Anda di halaman 1dari 9

BAB 10

Upaya Mengembangkan Ekonomi Maritim dan Agrikultural

A. Upaya Mengembangkan Ekonomi Maritim


1. Pengertian Ekonomi Maritim
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) arti Maritim adalah berkenaan
dengan laut,atau berhubungan dengan pelayaran dan perdagangan di laut. Kata
maritime berasal dari bahasa Inggris, yaitu maritime, yang berarti bahari (mengenai
laut). Maritime adalah berkenaan segala aktivitas manusia yang berkaitan dengan
laut. Berbagai aktivitas kehidupan dengan laut, terutama dalam kegiatan penagkapan
ikan di laut, pemanfaatan sumber daya bawah laut, industry maritime, transportasi
laut, pemasaran hasil-hasil laut, perdagangan antarpulau, dan sebagainya.
Menurut Dr. Y. Pangaonan, Direktur Eksekutif Indomaritime Institue, negara
maritime adalah sebuah negara yang menguasai semua kekuatan strategis di lautan
yang di dukung oleh kekuatan maritime. Kekuatan startegis terebut termasuk armada
perdagangan, armada perang, industry maritime, serta kebijakan pembangunan negara
yang berbasisa maritim
Poros maritim merupakan sebuah gagasan strategis yang diwujudkan untuk
menjamin kreativitas antarpulau, pengembangan industry perkapana dan perikanana,
perbaikan transportasi laut, serta focus pada keamanan maritime. Tujuan utama dari
realisasi “Indonesia sebagai poros Maritim Dunia” adalah ketercapaianya
kesejahteraan rakyat melalui pembangunan infrastruktur maritim.
Terdapat lima pilar Indonesia sebagai poros maritime dunia, yaitu sebagai berikut.
a. Pembangunan kemabli budaya maritime Indonesia
b. Komitmen menjaga dan mengelola sumber daya laut dengan focus
membangun kedaulatan pangan laut melalui pengembangan industry
perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama
c. Komitmen mendorong pengembangan intfrastruktur dan konektivitas
maritime dengan membangun tol laut, pelabuhan laut, logistic, dan indutri
perkapalan, serta pariwisata maritime.
d. Diplomasi maritime yang mengajak semua mitra Ibndonesia untuk bekerja
sama pada bidang kelautan.
e. Sebagai negara menjadi titik tumpu dua samudera, Indonesia berkewajiban
membangun kekuatan pertahanan maritime.
Ekonomi maritim adalah segala usaha dan aktivitas dengan memproduksi
(menghasilkan), memanfaatkan, dan menyebarluaskan potenis sumber daya alam
kelautan guna memenuhi kebutuhan hidup dan kesejatheraan.
2. Potensi Sumber Daya Kelautan di Indonesia
a. Potensi Wilayah laut Indonesia yang Luas
Berdasarkan kesepakatan dengan PBB melalui konvensi PBB tentang Hukum
Laut (United Nations Convention on the Law of the Sea/UNCLOS) yang dibuat
pada 10 Desember 1982 di Montego Bay (Jamaica), batas negara Indonesia yang
diakui dunia terdiri atas batas laut territorial, batas landas kontinen, Zona
Ekonomi Ekslusif (ZEE), dan Zona tambahan.
1) Batas laut territorial: batas laut yang ditarik dari sebuah garis pantai pulau
paling luar sejauh 12 mil laut kea rah laut lepas.
2) Bataslandas kontinen : wilayah laut kelanjutan dari suatu kontinen (benua).
Terletak 200 mil dari garis dasar dan memiliki batas vertical pada kedalaman
150 meter dari permukaan air saat surut.
3) Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE): batas yang ditarik 200 ml laut dari garis dasar
kearah laut lepas.
4) Zona tambahan :wilayah tambahan pengelolalaan sejauh 12 mil laut dari batas
luar garis territorial.
Pada gugusan pulau sebanyak 17.504 buah, terhampar perairan laut
Indonesia seluas 5,8 juta km2. Luas laut keseluruhan itu terdiri atas luas laut
territorial 0,3 juta km2, luas perairan kepulauan 2,95 juta km2, dan luas ZEE
Indonesia 2,55 juta km2 (data Kementrian Kelautan dan Perikanan). Dengan
kepemilikan laut yang luas itu, secara geopolitik Indonesia memilikiperan
strategis karena berada di antara benua Asia dan Autralia, serta di antara
Samudera Pasifik dan Samudera Hindia. Hal ini yang menempatkan Indonesia
sebagai poros maritime dunia dalam konteks perdagangan global yang
menghubungkan kawasan Asia Pasifik dengan Australia.

