnya adalah : tidak larut dalam air,
atau H2SO4. Titik lebur 129oC dan titik didihnya 446oC. Mudah larut
dalam CS2, CC14, minyak bumi, minyak tanah, dan anilin,
penghantar panas dan listrik yang buruk. Apabila dibakar apinya
berwarna biru dan menghasilkan gas-gas SO2 yang berbau busuk.
Kegunaan:
Belerang banyak digunakan di industri pupuk, kertas, cat, plastik,
bahan sintetis, pengolahan minyak bumi, industri karet dan ban,
industri gula pasir, accu, industri kimia, bahan peledak, pertenunan,
film dan fotografi, industri logam dan besi baja.
Lokasi:
Potensi dan penyebaran endapan belerang Indonesia saat ini baru
diketahui di enam propinsi, dengan total cadangan sekitar 5,4 juta.
Untuk tipe sublimasi, karena proses terjadinya didasarkan kepada
aktivitas gunung berapi, maka selama gunung berapi aktif, belerang
tipe ini dapat diproduksi. Dengan demikian sumber daya belerang
sublimasi dapat dianggap tidak terbatas.

BELERANG
Potensi

BELERANG
STATISTIK 2003 - 1997
2003
Production,
tons

2002

2001

2000

1999

1998

1997

1,229,938.3 293,519.0 202,500.0 267,000.0 100,000.0


50,000.00 850,000.00
6
0
0
0
0

Consumptio
598,334.4 578,433.7 546,987.8 426,376.3 415,856.1 1,175,554.2
686,094.00
n, tons
6
1
5
3
5
5
Export, tons

27,776.51 27,776.51

Import, tons 286,415.87

976.69

4,270.96

400.73

25.22

82.65

286,973.9 377,091.3 284,278.6 330,408.5 367,356.3


343,384.87
0
0
9
5
6

Source: Central Bureau of Statistics


http://www.tekmira.esdm.go.id/data/komoditiStatistik.asp?
xdir=Belerang&commId=7&comm=Belerang

Belerang
phosphorus sulfur chlorine

S
e
16S
Tabel periodik

Keterangan Umum Unsur


Nama, Lambang, Nomor atom sulfur, S, 16
Deret kimia
nonmetals
Golongan, Periode, Blok
16, 3, p
kuning lemon
Penampilan

Massa atom
32.065(5) g/mol
Konfigurasi elektron
[Ne] 3s2 3p4
Jumlah elektron tiap kulit
2, 8, 6
Ciri-ciri fisik
Fase
solid
Massa jenis (sekitar suhu
(alpha) 2.07 g/cm
kamar)
Massa jenis (sekitar suhu
(beta) 1.96 g/cm
kamar)
Massa jenis (sekitar suhu
(gamma) 1.92 g/cm
kamar)
Massa jenis cair pada titik lebur 1.819 g/cm
388.36 K
Titik lebur
(115.21 C, 239.38 F)
717.8 K
Titik didih
(444.6 C, 832.3 F)
Titik kritis
1314 K, 20.7 MPa
Kalor peleburan
(mono) 1.727 kJ/mol
Kalor penguapan
(mono) 45 kJ/mol

Kapasitas kalor

(25 C) 22.75 J/(molK)

Tekanan uap
P/Pa
pada T/K

10

100

1k

10 k

100 k

375 408

449

508

591

717

Ciri-ciri atom
Struktur kristal
orthorhombic
1, 2, 4, 6
Bilangan oksidasi
(strongly acidic oxide)
Elektronegativitas
2.58 (skala Pauling)
Energi ionisasi
ke-1: 999.6 kJ/mol
(detail)
ke-2: 2252 kJ/mol
ke-3: 3357 kJ/mol
Jari-jari atom
100 pm
Jari-jari atom (terhitung)
88 pm
Jari-jari kovalen
102 pm
Jari-jari Van der Waals
180 pm
Lain-lain
Sifat magnetik
no data
(20 C) (amorphous)
Resistivitas listrik
21015 m
(300 K) (amorphous)
Konduktivitas termal
0.205 W/(mK)
Modulus ruah
7.7 GPa
Skala kekerasan Mohs
2.0
Nomor CAS
7704-34-9
Isotop

iso

NA

waktu paruh DM DE (MeV) DP

32

S 95.02% S stabil dengan 16 neutron

33

S stabil dengan 17 neutron

34

S stabil dengan 18 neutron

35

87.32 d

36

S stabil dengan 20 neutron

S 0.75%
S 4.21%
S syn
S 0.02%

0.167

35

Cl

Referensi

Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan
nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya,
adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni
atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan
ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun
juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.

