BELERANG
Potensi
BELERANG
STATISTIK 2003 - 1997
2003
Production,
tons
2002
2001
2000
1999
1998
1997
Consumptio
598,334.4 578,433.7 546,987.8 426,376.3 415,856.1 1,175,554.2
686,094.00
n, tons
6
1
5
3
5
5
Export, tons
27,776.51 27,776.51
976.69
4,270.96
400.73
25.22
82.65
Belerang
phosphorus sulfur chlorine
S
e
16S
Tabel periodik
Massa atom
32.065(5) g/mol
Konfigurasi elektron
[Ne] 3s2 3p4
Jumlah elektron tiap kulit
2, 8, 6
Ciri-ciri fisik
Fase
solid
Massa jenis (sekitar suhu
(alpha) 2.07 g/cm
kamar)
Massa jenis (sekitar suhu
(beta) 1.96 g/cm
kamar)
Massa jenis (sekitar suhu
(gamma) 1.92 g/cm
kamar)
Massa jenis cair pada titik lebur 1.819 g/cm
388.36 K
Titik lebur
(115.21 C, 239.38 F)
717.8 K
Titik didih
(444.6 C, 832.3 F)
Titik kritis
1314 K, 20.7 MPa
Kalor peleburan
(mono) 1.727 kJ/mol
Kalor penguapan
(mono) 45 kJ/mol
Kapasitas kalor
Tekanan uap
P/Pa
pada T/K
10
100
1k
10 k
100 k
375 408
449
508
591
717
Ciri-ciri atom
Struktur kristal
orthorhombic
1, 2, 4, 6
Bilangan oksidasi
(strongly acidic oxide)
Elektronegativitas
2.58 (skala Pauling)
Energi ionisasi
ke-1: 999.6 kJ/mol
(detail)
ke-2: 2252 kJ/mol
ke-3: 3357 kJ/mol
Jari-jari atom
100 pm
Jari-jari atom (terhitung)
88 pm
Jari-jari kovalen
102 pm
Jari-jari Van der Waals
180 pm
Lain-lain
Sifat magnetik
no data
(20 C) (amorphous)
Resistivitas listrik
21015 m
(300 K) (amorphous)
Konduktivitas termal
0.205 W/(mK)
Modulus ruah
7.7 GPa
Skala kekerasan Mohs
2.0
Nomor CAS
7704-34-9
Isotop
iso
NA
32
33
34
35
87.32 d
36
S 0.75%
S 4.21%
S syn
S 0.02%
0.167
35
Cl
Referensi
Belerang atau sulfur adalah unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang S dan
nomor atom 16. Bentuknya adalah non-metal yang tak berasa. Belerang, dalam bentuk aslinya,
adalah sebuah zat padat kristalin kuning. Di alam, belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni
atau sebagai mineral- mineral sulfide dan sulfate. Ia adalah unsur penting untuk kehidupan dan
ditemukan dalam dua asam amino. Penggunaan komersilnya terutama dalam fertilizer namun
juga dalam bubuk mesiu, korek api, insektisida dan fungisida.
Belerang
Ditulis oleh Redaksi chem-is-try.org pada 26-01-2008
Sejarah
Menurut Genesis, belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai batu belerang.
Sumber
Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat simpanan
belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus.
Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir tersebar di
alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain.
Pembuatan
Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang
melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang
dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian
terbawa ke permukaan.
Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus dihilangkan
dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang belerang.
Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali belerang yang
terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.
Sifat-sifat
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut
dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur
belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang
berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan bentuk
alotropnya masih belum dapat dipahami.
Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer
belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali.
Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.
Belerang dengan kemurnian 99.999+% sudah tersedia secara komersial.
Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara mendadak
dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki struktur helik
dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin
dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola sinar X yang
normal.
Isotop
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun yang
bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai bunga belerang,
dan diperoleh dengan cara sublimasi.
Senyawa-senyawa
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium sulfat,
karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa senyawa di antara banyak
senyawa belerang yang sangat penting
Kegunaan
Belerang adalah komponen serbuk mesiu dan digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam dan
juga berperaan sebagai fungisida. Belerang digunakan besar-besaran dalam pembuatan pupuk
fosfat. Berton-ton belerang digunakan untuk menghasilkan asa sulfat, bahankimia yang sangat
penting.
Belerang juga digunakanuntuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya, untuk mensterilkan
alat pengasap, dan untuk memutihkan buah kering. Belerang merupakan insultor yang baik.
Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan
mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.
Belerang cepat menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer, sebagai
pencemar udara.
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/belerang/
BELERANG
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN1
A.Latar Belakang1
B.Permasalahan4
C.Tujuan5
BAB II PEMBAHASAN6
A.Pengertian tembaga6
B.Sumber Sumber dialam6
C.Siklus belerang7
D.Cara Pembuatan8
BAB III PENUTUP 14
A.Kesimpulan 14
B.Saran14
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
hidayahnya makalah yang berjudul Belerang ini dapat penulis selesaikan dengan
sebaiknya.
Penulisan makalah ini sebagai salah satu syarat melengkapi nilai.Penulis menyadari
makalah ini mungkin masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu kritik dan saran
yang sifatnya membangun sangat diharapkan. Mudah-mudahan makalah ini
bermamfaat bagi semua pembaca khususnya diri penulis sendiri.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hijauan merupakan pakan utama ternak ruminansia yang mengandung zat
makanan seperti energi, protein, lemak, serat, vitamin dan mineral. Tingkat dan
kualitas kandungan zat makanan tersebut sangat bervariasi. Hijauan di daerah
tropis umumnya berkualitas rendah jika dibandingkan dengan hijauan didaerah
sedang (temperate). Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
nilai nutrisi hijauan pakan tersebut adalah dengan pemberian hara melalui
pemupukan. Pemberian pupuk pada saat hijauan ditanam, akan meningkatkan
produksi dan akan memperbaiki kualitas. Kenyataan di lapang menunjukkan
bahwa petani sangat jarang melakukan hal tersebut. Hal ini disebabkan harga
pupuk yang cukup mahal, khususnya pupuk anorganik disamping dampak negatif
terhadap struktur tanah yang diakibatkannya. Oleh karena itu, pupuk kandang
dan alam berupa air belerang menjadi alternatif dalam upaya meningkatkan
produktivitas dan kualitas hijauan. Pupuk kandang dapat menyediakan unsur
N, P, Ca, Mg, Mn, S, Zn dan Co. Pupuk kandang dapat memperbaiki kondisi
tanah, struktur tanah serta meningkatkan mikroorganisme tanah. Pupuk kandang
juga digunakan sebagai penyeimbang pH tanah.
Sudah lama diketahui bahwa belerang sangat penting untuk tanaman dan
hewan. Mineral ini juga sangat penting untuk banyak reaksi dalam tiap sel hidup.
Belerang merupakan salah satu unsur dalam asam amino metionin, sistein dan
sistin, vitamin biotin serta tiamin. Seperti unsur penting yang lain, belerang
dilaporkan berperan khusus dalam metabolisme tanaman dan hewan. Tanah di
Indonesia, terutama di daerah bercurah hujan tinggi bisa saja defisiensi terhadap
belerang dan unsur-unsur hara lain, sebagai akibat adanya pencucian, di
samping akibat penggunaan pupuk anorganik yang belebihan. Sebagai
konsekuensinya beberapa hijauan pakan, terutama yang tumbuh di lahan
granitik, sering kekurangan unsur belerang sehingga tidak mampu memberi
respons yang optimal terhadap hewan yang mengkonsumsinya. Sebagian besar
wilayah Indonesia merupakan daerah gunung berapi yang menempati luas
sekitar 350.000 km2 atau 17% dari luas Indonesia. Dampak positif yang
disebabkan oleh aktivitasnya, antara lain berupa lahan pertanian yang subur dan
juga merupakan sumber daya mineral yang bermanfaat, antara lain belerang.
Sumber air panas juga merupakan salah satu dari dampak positif adanya gunung
berapi, karena sangat bermanfaat bagi manusia, baik untuk kesehatan maupun
sebagai objek wisata. Oleh karena berbau dan mengadung belerang, air panas
tersebut sering disebut juga air belerang.
Sampai saat ini air belerang (khususnya yang berasal dari daerah Ciseeng,
Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor), belum dimanfaatkan sebagai pupuk. Air
belerang tersebut biasanya mengandung berbagai zat yaitu nitrogen (N), fosfor
(P), kalium (K), kalsium(Ca), magnesium (Mg), besi (Fe), aluminium (Al),
mangan (Mn), tembaga (Cu), seng (Zn) dan sulfur (S). Kandungan belerang pada
air tersebut paling dominan. Hal ini menunjukkan ketersediaan unsur belerang
sangat melimpah. Air belerang ini merupakan sumber daya alam yang dapat
ditingkatkan kegunaannya yaitu dalam meningkatkan produktivitas ruminansia
secara tidak langsung (melalui pemupukan hijauan makanan ternak tropis) dan
secara langsung (sebagian sudah dilakukan), serta tidak mustahil untuk dapat
digunakan bagi tanaman lain yang berguna bagi manusia. Interaksi pemupukan
air belerang dan pupuk kandang diharapkan meningkatkan produktivitas dan
kualitas hijauan pakan yang ditanam. Oleh karena itu perlu adanya penelitian
pemanfaatan air belerang dan pupuk kandang pada lahan pertanian umumnya
dan peternakan khususnya.
B. Rumusan Masalah
Pengertian Belerang.
Sumber sumber di alam.
Siklus Belerang.
Cara Pembuatan.
C. Tujuan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian belerang
Belerang atau sulfur adalah mineral yang dihasilkan oleh proses vulkanisme, sifatsifat fisik belerang adalah : Kristal belerang berwarna kuning, kuning kegelapan,
dan kehitam-hitaman, karena pengaruh unsur pengotornya. Berat jenis : 2,05 - 2,09,
kekerasan : 1,5 - 2,5 (skala Mohs), Ketahanan : getas/mudah hancur (brittle),
pecahan :berbentuk konkoidal dan tidak rata. Kilap : damar Gores : berwarna putih.
Sifat belerang lainnya adalah : tidak larut dalam air, atau H2SO4. Titik lebur 129oC
dan titik didihnya 446oC. Mudah larut dalam CS2, CC14, minyak bumi, minyak
tanah, dan anilin, penghantar panas dan listrik yang buruk. Apabila dibakar apinya
berwarna biru dan menghasilkan gas-gas SO2 yang berbau busuk.
B. Sumber-Sumber di Alam
Unsur sulfur dapat di peroleh dari mata air panas dan kawasan gunung berapi di
berbagai belahan dunia, terutama di sepanjang lingkaran api pasifik.
Sulfur di alam terdapat dalam keadaan bebas maupun sebagai bijih sulfida, FeS2,
PbS, ZnS, dan sebagai sulfat CaSO4.2H2O dan MgSO4.7H2O.Unsur sulfur kita
temukan pada gunung berapi misalnya di pegunungan dieng, pegunungan tengger
dan bromo. Selain itu belerang bebas terdapat sebagai deposit belerang di dalam
perut bumi.
Belerang terdapat dalam dua bentuk alotrop (polimorf).Kedua alotrof ini adalah
belerang rombik, berwarna kuning yang di sebut belerang (tidak leleh 112,8C).
Pada suhu 95,6C, belerang rombik berubah menjadi belerang monokolin yang di
sebut belerang (titik leleh 119,25C). Unsur ini mendidih pada 444,6C.Satuan
struktur kedua bentuk alotrop dalam keadaan cair mengerut menjadi lingkar S8. Jika
belerang cair di panaskan ,viskositasnya berubah karena perubahan struktur dalam
molekul belerang. Pada suhu agak di atas titik leleh , terbentuk cairan berwarna
kuning muda yang terdiri dari satuan S8. Jika suhu di naikan lagi, warna cairan
menjadi gelap, dan kira-kira pada 160C, berupa lingkar S8 putus menjadi rantai
spiral panjang (belerang ) dengan beberapa satuan S6 ( belerang ) antara
160C dan 180C, viskositas cairan mencapai maksimum dan tidak dapat di
tuang.Unsur belerang berupa campuran satuan S8,S6,S4 dan S2 komposisinya
bergantung pada suhu. Jika cairan belerang ( pada 250C 350 C ) di tuang
kedalam air dingin , di peroleh belerang plastis, berupa serat yang terutama
berbentuk .Jika di biarkan , lama kelamaan berubah menjadi belerang rombik.
Senyawa-senyawa belerang juga terdapat sebagai pengotor (impuritis) pada gas
alam, minyak bumi, dan batu bara. Senyawa belerang termasuk logam sulfida
seperti pirit (besi sulfida), sinabar (merkuri sulfida), galena (plumbum sulfida),
sfalerit (zink sulfida), dan stibnit (antimoni sulfida), dan logam sulfat seperti gipsum
( kalsium sulfat ) alunit ( kalium aluminium sulfat, dan barit ( barium sulfat ).
C. Siklus Belerang
Ada tiga sumber alami pokok unsur hara belerang (S) bagi tanah yan menyediakan
melalui hujan dan deposisi langsung sehingga di kenal dengan deposisi basah dan
deposisi kering. Proses deposisi basah terjadi dengan pembentukan awan dan
akhirnya turun sebagai hujan salju atau kabut yang mengandung asam.