b. Potensi Kebudayaan Laut yang Besar dan Beragam


Kekayaan yang berasaldari sumber daya kelautan yang dimiliki Indonesia antara
lain sebagai berikut,
1) Sumber daya alam kelautan terabrukan berupa perikanan laut laut, perikanan
air payau, terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove, rumput laut, dan
produk-produk bioteknologi.
2) Sumber daya alam kelautan yang tidak terabrukan, seperti minyak bumi, dan
gas bumi, timah, bijih besi, bauksit, dan mineral lain.
3) Energy kelautan. Seperti pasang – surut, gelombang, angina, dan konversi
energy termal lautan.
4) Jasa-jasa lingkungan kelautan dan pulau-pulau kecil untuk pariwisata bahari,
transportasi laut, sumber keragaman hayati, seta plasma nutfah.
c. Memiliki Budaya Masyarakat Bahari
Ciri budaya masyarakat bahari, sebagai berikut.
1) Masyarakat pantai pada umumnya menggantungkan mata pencahariannya dari
eksploitasi laut.
2) Pandai membuat perahu, jarring, kail dan keterampilan berenang dalam jarak
jauh.
3) Masyarakat maritime biasanya mempunyai sifat keterbukaan dalam menerima
unsur-unsur dari luar.
4) Masih banyak diantara penduduik pantai yang secara religi mempercayai dan
memberikan penghormatan kepada roh nenek moyang mereka.
5) Masyarakat pantai suka melakukan interaksi sosial dengan masyarakat
pedalaman.
3. Mengembangkan Potensi Maritim Indonesia
Menurut Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025, salah satu misi pembangunan
jangka panjang 2005-2025 adalah mewujudkan Indonesia menjadi negara kepulauan
yang mandiri, maju, kuat, dan berbasis kepentingan nasional.

Beberapa upaya untuk mengembangkan ekonomi maritime


Indonesia meliputi seperti berikut.

a. Menyelesaikan Wilayah Kelautan

b. Membangun Kekuatan Pertahanan Maritim

c. Mengaktifkan Penangkapan Ikan

d. Mengelola Nelayan

e. Membangun Pelabuhan Perikanan

f. Meningkatkan Industri Perkapalan

g. Mengelola Sumber Daya Minyak dan Gas serta


Mineral
B. Upaya Mengembangkan Ekonomi Agrikultural
1. Pengertian Ekonomi Agrikultural
Kata agrikultural menjadi kata serapan dar bahasa Inggris agriculuture yang
artinya pertanian. Dalam arti luas, agrikultural adalah ilmu atau praktek pertanian,
termasuk budi daya tanah untuk tumbuh tanaman dan pemeliharaan hewan untuk
menyediakan makanan dan produk lainnya. Bila dikaitkan dengan aktivitas ekonomi,
maka ekonomi agricultural adalah segala usaha dan aktivitas berkaitan dengan
memproduksi (menghasilkan), memanfaatkan, dan menditribusikan potensi sumber
daya alam pertanian beruapa bahan pangan, bahan baku industry, dan sumber energy
guna memenuhi kebutuhan hidup dan kesejahteraan.
2. Potensi Sumber Daya Agrikultural di Indonesia
a. Potensi Lahan Pertanian di Indonesia
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2013, Indonesia memiliki luas
daratan 191,09 juta hektar. Dariluas daratan tersebut, sekitar 95,81 juta hektar
yang potensial untukpertanian, yang terdiri dari 70,59 juta hektar berada di lahan
kering, 5,23 juta hektar dilahan basah nonrawa, dan 19,99 juta hektar di lahan
rawa.
b. Potensi Keanekaragaman Tanaman dan Ternak
Beraneka ragamannya sumber daya tanaman dapat dilihat dari aktivitas pertanian
rakyat, perkebunan, dan pertanian.
1) Potensi Sumber Daya Pertanian Rakyat
Pada areal pertanian, penduduk mengusahakan beberapa jenis tanaman
pangan. Tanaman pangan adalah segala jenis tanaman yang ada didalamnya
terdapat karbohidrat dan protein sebagai sumber energy manusia. Tanaman
pangan disebut juga tanaman utama yang dikonsumsi manusia sebagai
makanan yang dikonsumsi untuk memberikan asupan energy bagi tubuh
manusia. Tumbuhan pangan itu seperti serealia, biji-bijian, dan umbi-umbian.
2) Potensi Sumber Daya Perkebunan
Perkebunan merupakan usaha penanaman tumbuh-tumbuhan tertentu yang
menghasilkan bahan mentah industry dan komoditas ekspor yang dilakukan
rakyat, pemerintah, dan pelaku swasta.
Adapun jenis-jenis tanaman perkebunan yang
diusahakan pemerintah, maupun pihak swasta
antara lain.

