Anda di halaman 1dari 7

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam, baik

yang tersebar di darat (terestrial) maupun di perairan (akuatis).


Keberadaan sumber daya alam darat dan perairan dalam perekomian
nasional secara langsung tergambar pada sumbangan sektor
pertanian, kehutananan, dan pertambangan serta sektor
pertambangan dan penggalian terhadap Produk Domestik Bruto
(PDB) atau Gross National Product (GNP). Sumberdaya alam memiliki
peranan penting bagi negara Indonesia sehingga dalam pengelolaannya
diamanatkan pada Pasal 33 UUD 1945. Setiap sumberdaya alam memiliki
ketergantungan baik bersifat langsung maupun tidak langsung. Sifat
saling ketergantungan sumberdaya merupakan dasar utama yang
menjadikan pengelolaan sumberdaya alam yang berkelanjutan menjadi
penting untuk dilakukan.
Sumber Daya Alam di Sektor Pertanian

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang beriklim tropis


yang juga termasuk Negara agrasis. Indonesia dikenal sebagai negara
agraris karena sebagian besar penduduk Indonesia mempunyai
pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Pertanian adalah
kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang dilakukan manusia untuk
menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri, atau sumber energi,
serta untuk mengelola lingkungan hidupnya.
Pertanian di Indonesia menghasilkan berbagai macam tumbuhan
komoditi ekspor, antara lain padi, jagung, kedelai, sayur-sayuran, cabai,
ubi, dan singkong. Di samping itu, Indonesia juga dikenal dengan hasil
perkebunannya, antara lain karet (bahan baku ban), kelapa sawit (bahan
baku minyak goreng),tembakau (bahan baku obat dan rokok), kapas
(bahan baku tekstil), kopi (bahan minuman), dan tebu (bahan baku gula
pasir).
Bagi negara agraris seperti Indonesia, peran sektor pertanian sangat
penting dalam mendukung perekonomian nasional, terutama sebagai
penyedia bahan pangan, sandang dan papan bagi segenap penduduk,
serta penghasil komoditas ekspor non-migas untuk menarik devisa. Lebih
dari itu, mata pencaharian sebagian besar rakyat Indonesia bergantung
pada sektor pertanian. Yang paling dikenal masyarakat Indonesia, fungsi
pertanian ada 4 jenis, yaitu:
1) penghasil produk pertanian,
2) pemelihara pasokan air tanah,
3) pengendali banjir,
4) penyedia lapangan kerja.
Beberapa hal yang bisa dicatatkan dari sektor pertanian
Indonesia di mata dunia antara lain sebagi berikut:
Semakin kompetitif di kancah internasional
Targetkan diri menjadi lumbung pangan dunia
Ingin menjadi rujukan negara lain
Sumber Daya Alam di Sektor Perikanan dan
Sektor Perairan
Perikanan menurut Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan
dan pemanfaatan sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari pra
produksi, produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran yang
dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan. Indonesia merupakan
negara dengan kekayaan alam yang luar biasa banyaknya. Luas laut
Indonesia dua pertiga dari daratannya. Total luas laut Indonesia adalah
3,544juta km2 (Perikanan dan kelautan dalam angka,2010). Indonesia juga
memiliki garis pantai terpanjang kedua didunia setelah Kanada dengan
panjang 104 ribu km (Bakokorsunal, 2006). Selain garis pantai yang
panjang, Indonesia memiliki jumlah pulau terbanyak yaitu 17.504 pulau
yang tersebar dari sabang sampai merauke (kemendagri, 2008). Maka,
dengan gambaran sumberdaya alam yang melimpah di laut dan pesisir
sudah selayaknya pembangunan Indonesia berorientasi pada maritim.
Secara umum jenis perikanan dan persebarannya
dapat kita golongkan menjadi 3 macam, yakni:

Perikanan Pantai: Perikanan jenis ini dilakukan pada daerah kurang dari
60 mil dari bibir pantai.
Perikanan Laut Dalam: Perikanan laut dalam merupakan jenis
penangkapan ikan yang dilakukan di samudera atau di laut lepas.
Perikanan Darat: Perikanan laut dalam merupakan jenis penangkapan
ikan yang dilakukan di samudera atau di laut lepas.
Kegiatan ekonomi disektor perikanan banyak terdapat kendala yang mengakibatkan
kesejahteraan para nelayan atau pelaku budidaya ikan dinilai masih jauh dari
harapan. Adapun beberapa kendala tersebut, antara lain sebagai berikut:

Masih banyak sistem penangkapan ikan di perairan darat yang kurang memerhatikan
faktor kelestarian lingkungan alam seperti menggunakan bom, racun, setrum listrik dll.
Pengetahuan para nelayan tentang perikanan masih tergolong rendah sehingga belum
mampu mengelola sumber daya alam secara optimal.
Peralatan yang digunakan nelayan untuk menangkap ikan masih relatif sederhana dan
masih tergantung oleh faktor cuaca.
Nelayan tidak punya modal sehingga sulit untuk mengembangkan diri.
Proses pengolahan ikan masih menggunakan alat-alat sederhana sehingga seringkali
tidak efisiensi tenaga, biaya dan hasilnya pun hanya sedikit.
Banyak para nelayan yang terjerat utang oleh para tengkulak dan rentenir sehingga
para nelayan semakin terpuruk dalam kemiskinan.

Anda mungkin juga menyukai