Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN PENGETAHUAN

Manusia mampu mengembangkan Pengetahuan


disebabkan karena manusia memiliki dua hal :

1. Pertama manusia memiliki BAHASA yang mampu


mengkomunikasikan informasi dan jalan pikiran yang
melatarbelakangi informasi tersebut. (barter)

2. Kedua manusia memiliki kemampuan berpikir menurut suatu


alur kerangka berpikir tertentu atau kemampuan melakukan
penalaran
PENALARAN

 Kemampuan menalar menyebabkan manusia mampu


mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia
kekuasaan-kekuasaannya.
 Manusia mempunyai tujuan tertentu yang lebih tinggi dari
sekedar memenuhi kebutuhan hidup.
 Manusia mengembangkan pengetahuan dalam rangka
mengatasi kebutuhan hidup, memikirkan hal-hal baru,
menjelajah ufuk baru, mengembangkan kebudayaan,
memberi makna kepada kehidupan, manusia
“memanusiakan” diri, dll.
EKSPLORASI

MANUSIA TIDAK SEKEDAR MEMENUHI KEBUTUHAN HIDUP


MANUSIA MEMBERI MAKNA PADA KEHIDUPANNYA
MANUSIA MENCARI UFUK BARU

 Penalaran merupakan suatu proses berpikir dalam


menarik suatu kesimpulan yang berupa
pengetahuan.
 Penalaran menghasilkan pengetahuan yang
dikaitkan dengan kegiatan berpikir bukan
dengan perasaan.
 Jadi penalaran merupakan suatu kegiatan berpikir
yang memiliki karakteristik tertentu dalam
menemukan kebenaran.
CIRI-CIRI PENALARAN :
 Pertama ialah adanya suatu pola berpikir yang secara
luas dapat disebut logika. Berpikir logis mempunyai
konotasi yang bersifat jamak (plural)

 Kedua adalah sifat analitik dari proses berpikirnya.


Penalaran adalah kegiatan berpikir yang menyandarkan
diri kepada suatu analisis. Artinya penalaran ilmiah
merupakan kegiatan analisis yang menggunakan logika
ilmiah (langkah-langkah tertentu)
LOGIKA
Logika secara luas didefinisikan sebagai : “pengkajian untuk
berpikir secara sahih”
Dalam menghasilkan pengetahuan ilmiah ada dua jenis logika
yang dipakai yakni :
1. Logika Induktif dimana ditarik suatu kesimpulan yang
bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual.
(ekonomis, berkelanjutan)
2. Logika Deduktif adalah dimana dari pernyataan yang bersifat
umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. Sering juga
disebut silogismus
KEBENARAN ILMIAH

Ilmu dalam upaya menemukan kebenaran mendasarkan


dirinya pada kriteria kebenaran yang sering disebut
dengan teori.

Beberapa teori yang dipakai antara lain :


1. Koherensi ; merupakan teori kebenaran yang
mendasarkan diri pada kriteria tentang konsistensi
suatu argumen. Landasan koherensi dipakai dasar
kegiatan keilmuan menyusun pengetahuan yang bersifat
sistematis dan konsisiten

2. Korespondensi ; merupakan teori kebenaran


yang mendasarkan diri pada kesesuaian antara
materi yang dikandung oleh suatu pernyataan
dengan obyek nyata yang ada.

3. Pragmatisme ; merupakan teori kebenaran yang


mendasrkan diri kepada kriteria tentang
berfungsi atau tidaknya suatu pernyataan dalam
kurun waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai