Anda di halaman 1dari 8

NAMA : MIRNAWATI

NIM : E011221018
PRODI : ADMINISTRASI PUBLIK
WSBM 14

UAS WSBM

1. Jelaskan kosep benua maritim Indonesia (BMI)!


Konsep Benua Maritim Indonesia (BMI) adalah gagasan tentang batas wilayah
Indonesia yang mencakup area lautan yang luas di sekitar negara ini. BMI didasarkan
pada prinsip bahwa Indonesia bukan hanya terdiri dari wilayah daratan, tetapi juga
memiliki wilayah laut yang sangat penting. Konsep ini mengakui bahwa laut memiliki
peran yang signifikan dalam kehidupan dan keberlanjutan bangsa Indonesia. BMI
menekankan bahwa Indonesia merupakan negara maritim yang kaya akan sumber
daya laut, seperti ikan, minyak dan gas alam, serta potensi energi terbarukan seperti
energi angin dan gelombang laut. Konsep ini menempatkan pentingnya pengelolaan
dan pemanfaatan yang berkelanjutan terhadap sumber daya laut tersebut.

2. Jelaskan visi dan misi kebijakan kelautan Indonesia!


-Visi kebijakan kelautan Indonesia adalah "Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia".
Visi ini menggarisbawahi pentingnya peran Indonesia dalam konteks global sebagai
negara maritim yang memiliki peran strategis dan berperan aktif dalam menjaga
keamanan, stabilitas, dan keberlanjutan lautan.
-Misi kebijakan kelautan Indonesia meliputi:
a.) Mengamankan kedaulatan dan integritas wilayah maritim: Misi ini bertujuan
untuk melindungi dan mempertahankan kedaulatan Indonesia atas wilayah
perairan dan pulau-pulau di sekitarnya. Hal ini mencakup pemantauan,
pengawasan, dan patroli di wilayah laut untuk mencegah ancaman keamanan dan
melawan aktivitas ilegal.
b.) Mengembangkan ekonomi kelautan yang berkelanjutan: Misi ini fokus pada
pengembangan sektor ekonomi kelautan dan perikanan yang berkelanjutan.
Tujuannya adalah memanfaatkan potensi sumber daya laut Indonesia dengan
cara yang bertanggung jawab dan menguntungkan, termasuk melalui
pengelolaan perikanan yang berkelanjutan, pengembangan pariwisata bahari,
peningkatan industri maritim, dan pengembangan energi terbarukan di sektor
kelautan.
c.) Meningkatkan konektivitas dan transportasi maritim: Misi ini mencakup upaya
untuk meningkatkan konektivitas dan infrastruktur maritim, baik dalam negeri
maupun dengan negara-negara tetangga. Hal ini bertujuan untuk memperkuat
perdagangan, investasi, dan kerja sama regional dalam bidang maritim, serta
meningkatkan efisiensi transportasi dan logistik melalui laut.
d.) Menjaga keberlanjutan sumber daya laut: Misi ini berkaitan dengan upaya untuk
menjaga keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem laut serta pengelolaan yang
berkelanjutan terhadap sumber daya laut. Tujuannya adalah melindungi
keanekaragaman hayati laut, mencegah kerusakan lingkungan laut, dan
memastikan pengelolaan yang berkelanjutan terhadap sumber daya alam, seperti
perikanan, minyak, dan gas alam.
e.) Meningkatkan diplomasi kelautan dan kerja sama internasional: Misi ini
mencakup upaya untuk memperkuat diplomasi kelautan Indonesia dan
meningkatkan kerja sama regional dan internasional dalam hal kelautan. Hal ini
melibatkan kerja sama dalam bidang keamanan maritim, penanggulangan
bencana alam di laut, perlindungan lingkungan laut, dan pertukaran pengetahuan
dan teknologi kelautan.

3. Jelaskan kelompok masyarakat maritim pedesaan dan perkotaan pantai setelah


Indonesia merdeka : kategori masyarakat maritim yang bersentuhan secara langsung
dengan lingkungan laut!
Setelah Indonesia merdeka, terdapat kelompok masyarakat maritim pedesaan dan
perkotaan pantai yang bersentuhan secara langsung dengan lingkungan laut. Kategori
masyarakat yang bersentuhan secara langsung dengan laut yaitu :
1. Masyarakat Maritim Pedesaan
a.) Nelayan: Nelayan adalah kelompok masyarakat yang tergantung pada aktivitas
penangkapan ikan dan sumber daya laut lainnya. Mereka tinggal di desa-desa
pesisir dan melakukan kegiatan melaut dengan menggunakan perahu tradisional
atau modern. Nelayan memainkan peran penting dalam perekonomian dan
ketersediaan pangan di daerah pesisir Indonesia.
b.) Petani Tambak: Petani tambak adalah masyarakat yang berkegiatan dalam
budidaya ikan, udang, atau moluska di tambak-tambak atau kolam di pesisir.
Mereka memanfaatkan air laut atau air payau sebagai lingkungan untuk budidaya
tersebut.
c.) Pengumpul dan Penangkap Sumber Daya Laut: Terdapat juga kelompok
masyarakat yang hidup dari pengumpulan dan penangkapan sumber daya laut
secara langsung, seperti pengumpul rumput laut, pengumpul kerang, atau
penangkap ikan dengan menggunakan alat tradisional seperti jaring atau bubu.
2. Masyarkat Maritim Perkotaan Pantai
a.) Nelayan Perkotaan: Di kota-kota pantai, terdapat masyarakat nelayan yang
beraktivitas di pelabuhan dan perairan dekat kota. Mereka dapat menggunakan
perahu tradisional atau modern dan berdagang hasil tangkapan mereka di pasar
lokal atau dijual ke industri pengolahan ikan.
b.) Pekerja Industri Maritim: Di perkotaan pantai, terdapat pekerja industri maritim
seperti buruh pelabuhan, nakhoda kapal, awak kapal, dan pekerja di sektor
perikanan atau perusahaan pelayaran. Mereka terlibat dalam aktivitas transportasi
laut, pengelolaan dermaga, pengolahan ikan, dan berbagai kegiatan maritim
lainnya.
c.) Komunitas Pesisir: Di kota-kota pantai, terdapat juga komunitas pesisir yang
menggantungkan hidup pada aktivitas yang terkait dengan wisata bahari, seperti
nelayan wisata, penyedia jasa pariwisata, atau usaha-usaha yang berhubungan
dengan kegiatan rekreasi dan olahraga air.

4. NKRI sebagai negara kepulauan berciri nusantara, jelaskan!


NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) sebagai negara kepulauan berciri
nusantara mengacu pada karakteristik khusus Indonesia sebagai sebuah negara yang
terdiri dari ribuan pulau dengan keanekaragaman geografis, budaya, dan etnis.

5. Jelaskan strategi kerajaan gowa sebagai kerajaan maritim!


Strategi yang digunakan oleh Kerajaan Gowa sebagai kerajaan maritim:
a.) Dominasi Perdagangan Maritim: Kerajaan Gowa mengembangkan kekuasaannya
melalui dominasi dalam perdagangan maritim. Mereka memiliki armada kapal
yang kuat dan mengendalikan jalur perdagangan penting di selat dan pesisir
Sulawesi. Melalui kontrol atas perdagangan, mereka memperoleh keuntungan
ekonomi yang besar dan memperluas pengaruh politik mereka di wilayah tersebut.
b.) Pengembangan Angkatan Laut: Untuk mempertahankan dominasi maritim
mereka, Kerajaan Gowa membangun angkatan laut yang kuat. Mereka memiliki
armada kapal perang yang besar, termasuk kapal perang berukuran besar seperti
pinisi dan jong. Angkatan laut ini memungkinkan mereka untuk melindungi
wilayah pesisir, mengamankan jalur perdagangan, dan melancarkan ekspedisi
militer ke wilayah-wilayah terdekat.
c.) Pembangunan Benteng Maritim: Kerajaan Gowa juga membangun benteng-
benteng maritim di sepanjang pantai mereka. Benteng-benteng ini berfungsi
sebagai pertahanan dari serangan musuh dan sebagai pos pengawasan untuk
mengendalikan aktivitas laut. Benteng-benteng maritim tersebut memberikan
keunggulan strategis kepada Kerajaan Gowa dalam mengamankan wilayah pesisir
dan mengontrol akses ke pelabuhan.
d.) Diplomasi Maritim: Kerajaan Gowa menjalin hubungan diplomasi dengan
kerajaan-kerajaan maritim lainnya di wilayah Nusantara. Mereka menjalin aliansi
dengan kerajaan-kerajaan seperti Makassar, Ternate, dan Banten untuk
memperkuat pengaruh politik dan ekonomi mereka di kawasan tersebut. Melalui
diplomasi maritim, mereka membangun jaringan kerjasama dan saling mendukung
dalam menghadapi ancaman bersama.
e.) Peningkatan Teknologi Maritim: Kerajaan Gowa aktif dalam meningkatkan
teknologi maritim, terutama dalam pembuatan kapal-kapal perang yang kuat dan
efisien. Mereka mengembangkan teknik konstruksi kapal tradisional yang
canggih, seperti teknik membangun pinisi dan jong. Peningkatan teknologi
maritim ini memungkinkan mereka memiliki kapal yang handal untuk kegiatan
perdagangan, perang, dan eksplorasi.

6. Jelaskan yang dimaksud dengan ekonomi maritim!


Ekonomi maritim adalah seluruh kegiatan ekonomi di pesisir laut, dan wilayah sekitar
laut. Beberapa kegiatan ekonomi maritim adalah mencakup transportasi laut, industri
galangan kapal dan perawatannya, pariwisata bahari, energi laut, eksplorasi sumber
daya laut, pembangunan dan pengoperasian pelabuhan beserta industri dan jasa
terkait.

7. Jelaskan konsep poros maritim dunia!


Konsep Poros Maritim Dunia adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan
wilayah perairan yang strategis dan memiliki kepentingan ekonomi, politik, dan
keamanan global. Poros Maritim Dunia meliputi jalur-jalur pelayaran utama, perairan
penting, dan titik-titik strategis di sekitar samudra dan lautan di seluruh dunia. Konsep
ini menekankan pentingnya konektivitas maritim dalam perdagangan internasional,
transportasi laut, dan keamanan maritim global.

8. Jelaskan kerajaan sriwijaya sebagai kerajaan maritim!


Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim terbesar dan paling
berpengaruh di Asia Tenggara pada abad ke-7 hingga ke-13 Masehi. Kerajaan ini
berpusat di Sumatra dan memiliki kekuasaan yang meluas di wilayah kepulauan
Nusantara dan sekitarnya. Kerajaan Sriwijaya sangat terkenal karena dominasinya
dalam perdagangan maritim, pelayaran, dan pengaruh budaya yang kuat. Disebut
sebagai kerajaan maritim, karena :
a.) Lokasi Strategis: Kerajaan Sriwijaya terletak di persimpangan jalur perdagangan
maritim antara Timur Tengah, India, Tiongkok, dan Asia Tenggara. Letaknya di
pintu masuk Selat Malaka, yang menghubungkan Samudra Hindia dan Laut
Tiongkok Selatan, memberikan akses yang strategis bagi Sriwijaya dalam
mengendalikan dan mengawasi lalu lintas perdagangan di wilayah tersebut.
b.) Dominasi Perdagangan: Sriwijaya menjadi pusat perdagangan maritim yang
makmur. Mereka mengendalikan jalur perdagangan penting, mengumpulkan pajak
dari kapal-kapal yang melintas, dan menjadi pusat distribusi barang dagangan
seperti rempah-rempah, sutra, keramik, dan logam berharga. Perdagangan yang
kuat ini memberikan kekayaan dan kekuasaan kepada kerajaan.
c.) Armada Laut yang Kuat: Untuk mempertahankan dominasinya di laut, Sriwijaya
memiliki armada laut yang kuat. Mereka memiliki kapal-kapal perang yang besar
dan terampil dalam pelayaran jarak jauh. Armada mereka digunakan untuk
melindungi jalur perdagangan, menaklukkan wilayah baru, dan mempertahankan
kepentingan kerajaan di laut.
d.) Pendirian Kota Pelabuhan: Sriwijaya mendirikan kota-kota pelabuhan penting di
sepanjang pesisir Sumatra dan Jawa, seperti Palembang, Jambi, dan Muara Jambi.
Kota-kota pelabuhan ini menjadi pusat kegiatan perdagangan, pertukaran budaya,
dan administrasi kerajaan. Mereka menawarkan fasilitas perdagangan, tempat
peristirahatan bagi para pedagang, dan menjadi pusat pertemuan bagi berbagai
bangsa dan budaya.
e.) Jaringan Diplomatik dan Budaya: Sriwijaya menjalin hubungan diplomatik yang
luas dengan kerajaan-kerajaan maritim lainnya di kawasan Asia Tenggara. Mereka
mengirim duta-duta untuk menjalin hubungan dagang, politik, dan budaya dengan
negara-negara tetangga. Budaya Sriwijaya yang maju dan campuran dari berbagai
pengaruh asing juga menjadi daya tarik bagi banyak negara untuk berhubungan
dengan mereka.

9. Pilar keempat dari strategi poros marimim dunia adalah diplomasi maritim, jelaskan!
Diplomasi maritim merupakan kegiatan diplomasi yang dilakukan oleh negara-negara
untuk memperkuat kerjasama di bidang maritim, termasuk penyelesaian sengketa,
kerja sama keamanan, kerja sama ekonomi, dan lain sebagainya. Diplomasi Maritim
Indonesia merujuk pada upaya diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia untuk
mempromosikan kepentingan dan melindungi hak-haknya di bidang maritim. Jadi,
dalam konteks Poros Maritim Dunia, diplomasi maritim merupakan bagian dari
strategi yang lebih luas untuk membangun kerjasama maritim dan menjaga keamanan
serta keberlanjutan ekonomi di wilayah perairan dunia.

10. Pilar pertama dari strategi poros maritim adalah pembangunan kembali budaya
maritim Indonesia, jelaskan!
Pembangunan kembali budaya maritim Indonesia merujuk pada upaya untuk
menghidupkan kembali dan memperkuat aspek-aspek budaya maritim yang telah ada
sejak lama di Indonesia. Hal ini melibatkan pelestarian, pemulihan, dan
pengembangan berbagai elemen budaya maritim, seperti tradisi, seni, pengetahuan,
keterampilan, dan nilai-nilai yang terkait dengan kehidupan di laut dan pesisir.

11. Jelaskan isi deklarasi Juanda!


Deklarasi Djuanda menyatakan : "Bahwa semua perairan di sekitar, di antara dan yang
menghubungkan pulau-pulau yang masuk daratan NKRI adalah bagian-bagian yang
tak terpisahkan dari wilayah yurisdiksi Republik Indonesia"
3 isi pokok dari deklarasi Djuanda yaitu :
1.) Segala perairan di sekitar, di antara dan yang menghubungkan pulau-pulau atau
bagian pulau-pulau yang termasuk daratan Negara Republik Indonesia, dengan
tidak memandang luas atau lebarnya adalah bagian-bagian yang wajar daripada
wilayah daratan Negara Republik Indonesia dan dengan demikian merupakan
bagian daripada perairan nasional yang berada di bawah kedaulatan mutlak
daripada Negara Republik Indonesia.
2.) Lalu-lintas yang damai di perairan pedalaman ini bagi kapal-kapal asing dijamin
selama dan sekadar tidak bertentangan dengan/mengganggu kedaulatan dan
keselamatan negara Indonesia.
3.) Penentuan batas lautan teritorial (yang lebarnya 12 mil) diukur dari garis yang
menghubungkan titik-titik ujung terluar pada pulau-pulau negara Indonesia.