a) Tanaman Industri Tahunan : tanaman yang mampu tumbuh dari dua tahun. Seperti : karet,
kopra, minyak sawit, kulit dan batang kina.biji dan bubuk kopi, biji dan serbuk kakao, teh, yang
dihasilkan dari pemprosesan daun teh. Selain itu terdapat perkebunan rakyat yaitu biji pala dan
salut bijinya, buah dan bubuk merica, serat kapuk, kacang mete, bunga, daun dan minyak
cengkeh, kulit manis, minyak sitronela, bubuk vanili, buah kemukus, buah cabe jawa

b) Tanaman Industri Semusim : tanaman yang hanya mampu tumbuh selama semusim pada
tahun tersebut, atau tanaman tahunan yang biasa dipanen cepat sebelum musim berakhir. Contoh
tanamannya adalah serat henep, serat kapas, serat kenaf, serat goni, bunga rosella, serat sisal,
serbut indigo, gula tebu, daun tembakau.

c) Tanaman Holtikultural : tanaman berupa buah-buahan, sayur-mayur, tanaman hias, dan


tanaman obat-obatan.

i. Tanaman buah-buahan : semangka, melon, mangga, jeruk, apel, durian, alpukat, duku,
papaya, dan rambutan.
ii. Tanaman sayuran : kubis, kangkung, bayam, seledri, sawi, tomat, labu siam, dan
mentimun.
iii. Tanaman hias: Tanaman hias di bagi menjadi :
- Tanaman hias bunga: tanaman hias yang memiliki keindahan atau keunikan pada
bunganya. Contohnya, mawar, anggrek, sakura, dan bougenville.
- Tanaman hias daun: tanaman hias yang keindahannya terdapat pada bentuk daun, baik
warna, corak, maupun bentuknya. Contohnya, antharium, aglonema, puring
- Tanaman hias batang: tanaman hias yang keindahannya terdapat pada batangnya.
Contohnya, bonsai, beringin, kaktus mini, dan bamboo Jepang
- Tanaman Obat-obatan : segala tanaman, baik berupa umbi, biji, daun dan lain-lain yang
dapat dimanfaatkan untuk mengobati penyakit atau menjaga stamina tubuh seperti,
beluntas, brotowali, jahe, kunyit, daun dewa, sirih dan temulawak.
3) Potensi Sumber Daya Peternakan
Berdasarkan besar kecilnya hewan yang dipelihara, peternakan dapat
digolongkan seperti berikut.
a. Peternekan hewan besar, yaitu usaha pemeliharaan dan pembiakan hewan
yang berukuran besar. Contohnya beternak sapi, kerbau, dan kuda.
b. Peternakan hewan kecil, yaitu usaha pemeliharaan dan pembiakan hewan
yang berukuran kecil. Contohnya, kambing, domba, babi, dan kelinci.
c. Peternakan unggas terdiri dari peternakan ayam kampung, ayam ras, itik,
angsa, dan burung.
c. Teknologi Pertanian
Kementrian Pertanian pun telah menghasilkan berbagai macam model alat dan
mesin pertanian yang bermanfaat bagi petani. Dihasilkan pun berbagai produk
pertanian seperti vaksin, bibit ternak, toolkit, peta, dan sebagainya. Kemudian,
teknologi pengolahan terus dikembangkan untuk meningkatkan produk pertanian.
Demikian pula teknologi yang terkait dengan pemasaran, misalnya teknologi
pengemasan, penyimpanan, sortasi, dan lainnya. Adanya berbagai macam paket
teknologi tersebut diharapkan bias dimanfaatkan petani untuk meningkatkan
kuantitas, kualitas, dan produktivitas aneka produk pertanian.
d. Tenaga Kerja