Belerang
Ditulis oleh Redaksi chem-is-try.org pada 26-01-2008
Sejarah
Menurut Genesis, belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai batu belerang.
Sumber
Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat simpanan
belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus.
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar di
alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain.
Pembuatan
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang
melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang
dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian
terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus dihilangkan
dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang.
Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang
terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.
Sifat-sifat
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut
dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur
belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang
berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk
alotropnya masih belum dapat dipahami.
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer
belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali.
Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.
Belerang dengan kemurnian 99.999+% sudah tersedia secara komersial.
Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak
dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik

dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin
dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang
normal.
Isotop
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun yang
bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai bunga belerang,
dan diperoleh dengan cara sublimasi.
Senyawa-senyawa
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium sulfat,
karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa senyawa di antara banyak
senyawa belerang yang sangat penting
Kegunaan
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan
juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk
fosfat. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asa sulfat, bahankimia yang sangat
penting.
Belerang juga digunakanuntuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan
alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor yang baik.
Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan
mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.
Belerang cepat menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai
pencemar udara.
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/belerang/

BELERANG
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN1
A.Latar Belakang1
B.Permasalahan4
C.Tujuan5
BAB II PEMBAHASAN6
A.Pengertian tembaga6
B.Sumber Sumber dialam6
C.Siklus belerang7
D.Cara Pembuatan8
BAB III PENUTUP 14
A.Kesimpulan 14
B.Saran14
DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayahnya makalah yang berjudul Belerang ini dapat penulis selesaikan dengan
sebaiknya.
Penulisan makalah ini sebagai salah satu syarat melengkapi nilai.Penulis menyadari
makalah ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Mudah-mudahan makalah ini
bermamfaat bagi semua pembaca khususnya diri penulis sendiri.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hijauan merupakan pakan utama ternak ruminansia yang mengandung zat
makanan seperti energi, protein, lemak, serat, vitamin dan mineral. Tingkat dan
kualitas kandungan zat makanan tersebut sangat bervariasi. Hijauan di daerah
tropis umumnya berkualitas rendah jika dibandingkan dengan hijauan didaerah
sedang (temperate). Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
nilai nutrisi hijauan pakan tersebut adalah dengan pemberian hara melalui
pemupukan. Pemberian pupuk pada saat hijauan ditanam, akan meningkatkan
produksi dan akan memperbaiki kualitas. Kenyataan di lapang menunjukkan
bahwa petani sangat jarang melakukan hal tersebut. Hal ini disebabkan harga
pupuk yang cukup mahal, khususnya pupuk anorganik disamping dampak negatif
terhadap struktur tanah yang diakibatkannya. Oleh karena itu, pupuk kandang
dan alam berupa air belerang menjadi alternatif dalam upaya meningkatkan
produktivitas dan kualitas hijauan. Pupuk kandang dapat menyediakan unsur
N, P, Ca, Mg, Mn, S, Zn dan Co. Pupuk kandang dapat memperbaiki kondisi
tanah, struktur tanah serta meningkatkan mikroorganisme tanah. Pupuk kandang
juga digunakan sebagai penyeimbang pH tanah.
Sudah lama diketahui bahwa belerang sangat penting untuk tanaman dan
hewan. Mineral ini juga sangat penting untuk banyak reaksi dalam tiap sel hidup.
Belerang merupakan salah satu unsur dalam asam amino metionin, sistein dan
sistin, vitamin biotin serta tiamin. Seperti unsur penting yang lain, belerang
dilaporkan berperan khusus dalam metabolisme tanaman dan hewan. Tanah di
Indonesia, terutama di daerah bercurah hujan tinggi bisa saja defisiensi terhadap
belerang dan unsur-unsur hara lain, sebagai akibat adanya pencucian, di
samping akibat penggunaan pupuk anorganik yang belebihan. Sebagai
konsekuensinya beberapa hijauan pakan, terutama yang tumbuh di lahan
granitik, sering kekurangan unsur belerang sehingga tidak mampu memberi
respons yang optimal terhadap hewan yang mengkonsumsinya. Sebagian besar
wilayah Indonesia merupakan daerah gunung berapi yang menempati luas
sekitar 350.000 km2 atau 17% dari luas Indonesia. Dampak positif yang