Deposisi asam yang terkandung dalam hujan dapat menggambarkan kondisi
keasaman air hujan dalam angka pH. Kategori angka pH mengindikasikan hujan
basa atau asam. Bila air hujan mempunyai nilai pH di bawah 5,6 di katakan telah
terjadi hujan asam di daerah tersebut.
b. Asam Sulfat
Pada suhu kamar belerang trioksida berupa padatan yang terdiri dari satuan SO3
dengan struktur yang rumit. Padatan ini mudah menguap dan pada pase gas SO3
terdiri dari molekul segitiga planar . Sulfur trioksida dapat dibuat dengan cara
oksida belerang dioksida dengan oksigen.
2SO2(g) + O2(g) 2SO3 H = -98kJ mol-1
SO2 sangat stabil diudara. Dengan adanya katalis, oksida SO2 menjadi SO3 segera
berlangsung. Gas SO3 bereaksi dengan air membentuk H2SO4
SO3(g) + H2O (l) H2SO4(l)
Pabrik asam sulfat memerlukan belerang dioksida yang dapat diperoleh dari :
a. Pembakaran belerang
S + O2 SO2
b. Pirit (seng sulfida)
Pada pemanggangan bijih-bijih logam ini, dihasilkan sulfur dioksida sebagai hasil
samping
4FeSO4 + 11O2 2Fe2O3 + SO2 2ZnS + 3O2 2ZnO + 2SO2
c.Anhidrit.CaSO4
CaSO4 + 2C 2CO2 + CaS
CaS + 3CaSO4 4CaO + 4SO2
Untuk mempermudah pengenalan asal dari gas oksida belerang dan terjadinya
asam sulfat di atmosfer dapat dilihat skema berikut ini :
c.Thiosulfat
Dalam sejumlah senyawa sebuah atom belerang dianggap menggantikan sebuah
atom oksigen. Belerang bereaksi dengan ion sulfit membentuk
sebuah ion sulfat :
S + SO32- S2O32-d. Kegunaan sulfur mempunyai banyak kegunaan diantaranya
sebagai bahan baku pembuatan asam sulfat, pembuatan karbon di sulfida, CS2
(bahan baku serat rayon) serta pada proses vulkanisasi karet (ikatan silang
belerang akan memperkuat polimer karet).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sulfur merupakan salah satu unsur kimia dalam table priodik dengan simbol S,
nomer atom 16 dan termasuk dalam periode tiga.Unsur belerang di alam di
temukan sebagai unsur bebas dan sebagai senyawaan. Cara pembuatan sulfur
dilakukan dalam dua tahap yaitu dengan cara proses kontak dan proses pompa
frasch
Sulfur dalam bentuk senyawa sangat penting dalam kehidupan diantaranya sebagai
pembuatan bahan baku asam sulfat dan vulkanisasi karet. Selain berguna untuk
kehidupan, sulfur juga mempunyai dampak yang berbahaya bagi kehidupan
misalnya senyawa-senyawa belerang yang bertindak sebagai zat pencemar yang
berbahaya adalah SO2 dan SO3 yang dapat menyebabkan radang paru-paru dan
tenggorokan (merusak saluran pernapasan ) dan hujan asam.
B. Saran
Sudah lama diketahui bahwa belerang sangat penting untuk tanaman danhewan.
Mineral ini juga sangat penting untuk banyak reaksi dalam tiap sel hidup.
Belerang merupakan salah satu unsur dalam asam amino metionin, sistein dan
sistin, vitamin biotin serta tiamin. Seperti unsur penting yang lain, belerang
dilaporkan berperan khusus dalam metabolisme tanaman dan hewan. Tanah di
Indonesia, terutama di daerah bercurah hujan tinggi bisa saja defisiensi terhadap
belerang dan unsur-unsur hara lain, sebagai akibat adanya pencucian, di samping
akibat penggunaan pupuk anorganik yang belebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hiskia. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
dengan judul yang sama pada Olimpiade Sains Nasional bidang Kebumian.
Belerang (S) merupakan mineral asli (native). Sebagai mineral, belerang memiliki
karakteristik sebagai berikut: sistem kristalnya ortorombik, belahan tidak sempurna
{001}, kekerasan 1,5 sampai 2,5, berat jenis 2,1, kilap damar (resineus) sampai
lemak (greasy), warna kuning sampai coklat kuning, dan gores/ceratnya putih.
Mineral ini di permukaan Bumi ditemukan di dalam endapan-endapan yang ada di
daerah vulkanik atau dalam mataair panas, di dalam batuan sedimen, kubah
garam, dan sebagai mineral sekunder dalam endapan bijih, sulfatar, serta fumarol.
Belerang ini menghasilkan gas SO2.