12. Jelaskan tentang laut pedalaman dan laut teritorial Indonesia!


- Laut Pedalaman adalah wilayah laut di dalam landas kontinen negara yang terletak
di antara garis pangkal dan garis pangkal laut territorial. Wilayah ini meliputi perairan
yang berada di dalam batas-batas negara, jauh dari garis pantai, dan berhubungan
langsung dengan laut lepas. Laut Pedalaman merupakan bagian integral dari
kedaulatan negara, dan Indonesia memiliki hak kedaulatan penuh di dalam wilayah
ini.
- Laut Teritorial adalah wilayah laut yang terletak di sekitar pantai dan berbatasan
langsung dengan daratan negara. Secara hukum, laut teritorial diakui sebagai wilayah
kedaulatan negara yang memanjang hingga 12 mil laut (sekitar 22,2 kilometer) dari
garis pantai. Di wilayah laut teritorial, negara memiliki hak eksklusif untuk mengatur
dan memanfaatkan sumber daya alam, serta menjalankan yurisdiksi hukum dan
keamanan. Umumnya, batas laut teritorial Indonesia adalah 12 mil laut (sekitar 22,2
kilometer) dari garis pangkal, yang sejajar dengan garis pantai. Namun, di beberapa
wilayah kepulauan seperti Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, dan Kepulauan
Bangka Belitung, batas laut teritorial Indonesia diperluas hingga 12 mil laut (sekitar
22,2 kilometer) dari garis pangkal laut teritorial, yang juga sejajar dengan garis pantai
terluar pada saat pasang surut sedang.

13. Jelaskan salah satu potensi ekonomi maritim Indonesia!


Salah satu potensi ekonomi maritim Indonesia adalah pada sektor pariwisata bahari.
Indonesia memiliki keindahan alam bahari yang menarik dan beragam, termasuk
terumbu karang, pantai, pulau-pulau eksotis, dan kehidupan laut yang kaya. Potensi
ini memungkinkan pengembangan sektor pariwisata bahari, seperti wisata diving,
snorkeling, surfing, dan kegiatan rekreasi laut lainnya. Pariwisata bahari juga
memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal dan pembangunan
infrastruktur di wilayah pesisir.