disebabkan oleh aktivitasnya, antara lain berupa lahan pertanian yang subur dan
juga merupakan sumber daya mineral yang bermanfaat, antara lain belerang.
Sumber air panas juga merupakan salah satu dari dampak positif adanya gunung
berapi, karena sangat bermanfaat bagi manusia, baik untuk kesehatan maupun
sebagai objek wisata. Oleh karena berbau dan mengadung belerang, air panas
tersebut sering disebut juga air belerang.
Sampai saat ini air belerang (khususnya yang berasal dari daerah Ciseeng,
Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor), belum dimanfaatkan sebagai pupuk. Air
belerang tersebut biasanya mengandung berbagai zat yaitu nitrogen (N), fosfor
(P), kalium (K), kalsium(Ca), magnesium (Mg), besi (Fe), aluminium (Al),
mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn) dan sulfur (S). Kandungan belerang pada
air tersebut paling dominan. Hal ini menunjukkan ketersediaan unsur belerang
sangat melimpah. Air belerang ini merupakan sumber daya alam yang dapat
ditingkatkan kegunaannya yaitu dalam meningkatkan produktivitas ruminansia
secara tidak langsung (melalui pemupukan hijauan makanan ternak tropis) dan
secara langsung (sebagian sudah dilakukan), serta tidak mustahil untuk dapat
digunakan bagi tanaman lain yang berguna bagi manusia. Interaksi pemupukan
air belerang dan pupuk kandang diharapkan meningkatkan produktivitas dan
kualitas hijauan pakan yang ditanam. Oleh karena itu perlu adanya penelitian
pemanfaatan air belerang dan pupuk kandang pada lahan pertanian umumnya
dan peternakan khususnya.

B. Rumusan Masalah
Pengertian Belerang.
Sumber sumber di alam.
Siklus Belerang.
Cara Pembuatan.

C. Tujuan

Supaya dapat mempelajari lebih jauh tentang belerang.


Mengetahui latar belakang, pengertian, dan cara pembuatannya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian belerang
Belerang atau sulfur adalah mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme, sifatsifat fisik belerang adalah : Kristal belerang berwarna kuning, kuning kegelapan,
dan kehitam-hitaman, karena pengaruh unsur pengotornya. Berat jenis : 2,05 - 2,09,
kekerasan : 1,5 - 2,5 (skala Mohs), Ketahanan : getas/mudah hancur (brittle),
pecahan :berbentuk konkoidal dan tidak rata. Kilap : damar Gores : berwarna putih.
Sifat belerang lainnya adalah : tidak larut dalam air, atau H2SO4. Titik lebur 129oC

dan titik didihnya 446oC. Mudah larut dalam CS2, CC14, minyak bumi, minyak
tanah, dan anilin, penghantar panas dan listrik yang buruk. Apabila dibakar apinya
berwarna biru dan menghasilkan gas-gas SO2 yang berbau busuk.
B. Sumber-Sumber di Alam
Unsur sulfur dapat di peroleh dari mata air panas dan kawasan gunung berapi di
berbagai belahan dunia, terutama di sepanjang lingkaran api pasifik.
Sulfur di alam terdapat dalam keadaan bebas maupun sebagai bijih sulfida, FeS2,
PbS, ZnS, dan sebagai sulfat CaSO4.2H2O dan MgSO4.7H2O.Unsur sulfur kita
temukan pada gunung berapi misalnya di pegunungan dieng, pegunungan tengger
dan bromo. Selain itu belerang bebas terdapat sebagai deposit belerang di dalam
perut bumi.
Belerang terdapat dalam dua bentuk alotrop (polimorf).Kedua alotrof ini adalah
belerang rombik, berwarna kuning yang di sebut belerang (tidak leleh 112,8C).
Pada suhu 95,6C, belerang rombik berubah menjadi belerang monokolin yang di
sebut belerang (titik leleh 119,25C). Unsur ini mendidih pada 444,6C.Satuan
struktur kedua bentuk alotrop dalam keadaan cair mengerut menjadi lingkar S8. Jika
belerang cair di panaskan ,viskositasnya berubah karena perubahan struktur dalam
molekul belerang. Pada suhu agak di atas titik leleh , terbentuk cairan berwarna
kuning muda yang terdiri dari satuan S8. Jika suhu di naikan lagi, warna cairan
menjadi gelap, dan kira-kira pada 160C, berupa lingkar S8 putus menjadi rantai
spiral panjang (belerang ) dengan beberapa satuan S6 ( belerang ) antara
160C dan 180C, viskositas cairan mencapai maksimum dan tidak dapat di
tuang.Unsur belerang berupa campuran satuan S8,S6,S4 dan S2 komposisinya
bergantung pada suhu. Jika cairan belerang ( pada 250C 350 C ) di tuang
kedalam air dingin , di peroleh belerang plastis, berupa serat yang terutama
berbentuk .Jika di biarkan , lama kelamaan berubah menjadi belerang rombik.
Senyawa-senyawa belerang juga terdapat sebagai pengotor (impuritis) pada gas
alam, minyak bumi, dan batu bara. Senyawa belerang termasuk logam sulfida
seperti pirit (besi sulfida), sinabar (merkuri sulfida), galena (plumbum sulfida),
sfalerit (zink sulfida), dan stibnit (antimoni sulfida), dan logam sulfat seperti gipsum
( kalsium sulfat ) alunit ( kalium aluminium sulfat, dan barit ( barium sulfat ).
C. Siklus Belerang
Ada tiga sumber alami pokok unsur hara belerang (S) bagi tanah yan menyediakan