Persebaran belerang di Indonesia mencakup Propinsi Sumatra Utara, Jawa Barat,
Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara, dan pulau Damar (Maluku). Untuk di Jawa
Timur belerang ini ditemukan di kawah gunung Welirang, gunung Arjuno, dan kawah
Ijen dalam wujud uap/gas yang kemudian memadat setelah mengalami
pendinginan.
Dalam kehidupan sehari-hari mineral belerang digunakan untuk membuat asam
belerang (asam sulfat--H2SO4) dalam pembuatan pupuk, penghalusan minyak
bahan-bahan kimia berat, untuk membuat ter, mengasami besi baja dan keperluan
metalurgi, untuk bahan cat, bahan peledak, rayon, selulose film, ebonit, tekstil,
cairan sulfida, karbon sulfida pada industri karet, anti serangga, racun hama,
pengawet kayu, dipakai di pabrik kertas dan korek api, untuk proses sulfitasi pada
pabrik gula dan kinine, obat-obatan, dan industri kimia.
Sumber:
- Direktorat Pertambangan Departemen Pertambangan. 1969. Bahan Galian
Indonesia. Jakarta: Departemen Pertambangan.
- Setia Graha, Doddy. 1987. Batuan dan Mineral. Bandung: Nova.
- Peninjauan Lapangan di Kawah Gunung Welirang.
Keterangan Foto:
- Dokumentasi pribadi dengan contoh mineral belerang kiriman dari Kementrian
Pendidikan Nasional.
http://wwwnuansamasel.blogspot.com/2011/03/belerang-s.html
2. Belerang berasal dr suatu dome dibtk dr suatu bakteri De Sulfovibri de Sulfurcanc. Sulfat
diubah oleh bakteri mjd sulfit dan akhirnya menghasilkan sulfur
Penambangan
- tambang Terbuka : shovel
- Tambang semprot
- Frasch proses dimasukan air panas 335 F ke dlm endapan belerang lewat pipa-pipa. ada 3
pipa dg ukuran :
Diameter 1 = mengalirkan udara
Diameter 3 = mengalirkan Lumpur sulfur
Diameter 6 = mengalirkan air panas
Tekanan udara =500 psi
Pengolahan
1. Belerang jenis Lumpur diflotasi dahulu sblm dimasukkan ke autoclave. Flotasi utk
menghilangkan senyawa besi sulfat n silikat dr larutan, akibatnya kadar meningkat.
2. Cara lain pelarutan dan penghabluran (solvent extraction and Crystalization) digunakan
pelarut: karbon disulfida, dimethyl disulphide atau larutan hidrokarbon berat lainnya.
3. Belerang kristal dpt langsung dimasukan dlm autoclave, lalu ditambah solar, air NaOH kmd
dipanaskan dgn memasukan uap air panas dgn tek 3 atm selama 30-60 mnt. Pemisahan tanur
tjd krn ttk lebur belerang < min pengotor. Belerang disaring kmd dicetak
4. Belerang kadar tinggi diolah dgn sublimasi dan distilasi
5. Pengolahan sederhana dilakukan dgn wajan besi/alumunium dgn d 80-100 cm, dipanaskan
dlm tungku/kompor minyak. Belerang mencair, disaring kmd dicetak dlm tabung bamboo.
Tempat Terdapatnya :
1. Jabar : Gunung Tangkuban perahu, Danau Putri, Galunggung, Ceremai, Telaga bodas
2. Jateng : Gunung Dieng
3. Jatim : Gunung Arjuno, welirang
4. Sumut : Gunung Namora
Kegunaan :
Digunakan utk membuat asam belerang (H2SO4), utk pupuk, penghalus minyak, bhn kimia,
metallurgi. Di samping itu dpt digunakan utk cat, badak, ebonite (camp dgn karet), tekstil, cairan
sulfida, C2S, debu anti serangga, pengawet kayu, pabrik kertas, korek api, obat-obatan
1. Untuk pabrik gula
Syarat : 99,5-99,9 % S, 0,05% As (mak), 0,5% H 2O (Mak), 0,1% Bitumen (Mak), 0,1% Abu
(mak), sisa bakar 1% (mak)
2. Pabrik Super fosfat
Syarat: 99,7-99,8% S, 00,1-00,5% bitumen, 0,04-0,05% abu, 0,06-0,1% H 2O dan As maupun
Sb hrs kosong
3. Industri ban
99,9% S, 0,01% abu, 0,01% air, 0,04%H2SO4, matter 0,04% CS2, uk butir 325 mesh
4. Industri kimia
99,8% S, Bitumen 130 ppm, 1,52% air, 0,009% abu, 0,0008% Fe2O3
http://bosstambang.com/Bahan-Galian-Industri/belerang.html