14. Jelaskan definisi masyarakat maritim!


Masyarakat maritim merupakan kelompok masyarakat yang hidup, bekerja, dan
memiliki ketergantungan yang signifikan terhadap lingkungan laut dan sumber daya
yang terkait. Masyarakat maritim biasanya terletak di wilayah pesisir, pulau-pulau,
atau daerah yang memiliki akses langsung ke laut. Masyarakat maritim juga memiliki
pengetahuan dan keahlian khusus dalam memanfaatkan sumber daya laut, seperti
teknik penangkapan ikan, navigasi, pengolahan hasil perikanan, pembuatan perahu,
dan pengelolaan lingkungan laut.
15. Terdapat dua tipe social ekonomi masyarakat maritim (pada kasus nelayan dan
pelayar/pekerja transportasi dan perdagangan), jelaskan salah satunya!
Salah satu tipe sosial ekonomi dalam masyarakat maritim, terutama pada kasus
nelayan, adalah sebagai berikut:
- Nelayan sebagai Komunitas Nelayan Tradisional: Komunitas nelayan tradisional
merupakan kelompok masyarakat maritim yang hidup dan bekerja secara tradisional
dalam kegiatan penangkapan ikan. Mereka meneruskan pengetahuan dan
keterampilan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Karakteristik utama
dari tipe sosial ekonomi ini meliputi:
a. Mata Pencaharian Utama: Nelayan tradisional secara mayoritas menggantungkan
hidup mereka pada penangkapan ikan dan kegiatan perikanan lainnya. Mereka
menggunakan peralatan tradisional seperti jaring, bubu, pancing, atau alat tangkap
lainnya..
b. Ketergantungan pada Musim dan Perubahan Alam: Nelayan tradisional cenderung
bergantung pada siklus musim dan perubahan alam dalam menentukan waktu
penangkapan ikan. Mereka memiliki pengetahuan lokal yang mendalam tentang pola
migrasi ikan, perubahan cuaca, dan ketersediaan sumber daya laut.
c. Kebersamaan dalam Kegiatan dan Keputusan: Nelayan tradisional sering bekerja
secara kolektif dalam kelompok nelayan, baik dalam proses penangkapan ikan
maupun dalam menghadapi tantangan bersama seperti bencana alam atau perubahan
kebijakan. Keputusan yang mempengaruhi komunitas seringkali diambil secara
partisipatif melalui musyawarah.
d. Keterbatasan Akses ke Modal dan Teknologi: Nelayan tradisional seringkali
menghadapi keterbatasan akses terhadap modal dan teknologi modern dalam
melaksanakan kegiatan perikanan mereka. Mereka bergantung pada peralatan
sederhana dan menggunakan pengetahuan tradisional dalam menjalankan usaha
perikanan.
e. Keterikatan dengan Budaya dan Tradisi Maritim: Nelayan tradisional memiliki
ikatan yang kuat dengan budaya maritim mereka. Mereka menghargai dan
mempraktikkan tradisi dan kearifan lokal yang terkait dengan laut, serta
mempertahankan identitas mereka sebagai nelayan tradisional.

16. Jelaskan definisi/pengertian kebudayaan maritim!


Kebudayaan maritim merupakan sekumpulan nilai, norma, tradisi, pengetahuan,
praktik, dan ekspresi seni yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat yang berpusat
pada laut dan sumber daya maritim. Ini mencakup cara hidup, pola interaksi sosial,
serta aktivitas ekonomi, religius, dan budaya yang terkait dengan lingkungan laut.

17. Jelaskan wujud/rupa kebudayaan!


Contoh wujud atau rupa kebudayaan maritim yaitu salah satunya perahu dan kapal
tradisional. Indonesia memiliki beragam jenis perahu dan kapal tradisional yang
merupakan warisan budaya maritim. Contohnya adalah perahu pinisi dari Sulawesi,
perahu phinisi dari Maluku, perahu lancang dari Riau, perahu jong dari Jawa, dan
perahu patorani dari Nusa Tenggara Timur. Perahu-perahu tradisional ini memiliki
desain yang khas dan digunakan untuk berbagai kegiatan maritim seperti
penangkapan ikan, perdagangan, atau transportasi. Selain itu, wujud budaya maritim
lainnya seperti cerita mitos atau kepercayaan pada lautan di berbagai daerah.

18. Jelaskan salah satu unsur umum kebudayaan (cultural universal) !


Salah satu unsur umum kebudayaan atau cultural universal adalah bahasa. Bahasa
merupakan sistem komunikasi yang digunakan oleh masyarakat untuk menyampaikan
ide, gagasan, perasaan, dan informasi antara satu sama lain. Setiap kelompok
masyarakat, baik yang kecil maupun yang besar, memiliki bahasa sebagai sarana
utama dalam berinteraksi dan menyampaikan makna. Selain itu Bahasa juga
merupakan warisan budaya yang diwariskan secara turun-temurun.