belerang untuk tanaman. Ketiga sumber tersebut ialah:


1. mineral tanah,
2. gas belerang dalam atmosfir, dan
3. bahan organik.
Disamping itu ada 4 aliran utama belerang ke atmosfir dengan urutan sebagai
berikut; lepasan/produk bakteri < pembakaran bahan bakar fosil < penghembusan
garam-garam laut < pelepasan gas volkan. Belerang dari daratan cenderung
terbawa air ke laut. Namun belerang di daratan tak tampak habis setelah jutaan
tahun, karena kembali ke darat. .Proses tersebut terjadi karena tumbuhan laut, yang
memiliki sel-sel sederhana. Tumbuhan ini berusaha hidup dengan menahan
masuknya garam (NaCl) ke dalam selnya. Ini dilakukan dengan membentuk
senyawa penahan yang berbahan baku belerang, karena pasok belerang di laut
banyak sekali yang datang dari daratan. Waktu sel mereka terurai, senyawa
penahan ini pecah dan menghasilkan gas dimetil sulfida (DMS) yang lepas ke
atmosfir. Setiap saat, sejumlah
besar senyawa ini dilepas ke atmosfir, dan senyawa ini mampu menjadi inti
kondensasi uap air. Pada gilirannya, terbentuk awan, yang menjadi hujan. Saat
hujan jatuh di darat, senyawa belerang ini dikembalikan ke daratan untuk
dimanfaatkan makhluk daratan. Seperti tumbuhan hewan dan manusia.Lalu
ampasnya dibuang lagi ke laut, untuk di manfaatkan kembali oleh tumbuhan laut
tadi.. Proses tersebut bukan saja memungkinkan hidupnya makhluk yang terlibat,
tetapi juga memungkinkan bumi memiliki suhu yang mendukung
D. Cara Pembuatan
a. Proses Frasch
b. Cara frasch adalah mengambil belerang dari deposit belerang di bawah tanah,
pompa frasch dirancang oleh Herman Frasch dari Amerika Serikat tahun 1904.
c. Pada proses ini pipa logam berdiameter 15 cm yang terdapat 2 pipa konsentrik
yang lebih kecil ditanam sampai menyentuh lapisan belerang. Uap air yang sangat
panas dipompa dan dimasukan melalui pipa luar, sehingga belerang meleleh.
Kemudian dimasukan udara bertekanan tinggi melalui pipa terkecil, sehingga
terbentuk busa belerang dan terpompa ke atas melalui pipa ketiga.
Kemurnian belerang yang keluar mencapai 99,5%. Pada dewasa ini 50% belerang
yang digunakan dalam industri diperoleh dengan proses frasch
d. Proses kontak

e. Pada pembuatan belerang dengan proses kontak bahan baku yang


digunakan belerang, udara dan air.
f. S(s)+O2(g) SO2(aq)
g. 2SO2(g)+O2(g)2SO3(g)
h. SO3(g)+H2O(l)H2SO4(aq)
Pertama-tama belerang padat dimasukan kedalam drum berputar lalu dibakar
dengan oksigen dari udara dan hasilnya gas SO2 dimurnikan dengan pengendap
elektrostatika ( kawat-kawat betegangan tinggi ) partikel-partikel debu dan kotoran
lain menjadi bermuatan dan tertarik oleh kawat yang muatannya berlawanan,
sehingga debu-debu itu jatuh kelantai ruangan.
i. Campuran gas SO2 dan udara kemudian dialirkan kedalam ruangan yang
dilengkapi katalis serbuk V2O5. Disini berlangsung proses kontak yaitu kontak
antara campuran gas-gas dengan katalis. Gas SO2 bereaksi dengan oksigen dengan
udara untuk membentuk gas SO3.
2SO2(g)+O2(g)2SO3(g) H = -90 kJ
j. Agar reaksi ini bergeser kekanan gas SO3 yang terbentuk segera direaksikan
dengan air untuk menghasilkan H2SO4
k. SO3(g)+H2O(l) H2SO4(aq)
l. Gas SO3 direaksikan dengan H2SO4 untuk membentuk asam pirosulfat, H2S2O7
kemudian barulah asam pirosulfat direaksikan denga air untuk membentuk asam
sulfat SO3(g)+H2SO4(aq) H2S2O7(aq)
H2S2O7(aq)+H2O2H2SO4(aq)
c. Senyawa-senyawa sulfur
1. Hidrogen Biner
Hidrogen Sulfida adalah sebuah bahan kimia laboratorium yang penting, karena di
pakai secara luas dalam analisis kualitatif. Zat ini dapat dengan mudah di buat
dengan aksi asam terhadap sulfida logam, atau dengan hidrolisis tioasetamida :
FeS + 2HCl H2S + FeCl2
CH3CSNH2 + H2O H2S + CH3CONH2
Hidrogen Sulfida adalah gas yang beracun dan dapat larut dalam air.
H2S + H2O H3O+ +HS2. Polisulfida Logam
Belerang tidak hanya terikat bersama dalam belerang unsur, tetapi dapat bereaksi
juga dengan ion sulfida dengan membentuk ion polisulfida.

BaS + 2S BaS3 Ion polisulfida ukurannya berkisar dari S22- sampai


S63-. Kristal polisulfida yang paling terkenal, yaitu bijih besi yang umum seperti pirit
(FeS2).
3. Oksida dan Asam okso
a. SO2 dan SO3
Sulfur dioksida (SO2) adalah gas tidak berwarna. Berbau khas memerihkan mata
dan dapat merusak saluran pernapasan, sebab apabila terisap oleh pernapasan
secara berlebihan akan bereaksi dengan air dalam saluran pernapasan dan
membentuk asam sulfit yang akan merusak jaringan dan menimbulkan rasa sakit.
Sulfur dioksida dapat terbentuk pada pembakaran batu bara yang mengandung
belerang, dan pemanggangan bijih sulfida. Sulfur dioksida dapat melarut dengan
baik dalam air.
SO2(g) + H2O(l) H2SO3 (aq).
Sampai kini belum ditemukan sepesi H2SO3 dalam larutan, dan dianggap bahwa
jika SO3 dialirkan kedalam air terbentuk suatu hidrat, namun telah dikenal garam
hidrogen sulfit dan garam sulfit. Setengah dari sulfur dioksida berasal dari
pembangkit energi dan proses industri yang menggunakan bahan baku yang
mengandung belerang.
Meskipun pada keadan biasa SO3 sukar terbentuk pada keadaan tertentu, SO2
dapat dioksida menjadi SO3. London smog / smog kelabu terjadi dari campuran SO
partikulat dan kabut, zat dalam partikulat dapat mengkatalisa pembentuk SO3 dari
SO2 dan dengan udara lembab dapat menghasilkan kabut yang mengandung asam
sulfat.
Sifat SO2 yang mudah larut dan menghasilkan asam seperti dijelaskan di atas
mengakibatkan persoalan lingkungan seperti misalnya hujan asam.Terjadinya hujan
asam yaitu dari pembakaran bahan bakar posil seperti minyak dan batu bara akan
di hasilkan NOx dan SOx juga partikel lain.Polutan akan tinggal beberapa lama di
udara dan kemudian musnah terdeposisi kepermukaan bumi , selama polutan
diudara, kualitas udara menurun yang dapat berakibat langsung pada kesehatan
manusia seperti sesak napas / gatal-gatal di kulit. Polutan seperti oksida sulfur
(SO2) dan dioksida nitrogen (NO2) melalui reaksi oksidasi dengan ozon akan
berubah menjadi (SO3) dan NO3 selanjutnya berubah menjadi senyawa sulfat dan
senyawa nitrat.
Senyawa-senyawa tersebut akan berpindah dari atmosfer kepermukaan bumi