Tenaga kerja dapat menjadi potensi yang mendukung berkembangnya ekonomi


agricultural. Tingginya jumlah penduduk yang sebagian besar berada di pedesaan
dan memiliki budaya kerja keras merupakan potensi tenaga kerja pertanian.

e. Pasar
Kondisi pasar juga ikut menjadi potensi yang berpengaruh bagi pengembangan
ekonomi agricultural. Seiring dengan keberhasilan pembangunan ekonomi,
pendapatan perkapita penduduk pun makin meningkat. Peningjatan pendapatan
dapat meningkatkan permintaan produk, termasuk produk pertanian tanaman
pangan.
3. Mengembangkan Potensi Agrikultural Indonesia

Upaya Mengembangkan Potensi Agrikultural yang


dilakukan bangsa Indonesia sebagai berikut.

Meningkatkan Meningkatkan Memacu perkebunan Menggeliatkan


Kegiatan
a. Kedaulatan dengan sasaran sektor agrowisata
Agroindustri
b. Pangan ekspor

c. Meningkatkan Kegiatan Agroindustri


Agroindustry adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai bahan
baku, merancang, dan menyediakan peralatannya serta jasauntuk kegiatan
tersebut. Sasaran dari peningkatan agroindustry meliputi sebagai berikut.
1) Meningkatnya pendapatan dari sector industry pengolahan makanan dan
minuman serta produksi komoditas andalan ekspor dan komoditas prospektif.
2) Meningkatnya jumlah sertifikasi untuk produksi pertanian yang di ekspor
3) Berkembangnya agroindustry terutama di pedesaan.
d. Meningkatkan Kedaulatan Pangan
Kedaulatan pangan dapat dicerminkan pada kekuatan untuk mengatur masalah
pangan secara mandiri. Kementrian Pertanian Indonesia menetapkan lima strategi
utama kedaulatan pangan, meliputi hal-hal berikut ini.
1) Peningkatan ketersediaan pangan melalui penguatan kapasitas produksi dalam
negeri, yang meliputi komoditas padi, jagung, kedelai, daging, gula, cabai dan
bawang merah.
2) Peningkatan kualitas distribusi pangan dan tingkat kemudahan masyarakat
dalam mendapatkan pangan
3) Perbaikan kualitas konsumsi pangan dan gizi masyarakat
4) Mitigasi gangguan terhadap ketahanan pangan dilakukan terutama
mengantisipasi bencana alam dan dampak perubahan iklim dan serangan
organisme tanaman dan penyakit hewan.
5) Peningkatan kesejahteraan pelaku utama penghasil bahan pangan.
e. Menggerakkan Perkebunan sebagai Komoditi Ekspor
Perkebunan merupakan salah satu subsector yang mengalami pertumbuhan yang
paling konsisten, baik ditinjau dari arealnya maupun produksinya. Aktivitas
perkebunan menyediakan lapangan pekerjaan di pedesaan dan di daerah terpencil.
Peran tersebut bermakna strategis karena penyediaan lapangan kerja oleh
subsector ini berlokasi di pedesaan. Hal ini menjadi kontribusi penting dalam hal
penciptaan nilai tambah yang tercermin dari kontribusinya terhadap pendapatan
negara.
f. Mengembangkan Agrowisata Sebagai Pemikat Wawasan
Agrowisata adalah kegiatan wisata yang sasarannya objek pertanian, seperti
perkebunan, kehutanan, persawahan, dan sejenisnya. Agrowisata menawarkan
berbagai ekosistem pertanian serta bentang alam yang khas, bahkan ada yang
dilengkapi wahana permainan, kedai, kolam renang, penginapan, dan lain-lain.
Kunjungan wisata ke area agrowisata tentu akan memberikan kontribusi yang
besar dalam memajukan perekonomian Indonesia

Anda mungkin juga menyukai