19. Unsur-unsur umum kebudayaan maritim dan fungsi sosialnya, salah satunya adalah
Sistem organisasi sosial kemaritiman, jelaskan!
Sistem organisasi sosial kemaritiman merupakan salah satu unsur umum dalam
kebudayaan maritim. Hal ini mencakup struktur organisasi, peran, dan hubungan
sosial yang berkaitan dengan kehidupan maritim. Yang termasuk dalam organisasi
social kemaritiman yaitu ; komunitas nelayan, pelayaran dan perdagangan, komunitas
pesisir, dan lembaga pemerintahan. Sistem organisasi sosial kemaritiman memiliki
peran penting dalam menjaga keberlanjutan sumber daya laut, mempertahankan
kearifan lokal, meningkatkan kesejahteraan ekonomi, dan membangun solidaritas.

20. Fungsi nilai nilai sosial budaya maritim bagi tatanan berkehidupan bersama, salah
satunya adalah pada tingkat/negara. Jelaskan!
Nilai-nilai sosial budaya maritim memiliki peran yang penting dalam membentuk dan
mempengaruhi tatanan berkehidupan bersama, termasuk pada tingkat negara. Fungsi
dari nilai sosial budaya maritim bagi negara yaitu :
a.) Sebagai Identitas Nasional: Nilai-nilai sosial budaya maritim menjadi bagian
integral dari identitas nasional suatu negara kepulauan seperti Indonesia.
Kehidupan maritim yang kaya, kekayaan alam di laut, dan hubungan erat dengan
lautan telah membentuk jati diri dan kebanggaan nasional. Nilai-nilai ini
tercermin dalam simbol-simbol nasional, seperti bendera, lagu kebangsaan, atau
lambang-lambang maritim yang digunakan dalam berbagai aspek kehidupan
negara.
b.) Ekonomi Maritim: Nilai-nilai sosial budaya maritim memberikan landasan untuk
pembangunan ekonomi maritim suatu negara. Melalui pengetahuan dan keahlian
yang dimiliki dalam bidang maritim, negara dapat mengoptimalkan sumber daya
lautnya untuk sektor ekonomi seperti perikanan, pariwisata, transportasi,
perdagangan, dan energi. Nilai-nilai sosial budaya maritim juga mendorong
semangat kewirausahaan, inovasi, dan kolaborasi dalam mengembangkan sektor
ekonomi yang terkait dengan laut.
c.) Keamanan dan Pertahanan: Nilai-nilai sosial budaya maritim berperan penting
dalam menjaga keamanan dan pertahanan suatu negara. Negara dengan
kepentingan maritim yang besar perlu memiliki kekuatan pertahanan laut yang
memadai untuk melindungi perairannya, melawan ancaman maritim, dan menjaga
kedaulatan wilayah perairan. Nilai-nilai seperti semangat patriotisme,
ketangguhan, keberanian, dan kebersamaan dalam menghadapi tantangan maritim
menjadi landasan bagi kekuatan pertahanan maritim suatu negara.
d.) Diplomasi dan Hubungan Antarbangsa: Nilai-nilai sosial budaya maritim juga
memengaruhi hubungan antarbangsa suatu negara dalam konteks maritim. Negara
yang memiliki warisan budaya maritim yang kaya dapat memanfaatkannya
sebagai sumber daya diplomasi untuk memperkuat hubungan bilateral atau
multilateral dengan negara lain. Nilai-nilai seperti kerjasama, saling pengertian,
dan menghormati hak-hak suverenitas dalam tatanan maritim menjadi dasar dalam
menjalin kerja sama, menyelesaikan sengketa, dan mempromosikan keamanan
dan stabilitas maritim di tingkat regional maupun global.
e.) Pelestarian Lingkungan dan Keberlanjutan: Nilai-nilai sosial budaya maritim juga
memberikan dorongan dalam pelestarian lingkungan laut dan keberlanjutan
sumber daya alam. Kehidupan maritim yang berkelanjutan dan harmonis dengan
alam menjadi nilai yang dijunjung tinggi dalam menjaga kelestarian

Anda mungkin juga menyukai