melalui hujan dan deposisi langsung sehingga di kenal dengan deposisi basah dan
deposisi kering. Proses deposisi basah terjadi dengan pembentukan awan dan
akhirnya turun sebagai hujan salju atau kabut yang mengandung asam.
Deposisi asam yang terkandung dalam hujan dapat menggambarkan kondisi
keasaman air hujan dalam angka pH. Kategori angka pH mengindikasikan hujan
basa atau asam. Bila air hujan mempunyai nilai pH di bawah 5,6 di katakan telah
terjadi hujan asam di daerah tersebut.
b. Asam Sulfat
Pada suhu kamar belerang trioksida berupa padatan yang terdiri dari satuan SO3
dengan struktur yang rumit. Padatan ini mudah menguap dan pada pase gas SO3
terdiri dari molekul segitiga planar . Sulfur trioksida dapat dibuat dengan cara
oksida belerang dioksida dengan oksigen.
2SO2(g) + O2(g) 2SO3 H = -98kJ mol-1
SO2 sangat stabil diudara. Dengan adanya katalis, oksida SO2 menjadi SO3 segera
berlangsung. Gas SO3 bereaksi dengan air membentuk H2SO4
SO3(g) + H2O (l) H2SO4(l)
Pabrik asam sulfat memerlukan belerang dioksida yang dapat diperoleh dari :
a. Pembakaran belerang
S + O2 SO2
b. Pirit (seng sulfida)
Pada pemanggangan bijih-bijih logam ini, dihasilkan sulfur dioksida sebagai hasil
samping
4FeSO4 + 11O2 2Fe2O3 + SO2 2ZnS + 3O2 2ZnO + 2SO2
c.Anhidrit.CaSO4
CaSO4 + 2C 2CO2 + CaS
CaS + 3CaSO4 4CaO + 4SO2
Untuk mempermudah pengenalan asal dari gas oksida belerang dan terjadinya
asam sulfat di atmosfer dapat dilihat skema berikut ini :
c.Thiosulfat
Dalam sejumlah senyawa sebuah atom belerang dianggap menggantikan sebuah
atom oksigen. Belerang bereaksi dengan ion sulfit membentuk
sebuah ion sulfat :
S + SO32- S2O32-d. Kegunaan sulfur mempunyai banyak kegunaan diantaranya
sebagai bahan baku pembuatan asam sulfat, pembuatan karbon di sulfida, CS2

(bahan baku serat rayon) serta pada proses vulkanisasi karet (ikatan silang
belerang akan memperkuat polimer karet).

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sulfur merupakan salah satu unsur kimia dalam table priodik dengan simbol S,
nomer atom 16 dan termasuk dalam periode tiga.Unsur belerang di alam di
temukan sebagai unsur bebas dan sebagai senyawaan. Cara pembuatan sulfur
dilakukan dalam dua tahap yaitu dengan cara proses kontak dan proses pompa
frasch
Sulfur dalam bentuk senyawa sangat penting dalam kehidupan diantaranya sebagai
pembuatan bahan baku asam sulfat dan vulkanisasi karet. Selain berguna untuk
kehidupan, sulfur juga mempunyai dampak yang berbahaya bagi kehidupan
misalnya senyawa-senyawa belerang yang bertindak sebagai zat pencemar yang
berbahaya adalah SO2 dan SO3 yang dapat menyebabkan radang paru-paru dan
tenggorokan (merusak saluran pernapasan ) dan hujan asam.
B. Saran
Sudah lama diketahui bahwa belerang sangat penting untuk tanaman danhewan.
Mineral ini juga sangat penting untuk banyak reaksi dalam tiap sel hidup.
Belerang merupakan salah satu unsur dalam asam amino metionin, sistein dan
sistin, vitamin biotin serta tiamin. Seperti unsur penting yang lain, belerang
dilaporkan berperan khusus dalam metabolisme tanaman dan hewan. Tanah di
Indonesia, terutama di daerah bercurah hujan tinggi bisa saja defisiensi terhadap
belerang dan unsur-unsur hara lain, sebagai akibat adanya pencucian, di samping
akibat penggunaan pupuk anorganik yang belebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hiskia. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.

Anshory, Irfan. 2005. Kimia SMU. Jakarta.: Erlangga.


Sudarmo,Unggul. 2006. Kimia SMA.Jakarta: Erlangga.
Wilkinson dan Cotton. 2007. Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: Universitas Indonesia.
Ratih,Dkk. 2002. Kimia 2B. Jakarta : Bumi aksara
http://www.tekmira.esdm.go.id/data/belerang/ulasan.
http://ms.wikipedia.org/wiki/sulfur
http://id.answers.yahoo.com
http://tech.groups.yahoo.com/group kimia_indonesia/message/5424
http://smk3ae.wordpress.com/2008/07/15/metode-pengolahan-detergen/
http://kun.co.ro/2007/01/10/
http://id.wikipedia.org/wiki/Karet
http://rusiman.bpdas-pemalijratun.net/index.php?option=com_
http://www.damandiri.or.id/file/charlesipbbab2.pdf
http://verliany.wordpress.com
http://iqbalmenasda.blogspot.com/2010/01/belerang.html

MINERAL BELERANG (S)

Posting ini berkaitan dengan


matapelajaran Geografi SMA yang diberikan di kelas XI.IPS dengan Standar
Kompetensi: 2. Memahami sumberdaya alam, Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi
jenis-jenis sumberdaya alam, dengan Materi Pembelajaran: Potensi sumberdaya
alam, submateri: - sumberdaya alam mineral. Di samping itu berkaitan pula dengan
Materi Pembelajaran: Lithosfer yang diberikan untuk kelas X semester 2 dan materi

dengan judul yang sama pada Olimpiade Sains Nasional bidang Kebumian.
Belerang (S) merupakan mineral asli (native). Sebagai mineral, belerang memiliki
karakteristik sebagai berikut: sistem kristalnya ortorombik, belahan tidak sempurna
{001}, kekerasan 1,5 sampai 2,5, berat jenis 2,1, kilap damar (resineus) sampai
lemak (greasy), warna kuning sampai coklat kuning, dan gores/ceratnya putih.
Mineral ini di permukaan Bumi ditemukan di dalam endapan-endapan yang ada di
daerah vulkanik atau dalam mataair panas, di dalam batuan sedimen, kubah
garam, dan sebagai mineral sekunder dalam endapan bijih, sulfatar, serta fumarol.
Belerang ini menghasilkan gas SO2.
Persebaran belerang di Indonesia mencakup Propinsi Sumatra Utara, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan pulau Damar (Maluku). Untuk di Jawa
Timur belerang ini ditemukan di kawah gunung Welirang, gunung Arjuno, dan kawah
Ijen dalam wujud uap/gas yang kemudian memadat setelah mengalami
pendinginan.
Dalam kehidupan sehari-hari mineral belerang digunakan untuk membuat asam
belerang (asam sulfat--H2SO4) dalam pembuatan pupuk, penghalusan minyak
bahan-bahan kimia berat, untuk membuat ter, mengasami besi baja dan keperluan
metalurgi, untuk bahan cat, bahan peledak, rayon, selulose film, ebonit, tekstil,
cairan sulfida, karbon sulfida pada industri karet, anti serangga, racun hama,
pengawet kayu, dipakai di pabrik kertas dan korek api, untuk proses sulfitasi pada
pabrik gula dan kinine, obat-obatan, dan industri kimia.
Sumber:
- Direktorat Pertambangan Departemen Pertambangan. 1969. Bahan Galian
Indonesia. Jakarta: Departemen Pertambangan.
- Setia Graha, Doddy. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung: Nova.
- Peninjauan Lapangan di Kawah Gunung Welirang.
Keterangan Foto:
- Dokumentasi pribadi dengan contoh mineral belerang kiriman dari Kementrian
Pendidikan Nasional.

http://wwwnuansamasel.blogspot.com/2011/03/belerang-s.html

2 macam bentuk belerang :


-belerang alam dlm btk kristal
-belerang dlm btk senyawa dgn logam lainnya (pyrite, marcasite, pyrhotite)

Sifat fisik dan kimia


warna : kuning kekerasan 1,5-2,5 BJ 2,05 titik leleh 234-248 F. Jika dibakar akan menimbulkan
nyala warna biru dan menghasilkan gas SO2, berbau tdk enak. Daya hantar listrik jelek, tdk larut
dlm air (bisulfida, tetrachloride)

Teori Terbentuknya Belerang


1. Teori Bischof
Sulfur berasal dr H2S, dimana H2S berasal dr proses reduksi thd CaSO4 oleh karbon methan
CaSO4 + C + CaS + 2CO2
CaSO4 + CH4 + CaS + CO2 + 2H2O
CaS + CO2 + H2 + CaCO3 + H2S
2H2S + O2 + 2H2O + 2S
atau
2H2S + CaSO4 + 4S + Ca(OH)2 + H2O

2. Belerang berasal dr suatu dome dibtk dr suatu bakteri De Sulfovibri de Sulfurcanc. Sulfat
diubah oleh bakteri mjd sulfit dan akhirnya menghasilkan sulfur

3. Belerang terdpt pd gypsum yg diendapkan langsung dr poly sulfit


4. Belerang erat kaitannya dgn kegiatan gunung berapi, mrpkn hsl sublimasi sulfatara atau
fumarol, juga akibat dr gas-gas/ larutan yg mengandung belerang dr dlm bumi
a. Tipe sublimasi terdpt didkt danau kawah dgn kadar 70-99,9% S
b. Tipe Lumpur terdpt dekat kawah dgn kadar 40-60%S
c. Tipe kerak terdpt disekitar kawah dgn kadar 20-50% S

Macam Belerang Dlm Perdagangan


1. Sublime flower/ flower of sulfur
diperoleh dr hsl sublimasi, digunakan utk industri karet
2. Sulfur Flour
sulfur berputir halus seperti tepung, dilakukan grinding bebas oksigen sampai ukuran mesh
325 mesh, sebagai Galian pembasmi hama penyakit tanaman/hewan
3. Precipitated Sulfur
diperoleh dr reaksi antara HCl pd larutan poli sulfit kemudian dicuci utk menghilangkan CaS,
digunakan dlm farmasi
4. Lac Sulfur
diperoleh dr larutan polisulfit yg diberi H2SO4, masih mengandung 45% CaSO4
5. Colloidal Sulfur
pertikel halus masih dlm larutan bebtk colloid, diperoleh hsl cleaning coke oven gas

Penambangan
- tambang Terbuka : shovel

- Tambang semprot
- Frasch proses dimasukan air panas 335 F ke dlm endapan belerang lewat pipa-pipa. ada 3
pipa dg ukuran :
Diameter 1 = mengalirkan udara
Diameter 3 = mengalirkan Lumpur sulfur
Diameter 6 = mengalirkan air panas
Tekanan udara =500 psi

Pengolahan
1. Belerang jenis Lumpur diflotasi dahulu sblm dimasukkan ke autoclave. Flotasi utk
menghilangkan senyawa besi sulfat n silikat dr larutan, akibatnya kadar meningkat.
2. Cara lain pelarutan dan penghabluran (solvent extraction and Crystalization) digunakan
pelarut: karbon disulfida, dimethyl disulphide atau larutan hidrokarbon berat lainnya.
3. Belerang kristal dpt langsung dimasukan dlm autoclave, lalu ditambah solar, air NaOH kmd
dipanaskan dgn memasukan uap air panas dgn tek 3 atm selama 30-60 mnt. Pemisahan tanur
tjd krn ttk lebur belerang < min pengotor. Belerang disaring kmd dicetak
4. Belerang kadar tinggi diolah dgn sublimasi dan distilasi
5. Pengolahan sederhana dilakukan dgn wajan besi/alumunium dgn d 80-100 cm, dipanaskan
dlm tungku/kompor minyak. Belerang mencair, disaring kmd dicetak dlm tabung bamboo.

Tempat Terdapatnya :
1. Jabar : Gunung Tangkuban perahu, Danau Putri, Galunggung, Ceremai, Telaga bodas
2. Jateng : Gunung Dieng
3. Jatim : Gunung Arjuno, welirang
4. Sumut : Gunung Namora

5. Sulut : Gunung Mahawu, Soputan


6. Lampung
7. Maluku : Pulau Damar

Kegunaan :
Digunakan utk membuat asam belerang (H2SO4), utk pupuk, penghalus minyak, bhn kimia,
metallurgi. Di samping itu dpt digunakan utk cat, badak, ebonite (camp dgn karet), tekstil, cairan
sulfida, C2S, debu anti serangga, pengawet kayu, pabrik kertas, korek api, obat-obatan
1. Untuk pabrik gula
Syarat : 99,5-99,9 % S, 0,05% As (mak), 0,5% H 2O (Mak), 0,1% Bitumen (Mak), 0,1% Abu
(mak), sisa bakar 1% (mak)
2. Pabrik Super fosfat
Syarat: 99,7-99,8% S, 00,1-00,5% bitumen, 0,04-0,05% abu, 0,06-0,1% H 2O dan As maupun
Sb hrs kosong
3. Industri ban
99,9% S, 0,01% abu, 0,01% air, 0,04%H2SO4, matter 0,04% CS2, uk butir 325 mesh
4. Industri kimia
99,8% S, Bitumen 130 ppm, 1,52% air, 0,009% abu, 0,0008% Fe2O3

http://bosstambang.com/Bahan-Galian-Industri/belerang.html

Anda mungkin juga menyukai